Kegawatan Maternitas
(Perdarahan Postpartum)
Pengertian
Kehilangan 500 ml atau lebih setelah
kelahiran pervaginam atau dari organ-
organ reproduksi setelah selesainya
kala tiga persalinan (ekspulsi atau
ekstraksi plasenta dan ketuban)
●
Uterus tidak berkontraksi dan lembek ●
Perdarahan segera (P3)(a)
●
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir (P3)
●
Perdarahan segera setelah anak lahir (Perdarahan Pasca ●
Uterus kontraksi baik
Partum Primer atau P3) ●
Plasenta lengkap
●
Pucat
●
Syok ●
Lemah
●
Menggigil
●
Atonia uteri ●
Robekan jalan lahir
Manifestasi Klinis
Tanda yang selalu ada Tanda yang selalu ada
●
Uterus tidak teraba
●
Plasenta belum lahir setelah 30 menit ●
Lumen vagina terisi massa
●
Perdarahan segera (P3)(a) ●
Tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir)
●
Perdarahan segera (P3)(b)
●
Uterus kontraksi baik ●
Nyeri sedikit atau berat
●
Retensio plasenta ●
Inversio uteri
Patofisiologi
patofisiologi perdarahan postpartum.docx
Pengkajian umum:
Kaji tinggi fundus dan konsistensinya
Kaji TTV
●
Kaji bersihan jalan nafas pasien, apakah ada sumbatan/tdk. Namun pada pasien post partum biasanya tidak ada gangguan pada
jalan nafas
B: Breathing
●
Kaji pernafasan pasien, apakah ada sesak nafas dan takipnea, jika ada berikan oksigen 15L/mnt
C: Circulation
●
Kaji tanda hipotensi, takikardi dan tanda gangguan sirkulasi lainnya
D: Disability
●
Kaji tingkat kesadaran pasien menggunakan GCS, apakah pasien mengalami fatique yang dapat berpengaruh pada kontraksi uterus.
Pengkajian Sekunder
Identitas klien
Riwayat kesehatan
Riwayat obstetrik
Pemeriksaan TTV
Pemeriksaan Khusus
Nyeri /
ketidaknyamanan
Sistem vaskuler
Intervensi/rasional:
Monitor ttv, saturasi oksigen, kelainan spesifik urine,
dan kapilar refill untuk melengkapi data dasar.
Ukur dan catat jumlah dan tipe pendarahan dengan
menimbang dan menghitung saturasi pada pembalut.
Sediakan lingkungan yang nyaman untuk istirahat dan
untuk menghemat energy pasien
Berikan penjelasan tentang semua prosedur untuk
menghilangkan ansietas
Berikan terapi intravena dengan ukuran jarum 18 atau
lebih untuk menginfuse atau memenuhi ke kebutuhan
isotonic sesuai perintah.
Memberikan obat sesuai perintah seperti oksitosin,
methergine, atau prostaglandin sesuai perintah untuk
meninkatkan kontraksi uterus.
Pasang kateter urine agar penkajian mengenai fungsi
ginjal dan hipovolemik lebih akurat.
Persiapkan untuk tindakan operasi sesuai indikasi
untuk menghentikan sumber perdarahan.
Evaluasi
pasien akan menunjukkan keseimbangan cairan yang
ditandai dengan ttv stabil, kapilar refill, dan
keseimbangan intake dan output cairan.