Anda di halaman 1dari 3

diet tktp

porsi kecil tetapi sering

3x makanan utama 3x snack

perbanyak konsumsi protein, sayur dan buah

meningkatkan asupan

meningkatkan bb

perubahan nilai lab

pemberian makanan tambahan berupa biskuit ibu hamil sebanyak 1 dus dan susu ibu hamil sebanyak 2
dus

diet rendah kalori

3x makanan utama 1x snack

perbanyak konsumsi sayur dan buah

kurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak

perbanyak aktivitas fisik dan olahraga

menurunkan bb

perubahan nilai lab

diet dm

3x makanan utama 2x snack buah

perbanyak konsumsi sayur dan buah

kurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak dan makanan manis

perbanyak aktivitas fisik dan olahraga

menurunkan bb

perubahan nilai lab


diet dm 2100

3x makanan utama 2x snack buah 1x susu dm / 1x roti dengan selai dm

perbanyak konsumsi sayur dan buah

kurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak dan makanan manis

perbanyak aktivitas fisik dan olahraga

menurunkan bb

perubahan nilai lab

diet rendah lemak atau kolesterol

3x makanan utama 2x snack buah

perbanyak konsumsi sayur dan buah

kurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak dan makanan manis

perbanyak aktivitas fisik dan olahraga

menurunkan bb

perubahan nilai lab

diet rendah purin

3x makanan utama 2x snack buah

konsumsi sayur dan buah

kurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak dan makanan manis

hindari jerohan, dan makanan yang diawetkan

perbanyak aktivitas fisik dan olahraga

meningkatkan asupan

menurunkan bb

perubahan nilai lab


diet rendah serat

3x makanan utama 2x snack buah

Batasi konsumsi sayur dan buah

Meningkatkan asupan

Meningkatkan bb

menurunkan bb

perubahan nilai lab

pemberian makanan tambahan berupa mpasi sebanyak 1 dus dan susu sebanyak 2 dus

GIZI SEIMBANG

3X MAKANAN UTAMA 2X SNACK

PERBANYAK KONSUMSI PROTEIN, SAYUR DAN BUAH

PERHATIKAN FREKUENSI DAN JUMLAH

NI.2.1 → Makanan dan minuman oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan nafsu makan kurang (E)
ditandai dengan hasil recall Energi : 64,1%, Protein 50 %, Lemak 37,6%, dan KH 52%, (rata-rata
tingkat konsumsi makan : 51%, termasuk kategori kurang) (S/S).

NI.5.1 → Peningkatan kebutuhan protein (P) berkaitan dengan penyakit pasien (E) ditandai dengan
asupan protein kurang (50%), hipoalbuminemia, anemia (S/S).

NC.1.4 → Gangguan fungsi GI (P) berkaitan dengan penyakit Ileus Obstruktif (E) ditandai dengan rasa
nyeri di perut (S/S).

NC.3.1 → BB kurang (P) berkaitan dengan riwayat penyakit pasien (Ca recti) dan malgizi (E) ditandai
dengan BBA (48 kg) <BBI (56,7 kg), IMT pasien 18,07 kg/m2 (S/S).

NB.1.3 → Tidak siap untuk berdiet (P) berkaitan dengan motivasi pasien yang kurang (E) ditandai
dengan pasien tidak mau menerima diet yang diberikan oleh RS, asupan makan rata-rata hanya 51%
(S/S).

Anda mungkin juga menyukai