Anda di halaman 1dari 79

PELAYANAN KESEHATAN

KERJA DI PUSKESMAS

Helmiati,SKM
Dinas Kesehatan Kab.Lima Puluh Kota
No.HP. 085374704440
POKOK BAHASAN
1. Pendahuluan
2. Konsep Pelayanan Kesehatan Kerja
Dasar di Puskesmas
3. Langkah Langkah Puskesmas Dalam
Pelayanan Kesehatan Kerja.
4. Peran Institusi Dalam Pelayanan
Kesehatan Kerja
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Di era globalisasi dan pasar bebas, kebutuhan


pelayanan kesehatan kerja semakin meningkat
dengan disyaratkannya kesehatan dan
keselamatan kerja bagi suatu negara untuk
dapat ikut serta dalam hubungan ekonomi antar
negara.
Latar Belakang
• Jumlah masyarakat pekerja terus
meningkat dimana data BPS 2005 di
Indonesia terdapat 105, 8 juta jiwa.
• Dari jumlah ini terdapat 68 % pada sektor
informal dan 32 % bekerja pada sektor
formal dengan berbagai masalah
kesehatan yang timbul akibat pekerjaan
dan lingkungan kerja.
Latar Belakang
• Pelayanan kesehatan kerja yang diberikan
Puskesmas masih bersifat kuratif.
• Upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan untuk peningkatan kapasitas
kerja dan preventif yang penting
menurunkan prevalensi PAK / PAHK & KAK
masih terabaikan.
• Ketrampilan petugas masih terbatas
demikian pula peralatan medik dan teknis
lingkungan.
Latar Belakang
• Kesehatan kerja merupakan strategi penting.
• Memastikan kesehatan bagi masyarakat
pekerja.
• Memberikan nilai positif ekonomi nasional,
meningkatkan produktivitas, kualitas produk
motivasi kerja, kepuasan kerja akhirnya
kualitas kehidupan pekerja dan lingkungan
secara menyeluruh.
Dasar Hukum
UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan , pada Bab
XII Kesehatan Kerja
pasal 164 :
1)Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan
2)Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pekerja disektor formal dan informal
3)Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di
lingkungan tempat kerja
4)Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan
tentara nasional Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta
kepolisian Republik Indonesia
Pasal 164
5) Pemerintah menetapkan standar kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2)
6) Pengelola tempat kerja wajib menaati standar
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) dan menjamin lingkungan kerja yang
sehat serta bertanggung jawab atas terjadinya
kecelakaan kerja
7) Pengelola tempat kerja wajib bertanggung
jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi di
lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan
Dasar Hukum
Pasal 165
(1)Pengelola tempat kerja wajib melakukan
segala upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan
dan pemulihan bagi tenaga kerja
(2)Pekerja wajib menciptakan dan menjaga
kesehatan tempat kerja yang sehat dan
menaati peraturan yang berlaku di
tempat kerja
PERMASALAHAN KESEHATAN PEKERJA
PEKERJA:
- JUMLAHNYA BESAR
- SIFAT, PERILAKU, BUDAYA,
PENGETAHUAN, CARA KERJA
- KETAHANAN TUBUH & GIZI
- KESAKITAN & KECACATAN

YANKES KERJA: - LINGKUNGAN:


SDM (Komp-Penyeb) •FISIK,
- SARANA KES •KIMIA
- JEJARING YANKES •BIOLOGI,
- CAKUPAN •ERGONOMI
•PSIKOSOSIAL

KESEJAHTERAAN:
- PENDAPATAN
- PENGEMBANGAN DIRI
- PENDIDIKAAN RENDAH
PENDEKATAN TEMPAT KERJA

MANDIRI, USAHA KECIL DAN MIKRO

USAHA MENENGAH-SEDANG

USAHA BESAR
Pelayanan kesehatan Pekerja
1. Tanggung jawab perusahaan/pengusaha
Pekerja 2. Promotif dan preventif melalui unit
Formal
penanggung jawab pelaksanaan kerja (P2K3)
(menengah,
sedang,besar) 3. Kuratif dan rehabilitatif dilaksanakan oleh
Klinik Perusahaan atau kerjasama dgn sarana
kesehatan yang ada

PUSKESMAS

1.Tanggung jawab pemerintah dan masyarakat


Pekerja pekerja (puskesmas)
Informal 2.Pelaksanaannya dpt melalui pemberdayaan
(mandiri, masy pekerja (POS UKK)
kecil, mikro) 3.Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan
Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
PELAYANAN KESEHATAN
KERJA DI PUSKESMAS

1. PENERAPAN KES DAN KESELAMATAN KERJA DI


INTERNAL PUSKESMAS SEBAGAI TEMPAT KERJA

Diterpkannya Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas dlm


rangka memberikan perlindungan bagi petugas Puskesmas

2. PELAYANAN KESEHATAN
KERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
JENJANG PELAYANAN KES KERJA

Tertier
(kemkes, dinkes prop,
RSUP, subspesialis)

Sekunder
(dinkes Kab, RSUD,
BKKM,spesialis)

Primer
(Puskesmas, Klinik, swasta)
PROGRAM
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Merupakan program pelayanan
paripurna terdiri dari:

1. Pelayanan promotif,
2. Pelayanan preventif,
3. Pelayanan kuratif
4. Pelayanan rehabilitatif

 dilaksanakan dalam suatu sistem


terpadu
KONSEP
YANKESJA DI PUSKESMAS

• Konsep pelayanan kesehatan kerja dasar berakar dari


Deklarasi WHO di Alma Ata 1978 yang berkembang
menjadi Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif, dan
Rehabilitatif.
•Dikembangkan berdasarkan SK Menkes No
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
REVISI Permenkes no 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
•Puskesmas yang di dalam wilayah kerjanya terdapat kawasan
industri mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan
kesehatan kerja.
• (Kepmenkes no.038/MENKES/SK/I/2007)
• Konsep pelayanan kesehatan kerja dasar
adalah upaya pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat pekerja secara
minimal dan paripurna meliputi upaya
peningkatan kesehatan kerja,
pencegahan, penyembuhan serta
pemulihan PAK dan PAHK oleh institusi
pelayanan kesehatan kerja dasar.
• Dalam suatu kawasan industri biasanya
terdapat beragam jenis usaha dari industri
besar, Usaha Mikro, Kecil alam dan
Menengah ( UMKM ) serta jenis usaha
informal.
• Peran para pengandil sangat diperlukan
dalam pelaksanaan kesehatan kerja
Tujuan
Tujuan Umum :
• Terselenggaranya pelayanan kesehatan
kerja dasar oleh Puskesmas dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat pekerja .
Tujuan
Tujuan khusus :
1. Meningkatnya kemampuan tenaga
Puskesmas memecahkan masalah kesja
di wilayahnya.
2. Teridentifikasinya permasalahan kesja di
wilayah Puskesmas.
3. Teridentifikasinya potensi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas
4. Terlaksananya yan kesja yang
berkualitas.
Tujuan khusus :

5. Terselenggaranya kemitraan dengan para


pengandil dalam pelayanan kesja dasar.
6. Terselenggaranya koordinasi lintas
program dan lintas sektor dalam
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat pekerja.
7. Terbentuknya POS UKK di kelompok
pekerja Sektor informal
SASARAN
Sasaran Langsung:
•Pengelola Program Kesehatan Kerja di Kabupaten/Kota
•Penyelenggara pelayanan kesehatan kerja dasar di
Puskesmas
Sasaran antara:
•Balai Pengobatan/Poliklinik Perusahaan, BP Jamsostek, dll
•Stakeholder
•Masyarakat Pekerja
SIKLUS YANKES KERJA DASAR
DI PUSKESMAS

IDENTIFIKASI REVISI
KEBUTUHAN PROGRAM

PENILAIAN
BESARAN EVALUASI
MASALAH AKIBAT

PROGRAM
AKSI
LANGKAH-LANGKAH PUSKESMAS
DALAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA
A. PERENCANAAN
1.Persiapan Puskesmas mengumpulkan
data dasar
•Data demografi dan geografis
•Data umum Puskesmas.
2.Pemetaan jenis usaha, jumlah pekerja dan
perkiraan faktor resiko dan besarnya masalah
/ penilaian besar masalah.
Pemetaan diperoleh dari data primer dan
sekunder di kecamatan. (SMD dll)
A. PERENCANAAN
3.Penentuan prioritas sasaran hal yg perlu
diperhatikan :
•Jenis usaha unggulan daerah / PAD : jenis
usaha yang banyak menghasilkan
pendapatan daerah.
•Besaran resiko terhadap kesehatan .
•Jumlah pekerja
B. PELAKSANAAN
1.Pertemuan koordinasi Tingkat Kecamatan
( lintas sektor ).
•Bertujuan membangun komitmen
bersama.
•Materi : masalah kesehatan kerja hasil
pulta.
•Peserta Lintas Sektor tingkat Kecamatan
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

2.Petemuan dg pengusaha dan Serikat Pekerja.


•Tujuan : membangun komitmen dalam
pelaksanaan kesja di tempat kerja.
•Hal hal yang disampaikan :
Kebijaksanaan Pemerintah tentang kesja.
Peraturan ttg yan kesja di tempat kerja
Hak & kewajiban pengusaha di bidang kesja.
Hasil identifikasi & besaran masalah kesja.
Resiko kerugian yang mungkin terjadi
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

3.Pelatihan kepada pekerja dan pengusaha


oleh Puskesmas tentang bahaya potensial
di tempat kerja .
Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan pekerja dan pengusaha
tentang identifikasi potensi hazard, bahaya
resiko dan pengendaliannya.
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

4.Kunjungan lapangan
•Identifikasi bahaya kesehatan dan
lingkungan yg timbul akibat lingkungan
kerja, tempat kerja, proses kerja, dan
peralatan kerja
•Dilakukakan bersama pengusaha dan wakil
pekeja dengan metode survei jalan
selintas ( walkthrough survey)
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

5.Penilaian masalah / resiko keshatan


( asesmen / kajian kesehatan dan
keselamatan kerja )
• Langkah langkah asesmen :
a.Identifikasi bahaya kesehatan kerja ( hasil
dari surveilens )
b.Identifikasi pekerja atau kelompok pekerja
yang terpajan bahaya tertentu
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

c.Analisis mengenai bagaimana bahaya


tersebut mempengaruhi pekerja ( cara
masuk, jenis pajanan, nilai ambang batas,
hubungan dosis/ respons, akibat buruk
terhadap kesehatan , dsb)
d.Pengaruh intensitas dan banyaknya
resiko.
e.Identifikasi individu /kelompok yang rentan
khusus.
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

f.Evaluasi pencegahan bahaya yang ada .


g.Buat kesimpulan dan rekomendasi bagi
manajemen dan kontrol resiko
h.Dokumentasi temuan asesmen.
i.Kaji ulang periodik, bila perlu asesmen
ulang
j.Hasil penilaian resiko didokumentasikan.
B. PELAKSANAAN (lanjutan)
6.Menentukan tindakan perbaikan dan
pengendalian pemeliharaan dan
pemantauan yang mampu dilaksanakan
pengusaha, pekerja dengan
pendampingan oleh Puskemas.
7.Memfasilitasi / motivasi pengusaha untuk
membentuk unit pelaksanaan kesehatan
kerja minimal ada penanggung jawab.
8.Memfasilitasi pembentukan Pos UKK di
tempat kerja untuk usaha kecil / informal.
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

9.Puskesmas memberikan yan kesja bagi


pekerja yang tidak memiliki akses. Jenis
kegiatan meliputi :
a.Penilaian dan pengendalian resiko
b.Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja,
berkala & khusus
c.Diagnosis dini & pengobatan segera
PAK /KAK
d.Pelayanan Instalasi Gawat Darurat.
B. PELAKSANAAN (lanjutan)

e.Pelayanan kesehatan umum, kuratif dan


rehabilitasi
f.Promosi kesehatan di tempat kerja ( PKDTK )
termasuk psikososial dan gizi kerja.
g.Pencegahan Kecelakaan
h.Surveilens lingkungan dan kesehatan kerja .
i.Pencatatan , Pelaporan dan Dokumentasi.
C. EVALUASI
Tujuannya : menilai sampai dimana
pencapaian kegiatan keberhasilan &
ketidakberhasilan, hambatan dan kendala.
Hasil evaluasi diumpan balikkan ke mitra
dan para pengandil.
Kegiatannya :
a.Memfasilitasi pengembangan unit yan
kesja di BP / klinik perusahaan di kawasan
industri bersama dg kab/kota
C. EVALUASI (Lanjutan)

b.Pembinaan dan Evaluasi


 Frekwensi bimbingan minimal 4 kali /thn.
Pertemuan koordinasi Puskesmas dengan
pengusaha, serikat pekerja, lintas sektor
untuk mengetahui permasalahan kesja di
perusahaan dan umpan balik hasil
pelaksanaan yan kesja di perusahaan.
D. INDIKATOR
1.Rasio dokter/nakes yang telah terlatih
kesja.
2.Jumlah pos UKK yang telah dibentuk dan
dibina di tempat kerja
3.Pemenuhan pelaksanaan elemen yan
kesja dasar di Puskesmas ( point 1 – 9
Pelaksanaan )
D. INDIKATOR
4.Tersedianya data lingkungan ( hazard )
dan kesehatan kerja di kawasan industri.
5.% pekerja yang telah mendapat yan kesja.
6.% tempat kerja di kawasan industri yang
telah dibina kesja.
7.Tersedia data PAK, PAHK dan KAK.
ALUR PASIEN DLM PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI
PUSKESMAS

PASIEN

PENDAFTARAN

BP UMUM / RUJUKAN
BP KESJA/
KEMUNGKINAN PAHK BKKM/RS
KONSULTASI

DIAGNOSIS
PEMANTAUAN
PAK/PAHK
APOTIK TEMPAT
KERJA

PULANG
PERAN INSTITUSI DALAM PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
A. DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
1.Menggalang dukungan, lintas sektor, profesi ,
dunia usaha dan serikat pekerja dukungan.
2.Koordinasi dan jejaring kerja lintas program

advokasi dan sosialisasi.


3.Bimbingan teknis dan fasilitasi.
• 4.Pelatihan teknis dan ketrampilan petugas
& kader
5.Orientasi program yan kesja secara
kontinu
6.Menerapkan syarat kesehatan pada
bebagai lingkungan kerja
7.Rujukan medis dan kesehatan
8.Surveilans kesja & pemetaan bahaya
potensial
9.Pendataan PAK dengan Dinas Naker.
10.Upayakan ketersediaan dukungan dana,
sarana, prasarana, panduan serta alat
kesja.
B. DINAS TENAGA KERJA
1.Pembinaan norma kesja ( diluar teknis
medis ) sebagai norma K3 sesuai aturan
yang berlaku
2.Pengawasan ( termasuk penegakan
hukum ) terhadap plaksanaan kewajiban
pengusaha dalam yan kesja
3.Pendataan PAK dgn koordinasi Dinkes.
4.Penyelesaian kasus KAK & PAK sesuai
aturan

C.Puskesmas :
Melaksanakan sebagian tugas teknis
opersional program2 kesehatan
berdasarkan kewenangan yang diberikan
Dinkes kab/ kota meliputi UKP & UKM

D.Unit Pelayanan Kesehatan Perusahaan


berperan dalam pelaksanaan pelayanan
medik dan kesja secara paripurna di
perusahaan
D.Balai Pengobatan
berperan dalam pelaksanaan pelayanan
medik kesehatan kerja
E. Balai Laboratorium, Balai Hiperkes,
BTKL. Berperan dalam pemeriksaan
patologi klinik atau pemeriksaan
lingkungan kerja guna mendukung
pelayanan kesehatan kerja
E.Praktek Dokter Swasta
berperan dalam pelaksanaan pelayanan
medik kesehatan kerja
F. Rumah Sakit, BKKM
Menerima rujukan medik dari Puskesmas
dan atau unit pelayanan kesehatan kerja
G. Masyarakat Pekerja
Diharapkan dapat menolong dirinya
sendiri dan menumbuhkan budaya sehat
dalam bekerja serta dapat berperan aktif
dalam mengembangkan UKK di tempat
kerja.
J. Pengusaha
Menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi terselenggaranya Upaya
Kesehatan Kerja di perusahaannya
K. Serikat pekerja
Berperan serta dalam mengerakan
anggotanya untuk berperilaku hidup
sehat dalam bekerja
HARAPAN
• TERBENTUKNYA TEAM K3 PUSKESMAS YANG
DITUANGKAN DALAM SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS (SEGERA) DI CETAK
• ADANYA KOMITMEN KEPALA PUSKESMAS
BESERTA SELURUH STAF UNTUK
MELAKSANAKAN PROGRAM K3 DI PUSKESMAS
DAN KELOMPOK KERJA FORMAL DAN
INFORMAL DI WILAYAH KERJA (PENANDA
TANGANANA KOMITMEN)
• DIBENTUKNYA POS UKK DI SEKTOR INFORMAL
HARAPAN
• Kesehatan Kerja dilaksanakan terintegrasi
dengan program kesehatan lainnya
• Petugas kesehatan di lapangan dapat
memahami pentingnya program Kesehatan
Kerja dalam mendukung pembangunan di
wilayah kerjanya.
• Kepala Puskesmas harus dapat
memberdayakan semua komponen yang dapat
mendukung pelaksanaan kesehatan kerja
PENUTUP

 Prog. K3 wajib diselenggarakan di setiap tempat


kerja termasuk Puskesmas
 Pelaksanaan K-3 Puskesmas  perlu adanya
komitmen Kepala Puskesmas
 Terlaksananya K-3  terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien & produktif  menjamin
keamanan pasien, pekerja & pengunjung
Kamal Amiruddin BUKD 54
SEBAIKNYA
…………….

Kamal Amiruddin BUKD 55


BELAJAR DARI PENGALAMAN
MENGUTAMAKAN SAFETY
TIDAK SAMA DENGAN BANCI…

56
MANFAATKAN
TEKNOLOGI UNTUK
SAFETY
57
KERJASAMA TIM
PIKIRKAN RISIKO
KERJA

58
BAHAYA FISIK
TERTUSUK JARUM
DEBU

TERSANDUNG
Pemeriksaan Kesehatan Pekerja (MCU)
BAHAYA BIOLOGI
PEMERIKSAAN
INTERAKSI PASIEN

BAKTERI TB
BAHAYA ERGONOMI

BERDIRI LAMA

POSISI DUDUK

POSISI TUBUH
BAHAYA PSIKOSOSIAL

BEBAN KERJA KERJA MONOTON

KERJA MONOTON
SARANA SANITASI
TEMPAT KERJA PABRIK TAHU
PROSES PENGEMASAN TAHU
TEMPAT KERJA DAN POSISI PEKERJA
PABRIK TAHU
LINGKUNGAN TEMPAT KERJA
PERUSAHAAN ELEKTRONIK
LINGKUNGAN TEMPAT KERJA PERUSAHAAN
ELEKTRONIK
Kasus PAK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai