Kasus 3
Remaja perempuan berusia 14 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan tidak nafsu
makan sejak beberapa bulan yang lalu. Putrinya selalu mengeluh kenyang dan tidak mau
makan. Ia seringkali mengunci kamar dan tidur bila dipanggil makan pada waktu
malam hari. Menurut ibunya Ia sekarang mulai pucat dan berat badannya menurun
sekali. Awalnya berat badannya 60 kg namun sekarang menjadi 54 kg hanya dalam
beberapa bulan saja, TB remaja ini 155cm.
Pola makan sehari2 hanya terdiri dari susu cair low fat 3X 200cc, buah apel atau pir
3X1, ayam rebus 2X1 potong paha bawah, telur 3X1 butir. Selama di sekolah Ia juga
tidak jajan hanya minta dibawain buah dan sayuran rebus. Dahulu Ia suka sekali makan
kue2 manis dan ice cream.
Bahas:
1. Bagaimana status gizi dan adakah masalah gizi pada anak perempuan saat ini?
2. Uraikan faktor2 apa saja yang memungkin terjadinya status gizi seperti pada anak
perempuan ini dan bagaimana patogenesisnya
3. Bagaimana mengatasi masalah gizi pada anak ini berikan uraianya dan tahapannya
sesuai apa yang saudara ketahui berdasarkan teori dari analisis asupannya ?
4. Silakan dibuat anjuran menu menurut Saudara?
Jawaban :
IMT = 54 / (1.55)2 = 22.47 = normal
BBS 54 kg TBS 155 cm
BBU 49 kg TBU 160 cm
BBI 44 kg
BB/BBU = 54/49 x 100% = 109.09% berat badan baik
TB/TBU 155/160 x 100% = 96,87% normal
BB/BBI 54/44 x 100% = 122,72% obesitas
BMI : Antara persentil 5-85 gizi baik
Anak Y
BBu
TBS
BBS
BBU
BBI
Anoreksia Nervosa
Anorexia nervosa disebabkan oleh 3 faktor presdiposisi yang ada pada gambar berikut:
Pada gambar menujukan gejala pada Eating Disorders. Gejala makan yang berlebihan,
memuntahkan makanan, dan penurunan porsi makan terjadi pada berat badan yang berbeda
beda. Namun terdapat perbedaan dimana pada pasien dengan berat badan yang sangat rendah
dan obesitas biasanya mengalami anorexia nervosa (restrictive behaviour).
o Faktor psikologis
o Faktor biologis
o Tekanan yang berlebihan pada wanita muda untuk mencapai standart kurus
yang tidak realistis.
o “thinness-concious” culture.
Faktor keluarga
o Dari perspektif sistim keluarga, gangguan makan pada anak perempuan dapat
memberi keseimbanganpadakeluargayang disfungsional dengan mengalihkan
perhatian dari masalah keluarga ataupun masalah pernikahan.
Tatalaksana
Pengobatan anoreksia umumnya dilakukan dengan pendekatan tim, yang mencakup dokter,
profesional kesehatan mental, dan ahli diet, semuanya berpengalaman dalam gangguan
makan. Terapi dan pendidikan nutrisi yang berkelanjutan sangat penting untuk pemulihan
yang berkelanjutan.
Psikoterapi
Terapi berbasis keluarga. Ini adalah satu-satunya pengobatan berbasis bukti untuk
remaja dengan anoreksia. Karena remaja penderita anoreksia tidak dapat membuat
pilihan yang baik tentang makan dan kesehatan saat berada dalam cengkeraman
kondisi yang serius ini, terapi ini memobilisasi orang tua untuk membantu anaknya
dengan pemberian makan kembali dan pemulihan berat badan sampai anak tersebut
Terapi individu. Untuk orang dewasa, terapi perilaku kognitif - khususnya terapi
adalah menormalkan pola dan perilaku makan untuk mendukung penambahan berat
badan. Tujuan kedua adalah membantu mengubah keyakinan dan pemikiran yang
Bulimia Nervosa
Bupropion tidak boleh digunakan pada pasien dengan bulimia nervosa karena
peningkatan risiko episode epilepsi.
3. Pola makan sehari2 hanya terdiri dari susu cair low fat 3X 200cc, buah apel atau pir 3X1,
ayam rebus 2X1 potong paha bawah, telur 3X1 butir. Selama di sekolah Ia juga tidak jajan
hanya minta dibawain buah dan sayuran rebus. Dahulu Ia suka sekali makan kue2 manis dan
ice cream.
Bahan URT Berat (g) Energi Karbo (g) Protein (g) Lemak
(kkal) (g)
susu sapi 3 gelas 600 cc 261 kkal 30,87 g 20,85 g 6g
(bubuk belimbing
skim)
Apel / pir 3 buah 255 g 163,2 kkal 37,99 g 0,76 g 1,02 g
Paha 2 potong 80 g 76 kkal 0g 14,56 g 2g
ayam
Telur 3 butir 150 g 237 kkal 1,05 g 19,2 g 17,25 g
ayam
Subtotal 737,2 kkal 69,91 g 55,37 26,27
Analisis yang didapat dari pasien, intake energi sangat kurang dalam sehari sehingga
lama kelamaan bisa menyebabkan banyak gangguan pada organ tubuh (gangguan pada
pencernaan, gangguan pada metabolisme, malnutrisi, dsb.)
Tatalaksana gizi yang diberikan Pasien harus memenuhi kebutuhan gizi perhari sesuai
berat badan ideal untuk kalori sesuai dengan rumus perhitungan REE, dan juga kebutuhan
protein, lemak, kabohidrat, mineral harus seimbang. Menurunkan makanan yang
mengandung banyak saturated dan trans fat dan memperbanyak konsumsi MUFA dan
PUFA. Serta disertai olahraga agar dapat memperoleh berat badan ideal dengan cara yang
sehat. Pasien juga masih dalam usia pertumbuhan (14 tahun) sehingga tetap dibutuhkan
gizi seimbang agar pertumbuhan dan perkembangan tetap optimal.
Pembagian
Sarapan 25% = 418,86 kkal
Selingan pertama 10% = 167,55 kkal
Makan siang 30% = 502,64 kkal
Selingan kedua 10% = 167,55 kkal
Makan malam 25% = 418,86 kcal
Lemak 25%
25/100 x 1675,45 / 9 = 46,54 gram
Karbohidrat 100%-12,89%-25% = 62,11%
40,57% x 1675,45 / 4 = 260,15 gram
07.00
Menu sarapan: Sandwich
Target kalori (25%): 418,86 kcal
13.00
Makan siang: Nasi + ikan kembung pepes + tumis kangkung + tempe orek
+ apel merah
Target kalori (30%): 502.64 kcal
19.00
Makan Malam: Nasi putih + ayam tim + tumis selada air + pepaya
Target kalori (25%): 418,86 kcal
09.30
Selingan 1: Pisang madu
Target kalori (10%): 167.55
16.00
Selingan 2: Ubi kukus
Target kalori (10%): 167.55
Yang
Menu Selisih
dirancang
1665,9
Energi 1675,45 -9,7
5
Protein 54 96,53 +42,53
Lemak 46,54 27,28 -19,17
Karbohidr
260,15 252,21 -7.94
at
Daftar Pustaka
1. Hetty K, Meilanny BS, Destin P. Gangguan Makan Anorexia Nervosa dan Bulimia
Nervosa pada Remaja. Prosiding Penelitian &Pengabdian Kepada Masyarakat. 2017;
Vol 4 (3) : 402-403.
2. MG David. Pathogenesis of anorexia nervosa. 1993; Vol 341: 1631-40.
3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562178/
4. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anorexia-nervosa/diagnosis-
treatment/drc-20353597?p=1