KORELASI
1. AULIA TASYA
2. FITRI
3. FINALYA
KORELASI DAN REGRESI LINIER
● Sering kali dalam suatu penelitian kita ingin mengetahui hubungan antara dua variabel yang
berjenis numerik, misalnya hubungan berat badan dengan tekanan darah, hubungan umur dengan
kadar Hb, dan sebagainya
● Dari hubungan dua variabel numerik dapat dihasilkan dua jenis, yaitu derajat atau keeratan
hubungan, digunakan korelasi. Sementara itu, bila ingin mengethaui bentuk hubungan dua variabel,
digunakan analisis regresi linier
ANALISIS KORELASI
Secara sederhana atau secara visual hubungan dua variabel dapat dilihat dari
diagram tebar/pencar (scatter plot). Diagram tebar adalah grafik yang
menunjukkan titik-titik perpotongan nilai data dari dua variabek ( X dan Y).
Variabel independen (X) diletakkan pada garis horizontal, sedangan variabel
dependen (Y) pada garis vertikal.
Diagram tebar juga dapat menggambarkan keeratan hubungan dari kedua
variabel tersebut
Untuk mengetahui lebih tepat derajat hubungan dua variabel digunakan
Koefisien Korelasi Pearson Product Moment. Koefisien korelasi
disimbolkan dengan r
Koefisien korelasi ( r ) dapat diperoleh dari formula berikut :
r=
KORELASI
● Nilai korelasi ( r ) berkisar 0 s.d 1 atau bila dengan disertai arahnya nilainya antara -1 s.d +1
● Menurut Colton, kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam empat area
sebagai berikur
UMUR (TAHUN) 20 30 25 35 40
1 20 5 100 400 25
2 30 6 180 900 36
3 25 5 125 625 25
4 35 7 245 1225 49
5 40 8 320 1600 64
r= =
r=
r=
r=
● Interpretasi : hubungan umur dengan lama hari rawat menunjukan hubungan yang sangat kuat (r=0,97)
dan berpola linier positif. Artinya, semakin tinggi usia pasien, semakin lama hari rawatnya
REGRESI LINIER
● Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui bentuk
hubunfan anatara dua atau lebih variabel
● Tujuan analisis regresi adalah untuk membuat perkiraan (prediksi) nilai suatu variabel (variabel
dependen) melalui variabel yang lain ( variabel independen).
● Analisis regresi lebih akurat dalam analisis korelasi karena tingkat perubahan suatu variabel terhadap
variabel lainnya dapat ditentukan.
● Regresi linier adalah regresi yang yang variabel bebasnya (variabel X) berpanglat paling tinggi satu.
Untuk regresi sederhana, yaitu regresi linier yang hanya melibatkan dua variabel (X dan Y)
PERSAMAAN REGRESI LINIER DARI Y TERHADAP X
Y = a + bX
Keterangan :
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = intersep/konstanta
b = koefisien regresi/slop
Dimana :
a = konstanta
b = koefisien X
Masukan ke dalam rumus Y = a + bX
Contoh soal :
dari contoh soal korelasi sebelumnya, hitunglah persamaan garis regresi dan prediksikan pasien yang
berumur 40 tahun berapa lama hari rawatnya!
PASIEN USIA=X LAMA HARI RAWAT =Y XY
1 20 5 100 400 25 b=
2 30 6 180 900 36
3 25 5 125 625 25
a=
4 35 7 245 1225 49
5 40 8 320 1600 64
b=
●
Angka indeks yang digunakan untuk mengukur ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi
titik-titik observasi di sekitar garis regresi.
● Jika semua titik observasi berada tepat pada garis regresi, selisih taksir standar sama dengan nol.
Menunjukkan pencaran data
● Selisih taksir standar berguna mengetahui Batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan dalam meramal
data.
ATAU
= = =
Contoh Soal
ANALISIS REGRESI BERGANDA
RUMUS
Bentuk persamaan regresi dengan dua variable independent adalah :
Y=a+
Bentuk persamaan regresi dengan 3 variable independent adalah
Y=a+ + +
Bentuk umum persamaan regresi untuk k variable independt dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Y=a+ + + …
PERSAMAAN UNTUK MENDAPATAN KOEFISIEN REGRESI
●
Prinsip metode Ordinary Least Square (OSL) adalah meminimumkan jumlah kuadrat deviasi di sekitar
garis regresi. Nilai koefisien regresi a, , dapat dipecaahkan secara simultan dari tiga persamaan berikut :
1. = na + + (a)
2. Y = a² + (b)
3. Y = a + + ( c )
METODE PENARIKAN SAMPEL
● POPULASI
Populasi adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diduga. Anggota (unit) populasi
disebut elemen populasi. Contoh : indivindu penderita penyakit TBC, virus HIV, hasil produksi sawah, dan
polutan di suatu industry.
● SAMPEL
sampel adalah Sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur. Unit sampel dapat sama
dengan unit populasi, tetapi dapat juga berbeda. Sebagai contoh, unit analisis atau populasi suatu penelitian
adalah bayi berumur di bawah tiga tahun, hal yang akan diteliti adalah kebiasaan makannya, unit sampelnya
adalah ibu yang mempunyai anak berumur dibawah tiga tahun karena tidak mungkin pertanyaan tentang
makanan bayi dapat ditanyakan langsung kepada bayi tersebut
Alasan penarikan sampel
Teknik sampling
Probability sampling =
berpeluang sama untuk semua
populasi menjadi sampel
Probability • Sistematis
• Sampel strata
sampling • Klaster
• Sampel bertingkat/bertahap
sampling
PROBABILITY SAMPLING
a. Acak sederhana (simple random sampling = SRS)
cara ini dapat dilakukan apabila populasi tidak begitu banyak variasinya dan secara geografis tidak
terlalu menyebar, disamping itu harus ada daftar populasi (sampling frame). Caranya adalah :
1) Dengan melakukan undian
2) Memakai table bilangan random
3) Memakai paket computer
b. Insidental sampling
sampel tersebut tidak terencana dan penggambaran hasil dari pengumpulan data tersebut tidak
didasarkan pada suatu metode yang baku
c. Quota sampling
sampel yang akan diambil ditentukan oleh pengumpulan data dan sebelumnya telah ditentukan jumlah
yang akan diambil. Kalau jumlah tersebut sudah dicapai, di pengumpul data berhenti, selanjutnya hasil itu
dipresentasikan.
BESAR SAMPEL
Berapa besar sampel yang akan diambil di dalam suatu penelitian agar dapat mewakili populasi atau sampel
tersebut representative? Hal ini sangan tergantung pada hal-hal berikut :
1. Biaya yang tersedia, waktu, serta tenaga yang akan melaksanakan
2. Variasi yang ada di dalam variable yang akan diteliti serta banyaknya variabek yang akan diamati.
3. Presisi, ketepatan yang dikhendaki, semakin besar sampel kemungkinan akan lebih tepat menggambarkan
populasinya.
4. Rencana analisis
ERROR (PENYIMPANGAN)
Penyimoangan hasil yang diperoleh dari pengukuran sampel dapat terjadi dalam dua jenis berikut
1. Sampling error, sebenarnya hak ini bukan merupakan kesalahan yang sebenernya, tetapi merupakan
variasi dari konsekuensi pengambilan sampel
2. Non sampling error, yaitu error yang tidak disebabkan oleh sampel, tetapi disebabkan pelaksanaan dalam
pengambilan sampel sampai analisisnya, seperti :
b. Pelaksanaan,
c. Pengolahan