Pada sistem gastrointestinal terdapat beberapa organ seperti esophagus, lambung, usus halus, usus besar, hati dan pancreas. Beberapa masalah pada gastroinstestinal yaitu : Diare, konstipasi, ambeien, gastritis, pancreatitis, radang usus buntu, diverticulitis, batu empedu, jaundice, irritable bowel syndrome, intoleransi laktosa, dyspepsia (maag), penyakit hati, ulkus peptikum, colitis ulseratif. Salah satu masalah yang diambil yaitu pancreatitis kronik pada pasien dyspepsia. “Morphological and functional changes of chronic pancreatitis in patients with dyspepsia” Pankreatitis kronis (CP) adalah proses inflamasi progresif pankreas yang pada akhirnya menyebabkan fibrosis dan hilangnya jaringan yang dapat berfungsi normal. Penyebab terjadinya pakreatitis kronis yaitu konsumsi alkohol, konsumsi tembakau, merokok, CP mudah didiagonosis pada pasien dgn pasien pancreatitis akut yang kambuh, dyspepsia (gejala ditandai dengan sindrom iritsi usus halus dan diabetes mellitus). CP dapat terjadi pada pasien yang mengalami gejala dyspepsia dari epigastric pain syndrome (EPS) atau nyeri epigastrium sindrom. Komplikasi dari penyakit ini yaitu Insufisiensi eksokrin pankreas diabetes mellitus stenosis bilier dan duodenum trombosis vena limpa dan portal serta kanker pancreas. Pemeriksaan diagnostic pada pasien CP yang paling akurat yaitu dengan ultrsonografi endoskopi (EUS) dan MRI/sMRCP). Klasifikasi Kronik Pada pasien CP yang mengalami dyspepsia apabila sudah mengalami gastroinstestinal inflamasi ( tukak lambung, penyakit celiac, penyakit radang usus dan penyakit hati atau bilier) Pada kasus pankreatitis yang termasuk dalam kasus terminal yaitu segala keganasan penyakit yang tidak dapat disembukan meskipun sudah melakukan operasi pada sistem gastroinstestinal