Anda di halaman 1dari 21

ASKEP BBL

CONTOH KASUS
TK.II
AKPER SAEFUDDIN ZUHRI INDRAMAYU
TOPIK BAHASAN
EVALUASI

IMPLEMENTASI

INTERVENSI

DIAGNOSA

PENGKAJIAN
Pengkajian fokus bayi baru lahir

Faktor Faktor lingkungan


subyekti Faktor genetic
f
Faktor sosial
Masa Perinatal
Riwayat Persalinan
Pemeriksaan Umum

objectiv Ukuran Berat Badan


e Ukuran Panjang Badan
Ukuran Lingkar Kepala
Ukuran Lingkar Dada
Pemeriksaan APGAR SCORE
COUNT’
Pemeriksaa
n Tanda-
tanda Vital Laju nafas
Laju jantung
Suhu
Pemeriksaan Objective
Pemeriksaan
Telinga
Kepala

Ubun-ubun Hub. Letak dg mata

Sutura Hub.letak antara telinga

Apakah ada penonjolan /cekungan


Pemeriksaan Objective
Hidung &
Mata Leher
Mulut
• Tanda-tanda • Kelainan • pembengkaka
infeksi bawaan n
• Conjungtiva • Refleks • Gumpalan
& Sklera menghisap
• Kelainan pada
mata
Pemeriksaan Objective
Bahu,lengan &
Dada Abdomen
tangan
• Bentuk • Gerakan • Bentuk
• Putting bunyi normal • Penonjolan
nafas • Jari-jari pada tali
• Bunyi jantung pusat
• Perdarahan
pada tali
pusat
Pemeriksaan Objective

Sistem Syaraf
• Reflek pada bayi

Kelamin
• Laki-laki ( - testis sudah ada / belum , - lubang pd
penis)
• dan perempuan ( - vagina dan uretra berlubang/tidak, -
keaddan labia dan mayora)
Pemeriksaan Objective

Tungkai &
Anus Kulit
Kaki
• Simetris • Ada lubang • Verniks
• Jumlah jari atau tidak • Warna
& gerakan • Tanda lahir
Assesment
Bayi baru lahir normal atau tidak
normal
BBLR

ASFIKSIA

RDS

KELAINAN BAWAAN
PLAN
 penuhi kebutuhan nutrisi
Pertahankan kehangatan tubuh
Cegah kecelakaan
Cegah infeksi
Lakukan perawatan pada bayi baru lahir
Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan bersihan jalan nafas bd mukus berlebihan, pengaturan posisi yang tidak
memadai
• Risiko terjadinya perubahan suhu tubuh b.d kehilangan panas ke lingkungan/ perubahan
suhu lingkungan
• Resiko infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan imunologis,
faktor lingkungan, penyakit ibu
• Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
imaturas, kurangnya pengetahuan orang tua
• Perubahan proses keluarga b.d penambahan anggota keluarga
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas bd mukus berlebihan, pengaturan
posisi yang tidak memadai

• Tujuan: pasien mempertahankan patensi jalan nafas


• Intervensi:
1. Lakukan pengisapan mulut dan nasofaring sesuai kebutuhan
2. Batasi setiap upaya pengisapan sampai 5 detik
3. Posisikan bayi ke samping kanan setelah disusui untuk mencegah aspirasi
4. Posisiskan bayi terlentang selama tidur untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak
5. Ukut tanda tanda vital
6. Periksa adanya distres pernafasan
7. Pasang popok, pakaina dan selimut dengan longgar
Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan imaturas, kurangnya pengetahuan orang tua

• Tujuan: pasien akan memperoleh nutrisi maksimal


• Intervensi:
• Kaji kekuatan mengisap
• berikan asupan awal ASI
• Berikan dukungan dan bantuan kepada ibu yang menyusui dengan ASI
• HINDARI PEMBERIAN AIR ATAU MAKANAN
• Letakan bayi ke samping kanan setelah diberi makan untuk mencegah terjadinya
aspirasi
Resiko infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya
pertahanan imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu

• Tujuan: pasien tidak memperlihatkan tanda infeksi


• Intervensi
1. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan pada bayi
2. Kenakan sarung tangan saat akan berhubungan dengan sekresi tubuh
3. Periksa mata bayi setiap hari mengenai adanya atanda inflamasi atau keluaran cairan
4. Jaga bayi dari potensial sumber infeksi
5. Bersihkan vulva ke arah posterior untuk mencegah kontaminasi vaagina dari uretra
6. Jagalah puntung umbilikus tetap bersih dan kering
Risiko terjadinya perubahan suhu tubuh b.d kehilangan panas ke
lingkungan/ perubahan suhu lingkungan
• Tujuan: pasien akan mempertahankan suhu tubuh yang stabil
• Intervensi :
1. Selimuti bayi dengan rapat dalam selimut hangat
2. Tempatkan bayi dalam lingkungan yang dihangatkan sebelumnya di bawah penghangat radian
atau di dekat ibu
3. Tempatkan bayi pada permukaan yang diberi bantalan dan penutup
4. Ukur suhu bayi pada saat tiba di tempat perawatan atau kamar ibu: lakukan sesuai kebijakan
rumah sakit mengenai metode dan frekuensi pemantauan
5. Pertahankan temperatur ruangan antara 24°C-25,5°C dan kelembaban sekitar 40% sampai 50%
6. Berikan mandi awal sesuai kebijakan rumah sakit, cegah menggigil pada bayi sebelum mandi
dan tunda mandi bila ada pertanyaan mengenai stabilisasi suhu tubuh
7. Beri pakaian dan popok pada bayi dan bedong dalam selimut
8. Berikan penutup kepala pada bayi bila kehilangan panas menjadi masalah karena area
permukaan besar dari kepala memungkinkan terjadinya kehilangan panas
9. Buka hanya satu area tubuh untuk memeriksa atau prosedur
10.Waspada terhadap tanda hipotermia atau hipertermia.
CONTOH KASUS
• BBL 1 hr yang lalu di RS, dengan persalinan spontan dan ibu ANC secara
teratur. BB : 3000 gr, PB : 50 cm.Tanda-tanda vital normal tidak ada
kelainan mayor, BAB/BAK (+). Ibu mengatakan bayi meyusui setiap 2-3
jam, aktif, dan sudah BAB/BAK
• S :- bayi lahir 1 hari yang lalu, aktif ASI. setiap
S :- bayi lahir 1 hari yang lalu, aktif ASI setiap 2-3 jam, sudah BAB dan BAK.
• - Ibu rajin memeriksakan kehamilan , riwayat persalinan baik.
• O : Pernafasan : 120x/mnt
• nadi 40 x/ mnt
• Suhu : 36.5 C
• BB : 3000 gr
• LK : 33 cm, sutura normal, tidak ada molase
• Mata : simetris, tidak ada infeksi
• Hidung : simetris
• mulut : reflek hisap (+)
• leher : normal
• Dada : LD 28 cm puting simetris, tidak ada retraksi saat nafas
• Tangan : Gerakan normal, 10 jari
• Refleks : moro (+)
• Perut : lembut, tali pusat bersih, tidak merah
• Kelamin : normal, labia mayora sudah menutupi labia minora
• Kaki : Gerakan normal, 10 jari
• Punggung : normal
• Anus : sudah keluar mekonium
• A : Neonatus cukup bulan-sesuai masa kehamilan usia 1 hari, normal
• P : - memberitahu hasil pemeriksaan- Imunisasi BCG, polio, Hep B
• Pendidikan kesehatan pada ibu mengenai
• - tanda-tanda bahaya
• - Perawatan tali pusat
• - ASI eksklusif
• - Menjaga suhu tubuh
• - Imunisasi
• Menjaga kebersihan bayi baru lahir untuk mengurangi risiko infeksi
Evaluasi ulang sebelum bayi pulang

Anda mungkin juga menyukai