Anda di halaman 1dari 24

BIGGER  HIGHER  BETTER

PRIMA  OPTIMA  ULTIMA

Catatan Pribadi JANSEN H. SINAMO


Energi Radiasi Elektromagnetik
Cahaya tampak, bila dibiaskan lewat prisma menjadi pelangi, adalah sebagian kecil dari spektrum elektromagnetik,
pada dasarnya adalah energi radiasi yang memungkinkan kehidupan di Bumi ada dan terus berlangsung.

Matahari:
Sumber Utama
Energi di Dalam
Tata Surya Kita

1
8 Ethos@Habitus Profesional
Sama seperti energi pelangi, yang adalah energi radiasi elektromagnetik, demikianlah 8 Ethos@Habitus
adalah seberkas energi hati, semangat, spirit, atau motivasi kerja yang memungkinkan keberhasilan
profesional dicapai baik di tingkat pribadi, organisasi, dan sosial.

• RAHMAT: Jiwabesar-Pikiranluas-Hatibaik-Rezekiakbar-Sumberberkah-Sukacita-Ikhlas-Bersyukur
• AMANAH: Andal-Benar-Jujur-Aman-Terperaya-Bertanggungjawab-Pembangun-Pengembang
• PANGGILAN: Responsif-Ekspresif-Unik-Khas-Berintegritas-Tuntas
• AKTUALISASI: Proaktif-Bersemangat-Antusias-Giat-Bergairah-Tumbuh-Bigger-Higher-Better
• IBADAH: Penuhcinta-Sayang-Setia-Berkomitmen-Berbakti-Mengabdi-Berserah
• SENI: Indah-Cantik-Keren-Estetik-Artistik-Imajinatif-Kreatif-Inovatif
• KEHORMATAN: Harkat-Martabat-Mulia-Hebat-Berkualitas-Unggul-Excellence

• PELAYANAN: Fokuspelanggan-Sempurna-Paripurna-Ramah-Simpatik-Memuaskan

2
Manusia: Pandangan Holistik
SPIRIT
ROH
PROGRAMMER

MIND
JIWA
SOFTWARE

BODY
TUBUH
HARDWARE

3
Problem SDM Indonesia
 Konon bangsa Indonesia adalah bangsa kuli dan kuli di atara
bangsa-bangsa. Benarkah ini?
 Sepuluh Ciri Pekerja Bermental Kuli:
1. Memandang kerja sebagai beban, sebuah keterpaksaan
2. Malas, ogah-ogahan, cari 10001 alasan untuk mangkir
3. Saat bekerja harus diawasi dan dimandori
4. Hanya bisa produktif kalau dipaksa
5. Minatnya hanya pada upah dan libur saja
6. Hubungan pekerja dengan majikan bersifat antagonis
7. Banyak tuntutan
8. Disiplin kerja rendah
9. Produktivitas rendah
10. Kualitas kerja rendah

4
Mengapa Kita Bekerja?

 Kita adalah homo faber, manusia pekerja.


 Kita diciptakan untuk bekerja.
 Melalui kerja kita ...
• memperoleh, mengumpulkan, dan menabung nafkah.
• mengubah nasib, lingkungan, dan dunia.
• meraih keunggulan, kemuliaan, dan kehormatan.
• menemukan makna, peran, dan panggilan hidup.
• memaksimalkan sukacita dan kebahagiaan.

5
Pengertian Etos Kerja

Etos kerja adalah Program


seperangkat perilaku
positif, yang berakar
pada kesadaran Hasil Kesadaran Hasil
yang terang, Belief
Nilai
keyakinan yang Niat
mantap, dan Sikap
komitmen yang teguh Tekad
Komitmen
pada sehimpunan Perilaku
prinsip, paradigma,
dan wawasan kerja
yang komprehensif.
Hasil

6
Copyright (c) Jansen H. Sinamo [2006]
Etos Sebagai Akar Produksi

1. Etos Ekonomi – The production of wealth


2. Etos Kedokteran – The production of health
3. Etos Pendidikan – The production of educated people
4. Etos Kehakiman – The production of justice
5. Etos Akademik – The production of knowledge
6. Etos Teknologi – The production of tools
7. Etos Keuangan – The production of capital
8. Etos Administrasi – The production of information

7
Pengertian Habitus

• Pierre Bourdieu: Habitus can be defined as a system of durable and transposable


disposition (lasting, acquired schemes of perception, thought, and action). The
individual agent develops these disposition in response to the determining structure
(such as class, family, and education) and external condition (field) they encounter.

• Habitus refers to those aspects of culture that are anchored in the body; or, daily
practices of individuals, groups, societies and nations. It includes the totality of
learned habits, bodily skills, styles, tastes, and other non-discursive knowledges that
might be said to "go without saying" for a specific group.

• The habitus provides the practical skills and dispositions necessary to navigate within
different fields (such as sport, professional life, art) and guides the choices of the
individual without ever being strictly reducible to prescribed, formal rules. At the same
time, the habitus is constantly remade by these navigations and choices (including
the success or failure of previous actions).

8
Delapan Habitus Utama

1. Habitus Sehat/Segar/Bugar/Tegar
2. Habitus Profesional/Maestro/Empu
3. Habitus Investasi/Makmur/Kaya
4. Habitus Cerdas/Kreatif/Inovatif/Bijak
5. Habitus Tim/Kerjasama/Silaturahmi
6. Habitus Sosial/Pluralitas/Harmoni
7. Habitus Spiritual/Agama/Batin
8. Habitus Sukacita/Bahagia/Sentosa

9
Ethos & Habitus
• Etos adalah kebiasaan, berbasis pada state of mind, yang berhubungan dengan
kegiatan produktif [etos belajar, etos kerja, etos menabung, dsb].
• Etos kerja adalah seperangkat perilaku kerja, yang berakar pada kesadaran yang kuat,
keyakinan yang jelas dan mantap, serta komitmen yang teguh pada prinsip,
paradigma, dan wawasan kerja yang khas dan spesifik.
• Habitus adalah kebiasaan, berbasis pada state of body, yang berhubungan dengan
kegiatan kualitatif [habitus aristokrat, habitus bangsawan, habitus wong cilik, habitus
profesional, habitus sehat, dsb].
• Habitus refers to the cultural capital an individual possesses as a result of his or her
class position. Habitus is embodied; that is, it works through the body at a non-
conscious level.
• Habitus refers to those aspects of culture that are anchored in the body; or, daily
practices of individuals, groups, societies and nations. It includes the totality of learned
habits, bodily skills, styles, tastes, and other non-discursive knowledges that might be
said to "go without saying" for a specific group.

10
Ethos & Habitus

Mind [Rohani] Body [Jasmani]


Emotion
Feeling
Passion

Ethos@Habitus

11
Mind & Body = Ethos & Habitus
• Mind-Body itu setara , • Etos adalah mindset yang berkaitan dengan
setangkup, simetris. dan mewujud berupa kegiatan produktif.
• Mindset-Bodyset • Etos adalah apa yang dianggap paling
• Hubungannya: yin-yang, penting, paling vital, oleh sekelompok orang
resiprokal, komutatif. untuk pekerjaan (profesi) yang mereka
• Statusnya: quantum state, jalankan, dan perilaku apa yang dituntut
wave-particle dualism. untuk mencapai hal paling penting tersebut,
termasuk apa-apa yang tidak boleh
• Mengubah mindset berarti
dilanggar.
mengubah bodyset , dan
• Habitus adalah bodyset yakni semua
demikian sebaliknya.
kebiasaan dan predisposisi kualitatif yang
diberi bottomline.
• Etos-Habitus menari bersama, tarian yin-
yang, tarian kuantum, tarian gelombang-
partikel, tarian energi-massa Einstein: E=mc2
12
Mind To Body: Ethos To Habitus

• Gagasan di mindspace merembes [berosmosis]


dari wilayah sadar [conscious] ke subsadar
[subconscious] dan ke nirsadar [unconscious]
dan menjangkar [anchoring] di bodyspace.
• Gagasan menjadi daging
• Idea becoming flesh
• Gagasan berosmosis dari mindset ke bodyset
[dari etos ke habitus] dengan menggunakan
power of innateness [dorongan alamiah],
intention [niat], attention [fokus], concentration
[konsentrasi], imagination [visualisasi],
vocalisation [intentional talks and affirmative
statements] yang diberi bobot dan jangkar
bottomline.

13
IDE/GAGASAN  NIAT/INTENSI  PERASAAN/EMOSI  TINDAKAN/AKSI
The Bottomline
1. The Minimum Target
2. The Must Have, the Must Be
3. The Demand, the Desire, the Hope, the Will, or the Want
4. The Outcome, the Output, or the Produce
5. The Believable, the Achievable, and the Deliverable Thing
6. The Fully Conscious, Concrete, and Confident Vision or Wish
7. The Result: W-W-W-W-H+W; Expectation With A Strong
Faith
8. The S-M-A-R-T & Deliberate Intention
The bottomline, once felt or emotionalized, become the power within us, the
inner power, the creator, the en-theos at work:
1. Internal bottomline, primary, depend on me instead of others; is healing, vigorizing,
and improving at once.
2. External bottomline, secondary, beyond certain limit, is sickening, exhausting ,
weakening]

14
The Primacy of the Intention
Intention adalah wujud kebertujuanan hidup, the
purposefulness of life, yang pada hakikatnya adalah
sehimpunan daya yang berkecerdasan:
1. The will to Live
2. The will to Power
3. The will to Heal
4. The will to Be
5. The will to Have
6. The will to Survive
7. The will to Learn
8. The will to Lead
9. The will to Succeed

15
8 Ethos [Mental-Rohani] 8 Habitus [Tubuh-Jasmani]

1. Kerja adalah RAHMAT 1. Bekerja ikhlas penuh kebersyukuran

2. Kerja adalah AMANAH 2. Bekerja benar penuh tanggungjawab

3. Kerja adalah PANGGILAN 3. Bekerja tuntas penuh integritas

4. Kerja adalah AKTUALISASI 4. Bekerja keras penuh semangat

5. Kerja adalah IBADAH 5. Bekerja serius penuh kecintaan

6. Kerja adalah SENI 6. Bekerja cerdas penuh kreativitas

7. Kerja adalah KEHORMATAN 7. Bekerja tekun penuh keunggulan

8. Kerja adalah PELAYANAN 8. Bekerja paripurna penuh kesabaran


16
The Four Dimensions of Self

Mindset
Paradigm
Knowledge
ETHOS

Head

Spirit
LOGOS
Skills Hand Heart Attitudes
Behavior Motivation
Discipline Emotions
HABITUS PATHOS

17
18
Etos Kerja Jepang

1. Bersikap benar dan bertanggungjawab


2. Berani dan kesatria
3. Murah hati dan mencintai
4. Bersikap santun dan hormat
5. Bersikap tulus dan sungguh-sungguh
6. Menjaga martabat dan kehormatan
7. Mengabdi dan loyal

19
Etos Kerja Jerman

1. Bertindak rasional
2. Berdisiplin tinggi
3. Bekerja keras
4. Berorientasi pada sukses material
5. Tidak mengumbar kesenangan
6. Hemat dan bersahaja
7. Menabung dan berinvestasi

20
8 Etos Kerja Profesional
1. Kerja adalah Rahmat
2. Kerja adalah Amanah
3. Kerja adalah Panggilan
4. Kerja adalah Aktualisasi
5. Kerja adalah Ibadah
6. Kerja adalah Seni
7. Kerja adalah Kehormatan
8. Kerja adalah Pelayanan

21
8 Etos dan Produksinya

1. Etos Rahmat – The production of happiness


2. Etos Amanah – The production of trust
3. Etos Panggilan – The production of purposefulness
4. Etos Aktualisasi – The production of result
5. Etos Ibadah – The production of blessing
6. Etos Seni – The production of beauty
7. Etos Kehormatan – The production of quality
8. Etos Pelayanan – The production of satisfaction

22
8 Etos di Ruang Kerja
RAHMAT

PELAYANAN AMANAH

KEHORMATAN
AKU PANGGILAN
SELF

SENI AKTUALISASI

IBADAH
23

Anda mungkin juga menyukai