Anda di halaman 1dari 17

TOLERANSI &

KERUKUNAN
Disusun oleh:
Tim Dosen Agama Buddha
TOLERANSI
PERADABAN BANGSA INDONESIA
Karya Tulis
Sutasoma 139.5
Rwāneka dhātu winuwus Buddha
Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena
parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa
tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan
hana dharma mangrwa.

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua


zat yang berbeda. Mereka memang
berbeda, tetapi bagaimanakah bisa
dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa
adalah tunggal. Terpecah belahlah itu,
tidak ada kebenaran yang mendua
Makna TOLERANSI
• Frasa “Semoga semua makhluk hidup berbahagia” yang
merupakan doa penutup khas umat Buddha juga
mencerminkan toleransi. Memperbolehkan umat agama
lain melaksanakan ajaran dan ibadahnya sama dengan
membuat mereka bahagia karena bisa melaksanakan
ibadahnya tanpa gangguan apapun.
Pilar
ASOKA
• Raja Asoka, seorang penguasa kekaisaran Gupta dari 273 SM sampai
232 SM dalam sejarah Buddhisme, sangat menekankan pentingnya
toleransi dalam beragama. Di saat terdapat ajaran agama yang lain,
Raja Asoka sebagai penganut agama Buddha tetap menjunjung tinggi
kerukunan dengan umat agama lain. “
Tri Kerukunan
1. Kerukunan Intern Umat Beragama
2. Kerukunan Antar Umat Beragama
3. Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah
Forum Kerukunan Umat Beragama
• Dasar Hukum: Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Agama No. 8 dan No. 9 Tahun 2006
• Peran FKUB
• Penyiaran Agama
• Kerukunan
• Pendirian Rumah Ibadah
6 Cara Mencapai
Kerukunan
Anguttara Nikaya, Chakkanipata yaitu Saraniyadhamma
Sutta atau ‘Sutta tentang hal-hal yang membuat
dikenang’ :
“…terdapat enam hal yang membuat saling dikenang,
saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk
saling ditolong, untuk tiada kecekcokan, kerukunan dan
kesatuan.”
6 Cara Mencapai
Kerukunan
1) Memiliki perbuatan berdasarkan cinta kasih di
depan maupun di belakang orang lain.
6 Cara Mencapai
Kerukunan

2) Memiliki ucapan berdasarkan cinta kasih di


depan maupun di belakang orang lain.
6 Cara Mencapai
Kerukunan
3) Memiliki pikiran berdasarkan cinta kasih
di depan maupun di belakang orang lain.
6 Cara Mencapai
Kerukunan
4) Mau berbagi miliknya dengan orang lain.
6 Cara Mencapai
Kerukunan
5) Melaksanakan kemoralan yang sama
sewaktu ia sendirian maupun di depan
umum.
6 Cara Mencapai
Kerukunan
6) Memiliki pandangan yang benar di kala
sendirian maupun bersama.
Kesimpulan
Sesungguhnya, Buddha Dhamma bukan
hanya sekedar teori untuk dihafal dan
dipelajari melainkan lebih pada
pelaksanaan untuk mengubah perilaku
agar manusia secara pribadi dapat
terbebas dari kelahiran kembali dengan
menghayati Empat Kesunyataan Mulia.
Secara sosial, manusia yang melaksanakan
Ajaran Sang Buddha dalam hidupnya akan
lebih diterima dalam masyarakat karena ia
telah menjadi orang yang baik dan
bijaksana.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai