Anda di halaman 1dari 46

Manajemen

Preeklampsia
Rully P Adhie
• Preeklampsia - Eklampsia merupakan kasus
gawat darurat di bidang obstetri
• Eklampsia ≈ petir
• Timbul mendadak pada usia kehamilan > 20
minggu
• Px seringkali datang sudah dalam keadaan
eklampsia
• Upaya memprediksi kejadian preeklampsia
masih belum memuaskan ≈ Patofisiologi
belum jelas
• Berpengaruh terhadap luaran ibu dan bayi
• Upaya saat ini pada pencegahan dan sistem
rujukan
Angka Kematian Ibu

359
Penyebab kematian maternal

Perdarahan (30 %)

Infeksi (12%) Pre eklamsi (25%)


Hipertensi dalam kehamilan (ACOG 2013)
• Preeklampsia – eklampsia

• Hipertensi kronis
Penyebabnya terjadi sebelum kehamilan/ UK 20 mgg

• Superimposed preeklampsia
Hipertensi kronis yang dihubungkan dengan preeklampsia

• Hipertensi gestasional
Hipertensi setelah 20 minggu kehamilan tanpa disertai tanda2
preeklampsia.
Preeklampsia
Tidak lagi semata mata hanya penyakit
kehamilan
Dampak untuk ibu
Jangka pendek Jangka panjang
• HELLP syndrom • Gagal ginjal kronis
• Oedem pulmonum • Penyakit Kardiovaskuler
• Eklampsia • DM tipe 2
Dampak untuk bayi
• Cerebral palsy
• Penyakit kardiovaskuler
• DM tipe 2
• PCO
• Teratozoospermia
Patofisiologi
Diseases of theory
– Faktor imunologi
– Genetik
– Disfungsi endotel vaskuler
Faktor risiko Preeklampsia
• Umur > 40 tahun
• Nullipara
• Multipara dgn riwayat preeklampsia
• Multipara dgn jarak kehamilan ≥ 10 tahun
• Riw preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
• Kehamilan multipel
• Hipertensi kronis
• Diabeter Melitus
• Penyakit ginjal
• APS [ anti pospolipid syndrome ]
• Obesitas sebelum hamil
• Kehamilan dgn inseminasi donor sperma, oosit atau
embrio
Kriteria
Lama
– Pre eklampsia ringan
– Pre eklampsia berat
– HELLP syndrome
– Impending Eklampsia
– Eklampsia
Kriteria
Baru
– Pre eklampsia (tanpa gejala berat)
– Pre eklampsia berat
– Eklampsia
Klasifikasi Preeklampsia yg baru

JANGAN menganggap
RINGAN preeklampsia

• Preeklampsia dan preeklampsia berat


• Diagnosis preeklampsia tidak tergantung pada
proteinuria
Diagnosis
Preeklampsia (tanpa gejala berat )
TD > 140/90 mmHg dan ada minimal 1 dari gejala
berikut :
– Proteinuria
– Serum kreatinin > 1,1 mg/dl
– Odem paru
– Peningkatan fungsi hati > 2x
– Trombosit < 100.000
– Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan penglihatan
Diagnosis
Preeklampsia berat
– TD ≥ 160/110 mmHg
– Proteinuria
– Serum kreatinin > 1,1 mg/dl
– Odem paru
– Peningkatan fungsi hati > 2x
– Trombosit < 100.000
– Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan
penglihatan
Diagnosis

Eklampsia
– Preeklampsia disertai dgn kejang
– Tidak ada kelainan neurologi

Prinsip :
Setiap wanita hamil yg mengalami kejang harus didiagnosa
sebagai eklampsia sampai terbukti bukan
Pencegahan
Tidak terbukti
– Anti oksidan
– Kombinasi Vit E dan vit C
– Diet rendah garam
– Diet bawang putih
– Istirahat dirumah 4 jam/ hari
Pencegahan
Terbukti ( level of evidence 1 a, rekomendasi A)
– Kalsium + vit D ( 1,5 sp 2 gr / hari)
– Aspirin 75 mg/ hari
Komplikasi
• Wanita dgn riwayat preeklampsia berisiko
– Penyakit kardiovaskular
– 4x hipertensi
– 2x penyakit jantung iskemik dan stroke
• Risiko kematian lebih tinggi
– Penyakit kardiovaskular
– Penyakit serebrovaskular
Manajemen
• Ekspektatif
– memperbaiki luaran perinatal
– Memperpanjang usia kehamilan
– Tidak membahayakan ibu
• Aktif
– Pemburukan kondisi janin
– Pemburukan kondisi ibu
Anti Hipertensi
• Tekanan darah ibu berhubungan dengan
perfusi uteroplasenter bayi
• Indikasi utama pemberian anti hipertensi pada
kehamilan adalah untuk keselamatan ibu dan
mencegah penyakit serebrovaskular
Anti Hipertensi
• Obat Anti hipertensi diberikan bila TD ≥ 160/110
mmHg
• Tidak direkomendasikan pemberian antihipertensi
untuk hipertensi ringan - sedang
• Obat anti hipertensi pilihan pertama : nifedipin,
Hydralazin, labetolol
• Alternatif : nitrogliserin, metildopa
Magnesium Sulfat ( MgSO4)
• Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
eklampsia
• Direkomendasikan sebagai profilaksis preeklampsia
terhadap eklampsia
• Pilihan utama pada PE berat dibanding
diazepam/fenitoin untuk mencegah
kejang/eklampsia
Magnesium Sulfat ( MgSO4)
• Dosis penuh IV maupun IM direkomendasikan
sebagai pencegahan dan terapi eklampsia
• Tidak diberikan rutin, hanya pada preeklampsia
berat/eklampsia
• Mencegah cerebral palsy pada janin
Magnesium Sulfat ( MgSO4)
Cara kerja
Meningkatkan
MgSO4 fleksibilitas arteri sentral

