Anda di halaman 1dari 16

BINA SUASANA PEMANTAUAN

KEBIJAKAN
dalam KOMUNIKASI
PERTUMBUHAN BALITA
ANTAR PRIBADI
Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan Penguatan
kesehatan ibu, anak, Pembudayaan sistem kesehatan &
KB, dan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Gerakan pengawasan
reproduksi gizi masyarakat pengendalian Masyarakat Hidup obat dan makanan
penyakit Sehat (Germas)
Penurunan Kematian Penurunan Stunting Penguatan pelayanan kesehatan
Ibu dan Bayi Pengendalian dasar dan rujukan
Pengembangan
Pemenuhan dan peningkatan
Peningkatan KB dan Penyakit Menular lingkungan sehat kompetensi tenaga kesehatan
Kesehatan Reproduksi Pengendalian
Pemenuhan dan peningkatan daya
Penguatan saing sediaan farmasi dan alat
Penyakit Tidak promosi Germas kesehatan
Menular Peningkatan efektivitas pengawasan
obat dan makanan
Penguatan tata kelola, pembiayaan,
penelitian dan pengembangan
kesehatan
Besaran Masalah Gizi

DUNIA INDONESIA
Penyebab Masalah Gizi

BALITA
• 42,1% Bayi belum mendapat imunisasi
REMATRI
lengkap
23,8% belum • 45,4% Balita Tidak dipantau
mendapat TTD (Riskesdas Pertumbuhannya
2018)
• 53,4% Balita (6-23 bulan) makan tidak
beragam
• 11% Balita mengalami diare
(Riskesdas 2018)
PENDUDUK
• 26 Juta penduduk miskin (BPS, 2018)
• 7 juta penduduk rawan pangan (FSVA,
2018) BUMIL
• 22,4% KK belum akses sanitasi layak • 48,9% Anemia
• 21,8% penduduk 18+ mengalami • 5 dari 10 dengan asupan energi
obesitas <70% AKE
(Riskesdas 2018)
• 61,9% konsumsi TTD <90 tablet
(SDT 2014, Riskesdas 2018)
Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
Penurunan Stunting memerlukan implementasi intervensi lintas sektor
(spesifik dan sensitif) secara terintegrasi di tingkat pusat dan daerah

L
O
K
U
S

T
TARGE
2020: 2021: 2022:
2023: 16% 2024: 14%
24,1% 21,1% 18,4%
Sumber :SSGBI, 2019
Intervensi Spesifik Gizi
TARGET PENURUNAN STUNTING DALAM RPJMN 2020-2024

Sasaran/targetnya sesuai dengan Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah
27,7% Balita di Indonesia menurunkan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek)
mengalami Stunting (SSGBI, 2019) pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 14% dengan Pelibatan
Lintas Sektor. Sasaran strategisnya adalah pencegahan dan
penurunan stunting adalah Ibu Hamil dan anak berusia 0-23
bulan atau rumah tangga 1.000 HPK.
Tren Stunting Balita 2013-2019 dan Target 2024
37.2
Rata-rata
30.8 Penurunan

27.67
25.84 Target 2024:
1,3 % /tahun
Penurunan 2X lipat dari
19.00 1,7 % /tahun Tren Saat Ini
14
2,7 % /tahun Perlu Kerja Keras
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Benchmark Tren % Penurunan Stunting di Negara Lain*
Capaian Bussiness as Usual
Skenario Kebijakan Target 14% (2024) 2%/tahun (2005-2015) 0,8%/tahun (2000-2015)
Sumber: Proyeksi Target SDG Tujuan 2, Bappenas (2018) Peru Vietnam *World Bank (2017)
Arahan Presiden Pada Ratas
Tanggal 5 Agustus Tahun 2020
Pertama, fokus penurunan stunting di 10 provinsi yang
memiliki prevalensi stunting tertinggi, di antaranya NTT
(Nusa Tenggara Timur), Sulbar (Sulawesi Barat), NTB (Nusa
Tenggara Barat), Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara,
dan Sulawesi Tengah.
Kedua, memberikan akses pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil maupun balita di Puskesmas dan Posyandu dipastikan
tetap berlangsung.
Ketiga, Tingkatkan upaya promotif, edukasi dan sosialisasi
bagi ibu-ibu hamil serta pada keluarga harus terus
digencarkan sehingga meningkatkan pemahaman untuk
pencegahan stunting, dengan melibatkan PKK, tokoh-tokoh
agama, tokoh masyarakat RT dan RW serta relawan, dan kita
harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat,”
Keempat, upaya penurunan stunting berkaitan dengan
program perlindungan sosial, terutama Program Keluarga
Harapan (PKH), kemudian pembagian Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT), dan juga pembangunan infrastruktur dasar
yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu.

Perpres Nomor 72 Tahun 2021


tentang Percepatan Penurunan Stunting
Arahan Wakil Presiden disampaikan pada
Rakornas Percepatan Penurunan Stunting
tanggal 23 Agustus 2021.
1. Konvergensi percepatan pencegahan
stunting hingga kabupaten/kota dan desa
adalah tantangan terbesar kita.

2. Konvergensi adalah kata yang mudah


diucapkan, tapi tidak mudah untuk
diwujudkan.

3. Setiap lembaga yang terlibat pencegahan


stunting harus menghilangkan ego sektoral,
karena konvergensi membutuhkan
kerjasama antar pihak.
ISU STRATEGIS PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Kapasitas pelaksana
Kelembagaan dan
program didaerah
Kordinasi Percepatan
1 4 masih lemah dan
Penurunan Stunting
terbatas dari sisi
masih lemah dan perlu
pengetahuan dan
diberdayakan
ketrampilan

Program/Kegiatan PENGUATAN
Intervensi Gizi Spesifik Kualitas, pengelolaan
dan Sensitif belum 2
DAN 5 dan penggunaan data
konvergen dan belum PENINGKATAN masih terbatas
sepenuhnya efektif KAPASITAS
Kebijakan penurunan Perilaku masyarakat
stunting belum belum sejalan dengan
sepenuhnya masuk upaya penurunan
3 6
Dokrenda (RPJMD dan stunting dan rendahnya
RKPD) dukungan sosial
PERATURAN
PRESIDEN NOMOR 72
TAHUN 2021
TENTANG
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
STRATEGI PENURUNAN STUNTING

Tujuan Stranas Kelompok Sasaran


1. Menurunkan prevalensi Stunting; Calon
2. Meningkatkan kualitas penyiapan Remaja
kehidupan berkeluarga;
pengantin
3. Menjamin pemenuhan asupan
gizi;
4. Memperbaiki pola asuh; Ibu hamil Ibu
5. Meningkatkan akses dan mutu menyusui
pelayanan kesehatan; dan
6. Meningkatkan akses air minum
dan sanitasi. Anak berusia 0 - 59 bulan

Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Dilaksanakan Dengan 5 (Lima) Pilar


Untuk Mencapai Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2O3O.
PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DALAM PERPRES 72/2021

Penyelenggara
1. Penguatan
1. Kementerian/ perencanaan dan
Lembaga Penganggaran
2. Pemerintah 2. Peningkatan kualitas
Daerah Provinsi pelaksanaan
3. Pemerintah Program & Kegiatan 3. Peningkatan Kualitas
Pemantauan,
Daerah
Evaluasi dan
Kabupaten/Kota pelaporan; serta
4. Pemerintah 4. Peningkatan sumber
Desa daya manusia
PERPRES NO 18 Tahun 2020
Tentang RPJMN
TAHUN 2020 - 2024

PMK NO 21 Tahun 2020


Tentang RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2020 - 2024

KEPUTUSAN GUBERNUR NO 578 Tahun 2021


Tentang TIM KONVERGENSI PENGENDALIAN
STUNTING DI PROVINSI
DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai