RISIKO PTM
1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Tajam Penglihatan
5. Tajam Pendengaran
6. Pemeriksaan Sederhana Telinga
7. Tekanan Darah
8. Gula Darah Sewaktu
9. Kolesterol Total
Alat – alat Posbindu
1. Pengukuran Berat Badan :
Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.
2. Pengukuran Tinggi Badan :
Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk
mendapatkan data tinggi badan semua kelompok
umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan : microtoise
dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana
Posisi tumit yg benar
Posisi tangan yg
benar saat menarik
papan penggeser
Posisi membaca skala
yang benar
Hasil pengukuran
ke arah yg lebih
besar
Lanjutan..
Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk
mendapatkan nilai IMT Obesitas.
Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m)²
Cut off ≥ 27 penentu kategori obesitas
Tabel Nilai IMT menurut Pedoman Gizi Seimbang
Th 2014
IMT Klasifikasi
BB = 50 kg
TB = 160 cm (1,60m)
IMT = 50/ (160 x 160), 5/ (1,6 x (1,6)
= 50/2,56
= 19,53
Yang perlu diperhatikan saat mengukur
Tinggi Badan
1. Untuk memasang microtoise memerlukan
tempat yang permukaan datar atau rata serta
tegak lurus tanpa tonjolan atau lengkungan
dinding
Early visual impairment : Tajam penglihatan < 6/12 – 6/18 pada mata
(EVI) terbaik dengan koreksi yang ada atau dengan
koreksi terbaik atau pinhole
Moderate visual : Tajam penglihatan < 6/18 – 6/60 pada mata terbaik
impairment (MVI) dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole
Severe visual : Tajam penglihatan < 6/60 – 3/60 pada mata terbaik
impairment (SVI) dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole
Visual : Tajam penglihatan < 6/18 pada mata terbaik
impairment dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole
Functional Low : Seseorang dengan low vision adalah yang memiliki
Vision gangguan pada fungsi visual walaupun telah
dilakukan terapi dan/atau koreksi refraksi, dan tajam
penglihatan kurang dari 6/18 hingga persepsi
cahaya, atau lapang pandang kurang dari 10 derajat
dari titik fiksasi, yang menggunakan, atau potensial
menggunakan penglihatannya untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.*)
5.Pemeriksaan Sederhana
Telinga
Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk mengetahui fungsi telinga.
1. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan :
a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda
pada jarak sekitar 4,5-6 meter
b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup
salah satu telinga yang diperiksa.
c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam
).
Lanjutan
d. Beri tahu peserta posbindu untuk
mengulangi bilangan yang
didengarkan.
e. Periksa telinga sebelahnya dengan
cara yang sama.
f. Bandingkan kemampuan
mendengar pada telinga kanan dan
kiri peserta posbindu.
2. Cara pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan
arloji :
a. Pegang sebuah arloji disamping telinga peserta posbindu
b. Minta peserta posbindu menyatakan apakah mendengar detak arloji.
c. Pidah posisi arloji perlahan - lahan menjauhi telinga dan minta peserta posbindu
menyatakannya bila tidak dapat mendengar lagi detak arloji normalnya detak arloji
masih dapat di dengar sampai jarak 30 cm dari telinga.
d. Bandingkan telinga kanan dan kiri
TERIMA KASIH