Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

HEMODIALISA
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Livatul Ukhra
Oktaviana
M Fadhil
Asmaul Husna M
Ismaini Yanti
Intan Oftarina
Sabar Yani
M. Aldi
Muhd Alfin
HEMODIALISA ? ? ?
• Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan
dialisa=pemisahan atau filtrasi.
• Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah
berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci
yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput
semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh
air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini
disebut dialysis yaitu proses berpindahnya air atau
zat, bahan melalui membran semi permeabel
 
Tujuan Hemodialisa

• Hemodialisa bertujuan untuk mengambil zat-


zat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan, pada
hemodialisis aliran darah yang penuh dengan
toksik dan limbah nitrogen dialihkan dari
dalam tubuh ke dialiser tempat darah tersebut
dibersihkan dan kemudian dikembalikan ke
dalam tubuh.
Indikasi Hemodialisa
Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah
pasien GGK dan GGA apabila terdapat indikasi :
• Hiperkalemia ( K > 6 mEq/l)
• Asidosis
• Kadar ureum/kreatinin tinggi dalam darah
• Kelebihan cairan.
• Perikarditis dan konfusi yang berat.
• Hiperkalsemia dan hipertensi.
Kontraindikasi Hemodialisa
• Menurut Thiser dan Wilcox (1997) kontra indikasi dari
hemodialisa adalah hipotensi yang tidak responsif
terhadap presor, penyakit stadium terminal, dan sindrom
otak organik. Sedangkan menurut PERNEFRI (2003) kontra
indikasi dari hemodialisa adalah tidak mungkin didapatkan
akses vaskuler pada hemodialisa, akses vaskuler sulit,
instabilitas hemodinamik dan koagulasi.
• Kontra indikasi hemodialisa yang lain diantaranya adalah
penyakit alzheimer, demensia multi infark, sindrom
hepatorenal, sirosis hati lanjut dengan ensefalopati dan
keganasan lanjut.
Prinsip Hemodialisa
Akses
Vaskuler

Membran
Ultrafiltrasi semi
permeable

Konveksi Difusi
Perangkat Hemodialisa
Perangkat khusus

Mesin hemodialisa, Ginjal buatan (dializer), Blood lines

Alat-alat kesehatan
Tempat tidur fungsional, Timbangan BB, Pengukur TB,
Stetoskop, Termometer, Peralatan EKG, Set O2 lengkap,
Suction set, Meja tindakan

Obat-obatan dan cairan

Obat-obatan hemodialisa, Cairan infuse, Dialisat, Desinfektan,


Obat-obatan emergency.
Pedoman Perawatan Hemodialisa
1. Persiapan sebelum hemodialisa
• Sambungkan selang air dari mesin hemodialisa.
• Kran air dibuka.
• Pastikan selang pembuka air dan mesin hemodialisis sudah masuk keluar atau
saluran pembuangan.
• Sambungkan kabel mesin hemodialisis ke stop kontak.
• Hidupkan mesin.
• Pastikan mesin pada posisi rinse selama 20 menit.
• Matikan mesin hemodialisis.
• Masukkan selang dialisat ke dalam jaringan dialisat pekat.
• Sambungkan slang dialisat dengan konektor yang ada pada mesin
hemodialisis.
• Hidupkan mesin dengan posisi normal (siap).
2. Menyiapkan sirkulasi darah
• Bukalah alat-alat dialisat dari setnya.
• Tempatkan dialiser pada holder (tempatnya) dan posisi ‘inset’ (tanda
merah) diatas dan posisi ‘outset’ (tanda biru) dibawah.
• Hubungkan ujung merah dari ABL dengan ujung ‘inset’ dari dialiser.
• Hubungkan ujung biru dari UBL dengan ujung ‘outset’ adri dialiser dan
tempatkan buble tap di holder dengan posisi tengah.
• Set infuse ke botol NaCl 0,9%-500 cc.
• Hubungkan set infuse ke slang arteri.
• Bukalah klem NaCl 0,9%. Isi slang arteri sampai keujung selang lalu klem.
• Memutarkan letak dialiser dengan posisi ‘inset’ dibawah dan ‘ouset’
diatas, tujuannya agar dialiser bebas dari udara.
• Tutup klem dari slang untuk tekanan arteri, vena, heparin.
• Buka klem dari infuse set ABL, UBL.
• Jalankan pompa darah dengan kecepatan mula-mula 100 ml/mnt, kemudian
naikkan secara bertahap sampai 200 ml/mnt.
• Isi buble tap dengan NaCl 0,9% sampai 3/4 cairan.
• Memberikan tekanan secara intermitten pada UBL untuk mengalirkan udara dari
dalam dialiser, dilakukan sampai dengan dialiser bebas udara (tekanan tidak lebih
dari 200 mmHg).
• Melakukan pembilasan dan pencucian dengan NaCl 0,9% sebanyak 500 cc yang
terdapat pada botol (kalf). Sisanya ditampung pada gelas ukur.
• Ganti kalf NaCl 0,9% yang kosong dengan kalf NaCl 0,9% baru.
• Sambungkan ujung biru UBL dengan ujung merah ABL dengan menggunakan
konektor.
• Menghidupkan pompa darah selama 10 menit. Untuk dialiser baru 15-20 menit,
untuk dialiser reuse dengan aliran 200-250 ml/mnt.
• Mengembalikan posisi dialiser ke posisi semula dimana ‘inset’ diatas dan ‘outset’
dibawah.
• Menghubungkan sirkulasi darah dengan sirkulasi dialisat selama 5-10 menit siap
untuk dihubungkan dengan pasien (soaking).
3. Persiapan pasien
• Menimbang BB
• Mengatur posisi pasien.
• Observasi KU
• Observasi TTV
• Melakukan kamulasi/fungsi untuk menghubungkan sirkulasi,
biasanya mempergunakan salah satu jalan darah/blood akses
seperti dibawah ini:
– Dengan interval A-V Shunt/fistula simino
– Dengan eksternal A-V Shunt/schungula.
– Tanpa 1-2 (vena pulmonalis).
Komplikasi
• Hipotensi
• Mual dan muntah
• Sakit kepala
• Demam disertai menggigil
• Nyeri dada
• Gatal-gatal
• Perdarahan amino setelah dialysis
• Kram otot
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
• Biodata (Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pekerjaan, Agama, Alamat,
Pendidikan, Diagnosa medik, No. Rm, Tanggal Masuk)
• Riwayat kesehatan (keluhan utama, Riwayat Kesehatan Yang Lalu,
Riwayat Kesehatan Keluarga)
• Data Biologis (Makan & Minum, Eliminasi, Aktivitas, Istirahat/tidur)
• Pemeriksaan Fisik (Keadaan umum, Vital sign, BB, Inspeksi,
Auskultasi, Palpasi, Perkusi)
• Data psikologis
• Data sosial
• Data penunjang (Rontgen foto, USG, Laboratorium)
Diagnosa Keperawatan
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan pengeluaran urin, diet berlebihan
dan retensi air.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual,
muntah, pembatasan diet dan perubahan
membran mukosa mulut.
• Kurang pengetahuan tentang kondisi dan
penanganannya.
Intervensi Keperawatan
Dx.1 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan pengeluaran urin, diet berlebihan dan retensi
air.
Intervensi :
– Kaji status pasien
• Timbang berat badan tiap hari
• Keseimbangan masukan dan keluaran
• Turgor kulit dan adanya oedema
• Tekanan darah, denyut nadi dan irama nadi
• Rasionalisasi : Pengkajian merupakan dasar dan data
dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan
mengevaluasi intervensi
– Batasi masukan cairan
• Rasionalisasi :Pembatasan cairan akan menentukan
berat tubuh ideal, keluaran urin dan respon
terhadap terapi dan sumber kelebihan cairan yang
tidak diketahui dapat diidentifikasi
– Bantu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan
akibat pembatasan cairan
• Rasionalisasi : Pemahaman meningkatkan kerja
sama pasien dan keluarga dalam pembatasan
cairan.
Dx. 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah, pembatasan
diet dan perubahan membram mukosa mulut.
Intervensi :
– Kaji faktor berperan dalam merubah masukan nutrisi
• Anoreksia, mual, muntah
• Diet yang tidak menyenangkan bagi pasien
• Depresi
• Kurang memahami pembatasan diet
• Stomatis
• Rasionalisasi : Menyediakan informasi mengenai faktor lain
yang dapat diubah atau dihilangkan untuk meningkatkan
masukan diet.
– Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas
diet
• Rasionalisasi : Mendorong peningkatan masukan
diet.
– Tingkatkan masukan protein yang mengandung nilai
biologis tinggi, telur, produk susu, daging.
• Rasionalisasi : Protein lengkap diberikan untuk
mencapai keseimbangan nitrogen yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan penyembuhan
Dx.3 Kurang pengetahuan tentang kondisi dan
penanganannya
Intervensi :
• Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk
memahami berbagai perubahan akibat penyakit dan
penanganan yang mempengaruhi hidupnya.
• Rasionalisasi : Pasien dapat melihat bahwa
kehidupannya tidak harus berubah akibat
penyakitnya.
Kesimpulan
• Hemodialisa adalah pengobatan bagi orang yang
menurun fungsi ginjalnya. Hemodialisa mengambil
alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah dengan
cara mengalirkan melalui “ginjal buatan”.
• Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien
GGK dan GGA apabila terdapat indikasi
Hiperkalemia, Asidosis, Kadar ureum/kreatinin tinggi
dalam darah, Kelebihan cairan, Perikarditis dan
konfusi yang berat, Hiperkalsemia dan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai