Anda di halaman 1dari 21

Muhammad Raziv

186510377
Presentasi Jurnal Proposal
Dosen Pembimbing: Dr. Sri Amnah., M.Si
Jurnal 1:
E-modul ekosistem mangrove (emme):
pengembangan, validasi, dan efektivitas dalam
meningkatkan Kemandirian Siswa
E-modul adalah alat yang dapat membantu siswa meningkatkan pembelajaran mandiri
mereka (Jeske, Backhaus & Roßnagel, 2014; Herawati, 2017).

Beberapa penelitian yang relevan mendukungnya, dan dua di antaranya mereka adalah
studi dari Kismiati (2018) dan Hapsari (2016). Mereka mengungkapkan bahwa modul
pengayaan dapat meningkatkan pembelajaran mandiri siswa dan prestasi belajar mereka.
• Apa itu aplikasi EMME?
E-modul dapat diakses melalui aplikasi EMME.

Pembelajaran menggunakan EMME menghadirkan fitur-fitur menarik dan dirancang


berbasis Android aplikasi sehingga siswa dapat dengan mudah mengaksesnya dari
smartphone mereka. EMME ditampilkan dengan tautan gambar, video, dan
rekomendasi untuk memperluas pengetahuan siswa. gambarnya adalah disajikan
secara kontekstual tergantung pada kondisi lingkungan, dan beberapa perwakilan
gambar disajikan untuk memberikan pengetahuan siswa.
• Desain Penelitian yang digunakan
Jenis penelitian ini adalah Research & Development dengan model ADDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation, Evaluation) (Dick & Carey, 1996).

• Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Kelas IPA yang terdiri dari delapan
kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan
pertimbangan bahwa keterampilan dari dua kelas bersifat homogen sehingga kedua
kelas dapat dibandingkan.
• Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan sebelum pelaksanaan adalah instrumen analisis pendahuluan,
validasi ahli, dan respon siswa. Kemudian instrumen self regulated learning digunakan untuk
mengukur peningkatan self regulated learning siswa.

• Prosedur Penelitian
EMME dirancang melalui tahapan prosedur penelitian dengan model ADDIE (Analisis, Desain,
Pengembangan, Implementasi, Evaluasi).
1. Analisis > Menganalisis kompetensi, menganalisis instruksional, menganalisis

2. Desain > Merancang kerangka kerja EMME, merancang kategorisasi EMME, merancang umpan
balik

3. Perkembangan > Mengumpulkan referensi, merancang draft, mengedit oleh para ahli, uji coba
terbatas

4. Penerapan > Uji coba skala yang lebih luas pada siswa yang mencapai minimum skor. Pengujian
dilakukan secara eksperimental dan kelas kontrol.

5. Evaluasi > Menganalisis kekurangan EMME setelah implementasi. Akhir produk adalah aplikasi
EMME yang direvisi berdasarkan pada umpan balik siswa
• Teknik Analisis Data
Teknik analisis data meliputi analisis data kelayakan produk, analisis pengujian yang diperlukan, dan analisis
efektivitas EMME.

• Hasil dan Pembahasan


1. Hasil validitas oleh ahli media menunjukkan bahwa semua indikator tergolong sangat layak kategori, dengan rata-rata total
skor 85,50. Artinya e-modul sangat layak untuk gunakan dalam belajar

2. Hasil validitas oleh ahli materi menunjukkan bahwa semua indikator berada pada kategori sangat layak kategori. Artinya e-
modul sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran, dimana rata-rata total skor adalah 95,00

3. Hasil validitas oleh guru biologi menunjukkan bahwa semua indikator dikategorikan sangat layak. Rata-rata total skor adalah
94,06 yang berarti e-modul layak digunakan dalam pembelajaran

4. Data tentang pembelajaran mandiri siswa sebelum pembelajaran pengayaan menunjukkan bahwa rata-rata skor total antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda nyata. Dia menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki tingkat pembelajaran
mandiri yang sama.
5. Uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal pada post-test pada kelas kontrol
dengan nilai 0,023 < 0,05

6. Tingkat signifikansi menunjukkan 0,377 > 0,05 (p>0,05), yang berarti kedua kelompok memiliki varian
homogen

7. Hasil analisis uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak normal didistribusikan. Akibatnya uji t tidak
dapat digunakan sebagai uji hipotesis karena datanya tidak terdistribusi normal, dan uji Mann Whiney
digunakan sebagai uji hipotesis.

8. Skor N-gain pada kelas eksperimen adalah 0,20, sedangkan skor N-gain pada kelas kontrol adalah 0,06.
Kedua kelas ini tergolong rendah
Jurnal 2:
Edmodo Mobile: Mengembangkan E-Modul pada
Biologi Sel untuk Komunitas Belajar Online

• Latar Belakang Masalah


Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran biologi sel, sebagian besar siswa beranggapan
bahwa CB sebagai mata pelajaran yang rumit dan abstrak (Safitri & Hartati, 2016; Hartati &
Safitri, 2017). Konseptual tingkat pemahaman yang rendah ditunjukkan dengan hasil tes yang
kurang memadai.
• E-Modul
Konten dalam e-modul menciptakan lebih banyak pengalaman belajar bagi siswa. Selain itu,
kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam e-modul dapat mengaktifkan dan mengembangkan
kemampuan berpikir siswa.

• Aplikasi Edmodo
Aplikasi Edmodo adalah media sosial yang aman, edukatif, untuk kegiatan belajar dilakukan oleh
seorang dosen. Edmodo mudah digunakan langsung dengan smartphone android; itu gratis dan bisa
dapat diakses secara online kapanpun dan dimanapun (Prayitno & Hidayati, 2017; Hursein, 2018;
Rizaki, Peniati, & Purwantoyo, 2019).
• Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menggunakan model
pengembangan 4D Thiagarajan terdiri dari define, design, dan develop.

• Subjek Penelitian
Penelitian ini melibatkan 40 mahasiswa angkatan 2014 yang telah menyelesaikan mata kuliah CB
sebagai mata kuliah di analisis kebutuhan bahan ajar pada tahap define dan 24 siswa angkatan
2016 yang saat ini terdaftar dalam kursus CB untuk menilai keterbacaan e-modul yang
dikembangkan dalam tes skala kecil di tahap berkembang
• Model Pengembangan
Langkah-langkah pengembangan e-modul Edmodo mobile CB mengacu pada Thiagarajan 4D Model pengembangan terdiri
dari empat tahap, yaitu: define, design, develop, dan distribute (Thiagarajan, Sivasailam, & Lainnya, 1974).

• Instrumen Penelitian
1. Kuesioner validasi e-modul CB Edmodo mobile oleh ahli isi berupa kuesioner penilaian tentang kebenaran/ketepatan dan
kesesuaian konsep biologi sel.

2. Kuesioner validasi e-modul CB Edmodo mobile oleh ahli media berupa angket penilaian tulisan, gambar, dan tata letak
tulisan dalam e-modul.

3. Kuesioner validasi e-modul CB mobile Edmodo oleh praktisi digunakan untuk menilai kelayakan e-modul dalam
pembelajaran biologi sel.

4. Survei penilaian dari siswa. Kuesioner terdiri dari beberapa indikator pada kelayakan dan keterbacaan e-modul.
• Kesimpulan
Hasil validasi produk pengembangan penelitian menunjukkan bahwa e-modul tersebut valid walaupun terdapat
perbedaan dalam hal jenis model pengembangan yang digunakan, e-modul yang dikembangkan dan hasil uji
keterbacaan kepada pengguna dalam penelitian. Hasil tes keterbacaan dalam pengembangan E-modul CB
mobile Edmodo menunjukkan validitas skor rata-rata sebesar 86,25%. Skor tersebut didapat dari validasi rata-
rata skor ahli (ahli media, ahli materi, dan praktisi). Itu menunjukkan bahwa Hasil uji keterbacaan e-modul lebih
rendah dibandingkan dengan uji keterbacaan pada penelitian sebelumnya.
Jurnal 3:
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Masalah E-Module (PBL)
Aplikasi Menggunakan Sigil The Course Ecology And Mahasiswa
Pendidikan Lingkungan Magister Biologi

• Latar Belakang Masalah


Pembelajaran saat ini dilakukan secara online, efektifitas pembelajaran online dalam perkuliahan
ekologi dan lingkungan belum efektif. Kedua, kurangnya motivasi siswa dalam proses
pembelajaran. Ketiga, siswa adalah kurang antusias dan fokus selama proses pembelajaran dalam
pembelajaran online. Keempat, siswa kesulitan mencari referensi yang tepat dalam proses
pembelajaran. Kelima, belum tersedianya materi pembelajaran elektronik berupa e-modul.
• E-Modul
Satu Salah satu media yang dapat berperan dalam proses pembelajaran online adalah e-modul.E-
modul sebagai bahan pembelajaran yang dirancang untuk pembelajaran online. E-modul merupakan
pengembangan dari modul cetak yang dikemas dalam bentuk digital.

• Metode Penelitian
Penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang melalui proses mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini menggunakan model penelitian 4D yang terdiri dari 4
tahap yaitu Define, Mengembangkan, dan Dessiminate. Instrumen yang digunakan adalah validitas,
kepraktisan, dan keefektifan instrumen. Teknik pengumpulan data adalah angket dan
dokumentasi. Analisis data berupa uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
afektif dan psikomotorik siswa
• Hasil dan Pembahasan
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) berbasis e-modul dengan menggunakan aplikasi Sigil
memenuhi aspek isi karena memuat konsep terkait dengan materi Ekologi dan Lingkungan.
Penyajian konsep-konsep sulit seperti bentuk dan proses objek telah divisualisasikan dengan
gambar dan video pembelajaran. Hasil validasi E-modul berbasis Problem Based Learning (PBL)
menggunakan aplikasi Sigil ditinjau dari aspek isi adalah 87,5 dengan kategori sangat valid. Hal ini
sesuai dengan pernyataan dari Munawaroh, dkk (2019) bahwa e-modul yang dikembangkan tidak
hanya memuat konsep materi, tetapi juga memuat gambar dan video
Jurnal 4:
Keabsahan Berorientasi Modul Biologi Pembelajaran yang
Bermakna untuk Siswa Kelas XI

• Latar Belakang Masalah


Pembelajaran biologi masih kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran yang bermakna.
Terutama buku teks yang digunakan dalam pengajaran belum mampu membuat siswa memahami
konsep materi dan menghubungkan antar konsep yang dipelajari, sehingga bahan ajar yang
tersedia masih kurang mengarahkan siswa pada pembelajaran yang bermakna. Oleh karena itu,
perlu dikembangkan modul-modul yang berorientasi pada kebermaknaan sedang belajar.
• Modul
Modul sebagai salah satu bahan ajar tertulis dapat menjadi alternatif mengatasi kesulitan
peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Modul yang dikembangkan berorientasi pada
modul pemahaman konsep bagi peserta didik untuk menghasilkan pembelajaran yang bermakna

• Validasi
1) Istilah didaktik, Syarat didaktik mengatur penggunaan bahan yang universal.

2) Konstruksi Istilah, mengkonstruksi aspek yang berhubungan dengan penggunaan bahasa,


struktur kalimat, kosa kata, tingkat kesulitan, dan kejelasan dalam bahan ajar.

3) Persyaratan teknis, persyaratan teknis merupakan persyaratan yang menekankan penyajian


bahan ajar berupa teks, gambar, dan pertunjukan dalam bahan ajar.
• Manfaat Belajar dengan Modul
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar

2. Peserta didik mencapai hasil sesuai kemampuan,

3. Materi pembelajaran lebih banyak merata dalam satu semester

4. Pendidik lebih efektif untuk bahan ajar disusun berdasarkan jenjang akademik .

• Pembelajaran Bermakna
Pembelajaran bermakna adalah proses untuk menghubungkan informasi baru pada konsep-konsep
relevan yang terkandung dalam struktur kognitif seseorang. Pembelajaran Bermakna menyiratkan
waktu yang lebih lama retensi daripada menghafal, terjadi ketika orang terhubung konsep baru
dengan konsep familiar yang sudah ada.
• Metode yang digunakan
1. Jenis penelitiannya adalah penelitian dan pengembangan atau Penelitian dan Pengembangan (R
&D).

2. Validasi hasil penelitian dilakukan oleh empat ahli dan satu guru. Kemudian direvisi
berdasarkan saran dan masukan dari para ahli sehingga modul memenuhi kebutuhan pengguna
dan dapat diterapkan secara nyata kelas.

3. Analisis validitas data menggunakan modul yang diperoleh dari analisis instrumen pengumpulan
data berdasarkan kuesioner yang diisi oleh beberapa ahli.

4. Analisis data dimulai dengan menentukan skor untuk setiap item. Validasi skor berdasarkan
skala Likert
• Hasil dan Pembahasan
1. Penilaian validasi pada aspek didaktis memperoleh nilai rata-rata 85,42% dengan kategori sangat valid.
Ini nilai menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan penyusunan bahan
ajar dan sesuai dengan tuntutan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 yang
digunakan saat ini.

2. Menilai validasi konstruk pada aspek memperoleh nilai rata-rata sebesar 81,25% dengan kategori sangat
valid.

3. Hasil penilaian validasi pada teknis aspek memperoleh nilai rata-rata 85,42% dengan sangat kategori
yang valid.

4. Penilaian ketiga aspek tersebut menunjukkan skor rata-rata sebesar 84,03% dengan kategori sangat
valid. Hasil ini menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan memenuhi kriteria validitas pengembangan
bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran sistem gerak
terutama pada materi dan sistem peredaran darah manusia

Anda mungkin juga menyukai