Pendekatan
Keluarga
NSI Ak 14 2021
Dari Subulussalam Hendak Ke Selatan
Bekal dibawa, Jangan dilupakan
Assalamualaikum Kami Sampaikan
Kepada Teman Teman, Hadirin Sekalian
Prapti Setyaningsih
Widyaiswara BBPK Jakarta
Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi , melalui
Pengutan yankes
dasar dan rujukan
optimalisasi penguatan
pelayanan kesehatan dasar
melalui pendekatan
keluarga
Mengukur
Perubahan perilaku
masyarakat untuk
Indikator RPJMN: hidup sehat
Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sehingga diperoleh
dengan cakupan 100% intervensi keluarga.
SDM unggul
12 Indikator
PIS PK
Tahapan Kegiatan
Sosialisasi Pendataan
Implementasi
Rencana Kegiatan
Kegiatan
Persiapan
Instrumen
Prokesga
Pinkesga
Tensimeter
Handphone/
Kamera
PENGGUNAAN INSTRUMEN
INSTRUMEN
M E N
S TR U
IN O P Y
A R DC
H
Online Aplikasi KS
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
(PROKESGA)
Blok I
Keterangan
Pengenalan
Tempat
Blok II
Blok
Keterangan
Keluarga
Blok III
Keterangan
Pengumpul Data
Blok IV
Keterangan
Anggota Keluarga
Blok V
Keterangan
Individu
Paket Informasi Kesehatan Keluarga
(PINKESGA)
004
(001&002) 007
002
006
001 008
(001) 003 005
Bangunan yang bukan rumah tangga biasa (RS, lembaga pemasyarakatan, panti sosial,
asrama, pasar, dan lain-lain sesuai definisi BPS), tidak diambil datanya.
Etika Pendataan
Keluarga Besar, adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki
hubungan darah dan juga yang tidak memiliki hubungan darah tetapi ikut
tinggal atau bermaksud tinggal selama 6 bulan dan makan dalam keluarga
tersebut. Keluarga besar dapat terdiri atas beberapa keluarga inti.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling bergantung.
Maka di dalam rumah ini akan didata menjadi keluarga inti yaitu:
1. Keluarga inti pertama terdiri dari Nenek
2. Keluarga inti kedua terdiri dari Ayah,Ibu dan Anak
Bagaimana dengan keponakan dan pembantu???
Keponakan dan pembantu bisa menjadi anggota keluarga pertama atau
keluarga kedua tergantung menjadi tanggungan keluarga yang mana.
Perhitungan Indeks Keluarga
Sehat (IKS)
IKS
> 0.8 IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1
Keluarga Sehat 12-∑ N
0.5 -0.8
Keluarga Pra Sehat
<0.5
Keluarga Tidak Sehat
Cara penghitungan IKS Keluarga
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:
Y = Nilai 1 , Jika sesuai dengan indikator
T = Nilai 0, Jika tidak sesuai dengan indikator,
N = Not Aplicable, tidak mungkin ada dalam keluarga tersebut
Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 / T meskipun di dalamnya
terdapat status Y atau N
DEFINISI OPERASIONAL
NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL
Jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau
Keluarga mengikuti
1 keduanya terdaftar secara resmi sebagai peserta/ akseptor KB
program KB
dan/atau menggunakan alat kontrasepsi.
Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi <12 bulan),
Ibu bersalin di
2 persalinan ibu tersebut dilakukan di rumah sakit atau puskesmas atau
fasilitas kesehatan
klinik.
Bayi mendapat Jika di keluarga terdapat anak (usia 12-23 bulan), telah mendapatkan
3 imunisasi dasar imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2,
lengkap Polio3, Polio4 dan Campak.
Bayi diberi ASI Jika di keluarga terdapat bayi usia 7-23 bulan, bayi tersebut selama 6
4 eksklusif selama bulan pertama (usia 0-6 bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja
6 bulan (ASI eksklusif)
Pertumbuhan balita Jika di keluarga terdapat balita (2-59 bulan), terhadap balita tersebut
5
dipantau tiap bulan bulan yang lalu ditimbang berat badannya untuk dicatat di Posyandu.
DEFINISI OPERASIONAL
Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering atau
kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari
Tidak ada anggota keluarga
9 tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak
yang merokok
pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok
atau produk lain dari tembakau.
Puskesmas Desa/Kelurahan RW
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”
Indikator A B C D E F G H Puskesmas
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eks 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
42,9%
TB IKS 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
HT IKS 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%
Jiwa IKS 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
Penjelasan
Untuk melakukan intervensi pada wilayah
Puskesmas, dapat dilakukan analisis status IKS dan
perhitungan indikator
○ Hipertensi (29,3%) -->ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum berobat secara teratur
○ Imunisasi (33,6%)--> ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan imunisasi lengkap
○ ASI eksklusif (41,5%) -->ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif
○ TB Paru (42,9%)--> ada sekitar 57,1% penderita TB Paru tidak mendapatkan pengobatan sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa
Intervensi
● Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
48
Sumber: Hasil Monev PIS-PK
Intervensi Lanjut
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
1 Keluarga mengikuti Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB,
program KB dan lomba KB Lestari.
2 Persalinan Ibu di fasilitas Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat
pelayanan kesehatan bayi; Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes
untuk keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan
melalui kelas ibu
3 Bayi mendapatkan Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan
imunisasi dasar lengkap persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA)
4 Bayi mendapatkan ASI Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil
Eksklusif tentang perawatan payudara selama masa kehamilan.
5 Pertumbuhan Balita Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke
dipantau Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan
masyarakat.
6 Penderita TB Paru yang Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama penderita
berobat sesuai standar dan keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung
membawa pot sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek
Intervensi Lanjut
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
7 Penderita hipertensi yang Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan
berobat teratur Posbindu untuk cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah
sholat Jumat dengan sasaran laki-laki.
8 Penderita gangguan jiwa Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di
berat, diobati dan tidak masyarakat dan keterlibatan RSJ terutama terkait pasung.
ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah bebas
yang merokok asap rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok
10 Keluarga sudah menjadi Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait kepersertaan
anggota JKN JKN PBI yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas
Sosial.
11 Keluarga memiliki Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana air
akses/menggunakan sarana bersih kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa.
air bersih
12 Keluarga memiliki Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban bekerja
akses/menggunakan sama dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR.
jamban keluarga
Keberlanjutan Pendekatan Keluarga
Pemutakhiran data:
1. Kebijakan Kementerian Kesehatan
2. Data kesehatan keluarga
1 Tidak Terdampak (Zona Belum ada kasus Kunjungan keluarga dilakukan dengan
Hijau) penerapan protokol kesehatan
2 Resiko Rendah (Zona Kasus bersifat sporadik Kunjungan keluarga dilakukan dengan
Kuning) penerapan protokol kesehatan. PIS-PK
diperkuat untuk mengimbangi UKBM yang
menurun