Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang

Pemimpin dapat menjalankan


Beban kerja yang membuat bawahan
tugasnya secara efektif apabila dia
menjadi stress dan tertekan
mampu menggunakan cara yang
membuat jalannya tugas perawat
dapat memotivasi bawahannya
sebagai bawahan menjadi kurang
(Deniati &
efektif dan tidak termotivasi
Yanti, 2019)

Data survei awal didapatkan bahwa


beberapa perawat pelaksana
Data rendahnya kinerja perawat yaitu merasa puas, beberapa merasa,
sebesar 58% dan variabel yang dimana komunikasi manajer
dominan mempengaruhi kinerja keperawatan yang dalam hal ini
perawat adalah kepemimpinan, adalah kepala bidang keperawatan
komunikasi individu, kompetensi dengan perawat pelaksana minim
dan kepemimpinan. (Guney et al., apalagi dalam hal pemberian
2012) motivasi karena lebih sering
penyampaian informasi disampaikan
melalui perantara kepala ruangan.
Rumusan
Masalah
1 Tujuan Umum

4
Tujuan Khusus
1

3 4
4
5
Tinjauan Pustaka

1 Konsep
Konsep Motivasi
Gaya kepemimpinan
motivasi kerja sebagai suatu
Kepemimpinan adalah kerelaan untuk berusaha
kemampuan untuk memberi seoptimal
semangat kepada orang lain mungkin dalam pencapaian
agar semangat kerja dan mau tujuan yang dipengaruhi oleh
bekerja sama dalam suatu kemampuan usaha untuk
kelompok, dan dapat mencapai
memuaskan beberapa
kebutuhan individu. (Stephen et
tujuan yang efektif atau yang
al., 2015)
diinginkan (Soekarso, 2015).
Hipotesis

4
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif dalam bentuk survei dengan pendekatan cross sectional,

1
2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dari penelitian ini berjumlah 64 orang dimana Seluruh populasi dijadikan sampel
dengan teknik total sampling

4. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder.
Data primer merupakan perawat pelaksana dan data sekunder adalah bagian adminintrasi di
lokasi penelitian

5. Uji Validitas dan Reabilitas


Metode Penelitian
6. Variabel dan Definisi Operasional

No 1
Variabel
Defenisi
Operasional
Cara
Pengukuran
Alat Ukur
Skala
Ukur
Hasil Ukur

1 Independent : Cara seorang Menghitung skor Kuesioner Ordinal Baik, jika skor
Gaya pemimpin untuk gaya yang   ≥ 75%
Kepemimpinan mempengaruhi kepemimpinan digunakan Tidak baik, jika
anggotanya sebagai berikut: terdiri atas 15 skor < 75%
dalam (1) Ya pertanyaan
mencapai (0) Tidak
tujuan  

2 Dependent : Kondisi yang Menghitung skor Kuesioner Ordinal Termotivasi ≥


Motivasi yang dapat motivasi sebagai yang 75%, Skor ≥
Perawat
3 mempengaruhi
semangat,
berikut:
(1) Ya
digunakan
terdiri atas 10
7,5
Tidak
mengarahkan, (0) Tidak pertanyaan Termotivasi
perilaku <75%, Skor <
perawat dalam 7,5
melakukan
kegiatannya
Metode Penelitian
7. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunkaan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang gaya
kepemimpinan dan motivasi perawat. Karena instrumen yang digunkana tidak baku maka perlu
1
dilakukan uji validitas dan realibilitas

8. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel dependen yaitu Motivasi Perawat terdiri dari 10 item pertanyaan
dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”. Apabila responden menjawab “ya” diberi nilai bobot 1
dan menjawab “tidak” diberi bobot nilai 0.

9. Teknik Analisa Data


Terima Kas
ih

Anda mungkin juga menyukai