Anda di halaman 1dari 20

Your Picture Here

Sistem Pengendalian
Manajemen
“ Ketatnya Sistem Pengendalian ‘’
Your Picture Here Your Picture Here

Kelompok 3:
1. Desy Ria Sansitika ( 180301212)
2. Kuspita Sari (180301219)
3. Mari Fathul Nur Fatimah ( 180301222)
4. Novia Rahmawati ( 180301227)
5. Sylvia Oktaviani (180301237)
KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

Manfaat dari setiap sitem pengendalian


manajemen (SPM) berasal dari peningkatan
kemungkinan bahwa tujuan organisasi akan
dicapai sehubungan dengan apa yang diharapkan
jika SPM tidak berapa pada tempatnya. Manfaat
ini dapat dijelaskan terkait ketatnya (atau
longgarnya) SPM. SPM yang lebih ketat
seharusnyanya memberikan jaminan lebih bahwa
karyawan akan bertindak untuk kepentingan
terbaik organisasi.

secara konseptual, dalam implementasi


yang efektif pada pengendalian ketat,
manajemen diperlukan pemahaman yang
baik bagaimana satu atau lebih objek
pengendalian-hasil, tindakan, dan personel/
cultural-hubungan dan memberikan
Desy Ria Sansitika kontribusi pada seluruh tujuan organisasi.
-180301212
KETATNYA
PENGENDALIAN
HASIL
KETATNYA PENGENDALIAN HASIL

01 Definisi hasil yang diinginkan


Dalam hal ini dimensi hasil harus sesuai 02 Kesesuaian
Kesesuaian sebagai penentu utama
dengan: efektivitas pengendalian hasil. Sistem
• tujuan organisasi “sebenarnya” pengendalian hasil mungkin mengalami
• Target kerja harus spesifik permasalahan kesesuaian karena manajer
• Hasil yang diinginkan harus secara tidak memahami dengan baik tujuan
efektif dikomunikasikan dan organisasi yang sesungguhnya atau karena
diinternalisasikan oleh karyawan yang dimensi kinerja yang dipilih oleh manajer
sikapnya sedang dikendalikan untuk mengukur hasil tidak merefleksikan
• Pengendalian hasil digunakan secara tujuan yang sesungguhnya dengan baik
eksklusif pada bagian kinerja yang
ada, pengukurannya pasti lengkap

Desy Ria Sansitika


-180301212
Spesifikas
03 Tingkat ketatnya pengendalian juga tergantung pada
adanya prospek kinerja yang dijelaskan denga
istilah spesifikasi kinerja yang diharapkan atau
target membutuhkan pemilihan dan penghitungan.
Organisasi biasanua dapat atau telah menciptakan
target yang spesifik dan dapat dihitung dalam istilah-
istilah keuangan
04 Komunikasi dan internalisasi
Target kinerja harus dikomunikasikan secara
efektif dan internalisasi olehmereka yang diberi
tanggung jawab berdasarkan prestasinya. kelengkapan
Kemudian barulah pengendalian hasil dapat Kelengkapan berarti bahwa area hasil yang
mempengaruhi kinerja. Batasan pemahaman
daninternalisasi dipengaruhi banyak factor
05 didefinisikan dalam SPM memilikikinerja yang
bagus dan ketika karyawan yang terlibat dapat
seperti; kualifikasi karyawan yang terlibat,tingkat berpengaruh. Olehkarena itu, system
terkontrolnya area hasil pengukuran yang pengendalian hasil selengkap mungkin harus
diketahui, tujuan yang beralasan,dan besarnya mencakup seluruhinformasi mengenai pengaruh
partisipasi yang diperbolehkan dalam proses karyawan terhadap nilai perusahaan yang
penentuan tujuan diukursecara tepat, sehingga usaha karyawan
seimbang ada seluruh dimensi pekerjaan.
Kuspita Sari -180301219
06 Pengukuran Kinerja
System pengendalian hasil yang digunakan
untuk menerapkan pengendalianyang ketat
memerlukan semua kualitas pengukuran yang
tinggi. Jika pengukurangagal pada bagian
manapun, system pengendalian tidak dapat
digolongkan sebagai pengendalian yang ketat
karena adanya permasalahan perilaku yang
dimungkinkan.
Insetif
07 Pengendalian hasil mungkin menjadi lebih
ketat jika imbalan dihubungkan
secaralangsung dan dengan pencapaian hasil
yang diinginkan. Hubungan langsung berarti
pencapaian hasil secara eksplisit dan jelas
menjadi imbalan. Hubungan pasti antarahasil
dan imbalan berarti bahwa tidak ada alasan
yang ditoleransi. Pengukuran hasilsesuai
dengan tujuan perusahaan untuk
memaksimalkan nilai pemegang sahamkarena
perusahaan telah sukses secara terus menerus.
Kuspita Sari -180301219
KETATNYA
PENGENDALIAN
TINDAKAN
KETATNYAPENGENDALIAN
TINDAKAN

