Anda di halaman 1dari 53

SISTEM

EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI

EKSKRESI PADA EKSKRESI PADA


EKSKRESI
INVERTEBRATA VERTEBRATA
SISTEM EKSKRESI
– Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O,
NH3, zat warna empedu dan asam urat, selain itu ekskresi juga dapat diartikan sebagai
proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.
– Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi
tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan
cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan.
– Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan
osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar
penyusun cairan tubuh.
– Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya, system ekskresi bervariasi dalam fungsi dan
kompleksitas. Semakin tinggi tingkatan makhluk hidup maka semakin kompleks pula
system ekskresinya.
Sistem Ekskresi Hewan
Invertebrata
Sistem Ekskresi Hewan
Invertebrata

Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi


pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang
berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya,
invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan
sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata
lainnya.

Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi,


nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari
struktur ekskresi khusus pada invertebrata
Protozoa Annelida

Invertebrata

Planaria Insecta
Sistem Ekskresi pada Hewan
Sel Satu
Protozoa tidak memiliki organ
pengeluaran khusus sehingga zat sisa
metabolismenya dikeluarkan melalui rongga
berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui
kulit secara difusi melalui dinding sel dan
osmosis contohnya pada amuba dan
Paramaecium. Sistem ekskresi Protozoa,
misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh
vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa ditemukan
pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut
vakuola kontraktil karena vakuola ini bisa
membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi,
vakuola kontraktil juga berfungsi sebagai
pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering
disebut sebagai osmoregulator yaitu untuk
mengatur kadar air dalam sel.
Alat ekskresi Planaria disebut sel-
sel api atau flame cell. Cairan tubuh
yang melewati sel api akan disaring, lalu
zat-zat sisa yang dikandungnya akan
diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar
di dalam saluran sel api akan
mendorong zat air ke arah saluran
gabungan.
Melalui saluran gabungan inilah,
akhirnya zat-zat sisa dibuang ke luar
melalui lubang ekskresi. Cacing
mempunyai
pipih organ nefridium yang
Protonefridium
disebut tersusun sebagai
dari tabung
protonefridium.
silia. Di dalam protonefridium terdapat
dengan ujung membesar
mengandung
sel api yang dilengkapi dengan
silia.
Tiap sel api mempunyai beberapa
flagela yang gerakannya seperti gerakan api
lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam
sel api. Gerakan flagela juga berfungsi
mengatur arus dan menggerakan air ke sel api
pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat
tertentu, saluran bercabang menjadi
pembuluh ekskresi yang sebagai
lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air
terbuka
dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.
Sebagian besar sisa nitrogen tidak
masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen
lewat dari sel ke sistem pencernaan dan
diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa
berdifusi secara langsung dari sel ke air
Sistem Ekskresi pada Annelida

Sistem ekskresi pada cacing tanah


berupa sistem nefridium. Setiap segmen
tubuh cacing tanah mengandung sepasang
nefridium disebelah kiri dan kanan, kecuali
pada tiga segmen pertama dan satu segmen
terakhir. Setiap nefridium terdiri atas 3
bagian:
1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia
yang terdapat pada rongga tubuh
semu (pseudoselom)
2. Saluran atau pipa halus yang berliku,
disebut
duktus ekskretorius. Bagian akhir dari saluran ini
membesar dan ujung akhir saluran ini
berakhir pada nefridiopor (lubang nefridia) .
3. Nefridiopor, merupakan lubang tempat
muara sisa metabolisme, terletak pada
permukaan ventral tubuh cacing.jumlahnya
tiap segmen sepasang
Proses Ekskresi Anelida

Cairan masuk Mengalir di


Penyerapan zat
ke nefrosom nerfridia

Zat diedarkan
Cairan tubuh
ke seluruh
dikeluarkan oleh
kapiler sistem
nefridiofor
ekskresi
Alat Ekskresi pada Insecta

Alat ekskresi
serangga, misalnya
belalang, berupa pembuluh
malpighi. Pembuluh Malphigi
berupa kumpulan benang
halus yang berwarna putih
kekuningan dengan jumlah
banyak dan pangkalnya
melekat pada pangkal dinding
usus. Pembuluh ini melekat
pada satu atau kedua ujung
usus menuju rongga tubuh ke
segala arah
Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh
Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap
kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam
urat
dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap
lagi,
sehinga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat yang
mengandung kristal asam urat.
Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki
sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi
Sistem Ekskresi Hewan
Vertebrata
SISTEM EKSKRESI PADA IKAN

– Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang (opistonefros),
berwarna kemerah-merahan dan menyatu dengan saluran kelenjar kelamin
yang disebut saluran urogenital.
– Fungsi sistem ekskresi ikan yaitu untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga
keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme
protein.
Alat pengeluaran ikan terdiri dari:

1. Insang yang digunakan untuk mengeluarkan CO2 dan H2O


2. Kulit (kelenjar kulit) untuk mengeluarkan lendir sehingga tubuh ikan
senantiasa licin untuk memudahkan bergerak dalan air
3. Sepasang ginjal untuk mengeluarkan urine
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal, yaitu:
– Pronefros
Ginjal pronefros adalah ginjal primitif. Pada ginjal ini, tubulus – tubulus
bagian anterior tidak ada, beberapa tubulus bagian tengah berhubungan
dengan testis serta terdapat konsentrasi dan pelipatgandaan tubulus di
bagian posterior.  Meskipun terdapat perkembangan embrional sebagian
besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional. Fungsi ginjal ini akan
digantikan oleh ginjal mesonefros. Perkecualian pada ikan Hagfish dan
Lamprey.

– Mesonefros
Ginjal bertipe mesonefros berfungsi hampir sam dengan ginjal pronefros,
perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah,
tingkat kompleksitas, dan pada efesiensi kerja.
Ikan Air Tawar

Air masuk secara osmosis


lewat permukaan
tubuhnya
Mendapatkan air
dan garam dari
makanan

Mineral diikat
oleh insang Ekskresi urin banyak
dan lebih encer
Ikan Air Laut

Meperoleh air dan


garam mineral
dengan Air keluar lewat
Banyak minum air laut permukaan tubuh
dan lewat insang

Kelebihan garam Ekskresi urin yang pekat


Dibuang lewat dan sedikit
insang
Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi Ikan

IKAN AIR LAUT IKAN AIR TAWAR


Tubuh lebih hipotonis dari air laut sehingga air Tubuh lebih hipertonis dari lingkungannya
banyak yang keluar dari tubuh. sehingga air banyak yang masuk lewat
permukaan tubuhnya.
Akibatnya ikan laut banyak minum air laut Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air.
untuk menutupi kehilangan air yang besar

Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat Urin yang dihasilkan banyak dan encer

Ginjal memiliki sedikit glomelurus sehingga Ginjal dilengkapi sejumlah glomelurus yang
penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan jumlahnya lebih banyak sehingga penyaringan
lambat. sisa hasil metabolisme berjalan cepat

Sebalknya pada air laut mengeksresksikan Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif
sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida menyerap ion anorganik melalui insang serta
(TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang mengeluarkan urine dalam jumlah besar.
dan mengeluarkan urine sedikit.
SISTEM EKSKRESI PADA
AMPHIBI
– Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros).
– Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke
kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari
tonjolan dinding kloaka.
– Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal
dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
– Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan
lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh
glomerulus
– Sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
diserap kembali oleh tubuh melalui glomerulus
Sistem Ekskresi pada Reptil

Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit


dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang
hidup di
darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang
dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat
berwarna
putih.
Sistem Ekskresi pada Aves
(Burung)

Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal


(metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran ginjal,
saluran kelamin, dan saluran pencernaan bermuara
pada sebuah lubang yang disebut kloaka. Saluran
ekskresi terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat
yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian
akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat
berupa asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan
garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar
melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak
memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak
yang terdapat pada ujung ekornya. Kelenjar minyak
tersebut berguna untuk meminyaki bulu- bulunya.
Sistem Ekskresi Manusia

– Ginjal
– Paru-paru
– Hati
– Kulit
1. Ginjal

Ginjal merupakan organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan


sisa metabolism.
– Ginjal (buah pinggang manusia) berbentuk seperti kacang merah,
berwarna keunguan, dan berjumlah 2 buah.
– Ginjal terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang
belakang. Ginjal orang dewasa beratnya ±200gram.
Terdapat 3 tipe ginjal, yaitu:
1. Tipe Protonefros
• Ginjal ini muncul pada saat embrio
• Bentuk bersegmen
• Terletak jauh ke arah rongga tubuh
• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke dalam selom
• Tidak memiliki glomerulus

2. Tipe Mesonefros
• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh
• Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom tetapi ekskresinya dilakukan oleh glomerulus
• Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa
• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio kemudian
menghilang

3. Tipe Metanefros
• Ginjal tipe ini tidak bersegmen
• Tidak memiliki nefrostoma
• Jumlah glomerulusnya banyak
Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari 3 bagian, yaitu :
kulit ginjal (korteks),
sumsum ginjal (medulla) dan
rongga ginjal (pelvis).
Glomerulus
Badan Malpighi
Simpai Bowman

Korteks Nefron Proksimal

Tubulus Henle
GINJAL Medula
Distal

Pelvis
Nefron

Nefron merupakan unit structural dan fungsional dari ginjal.


– Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
– Tempat terjadinya pembentukkan urin
– Terdiri dari 2 komponen utama :
– Glomerolus
– Tubulus ginjal
Badan Malphigi
Glomerolus
 Merupakan kapiler yang berbentuk bola berjaring
 Berhubungan dengan arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
 Arteriola afferen lebar
 Arteriola efferen sempit
 Fungsi : penyaringan / filtrasi darah
Tubulus Ginjal
Terdiri dari :
– Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus
disebut kapsul Bowman
– Tubulus proksimal
– Lengkung Henle
– Tubulus Distal
Kapiler Peritubuler

– Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus


– Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah
– Ujung kapiler bermuara pada venula
– Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal
– Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus pengumpul
Pembentukan Urin
1 Tubulus Proksimal 4 Tubulus Distal

NaCl Nutrients H2 O
HCO3 H2 O K+ NaCl HCO3

H+ NH3 K+ H+
– Urin terbentuk melalui 3 tahap :
KORTEKS
1. Filtrasi
2
Filtrasi Lengkung Henle
2. Reabsorpsi H 2O
turun

Salts (NaCl and others) NaCl


3. Sekresi/Augmentasi HCO3–
H+
H2O

Urea MEDULA NaCl


Glucose; amino acids LUAR
Some drugs
3 5 Tubulus
Lengkung Henle
Pengumpul
naik

Key Urea

Active transport NaCl H 2O

Passive transport
MEDULA
DALAM
1. Penyaringan (Filtrasi)
• Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul
Bowman.
• Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan
• Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer)

2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)


• Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus) proksimal.
• Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih berguna antara lain
glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik
• Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
• Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis
• Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal dikembalikan lagi ke dalam darah
melalui pembuluh kapiler yang terdapat disekeliling tubulus
• Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
• Proses reabsorpsi bahan-bahan berguna juga terjadi di lengkung Henle
terutama reabsorpsi ion natrium
• Setelah reabsorpsi akan dihasilkan urin sekunder
3. Augmentasi
• Augmentasi merupakan proses penambahan zat-zat dan urea yang
berlangsung mulai dari tubulus distal
Ureter

– Saluran antara ginjal dengan kandung kemih


– Jumlah sepasang
– Fungsi : membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
Uretra

– Saluran yang membawa urin keluar dari tubuh


– Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedang pada
pria selain dilalui urin juga dilalui sel kelamin
jantan
Pusat Pengaturan

Pengaturan Pembentukan Urin Osmoregulasi

Hypothalamus
Haus

Minum air dalam


Jumlah cukup

ADH

meningkatkan
Penyerapan air

Hipofisis
Posterior

Tubulus
Ginjal

Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
Tubulus Pengumpult
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus

Kadar Cairan Tubuh


Normal (Homeostasis)
Paru-paru
• Paru-paru manusia berjumlah sepasang di dalam
rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri
yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk.
• Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernafasan
dan erat hubungannya dengan sistem ekskresi
• CO2 dan air merupakan hasil proses metabolisme
di jaringan yang diangkut melalui darah dan
akhirnya di bawa ke paru-paru untuk dibuang
dengan cara difusi di alveolus
Hati

– Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya


di bawah diafragma.
– Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita.
– Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah
arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk
dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
– Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang
telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi
dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya,
akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-
sama di dalam urin.
Fungsi Hati

1. sebagai organ pengeluaran


2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu terdiri dari garam empedu
(berfungsi mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan zat warna empedu
(bilirubin) yang akan memberi warna pada urin dan feses (tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang berperan dalam proses
pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
Kulit
– Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit
jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit.
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas sel-sel mati yang
dapat mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang mengandung pigmen
melanin dan berfungsi melindungi tubuh dari sengatan matahari.
Dermis

– Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan kulit ari.
Di dalam kulit jangat terdapat:
1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju pori-pori di permukaan
kulit. Keringat terdiri atas air dan garam.
2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar rambut dan kulit tidak kering.
3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada akar rambut dan sel kulit
sehingga sel-sel tersebut tetap hidup.
4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali rabaan), ujung saraf
perasa (untuk mengenali tekanan), dan ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu).
5. Kantong rambut, terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Di dekat akar rambut
terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat kedinginan atau
merasa takut.
Jaringan Ikat Bawah Kulit

– Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan


lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan
dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Fungsi Kulit
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan mekanis) maupun
kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia.
3. sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf indera yang dapat
merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.

Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran air melalui ginjal. Ketika suhu
lingkungan kita panas, tubuh akan banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Sebaliknya ketika cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran air lebih banyak melalui
ginjal.
PERTANYAAN

Salsa (58_B) :
1. Batu ginjal keluar dalam bentuk kristal, padahal fungsi ginjal itu sebagai organ
pengeluaran. Bagaimana bisa terjadi mekanisme seperti itu?
2. Mengenai anyang-anyangan dikarenakan ADH yang bermasalah. Jadi faktor yang
menyebabkan anyang-anyangan apa? Jika misal bukan ADH, karena apa?
Faiq ()
Pada ekskresi Aves, memiliki kloaka yang berfungsi sebagai organ pengeluaran. Tetapi
pengeluaran garam mineral melalui sela-sela mata. Bagaimana pemisahan garam
mineral yang keluar dari sela-sela mata? Mengapa tidak keluar melalui kloaka semua?
Puji
Seperti ikan salmon, sidat mengalami migrasi dari laut ke tawar. Apakah terdapat perbedaan
mekanisme karena perpindahan tersebut?
Yuanita
Apakah perbedaan ekskresi pada aves berdasarkan habitat dingin dengan biasa?
Burung di darat mengeluarkan ekskresi minyak di bulu sedangkan pinguin tidak memiliki bulu.
Jadi bagaimana pengeluaran minyak pada pinguin?
Syaffa
Apakah terdapat perbedaan mekanisme pada setiap tipe ginjal berbeda?
Safira
Ekskresi protozoa, apakah terjadi penyerapan kembali?
Meinard
Pada Amphibi, di dalam air tidak berekskresi sedangkan pada darat berekskresi
(pipis) dan lendir. Jadi apakah dia berekskresi berupa pipis?

Anda mungkin juga menyukai