Anda di halaman 1dari 6

Jadwal Praktek Dokter Spesialis & Gigi

Rumah Sakit dr.Yanto, Sp.OT Poso


Jl. Tadulako No.20 Poso, Sulawesi Tengah
Poliklinik Penyakit Dalam
dr. Prawina Lindriawaty, Sp. PD
Senin- Jum’at Pukul 14.00 WITA-Selesai

Poliklinik Anak & Tumbuh Kembang


dr. Yenni S. Barends, Sp. A
Selasa- Kamis Pukul 13.00 WITA-Selesai

Poliklinik Obsgyn dan KB


dr. Gilbert W Setiawan, Sp.OG
Senin- Jum’at Pukul 13.00 WITA-Selesai

Poliklinik Bedah
dr. Yenzher Charles Tamuntuan, Sp. B
Selasa & Rabu Pukul 10.30 WITA-Selesai
Dr. Maaroef Malawat, Sp.B
Senin & Kamis Pukul 10.00 WITA- Selesai

Poliklinik Bedah Orthopedi & Traumatologi


dr. Mulya Imansyah, Sp.OT, M.Han
Senin - Jumat Pukul 08.00 WITA-Selesai

Poliklinik Penyakit Paru & Pernafasan


dr. Muhammad Ali Asdar, Sp. P
Senin- Jum’at Pukul 14.00 WITA-Selesai

Poliklinik Gigi
drg. Victres Bangkeno
Senin Pukul 11.00 WITA- Selesai
Selasa-Jumat Pukul 13.00 WITA- Selesai

0813-4028-4041 Rsdryanto Poso Rs_dr.yanto_sp.ot_poso


• drg. Victres Bangkeno
• dr. Yenni S. Barends, Sp. A
• dr. Prawina Lindriawaty, Sp. PD
• dr. Yenzher Charles Tamuntuan, Sp. B
• dr. Maaroef Malawat, Sp. B
• dr. Muhammad Ali Asdar, Sp. P
• dr. Wandani Syahrir, Sp. PK
• dr. A. Lia Amalia Harun, Sp. Rad
PERAN PENILAIAN SURVEI AKREDITASI RUMAH SAKIT TERHADAP PENINGKATAN BUDAYA
KESELAMATAN DI RUMAH SAKIT TK.II ROBERT WOLTER MONGISIDI KOTA MANADO
SULAWESI UTARA
Mulya Imansyah1,2,3, Felix Harianto Muaya4, Tri Winugroho5, Anita Marliana6, Junicko Sacrafian Anoraga7,8
1. Pjs. Kepala Rumah Sakit Tk.IV dr. Yanto, Sp.OT Poso Sulawesi Tengah 2. Surveyor Akreditasi Rumah Sakit LAFKI
3. Ketua Komite Mutu RS Tk.II Tk.II Robert Wolter Mongisidi Kota Manado 4. Anggota Komite Mutu RS Tk.II Robert Wolter Mongisidi Kota Manado
5. Anggota Komite Mutu RS Tk.II dr. Soedjono Magelang Jawa Tengah 6. Anggota Komite Mutu RS Tk.IV Kencana Serang Banten
7. Dosen Tetap Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan RI 8. Anggota Komite Mutu RS dr. Suyoto Jakarta

Latar Belakang Tujuan


Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan penilaian akreditasi RS terhadap peningkatan budaya
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat keselamatan di RS Tk.II Robert Wolter Mongisidi Manado.
inap, rawat jalan dan rawat darurat (1,2). Pelayanan Metode
kesehatan ini merupakah hal yang komplek, tidak hanya Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dari segi penyakit yang diderita, namun keterlibatan dengan design cross sectional. Kuesioner HSOPSC versi
berbagai petugas medis, peralatan medis dan bangunan original yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
dimana pasien tersebut ditangani, oleh karena itu Indonesia oleh tim ahli yang bergerak dibidang akreditasi
keselamatan menjadi isu yang penting didalam rumah sakit(8), disebar melalui Aplikasi Google form dan
pelayanan kesehatan(3). Ke-lima isu penting itu antara pengambilan data dilakukan sebelum akreditasi (1-31
lain: keselamatan pasien (patient safety), keselamatan Agustus 2022) dan sesuadah dilakukan akreditasi RS (1-31
pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan Maret 2023) terhadap tenaga kesehatan yang berada di RS
dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak Tk.II Robert Wolter Mongisidi Manado. Sebanyak 262
terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan tenaga kesehatan sebagai sampling dari populasi total
lingkungan (green productivity) yang berdampak tenaga kesehatan yang bekerja di RS Tk.II Robert Wolter
terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan Mongisidi Manado diambil secara acak. Hasil dari data
“bisnis” rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan tersebut akan diolah menggunakan SPSS 23.
hidup rumah sakit(4,5). Hasil dan Diskusi
Membangun budaya keselamatan pasien merupakan Hasil temuan penelitian di RS Tk.II Robert Wolter Mongisidi
langkah awal dalam pengembangan keselamatan pasien Manado didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang
di Rumah sakit(6). Terdapat beberapa instumen untuk signifikan antara budaya keselamatan sebelum akreditasi
menilai dari budaya keselamatan pasien seperti: HSOPSC dengan hasil nilai respon positif 7177 (65%) dibandingkan
(Hospital Survey on Patient Safety Culture), MaPSaF sesudah dilakukan akreditasi dengan nilai 8882 (81%) yang
(Manchester Patient Safety Assessment Framework) dan secara statistik uji-t menunjukan peningkatan secara
SAQ (Safety Attitudes Questionnaire)(7). HSOPSC bermakna (Sig 0,000). Peningkatan yang paling besar
merupakan alat untuk merencanakan dan mengevaluasi didapatkan dari dimensi 8 yaitu frekuensi pelaporan insiden
program keselamatan pasien dan dapat mengidentifikasi yang meningkat dari nilai 267 (35%) menjadi 525 (68%)
peluang untuk meningkatkan budaya keselamatan dimana terjadi peningkatan sekitar 94% dibandingkan
pasien. Kelebihannya antara lain dapat digunakan untuk sebelum akreditasi, namun masih ada yang menjadi
menilai budaya keselamatan pasien di tingkat individu, pekerjaan rumah dari RS Ini yakni dimensi 8 (frekuensi
unit atau institusi. Kuesioner HSOPSC terdiri dari 12 pelaporan insiden), dimensi 10 (pengaturan staf sebelum
dimensi yang terbagi dalam tiga area pengukuran yaitu drop) dan dimensi 11 (serah terima pasien) dimana nilainya
dimensi yang mengukur budaya keselamatan pasien masih dibawah 75% dengan kategori sedang. Dengan
terkait unit kerja di rumah sakit, dimensi untuk adanya proses persiapan penilaian akreditasi memaksa
mengeksplorasi aspek budaya keselamatan pasien di tenaga RS kembali mengingat semua peraturan dan standar
institusi dan dimensi hasil budaya keselamatan pasien di prosedur operasional yang ada di rumah sakit serta
rumah sakit(8). Budaya keselamatan ini dapat pelatihan-pelatihan secara in-house training ataupun
berfluktuatif kondisinya, salah satu upaya untuk melalui lembaga pelatihan akreditasi Rumah Sakit, sehingga
menjaganya antara lain dengan dimasukannya Budaya secara otomatis akan meningkatkan budaya keselamatan
keselamatan pasien kedalam salah satu Standar Nasional pasien di RS Tk.II Robert Wolter Mongisidi Manado yang
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) terutama kelompok Tata pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan
Kelola Rumah Sakit (TKRS) dan Peningkatan Mutu dan kesehatan dan meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak
Keselamatan Pasien (PMKP)(9) diharapkan.

Kesimpulan dan Saran


Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian akreditasi RS memiliki peran penting terhadap peningkatan budaya
keselamatan di RS Tk.II Robert Wolter Mongisidi Manado. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi secara langsung dan tidak langsung budaya keselamatan pasien.
Referensi
1. Listiyono RA. Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit Tipe B. J Kebijak dan
Manaj Publik. 2015;1(1):2–7.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009. UU Nomor 44 Tahun 2009 2009 p. 3.
3. Cahyono, J. B., Suharjo B. Membangun budaya keselamatan pasien dalam praktik kedokteran. Yogyakarta: Kanisius; 2008.
4. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety). Kementeri Kesehat RI [Internet]. 2015;1–59. Available from:
http://rsjiwajambi.com/wp-content/uploads/2019/09/PEDOMAN-NASIONAL-KESELAMATAN-PASIEN-RS-EDISI-III-2015-1.pdf
5. Wardhani V. Manajemen Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Malang: Universitas Brawijaya Press; 2017.
6. Iriviranty A. Analisis Budaya Organisasi dan Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Langkah Pengembangan Keselamatan Pasien di RSIA Budi Kemuliaan Tahun 2014. J Adm Rumah
Sakit Indones. 2015;1(3):196–206.
7. Hanifa YNM, Dhamanti I. Instrument for Measuring Patient Safety Culture: Literature Review. JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manaj Rumah Sakit). 2021;10(2):158–76.
8. Palmieri PA, Leyva-Moral JM, Camacho-Rodriguez DE, Granel-Gimenez N, Ford EW, Mathieson KM, et al. Hospital survey on patient safety culture (HSOPSC): A multi-method
approach for target-language instrument translation, adaptation, and validation to improve the equivalence of meaning for cross-cultural research. BMC Nurs. 2020;19(1):1–13.
9. Kemenkes RI. KMK Nomor 1128 Tahun 2022. Keputusan Menteri Kesehatan 2022 p. 1–342.

One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Mean Difference
t df Sig. (2-tailed) Difference Lower Upper
Pre_Akreditasi 13,635 11 ,000 65,000 54,51 75,49
Post_Akreditasi 27,342 11 ,000 80,833 74,33 87,34
Kami hadir dengan layanan tes narkoba terbaik.
✅ Tes Narkoba Cepat: Kami menyediakan tes
narkoba yang memberikan hasil dalam waktu
singkat, sehingga Anda dapat mengambil tindakan
dengan cepat.
✅ Keakuratan Tinggi: Menggunakan teknologi
terbaru, tes kami memberikan hasil yang akurat
dan dapat diandalkan.
✅ Privasi Terjamin: Kami menjaga kerahasiaan dan
privasi Anda dengan sangat serius. Semua tes
dilakukan secara profesional dan rahasia.
✅ Pelayanan Profesional: Staf kami terlatih dan
berpengalaman dalam melakukan tes narkoba.
Kami memberikan pelayanan yang ramah dan
terpercaya.

🌟 Dapatkan Penawaran Spesial!


🌟 Hubungi kami sekarang dan dapatkan harga promo
menarik untuk layanan tes narkoba.
🌟 Jaga keamanan dan produktivitas tim Anda dengan
menggunakan layanan kami yang terpercaya!

📞 Hubungi atau kunjungi media sosial kami untuk


informasi lebih lanjut.

Menjaga lingkungan kerja yang aman


dan bebas dari narkoba adalah investasi
penting untuk masa depan yang lebih
baik. Percayakan layanan tes narkoba
kami untuk mendapatkan hasil yang
akurat dan terpercaya!
0813-4028-4041 Rsdryanto Poso Rs_dr.yanto_sp.ot_poso

Anda mungkin juga menyukai