Secara keseluruhan, sistem pengendalian


tindakan harus dianggap ketat hanya jika besar
kemungkinan bagi karyawan untuk terus-
menerus terlibat dalam semua tindakan yang
penting untuk keberhasilan operasi dan tidak
akan terlibat dengan tindakan yang merugikan.
Mari Fathul Nur Fatimah
-180301222
Pembatas Perilaku
Pembatas Perilaku baik fisik maupun administrasi dapat menciptakan
pengendalian yang ketat dalam beberapa bidang pada suatu organisasi.
Pembatas fisik terdiri atas banyak bentuk mulai dari kunci sederhana
dimeja untuk mengembangkan perangkat lunak dan sistem keamanan
elektronik. Pembatas administratif juga mencipatakan pengendalian yang
beragam. Pembatasan otoritas pada tingkat organisasi yang lebih tinggi
menimbulkan pengendalian yang lebih ketat jika dapat diasumsikan
bahwa karyawan dengan kedudukan yang lebih tinggi akan membuat
keputusan yang lebih reliabel daripada karyawan yang kedudukannya
rendah. Pemisahan tugas antara dua karyawan atau lebih yang merupakan
tipe pembatas administrasi yang lain membuat aktivitas yang merugikan
cenderung berkurang karena satu orang tidak bisa menyelesaikan
Mari Fathul Nur Fatimah
-180301222 keseluruhan tugas yang tidak diinginkan.
Kajian Pratindakan
Kajian Pratindakan dapat membuat ketat SPM jika kajiannya sering,
detail, dan dilakukan oleh pengkaji yang rajin dan berpengetahuan luas.
Kajian pratindakan selalu ketat pada bagian yang melibatkan alokasi
sumber daya yang besar karena banyak investasi yang tidak mudah
dibatalkan dan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
organisasi. Kajian pratindakan yang ketat ini melibatkan pengawasan
formal rencana bisnis dan permintaan modal oleh para ahli pada porsi
staf, seperti pada Divisi Keuangan, dan berbagai tingkat manajemen.
Namun perlunya kajian dari pegawai atau komite yang kedudukannya
Mari Fathul Nur Fatimah tinggi atau bahkan dewan direktur tidak secara otomatis menandakan
-180301222
bahwa pengendalian pratindakannya ketat.
Akuntabilitas Tindakan
Akuntabilitas Tindakan
Pengendalian akuntabilitas tindakan menciptakan
pengendalian ketat seperti halnya pengendalian hasil yang Definisi Tindakan
ketat. Jumlah pengendalian yang timbul dari pengendalian
akuntabilitas tindakan tergantung pada karakteristik definisi Pelacakan Tindakan
tindakan yang diinginkan ( dan tidak diinginkan), efektivitas
sistem pelacakan tindakan, dan pengutan ( imbalan atau Penguatan Tindakan
hukuman ) yang diberikan.

Novia Rahmawati-
180301227
Definisi Tindakan
Untuk Mencapai pengendalian akuntabilitas tindakan yang
ketat, definisi tindakan harus sesuai, spesifik,
dikomunikasikan dengan baik dan lengkap. Pengendalian
yang lebih ketat dapat juga di pengaruhi oleh pembuatan
definisi tindakan yang spesifik dalam bentuk peraturan kerja
( seperti larangan minum alkohol selama kerja) atau
kebijakan (seperti persyaratan untuk mendapatkan tiga
penawaran yang bersaing sebelum melakukan pembelian),
yang berlawanan dengan hanya mengendalkan arahan yang
kurang spesifik ( seperti menjalankan kebijakan yang baik
atau memperlakukan rekan kerja dan konsumen dengan
hormat ).

Novia Rahmawati-
180301227
Pelacakan Tindakan

Pengendalian pada sistem pengendalian akuntabilitas juga


dapat dibuat lebih ketat dengan cara meningkatkan efektivitas
sistem pelacakan tindakan. Supervisi langsung secara
terus menerus adalah salah satu metode pelacakan
tindakan yang ketat, audit laporan tindakan yang detail
merupakan metode lainnya.

Novia Rahmawati-
180301227
Penguatan Tindakan

Pengendalian dapat dibuat lebih ketat dengan membuat


imbalan atau hukuman menjadi lebih signifikan terhadap
karyawan yang terlibat. Secara umum, maknanya bervariasi
secara langsung dengan ukuran penguatan.
ketika imbalan ( insentif) merupakan bentuk umum dari
penguatan yang diberikan oleh perusahaan dalam penetapan
pengendalian hasil, hukuman ( tindakan disiplin) adalah hal
umum dalam penetapan pengendalian tindakan karena
hukuman tersebut sering melibatkan pelanggaran karyawan
terhadap peraturan dan prosedur.

Novia Rahmawati-
180301227
KETATNYA
PENGENDALIAN
PERSONEL / KULTURAL
Ketatnya
Pengendalian
Personel / Kultural

Pada beberapa situasi, SPM yang didominasi


oleh pengendalian personel/kultural dapat
juga dianggap ketat. Dalam organisasi sosial
dan volunteer, pengendalian personel Keberadaannya pada perusahaan
biasanya menunjukkan jumlah pengendalian keluarga yang kecil merupakan hal
yang signifikan. Pengendalian umum ketika pengendalian
personel/kultural yang ketat juga ada pada personel/kultural mungkin menjadi
bisnis yang berorientasi laba. efektif karena adanya rasa saling
melengkapi atau kesesuaian antara
keinginan individu yang ingin mereka
capai.

Sylvia Oktaviani
-180301237
Contoh pengendalian yang digunakan
pada area produksi Wabash National
1 Walk and talk interview.
Corporation antara lain sebagai berikut:

2 Rencana Insentif Kelompok

3 Pelatihan yang Diperlukan

Sylvia Oktaviani
-180301237
Namun, dalam beberapa kasus, tingkat pengendalian pada
pengendalian personel/kultural kurang ketat, disebabkan
karena:
Kurangnya rasa saling melengkapi
antara tujuan individu dan 1
organisasi

2 Karakteristik yang tidak stabil

Perbedaan antara tujuan individu


3
dan organisasi yang tak terduga

Sylvia Oktaviani
-180301237
KESIMPULAN
Untuk memperketat pengendalian, perusahaan harus
sering mendasarkan pada berbagai bentuk pengendalian
dan menyesuaikan satu sama lain. Selanjutnya,
pengendalian tersebut menguatkan satu sama lain atau
saling melengkapi, sehingga bisa saling mengisi, yang
kombinsasinya menciptakan pengendalian ketat pada
seluruh faktor penting keberhasilan perusahaan.

Harus diakui bahwa perusahaan terkadang dengan


sengaja memilih melonggarkan pengendalian mereka.
Mereka melakukannya karena penggunaan pengendalian
yang tidak cocok akan menyebabkan efek samping yang
merugikan.
TERIMA KASIH
Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai