Anda di halaman 1dari 19

Shock Wave Therapy and

Ultrasound Therapy plus


Exercises for Frozen Shoulder
Joint Clients
Azzam Alarab, Ratib Abu Shameh,
Hamza Shaheen dan Muntaser S Ahmad
Pendahuluan
Frozen shoulder adalah suatu kondisi patologis yang ditandai
dengan rasa sakit dan kekakuan pada sendi bahu. Rentang gerak
yang terbatas dan nyeri merupakan gejala yang paling umum.
Kondisi frozen shoulder ini juga dikenal sebagai capsulitis
adhesiva. Frozen shoulder diperkirakan memiliki insiden 3% -5%
pada populasi biasa dan hingga 20% pada mereka penderita
diabetes. Frozen shoulder biasanya mengenai seseorang antara
usia 40 dan 60 dan jarang terjadi di luar kelompok usia tersebut
dan sedikit lebih sering terjadi pada wanita.
Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh shock


wave therapy (SWT) ditambah latihan dan ultrasound therapy
(UST) ditambah latihan terhadap keparahan nyeri menggunakan
VAS dan rentang gerak sendi bahu dengan pengukuran ROM
menggunakan goneometer.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian randomized
controlled trial, pengambilan sampel dilakukan secara acak
(simple random sampling) dan merupakan studi perbandingan
antara dua kelompok intervensi. Penelitian ini dilakukan di
Universitas Ahliya Palestina selama 4 minggu, dimana 20 subjek
diambil dan dibagi rata menjadi dua kelompok intervesni 10 di
setiap kelompok. Kelompok pertama diberikan shock wave
therapy (SWT) ditambah dengan terapi latihan dan kelompok
kedua diberikan ultrasound therapy (UST) ditambah dengan terapi
latihan.
Analisis
PICOT
Polulasi
20 subjek individu dengan frozen shoulder secara acak
dibagi menjadi 2 kelompok, 10 subjek tiap kelompok

Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi


• menderita frozen shoulder • tears pada rotator cuff,
dengan waktu sakit berkisar • arthritis pada glenohumeral
antara 2-9 bulan atau acromioclavicular
• berjenis kelamin laki-laki • riwayat operasi pada sendi
maupun perempuan bahu
• berusia berkisar antara 40
sampai 60 tahun.
Intervensi
●Shock Wave Therapy (SWT)
Posisi pasien duduk dengan bahu abduksi 45⁰ fleksi siku dan
lengan bawah diletakkan pada permukaan datar, aplikator shock
wave diterapkan pada sebagian besar titik nyeri dekat insersio otot
rotator cuff pada tuberkulum mayor humerus di bawah akromion.
Shock wave therapy diberikan menggunakan aplikator ukuran
15mm. Setiap pasien menerima 4 sesi, satu sesi per minggu
selama 4 minggu berturut-turut dengan 2000 impuls per sesi,
energy flex density (FED) 0,22mJ/mm2, pulse rate 10/detik dan
frekuensi 1-15 Hz.
Intervensi

●Ultra Sound Therapy (UST)


Posisi pasien duduk dengan lengan yang terkena menghadap terapis,
ultrasound dengan arus continuous dengan frekuensi 3MH, dan
intensitas 1w/cm diaplikasikan pada bahu yang terkena di tempat nyeri
menggunakan gel ultrasound selama 5 menit. Ultrasound therapy
diberikan selama 12 sesi, 3 sesi per minggu selama 4 minggu.
Intervensi
●Exercise Therapy untuk semua kelompok intervensi
1. Passive stretching exercise untuk kapsul sendi bahu bagian posterior dan otot-
otot sekitarnya dilakukan hanya 3 kali dengan waktu penahanan 30 detik dan
waktu istirahat 10 detik di antara pengulangan di setiap sesi.
2. Strengthening exercise untuk fleksi bahu, dan abduksi horizontal. Untuk setiap
latihan dilakukan sebanyak 3 set 10 pengulangan dengan waktu istirahat 60 detik
antara setiap set. Latihan push-up juga diberikan dan dilakukan hingga kelelahan
atau maksimal 25 kali pengulangan.
3. Latihan mobilisasi berupa pasien mendapatkan teknik mobilisasi berkelanjutan
dengan derajat (I, II, II, dan IV) dan teknik mobilisasi osilasi pada inferior,
anterior, dan posterior glide. Mobilisasi dilakukan sebanyak 2-4 kali dengan
holding time 30 detik dan waktu istirahat 10 detik. Teknik osilasi dilakukan
dengan kecepatan 5-6 osilasi/detik selama 20 menit.
Compare
Penelitian ini membandingkan efektivitas antara pemberian
shock wave therapy ditambah exercise therapy dengan
ultrasound therapy ditambah exercise therapy dalam mengurangi
nyeri dan meningkatkan rentang gerak sendi bahu pada
penderita frozen shoulder. 
Outcome
Hasil penelitian setelah 4 minggu menjalani intervensi yang
disarankan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam
variabel yang diukur termasuk nyeri, dan rentang gerak pada
kedua kelompok ketika membandingkan nilai rata-rata sebelum
dan sesudah pemberian intervensi. Namun perbedaan signifikan
diamati pada kelompok yang diberikan shock wave therapy
dalam menurunkan nyeri dan meningkatkan rentang gerak bahu,
ketika membandingkan nilai rata-rata post test pada kelompok
ultrasound therapy.
Time
Penelitian dilakukan selama 4 minggu pada setiap kelompok.
Untuk ultrasound therapy diberikan selama 5 menit 12 sesi, 3
sesi per minggu selama 4 minggu. Sedangkan unutk shock
wave therapy diberikan sebanyak 4 sesi, satu sesi per minggu
selama 4 minggu.
Kesimpulan
Subjek yang menjalani shock wave therapy ditambah exercise
therapy menunjukkan peningkatan yang lebih baik pada rentang
gerak sendi bahu dan penurunan nyeri pada akhir minggu ke-4
jika dibandingkan dengan subjek yang menjalani ultrasound
therapy ditambah exercise therapy. Oleh karena itu, menjalani
shock wave therapy ditambah exercise therapy dapat dianggap
bermanfaat dalam peningkatan rentang gerak sendi bahu dan
pengurangan nyeri pada individu dengan frozen shoulder.
Saran
Penelitian ini hanya dilakukan dengan subjek 20 orang dengan
10 orang disetiap kelompok intervensi. Untuk penelitian
kedepannya diharapkan dapat dilakukan dengan subjek
penelitian yang lebih banyak lagi.

Kelebihan Kekurangan
• Penjelasan yang mendetail • Jumlah subjek yang sedikit
Daftar Pustaka
1. Ellenbecker TS (2006) Shoulder Rehabilitation- non operative treatment. Thieme Medical Publisher
Series, USA, pp. 180.
2. Manske RC, Prohaska D (2008) Diagnosis and management of adhesive capsulitis. Curr Rev
Musculoskelet Med 1(3-4): 180-189.
3. Robinson CM, Seah KT, Chee YH, Hindle P, Murray IR (2012) Frozen shoulder. J Bone Joint Surg Br
94(1): 19.
4. Van der Windt DA, Koes BW, de Jong BA, Bouter LM (1995) Shoulder disorders in general practice:
incidence, patient characteristics, and management. Ann Rheum Dis 54(12): 959-964.
5. Smith CD, Hamer P, Bunker TD (2014) Arthroscopic capsular release for idiopathic frozen shoulder with
intra-articular injection and a controlled manipulation. Ann R Coll Surg Engl 96(1): 55-60.
6. Tighe CB, Oakley WS Jr (2008) The prevalence of a diabetic condition and adhesive capsulitis of the
shoulder. South Med J 101(6): 591-595.
7. Reeves B (1975) The natural history of the frozen shoulder syndrome. Scand J Rheumatol 4(4): 193196.
8. Gerber C, Werner CM, Macy JC, Jacob HA, Nyffeler RW (2003) Effect of selective capsulorrhaphy on
the passive range of motion of the glenohumeral joint. J Bone Joint Surg Am 85-A(1): 48-55.
9. Cole A, Gill TK, Shanahan EM, Phillips P, Taylor AW, et al. (2009) Is diabetes associated with shoulder
pain
or stiffness? Results from a population based study. J Rheumatol 36(2): 371-377.
10. Arsian S, Celiker R (2001) Comparison of the efficacy of local corticosteroid and physical therapy for
the treatment of adhesive capsalitis. Rheumatology Int 21(1): 20-23.
Daftar Pustaka
11. Conroy DE, Hayes KW (1998) The effect of joint mobilization as a component of comprehensive
treatment for primary shoulder impingement syndrome. J Orthop Sports Phys Ther 28(1): 3-14.
12. Pan P, Chou C, Chiou H, Ma H, Lee H, et al. (2003) Extracorporeal shock wave therapy for chronic
clacific of the shoulders: a functional and sonographic study. Arch Phys Med Rehabil 84(7): 988-993.
13. Robert A Donatelli, Wooden MJ (2009) Orthopedic Physical Therapy. (3th edn), Churchill Livingstone
publication, pp. 774.
14. Gould D, Kelly D, Goldstone L, Gammon J (2001) Examining the validity of pressure ulcer risk
assessment scales: developing and using illustrated patient simulations to collect the data. J Clin Nurs
10(5): 697-706.
15. Paul-Dauphin A, Guillemin F, Virion JM, Briançon S (1999) Bias and Precision in Visual Analogue
Scales: A Randomized Controlled Trial. Am J Epidemiol 150(10): 1117-1127.
16. Bijur PE, Silver W, Gallagher JE (2001) Reliability of the visual analog scale for measurement of acute
pain. Acad Emerg Med 8(12): 1153-1157.
17. Dahmen GP, Meiss L, Nam VC, Skruodies B (1992) Extracorporeal shock wave therapy in the area of
the soft tissue near the bone on the shoulder. Extr Orthop 15: 25-27.
18. Demmink JH, Helders PJM, Hobaek H, Enwemeka C (2003) The variation of heating depth with
therapeutic ultrasound frequency in physiotherapy. Ultrasound Med Biol 29(1): 113-118.
19. Lin JJ, Lim HK, Yang T (2006) Effect of shoulder tightness on glenohumeral translation, scapular
kinematics, and scapulohumeral rhythm in subjects with stiff shoulders. J Orthop Res 24(5): 1044-1051.
20. Cacchio A, Paoloni M, Barile A, Don R, de Paulis F (2006) Effectiveness of radial shock wave therapy
for calcific tendinitis of the shoulder: Single blind, randomized clinical study. Phys Ther 86(5): 672-680
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai