Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA

DAN PIUTANG LAINNYA

Oleh : Andi Nurul Tariza


Menurut PSAK no. 9:
Piutang usaha meliputi piutang yang
timbul karena penjualan atau
penyerahan jasa dalam rangka
kegiatan usaha normal perusahaan.
Piutang usaha dan lain-lain yang
diharapkan tertagih dalam satu atau
siklus usaha normal diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar.
SIFAT DAN CONTOH
PIUTANG
Standar akuntansi keuangan menggolongkan
piutang menurut sumber terjadinya dalam dua
kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-
lainnya.
Piutang usaha adalah piutang yang berasal
dari penjualan barang dagangan atau jasa
secara kredit. Menurut  Sukrisno Agoes,
(2004:173)

Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul


dan transaksi diluar kegiatan usaha normal
perusahaan. Menurut  Sukrisno Agoes,
(2004:173)
Lanjutan…
Perkiraan piutang pemegang saham dan piutang perusahaan
harus dilaporkan (tidak digabung dengan perkiraan piutang
karena sifatnya berbeda).
Piutang dinyatakan sebesar jumlah tagihan yang dikurangi
dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor
piutang harus tetap disajikan pada neraca diikuti dengan
penyisihan untuk piutang yang tidak dapat ditagih.
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa
digolongkan sebagai piutang antara lain:
•Piutang usaha •Uang muka
•Wesel tagih •Piutang tak tertagih
•Piutang pegawai •Uang jaminan
•Piutang bunga
TUJUAN PEMERIKSAAN
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang
baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.

2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (ke otentikan) dari pada
piutang.

3. Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya


perkiraan allowance forbad debts (penyisihan piutang tak tertagih).
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiuban bersyarat (contingent liability) yang
timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable).

5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip


akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau standar akuntansi
keuangan/SAK ETAP.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA
YANG DISARANKAN

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas dan transaksi


penjualan, piutang dan penerimaan kas.

2. Buat top scdule dan supporting schedule piutang pertanggal


neraca.
3. Minta aging schedule dari piutang usaha pertanggal neraca
yang antara lain menunjukan nama pelanggan (customer),
saldo piutang, umur piutang, dan kalau bisa subsequent
collectionsnya.
4. Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual
balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger.
Lanjutan…
5. Test check umur piutang dari beberapa customerke
subledger piutang dan sales invoice.
6. Kirimkan konfirmasi piutang
a) Tentukan dan tulisan dasar pemilihan pelanggan yang akan
dikirimi surat konfirmasi.
b) Tentukan apakah akan digunakan jonfirmasiu positif atau
konfirmasi negative.
c) Cantumkan nomor konfirmasi baik schedule piutang
maupun di surat konfirmasi.
d) Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan
kepada klien untuk dicari perbedaannya.
e) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi.
Lanjutan…
7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku
kas dan bukti penerimaan kas untuk periode sesudah
tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian
pemeriksaan lapangan (audit field work)
8. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang
didiskontokan untuk mengetahui kemungkinan adanya
contingent liability.
9. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa
apakah jumlah yang disediakan oleh klien sudah cukup dalam
arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
10. Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice,
credit note dan lain-lain, lebih kurang 2 (dua) minggu
sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Lanjutan…
11. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawabanm
konfirmasi bank, dan correspondence fileuntuk
mengetahui apakah ada piutang yang dijadikan sebagai
jaminan.
12. Periksa apakah pentajian piutang di neraca dilakukan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia / SAK.
13. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang
yang diperiksa.
Format Top Schedule Piutang
PER ADJUSTMEN
WP ADJUSTMENT BALANCE
BOOK TBALANCE
D K
PIUTANG USAHA
PIUTANG
PEGAWAI
PIUTANG LAIN-
LAIN
PIUTANG
DIREKSI
PIUTANG
PEMEGANG
SAHAM
Format Supporting
Schedule Piutang
Belum (91-
(61-90) Pemerim
Nama No. Jumlah Jatuh (31-60) 120) > 120
No Pelanggan Konf (Rp) Tempo hari
hari
hari hari
aan Kas Ket
s/d
(Rp)
PEMERIKSAAN SURAT
BERHARGA DAN INVESTASI
Sifat dan Contoh Surat Berharga
* Investasi dalam surat berharga  aktiva lancar (current
assets)/non current assets, tergantung tujuan pembelian
surat berharga
* Berdasarkan tujuan pembelian surat berharga investasi
dalam surat berharga diklasifikasikan menjadi :
1. Temporary investment/marketable securities/current assets
* tujuan : memanfaatkan kelebihan dana yang tersedia
* mudah diuangkan dalam waktu singkat
* Contoh : deposito berjangka (lebih dari tiga bulan),saham/obligasi
yang marketable
2. Long term investment
* tujuan : menguasai manajemen dari perusahaan yang sahamnya dibeli
(lebih besar atau sama dengan 50% dari saham yang beredar) dan
memperoleh pendapatan yang continues
* sebagai sumber penampungan dari penjualan hasil produksi atau
sumber pembelian bahan baku
* Menurut PSAK No.1 hal.1.10 (IAI:2002) :
* Surat berharga diklasifikasi sebagai aktiva lancar  jika
surat berharga direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan
dari tanggal neraca
* jika lebih dari 12 bulan  aktiva tidak lancar
* Akuntansi untuk Investasi menurut PSAK No.13
hal.13.1 s.d. 13.2 dan 13.4 s.d. 13.6 (IAI:2002) :
* Investasi  aktiva yang digunakan untuk pertumbuhan
kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil
investasi (bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk
apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi
perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan
* Investasi lancar  investasi yang dapat segera dicairkan
dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau
kurang
* Investasi Jangka Panjang  investasi selain investasi
lancar
* Kelompok 4

