www.jurnalbikes.com/index.php/bikes
Jurnal Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan (J-BIKES) 2022, Vol. 2 (No. 2) : 18-23
Abstract
Based on an initial survey conducted at RSU. Mitra Medika Tanjung Mulia, it was found that the physical
design of the laboratory installation was not complete according to PERMENKES standards. This causes
laboratory staff to often experience problems when calling the name of a patient or patient's family in the
waiting room. Another obstacle is the absence of an administration room causing unauthorized persons to
enter the examination room. Patient urine samples were also taken from the bathroom on the second floor
and a laboratory location that was not strategic to the emergency department. This type of research was a
qualitative method with a descriptive approach. This data collection was carried out using semi-
structured interviews using open questions. The research was conducted at RSU. Mitra Medika Tanjung
Mulia in laboratory installations. Sources of information for this study were 6 informants, namely 1 head
of laboratory installation, 1 head of room, 3 executive analysts and 1 administrative staff. meet the
standard requirements. The conclusion of the research is that the laboratory location does not yet have
easy access to the emergency department because it is located between the hospital waiting rooms. In the
spatial design there is no administration room, BDRS, reagent storage, installation head room, officer's
room and patient bathroom. The area of the room obtained is not according to PERMENKES standards.
Keywords: Physical Design; Employee Satisfaction; Laboratory Installation
DOI: 10.51849/j-bikes.v%vi%i.32
Rekomendasi mensitasi :
Martina.D, Fitriani.AD & Yuniati, Y. 2022, Evaluasi Desain
Fisik Instalasi Laboratorium Terhadap Kepuasan Petugas
Laboratorium di RSU. Mitra Medika Tanjung Mulia. Jurnal
Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan (J-BIKES), 2 (2):
18-23
1
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes
2
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes
karyawan. Bangunan yang baik juga akan Penelitian dilakukan di RSU. Mitra
memberikan jaminan bagi terlaksananya Medika Tanjung Mulia pada instalasi
prosedur – prosedur pelayanan medik dan laboratorium. Sumber informasi
penunjang medik yang dilakukan agar penelitian ini 6 orang informan, yaitu 1
dapat mewujudkan lingkungan kerja yang orang kepala instalasi laboratorium, 1
aman, nyaman serta sehat dan membuat orang kepala ruangan, 3 orang analis
perlindungan serta meningkatkan pelaksana dan 1 orang staf administrasi.
pemberdayaan pekerja agar selamat dari
kemungkinan risiko kerja yang terjadi.
Untuk mewujudkannya, diperlukan HASIL DAN PEMBAHASAN
manajemen yang tepat termasuk di bidang
Laboratorium. Pekerjaan dikatakan aman Dalam penelitian ini didapatkan
jika apapaun yang dilakukan oleh pekerja hasil wawancara yang telah direduksi
tersebut, risiko yang mungkin muncul sebagai berikut :
dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan
nyaman jika para pekerja yang Lokasi Laboratorium
bersangkutan dapat melakukan dengan Letak Ruang Laboratorium harus
merasa nyaman dan betah, sehingga tidak memiliki akses yang mudah ke Ruang
mudah capek. Gawat Darurat dan Ruang rawat jalan
Hasil wawancara dengan dua orang untuk memfasilitasi kasus – kasus yang
staf laboratorium di RSU. Mitra Medika membutuhkan pelayanan penunjang medis
Tanjung Mulia didapatkan informasi dalam hitungan menit. Begitu juga dengan
bahwa staf laboratorium sering mengalami letak Bank Darah Rumah Sakit harus
kendala saat memanggil nama pasien atau memiliki akses yang mudah ke ruang
keluarga pasien di ruang tunggu. gawat darurat (IGD).
Dikarenakan tidak ada ruangan Seorang informan mengungkapkan
pengambilan/ penerimaan spesimen atau bahwa lokasi laboratorium terlalu sempit.
ruang administrasi, maka pasien atau Pernyataan ini sesuai dengan ungkapan
perawat langsung masuk ke ruang informan :
pemeriksaan. Pengambilan sampel urin “Lokasi laboratorium menurut saya di
pasien dilakukan di kamar mandi lantai Mitra Medika, lokasinya terlalu sempit
dua. Letak perlengkapan laboratorium karena berdekatan dengan ruang
tidak efektif dan efisien sehingga aktivitas pendaftaran dan ruang BPJS. Jadi untuk
di instalasi laboratorium tidak berjalan mau sampling ke ruang IGD itu jadi
dengan baik. terhambat karena banyak pasien
mendaftar di situ” ….. (Informan 1)
METODE PENELITIAN Letak Ruang Laboratorium harus
Jenis penelitian ini metode memiliki akses yang mudah ke Ruang
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Gawat Darurat dan Ruang rawat jalan
Pengumpulan data ini dilakukan dengan untuk memfasilitasi kasus – kasus yang
wawancara semi terstruktur yang membutuhkan pelayanan penunjang medis
menggunakan pertanyaan terbuka. dalam hitungan menit. Begitu juga dengan
3
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes
letak Bank Darah Rumah Sakit harus yang baik sesuai alur pelayanan dan
memiliki akses yang mudah ke ruang memperoleh sinar matahari/ cahaya
gawat darurat (IGD) (Asri YB. 2020). dalam jumlah yang cukup (Darmawan MA.
2020).
Desain Tata Ruang
Desain tata Ruang dan alur petugas Luas Ruang Laboratorium
pasien pada Ruang Laboratorium harus Luas ruangan laboratorium untuk
terpisah dan dapat meminimalkan risiko setiap kegiatan cukup menampung
penyebaran infeksi. Tata ruang yang baik peralatan yang dipergunakan, aktifitas dan
mempunyai pintu masuk, pintu keluar, jumlah petugas yang berhubungan dengan
pintu darurat, ruang persiapan, ruang spesimen/ pasien untuk kebutuhan
peralatan, ruang penangas, ruang pameriksaan laboratorium.
penyimpanan, ruang staf, ruang teknisi, Seorang informan mengungkapkan
ruang bekerja, ruang istirahat/ ibadah, bahwa ruang laboratorium tidak luas.
ruang prasaran kebersihan, ruang toilet, Pernyataan ini sesuai dengan ungkapan :
lemari praktikan, lemari gelas, lemari alat “Gak. Gak luas kak. Soalnya kan disitu
– alat optik, pintu jendela diberi kawat semua sama. Satu semuanya bergabung di
kasa agar serangga tidak dapat masuk, fan BDRS, ruang BTA disitu juga, alat – alat dan
untuk humidifier dan ruang ber-AC untuk untuk pengerjaannya semua disitu
alat – alat yang memerlukan persyaratan spesimennya kan. Kami gabung disitu dan
tertentu kurang luas sih kak. Sangat tidak efektif
Informan mengungkapkan bahwa untuk penempatan, apalagi disitu untuk
hanya terdapat satu pintu sehingga pasien pengerjaan BTA, tempat spesimen lainnya,
dan perawat bebas masuk ke kalau pas kami mau keluar, akses untuk
laboratorium. Hal ini dibuktikan dengan kami keluar itu sulit gitu, soalnya kan disitu
pernyataan : ada kulkas untuk reagen, penyimpanan
“Saya tidak puas kak, soalnya kan untuk reagen – reagen yang lainnya gitu
ruangan admin itu kan seharusnya dia kan, lemari logistik juga disitu, kalau kami
berbeda. Sementara saya masih Bersatu keluar nih juga yang dekat lemari berkas,
dengan ruangan spesimen lainnya gitu kan, arsip – arsip itu semuanya dekat dengan
untuk pemeriksaan lainnya.apalagi untuk tumpukan kotak” …. (Informan 2)
pengetikan hasil gitu kan, masih pakai Layout Ruang Kerja dirancang untuk
komputer yang sama untuk pemeriksaan memberikan ruang yang cukup jelas mana
yang lainnya masih gabung. Alangkah area furniture, tempat kerja sehingga
baiknya ya adalah penambahan ruangan personel dapat bergerak leluasa tanpa
apalagi kan kalau admin, seharusnya kan terbentur furniture atau peralatan
biasanya di depan” …… (Informan 2) laboratorium apabila personel bergerak
Desain tata Ruang dan alur petugas dari posisi duduk ke posisi berdiri atau
pasien pada Ruang Laboratorium harus berjalan
terpisah dan dapat meminimalkan risiko
penyebaran infeksi (Asri YB. 2020). Semua Pemanfaatan Ruangan
ruangan harus mempunyai Tata Ruang
4
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes
5
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes