Anda di halaman 1dari 14

A K

AN
D A
P A
S I
S A
L I S
C

TA
.
M
I .,

SP
P
E

HO
K
.
S
I,
IW
T
A
R
P
I
W
D
A
IT
R
.
S
N
HOSPITALISASI?????
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit
dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha
untuk beradaptasi dengan lingkungan asing (RS), sehingga kondisi
tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun
orang tua dan keluarga (Wong, 2000).
Suatu proses karena alasan berencana maupun darurat yang
mengharuskan anak dirawat atau tinggal di RS untuk mendapatkan
perawatan yang dapat menyebabkan beberapa perubahan psikis pada anak.
B. STRESSOR PADA ANAK DI RUMAH SAKIT
Sakit dirawat di rumah sakit Krisis utama pada anak Pemicu stress
dikarenakan ada perubahan di kehidupan sehari-hari (Fisik, psikososial, spiritual). EX:
????????. Nyeri Menangis, menyeringai, berespon verbal, menjerit Trauma.
Cemas karena kehilangan otonomi pribadi.

Menurut penelitian yang dilakukan di instalasi rawat inap Badan RSUD Dr. M.
Ashari Kabupaten Pemalang, dengan jumlah responden 68 orang didapatkan hasil 43
orang (61,8 %) menyatakan mengalami stress emosi selama dirawat di rumah sakit,
sedangkan 26 orang (32,8 %) menyatakan tidak mengalami stress emosi akibat
perawatan yang dialaminya (Triyanto, 2006).
Respon perilaku anak akibat perpisahan di bagi menjadi tiga
tahap, yaitu tahap protes ( phase of protest)......, tahap putus
asa (phase of despair)-....., dan tahap menolak (phase of
denial) Pada anak ada reaksi avoidence dan distraction
(MENGALIHKAN PERHATIAN). Anak yang dihospitalisasi akan
berusaha mencari support seeking..
C. HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH  3-6 YEAR

Sakit adalah sesuatu yang menakutkan Cemas, meninggalkan rumah dan


teman Stress, tertekan, gugup dan tidak tenang. Perawatan di rumah sakit
diibaratkan sebagai hukuman sehingga anak merasa bersalah dan takut.

Kecemasan pada anak hospitalisasi juga mengakibatkan gangguan fisiologis,


gangguan pola nafas, berkeringat, mual, sakit kepala, muntah dan
berkeringat.

Respon kognitif akibat hospitalisasi?????

Respon afektif???????? Sabar, tegang dan waspada


D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI ANAK USIA PRASEKOLAH
TERHADAP HOSPITALISASI

1. Perkembangan usia anak merupakan salah satu faktor utama yang


dapat mempengaruhi reaksi anak terhadap sakit dan proses
perawatan. Semakin muda anak semakin sukar baginya untuk
menyesuaikan diri dengan pengalaman dirawat di rumah sakit. Hal
ini tidak berlaku sepenuhnya bagi bayi yang masih sangat muda,
walaupun tetap dapat merasakan adanya pemisahan.

2. Support system

3. Pola asuh Protektif????

4. Koping anak terhadap stress


CARA MENGURANGI EFEK
HOSPITALISASI?????????
E. ORIENTASI
Orientasi ruangan merupakan hal yang penting yang
harus dilaksanakan oleh perawat kepada pasien dan
pendamping untuk menghindari sesuatu yang mencemaskan
dan menakutkan bagi pasien tersebut. Mengorientasikan
pasien dan pendamping tentang rumah sakit, fasilitas, dan
peraturan yang berlaku (Nursalam, 2008).

Dalam orientasi perawat dan klien bekerja sama untuk


menganalisa situasi sehingga mereka dapat mengenali,
memperjelas dan menentukan eksistensi sebuah masalah.
Dengan demikian klien dapat mempersiapkan diri dari
keadaan cemas kearah kondisi yang lebih konstruktif dalam
menghadapi masalahnya.
F. PENJABARAN PEDOMAN ORIENTASI RUANGAN PADA PASIEN ANAK

1. Pasien hospitalisasi hari pertama dikenalkan pada perawat jaga.

• Memberikan orientasi ruangan kepada pasien

• Tempat tidur dan fasilitas lainnya.

• Cara memanggil petugas (tombol, bel, lampu, jika ada).

• Hiburan (Televisi, jika ada).

• Kamar mandi.

2. Memperkenalkan teman sekamar.

3. Memberitahukan adanya tempat bermain.

4. Memberitahukan peraturan rumah sakit : jam berkunjung, siapa yang boleh bekunjung,
jam makan, aturan membawa makan, waktu istirahat, mandi, dan lain – lain.

5. Melaksanakan kegiatan rutin: observasi tanda-tanda vital, menimbang berat badan .


G. KEGIATAN ORIENTASI

1. Terima klien dan keluarga dalam ruang perawatan.


2. Perkenalkan diri perawat dan tenaga yang akan merawat kepada keluarga
dank lien serta meminta klien untuk memperkenalkan diri, dan perawat
mulai mencatat informasi dari klien.
3. Ajak klien untuk berkeliling melihat ruangan yang akan ditempati dan
perkenalkan dengan lingkungan sekitar seperti kamar mandi , ruang
perawat, pengontrol tempat tidur , sarana komunikasi, ruang bermain.
4. Kenalkan klien dengan teman satu kamar atau ruang yang akan ditempati.
5. Terangkan peraturan yang berlaku di rumah sakit meliputi jadwal makan,
jadwal kunjungan, jadwal tidur dan sebagainya.
6. Jelaskan tentang hal – hal yang akan dilakukan selama dirawat dirumah
sakit secara sederhana sesuai dengan klien anak.
H. PERAN PERAWAT DALAM KEGIATAN ORIENTASI
• Pasien anak akan merasa nyaman selama perawatan dengan
adanya lingkungan perawatan yang terapeutik, dan sikap
perawat yang penuh perhatian akan mempercepat proses
penyembuhan Mengurangi kecemasan
• Intervensi keperawatan ditujukan pada penanganan masalah
fisik, psikologis, sosial dan ketergantungan (spiritual). Untuk
itu perlu memberitahu kepada anak mengenai rumah sakit
dengan cara orientasi ruangan dan peraturan rumah sakit.
Orientasi ini meliputi pengenalan dengan ruangan, alat-alat,
peraturan-peraturan, petugas, dan perawat yang ada, guna
mencegah stress hospitalisasi (Nursalam, 2008).

Anda mungkin juga menyukai