Dilatasi pembuluh Meningkatkan aliran Terpenuhinya nutrisi &


darah otak darah plasenta perkembangan janin

Memperbaiki
↓Produksi faktor anti
↓ Iskemik plasenta bioavailabilitas faktor anti
angiogenik
angiogenik
Magnesium Sulfat ( MgSO4)
• Syarat pemberian
– Pernafasan > 16 x/ menit
– Refleks patela positif
– Produksi Urin > 25 cc/jam

• Anti dotum
– Ca Glukonas
Magnesium Sulfat ( MgSO4)
• Initial dose
– 4 gr MgSO4 20 % IV (pelan2 selama 10 menit)
– 4 gr MgSO4 20 % dalam 100 cc RL → guyur
– 8 gr MgSO4 40 % IM
Magnesium Sulfat ( MgSO4)
• Maintenance dose
– 6 gr MgSO4 20 % drip RL 500 cc → 20 tts/m
– 1 gr MgSO4 20 % / jam → syringe pump
– 4 gr MgSO4 40 % IM
Penatalaksanaan
Preeklampsia
– < 37 minggu (tanpa komplikasi)
• Evaluasi tiap 2 minggu

– < 37 minggu (dengan komplikasi)


• Terminasi kehamilan

– ≥ 37 minggu
• Terminasi kehamilan
Penatalaksanaan
Preeklampsia Berat
– < 34 minggu (tanpa komplikasi)
• Stabilisasi
• MgSO4
• Pematangan paru 2x 24 jam
• Evaluasi berkala
• ≥ 34 minggu terminasi
Penatalaksanaan
– < 34 minggu (dengan komplikasi)
• Stabilisasi
• MgSO4
• Pematangan paru 2x 24 jam
• Terminasi kehamilan

– ≥ 34 minggu
• MgSO4
• Pematangan paru 2x24 jam
• Terminasi kehamilan
Penatalaksanaan
Eklampsia
• Stabilisasi
• MgSO4
• Terminasi kehamilan setelah 8 jam dari :
– Kejang terakhir
– Pemberian antihipertensi terakhir
– Pemberian anti kejang terakhir
– Pasien mulai sadar
Pematangan paru janin
Inj dexamethason 2 x 6 mg IM selama 2 hari
Atau
Inj Bethamethason 1 x 12 mg IM selama 2 hari
Rujukan

Pra • Informasi kepada pasien & keluarga


• Penentuan lokasi rujukan
Rujukan • Informasi kepada tempat rujukan

Proses • Stabilisasi pra rujukan


• Trasportasi yg cepat dan tepat
Rujukan • Pendampingan

Pasca • Rujukan balik


• Pencatatan dan pelaporan
Rujukan
Kehamilan normal
Faskes Primer Faskes Sekunder
Skrining • Skrining Preeklampsia
Preeklampsia • Aspirin 80 mg
(-) kontrol rutin •Kalsium 1 gr
(+) Rujuk Faskes sekunder •Kontrol rutin

Preeklampsia (-)
→ perawatan rutin
Preeklampsia (tanpa gejala berat)
Faskes Primer Faskes Sekunder
Termasuk : • Evaluasi kondisi maternal
HT kronis ( klinis,VS, lab)
HT gestational • Evaluasi kondisi janinn
( USG, NST )
• ANC rutin di Faskes sekunder
Rujuk
Faskes sekunder Tidak memberat
Terminasi pada UK 37 mgg
Preeklampsia berat
Faskes Primer Faskes Sekunder
• Pasang IV line • MRS
• Berikan inj MgSO4 •IV line dan kateter
loading dose • MgSO4 sesuai prosedur
• Rujuk SEGERA •Anti hipertensi
• UK ≥ 34 mgg → Terminasi
•UK < 34 mgg → konservatif

Gagal
Terminasi / Rujuk tersier
Eklampsia
Faskes Primer Faskes Sekunder
• Pasang IV line • MRS
• Berikan inj MgSO4 •IV line dan kateter
loading dose • MgSO4 sesuai prosedur
• Berikan oksigen •Oksigen, miringkan kepala, spatel
• Miringkan kepala lidah
• Rujuk SEGERA •Anti hipertensi
• Cegah kejang ulang
•Terminasi setelah stabil
Simpulan
• Kejadian preeklampsia – eklampsia semakin
meningkat di populasi
• Kejadian preeklampsia – eklampsia
Meningkatkan AKI
• Upaya pencegahan, sistem rujukan dan
manajemen yg lebih aktif diharapkan dapat
menurunkan AKI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai