Anda di halaman 1dari 14

SEDIAN SIRUP

Disusun oleh kelompok 8 :

Mimin Lasmini (G20170147)


Nita Prihatin N (G20170127)
Definisi Sirup
Sirup adalah salah satu bentuk sediaan cair yang dalam
dunia farmasi yang dikenal luas oleh masyarakat. Saat ini,
banyak sediaan sirup yang beredar di pasaran dari berbagai
macam merk, baik yang generic maupun yang
paten.Biasanya, orang-orang mengunakan sediaan sirup
karena disamping mudah penggunaannya, sirup juga
mempunyai rasa yang manis dan aroma yang harum serta
warna yang menarik sehingga disukai oleh berbagai
kalangan, terutama anak-anak dan orang yang susah
menelan obat dalam bentuk sediaan oral lainnya. Salah
satunya yaitu sirup auranti atau sirup jeruk manis.
Komponen Sirup

 Zat aktif
 Pelarut
 Pemanis
 Zat penstabil
 Pengawet
 Pewarna
 Perasa
Tujuan Pemakaian

Larutan (solutiones) merupakan sediaan cair yang


mengandung satu atau dua lebih zat kimia yang dapat
larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang dari bahan-
bahannya, cara peracikan, atau penggunaannya. Tidak
dimasukan dalam golongan produk lainnya.
Dapat juga dikatakan sediaan cair yang terdispersi
secara larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam
pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan
oral(diminum) dan larutan topikal (kulit)
Bertujuan untuk dapat membuat formula sediaan sirup,
memahami serta melakukan evaluasi sediaan sirup, dan
dapat memahami pengaruh penggunaan bahan tambahan
pemanis dan pengawet terhadap stabilitas sediaan sirup.
Karakteristik Sediaan

 Gula tebu atau gula pasir :adalah kristal-kristal gula putih


berukuran kecil yang pada umumnya dijumpai dan
digunakan dirumah yang diperoleh dari batang tanaman
tebu.
 Gula bit :adalah kristal putih (sakarosa) yang diperoleh
dari tanaman bit. Setelah dicuci, bit kemudian di potong-
potong dan gulanya kemudian diekskrasikan dengan air
panas pada sebuah difusi.
Gula merah (gula jawa) :istilah gula jawa biasanya
diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari
nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari keluarga palma,
seperti, kelapa, aren, dan siwalan.
Gula semut :merupakan gula merah versi bubuk dan
sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan
gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang
bersarang di tanah.
Gula batu (rock sugar) :adalah jenis gula yang dibuat dari
gula pasir,yang dikristalkan melalui bantuan air yang
dipanaskan.
Gula bubuk :gula granulasi (gula pasir)bubuk,dikenal
sebagai gula convectionary. Gula ini didapat dari
penghancur secara mekanis sehingga tidak ada kristal-
kristal yang tertinggal. Terkadang gula ini dicampur
dengan sedikit pati atau bahan anti kempal untuk
mencegah penggumpalan.
Cara Pembuatan
Larutan Dari Bahan-Bahan Dengan Bantuan Panas
Sirup dibuat dengan cara ini bila dipanaskan bila dibutuhakan
sirup secepat mungkin dan bila komponen sirup tidak rusak atau
menguap oleh panas, pada cara ini gula umumnya
ditambahkanke air yang dimurnikan, dan panas digunakan
sampai larutan terbentuk. Kemudian, komponen-komponen lain
yang tidak tahan panas ditambahkan ke sirup panas, campuran
dibiarkan dingin,dan volumenya disesuaikan sampai jumlah yang
tepat dengan penambahan air murni. Dalam keadaan di mana
zat-zat tidak tagan panas atau senyawa menguap,
seperti misalnya minyakmudah menguap penambah rasa dan
alcohol akan ditambahkan, maka biasanya ditambahkan kesirup
sesudah larutan gula terbentuk ooleh pemanasan, dan larutan
cepat-cepat didinginkansampai temperature ruang.
Penggunaan panas membantu melarutnya gula dengan cepat juga
komponen tertentu lainnya darisirup, akan tetapi hati-hati harus dilakukan,
jangan terburu-buru dan jangan menggunakan panas yang berlebihan .
sukrosa, suatu disakarida, mungkin terurai menjadi monosakarida, dekstrosa,
(glukosa), dan fruktosa( levulosa). Reaksi hidrolisis ini dikenal sebagai inverse,
dan kombinasidari produk dua monosakarida adalah gula invert. Bila panas
digunakan dalam sediaan sirupsukrosa, adanya inverse sukrosa hamper patsti
terjadi. Kecepatan inverse meningkat dengancepat oleh adanya asam, ion
hydrogen bekerjasebagai katlisator reaksi.bila inverse terjadi,kemanisan sirup
berubah karena gula invert lebih manis dari sukrosa, dan warna sirup
normal bertambah gelap karena efek panas pada bagian levulosa dari gula
invert bila sirup dipanaskansangat berlebihan, maka akan menjadi berwarna
kuning coklat karena pembentukan caramel darisukrosa. Sirup-sirup yang
mudah terurai leih rentan terhadap fermentasi dan
terhadap pertumbuhan mikroba daripada sirup yang stabil tidak terurai. Karena
kemungkinan penguraianoleh panas, sirup tidak dapat disterilkan dengan
autoklaf. Penggunaan air murni yang didihkan pada pembuatan sirup dapat
meningkatkan kestabilan dan penambahan zat pengawet, biladiperbolehkan ,
dapat menjaga sirup selama sel life nya. Penyimpanan dalam wadah
tertutuprapat merupakan persyaratan untuk sediaan sirup.
Karakteristik Bahan
1. Gula atau pengganti gula (pemanis),berungsi
untukmemperbaiki rasa dari sediaan.
2. Pengawet antimikroba digunakan untuk menjaga
kestabilanobat dalam penyimpanan agar dapat
bertahan lebih lama dantidak ditumbuhi oleh mikroba
atau jamur.
3. Perasa dan pengaroma, karena sirup adalah sediaan
cair, pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam
air yang cukup. Sedangkan pengaroma ditambahkan ke
dalam sirupuntuk memberikan aroma yang enak dan
wangi.
Lanjutan ……

4. Pewarna, pewarna yang digunakan umumnya larut dalam


air dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam sirup
danwarnanya stabil dalam kisaran pH selama penyimpanan.
5.Juga banyak sirup-sirup, terutama yang dibuat dalam
perdagangan, mengandung pelarut-pelarut khusus,
pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator.
Stabilitas Sirup

Stabilitas Kimia:
• Identifikasi
• Penetapan kadar

Stabilitas Fisika :
• Organoleptik seperti bau, rasa, warna
• PH
•  Berat jenis
• Viskositas
• Kejernihan larutan
•  Volume terpindahkan
Evaluasi Sediaan
• In Process Control (IPC)
• Penetapan pH 
• Uji kejernihan
• Bobot jenis
• Viskositas
Contoh Formulasi (dari bahan alam )

 
FORMULASI SIRUP EKSTRAK DAUN LEGUNDI (Vitex
trifolia L.)
Lalita Lisprayatna, Yosi Bayu Murti, T.N. Saifullah
Sulaiman* Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Indonesia .

Anda mungkin juga menyukai