* Nilai wajar (fair value)  suatu jumlah yang dapat


digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau
penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham
(knowledgeable) dan berkeinginan melakukan
transaksi wajar
* Nilai pasar  jumlah yang dapat diperoleh dari
penjualan suatu investasi dalam pasar yang aktif
* Investasi yang memiliki pasar yang aktif  nilai
pasar digunakan sebagai indikator penetapan nilai
wajar
* Biaya perolehan investasi  harga beli, komisi
broker, jasa bank dan pungutan oleh bursa efek
* Biaya perolehan investasi dari penerbitan saham
atau surat berharga lain  nilai wajar surat
berharga yang diterbitkan (bukan nilai nominal
atau par value)
Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Surat Berharga
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang
cukup baik atas temporary dan long term investment
2. Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum di
neraca, betul-betul ada, dimiliki oleh dan atas nama
perusahaan (client) per tanggal neraca
3. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan
penerimaan dari surat berharga telah dibukukan dan
uangnya diterima oleh perusahaan
4. Untuk memeriksa apakah penilaian (valuation) dari surat
berharga sesuai dengan PABU di Indonesia (PSAK)
5. Untuk memeriksa apakah penyajian dalam Laporan
Keuangan sesuai dengan PABU di Indonesia (PSAK)
Prosedur Pemeriksaan Surat Berharga yang Disarankan
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas temporary dan
long term investment (lihat Exhibit 10-1 contoh ICQ Surat
Berharga)
2. Minta rincian surat berharga (saldo awal, penambahan,
pengurangan dan saldo akhir)
3. Periksa phisik surat berharga yang dilakukan bersamaan
dengan kas opname dan kepemilikannya
4. Cocokkan data dalam rincian dengan BAP phisik surat
berharga
5. Periksa mathematical accuracy dari rincian surat berharga
6. Cocokkan saldo akhir dari rincian tersebut dengan buku besar
7. Lakukan vouching atas pembelian dan penjualan surat
berharga, perhatikan otorisasi dan kelengkapan bukti
pendukung
Prinsip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian Investasi
1. Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca
sesuai dengan tujuan investasi tersebut. Investasi
yang tidak akan dijual dalam jangka pendek
disajikan dalam kelompok aktiva tidak lancar.
2. Investasi jangka pendek disajikan nilanya di neraca
dengan salah-satu dari dua cara berikut ini :
a.Pada costnya, dengan mencantumkan harga
pasarnya di dalam tanda kurung,
b.Pada nilai mana yang lebih rendah antara harga
pasar atau cost. Nilai yang lebih tinggi harus di
cantumkan di dalam tanda kurung
3. Obligasi atau saham yang dikeluarkan klien, yang
dibeli kembali sebagai tresury bond, treasury stock,
atau disimpan dalam dana khusus sebaiknya disajikan
sebagai pengurang utang obligasi atau modal saham
4. Jika investasi bukan merupakan sumber pendapatan
perusahaan, maka penghasilan yang timbul dari
pemilikan investasi tersebut harus digolongkan dalam
penghasilan luar usaha.
5.Jika penghasilan bunga dan penghasilan dividen
jumlahnya material, keduanya harus disajikan secara
terpisah di dalam laporan laba rugi.
6. Laba atau rugi sebagai akibat penjualan investasi
jangka pendek yang material jumlahnya, harus
disajikan secara terpisah di dalam laporan laba rugi
dalam kelompok penghasilan di luar usaha.
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai