Anda di halaman 1dari 50

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Haluoleo

BAB 5
INSTRUMEN KAS DAN PIUTANG
Muhammad Fajrin Rusdin (B1C120040)

Kas dan piutang merupakan contoh dari aset
keuangan. Aset keuangan merupakan bagian
dari instrumen keuangan. Instrumen
keuangan adalah suatu kontrak yang
menambah nilai aset atau liabilitas keuangan

2
Instrumen Keuangan
▷ PSAK 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian (Revisi 2010) adopsi dari IAS 32:
Financial Intrumen: Presentation
▷ PSAK 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan penilaian (Revisi 2013)
adopsi dari IAS 39: Financial Intrumen: Recognition and Valuation
▷ PSAK 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2013) adopsi dari
IFRS 7: Financial Intrumen: Disclosure

o Perhitungan amortisasi premium atau diskon yang selama ini diperbolehkan menggunakan
metode garis lurus, dengan IFRS harus menggunakan metode bunga

3
Bentuk Instrumen Keuangan
▷ Instrumen keuangan berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2013) berbentuk aset
keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas.

▷ PSAK 55 (Revisi 2013) menjelaskan lebih rinci berdasarkan jenis


pengukuran

o Standar akuntansi berdasarkan IFRS banyak menggunakan dasar penilaian nilai wajar, hal ini
membawa perubahan dalam penerapan standar akuntansi dalam praktik.

4
Instrumen Keuangan Berdasarkan Jenis
Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen
Aset Keuangan
Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai
• Diukur pada nilai • Diukur pada nilai • Instrumen • Derivatif biasa • Atas nilai wajar
wajar (laporan wajar melalui ekuitas biasa
laba rugi) laporan laba rugi
komperehensif

• Investasi dimiliki • Liabilitas lainnya • Instrumen • Derivatif melekat • Atas arus kas
hingga jatuh ekuitas
tempo manajemen
• Pinjaman • Instrumen • Atas investasi
diberikan dan ekuitas sintesis neto pada operasi
piutang luar negeri
• Aset keuangan
tersedia untuk
dijual

o Bunga efektif adalah bunga yang menyamakan antara nilai wajar asset keuangan dengan nilai
kini dari pembayaran/penerimaan asset keuangan di masa depan
5
Aset dan Liabilitas
Keuangan

Diukur pada nilai Tidak diukur


wajar melalui laba rugi pada nilai wajar
melalui laba rugi

Nilai wajar Nilai wajar


ditambah biaya
transaksi
Biaya transaksi
menjadi beban Biaya transaksi
dikapitalisasi

6
Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
Pengukuran asset atau liabilitas keuangan dibedakan menjadi dua yaitu pengakuan awal dan
pengukuran setelah pengakuan awal.

 Pengakuan awal asset atau liabilitas keuangan menggunakan nilai wajar pada tanggal perolehan
atau transaksi. Pada saat ini entitas harus membayar biaya transaksi untuk memperoleh asset atau
mengeluarkan liabilitas keuangan.
 Untuk aset dan liabilitas keuangan yang dalam pengukurannya setelah pengakuan awal
menggunakan nilai wajar, biaya transaksi tersebut diklasifikasikan sebagai beban pada periode
berjalan.
 Biaya transaksi untuk asset dan liabilitas yang pengukuran setelah pengakuan awal tidak
menggunakan nilai wajar, dikapitalisasi menambah asset atau liabilitas keuangan.

o Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat lebih tinggi dibandingkan nilai
yang dapat diperoleh kembali
7
Pengukuran Instrumen Keuangan setelah Pengakuan Awal
Klasifikasi Penilaian Biaya Perubahan Bunga dan Penurunan Pembalikan
Transaksi Nilai Wajar Dividen Nilai Penurunan Nilai
FVTPL Nilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau Otomatis
rugi (by default)
HTM Biaya Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
diamortisasi
Pinjaman Biaya Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan diamortisasi
Piutang
AFS: Utang Nilai wajar Dikapitalisasi Pendapatan Laba rugi Laba rugi Laba rugi
komperehensif
lain
AFS: Ekuitas Nilai wajar Dikapitalisasi Pendapatan Laba rugi Laba rugi Pendapatan
komperehensif komperehensif
lain lain

AFS: Ekuitas Harga Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi -


(tidak dapat diukur perolehan
dengan andal)

8
Aset Keuangan
▷ Klasifikasi Aset Keuangan

o Aset Keuangan Diukur dengan Nilai Wajar melalui Laba Rugi


Diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi adalah asset keuangan yang dimaksudkan
untuk tujuan atau dibeli Kembali dalam waktu dekat
o Investasi Dipegang hingga Jatuh Tempo
Investasi dipegang hingga jatuh tempo adalah asset non keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki asset keuangan tersebut hingga jatuh tempo
o Pinjaman yang Diberikan atau Piutang
Pinjaman diberikan atau piutang adalah asset keuangan non derivatif dengan
pembayaran yang telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi pasar aktif

9
Aset Keuangan
o Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Adalah asset keuangan non derivatif yang ditetapkan tersedia untuk dijual atau tidak
diklasifikasikan sebagai FVPL, HTM dan LR
o Reklasifikasi Aset Keuangan

LR HTM
Diizinkan jika terjadi
perubahan intensi
Situasi
Diizinkan namun
yang
harus memenuhi
langkah
TAINTING RULE

FVTPL
AFS

10
o Penurunan Nilai

Bukti objektif dapat dilihat dari beberapa indikasi berikut:


▷ Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau peminjam
▷ Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan
pembayaran pokok atau bunga
▷ Restrukturisasi atau keringanan (konsesi) akibat pihak peminjam mengalami
kesulitan
▷ Peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan
lainnya
▷ Hilangnya pasar aktif dari asset keuangan akibat kesulitan keuangan
▷ Kemungkinan besar bangkrut

11
o Penghentian Pengakuan

Pada saat kontrak berakhir, asset keuangan tidak lagi diakui dalam laporan posisi keuangan.
Namun entitas dapat mentransfer asset keuangan pada pihak lain sebelum kontrak berakhir.
Standar menjelaskan bahwa entitas menghentikan pengakuan asset keuangan, jika :

▷ Hak kontraktual atas arus kas yang berasal asset keuangan tersebut berakhir
▷ Entitas mentransfer asset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan

Pada saat terjadi transfer asset keuangan, penghentian pengakuan terjadi jika entitas telah
mentransfer hak untuk menerima arus kas serta secara substansi telah memindahkan semua
risiko dan reward kepada pihak lain

12
KAS
Pengertian
▷ Kas adalah asset keuangan yang digunakan ubtuk kegiatan operasional perusahaan. Kas
merupakan asset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban
perusahaan.
▷ Kas yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak boleh dikategorikan sebagai kas,
tetapi diklasifikasikan sebagai dana cadangan.
▷ Ukuran jatuh tempo untuk dapat dikategorikan dalam setara kas biasanya tiga bulan
▷ Entitas tidak dapat membayar gaji, memenuhi utang yang jatuh tempo dan kewajiban
lainnya
▷ Kas dalam mata uang asing tetap merupakan kas
▷ Setara kas (kas ekuivalen) termasuk kategori instrument keuangan yang merupakan
investasi jangka pendek yang sangat likuid

13
KAS
Pengendalian Kas
▷ Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan pembayaran,
pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak pengguna, dan pihak
pembayar.
▷ Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau di ruang tertutup dengan
akses terbatas.
▷ Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda.
▷ Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga terdapat
pengendalian pencatatan
▷ Penggunaan sistem imprest kas kecil untuk memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah kecil
▷ Rekonsiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank

14
KAS
Sistem Imprest Kas Kecil
Terdapat dua sistem kas kecil yaitu :
▷ Sistem imprest kas kecil adalah mekanisme kas kecil di mana dana dipertahankan tetap.
Pada awalnya dibentuk dana kas kecil dalam tertentu. Setiap ada pengeluaran akan dibuat
bukti pengeluaran tetapi tidak dibuat jurnal. Jika jumlah kas kecil akan habis, maka akan
dilakukan penggantian sejumlah dana dipakai. Pada saat penggantian akan dibuat jurnal
terkait dengan pengeluaran tersebut dan mengurangi kas perusahaan.
▷ Fluctuating system, dalam sistem ini dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu
sehingga saldonya bervariasi dari waktu ke waktu. Penggantian tidak didasarkan jumlah
terpakai tetapi seringkali ditetapkan sejumlah tertentu. Misalnya, untuk pertama kali
dibentuk dana kas kecil Rp5.000.000. Setiap bulan ditambahkan dana sejumlah nilai yang
sama tanpa memperhatikan jumlah dana yang terpakai. Akibatnya saldo kas kecil dan
berubah-ubah.

15
Ilustrasi Kas Kecil

 Mengelola pengeluaran kas untuk operasi entitas

Kas Kecil XXXX


Kas di Bank XXXX

 Dilakukan pergantian uang kas kecil

Beban Konsumsi XXXX


Beban Gaji XXXX
Beban Transportasi XXXX
Beban Pemeliharaan XXXX
Kas di Bank XXXX

16
Rekonsiliasi Bank
Untuk kas di bank setiap akhir periode dibuat rekonsiliasi antara rekening bank dan saldo
kas menurut pencatatan entitas. Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk mencocokan antara
pencatatan di perusahaan dan pencatatan kas yang dilakukan oleh bank yang mengelola uang
perusahaan.
Secara umum penyebab perbedaan saldo dalam rekening bank dengan saldo kas menurut
pencatatan entitas adalah sebagai berikut:
1) Penerimaan yang dilakukan oleh bank namun belum diketahui oleh entitas
2) Penerimaan yang dilakukan oleh entitas namun belum disetorkan oleh entitas atau sudah
disetorkan namun belum terlihat dalam rekening koran di bank
3) Pengeluaran yang dilakukan oleh bank namun belum diketahui oleh entitas
4) Pengeluaran yang dilakukan oleh entitas namun belum diambil oleh pemegang cek
5) Kesalahan mencatat dapat terjadi oleh bank maupun entitas

17
Ilustrasi Rekonsiliasi Bank
Entitas A
Rekonsiliasi Bank ABC
Tertanggal 31 Desember 2015
Saldo per laporan bank XXXXX

+/+ Deposit dalam transit XXXX

Kesalahan Bank XXXX

-/- Cek masih beredar XXXX

Saldo per laporan entitas XXXXX

+/+ Bunga XXXX

Kesalahan pencatatan cek XXXX

-/- Biaya administrasi bank (XXXX)

NSF cek (XXXX)

18
 Jurnal penyesuaian yang diperlukan dari rekonsiliasi di atas adalah

Kas XXXX
Pendapatan Bunga XXXX

(mencatat bunga yang diterima oleh bank)


Kas XXXX
Utang Usaha XXXX

(kesalahan pencatatan angka cek oleh perusahaan)


Beban administrasi bank XXXX
Kas XXXX

(pencatatan beban administrasi dari bank)


Piutang Usaha XXXX
Kas XXXX

(cek dari konsumen yang tidak dapat diuangkan)

19
 Kas dapat disajikan dalam laporan keuangan sebagai berikut:

(1) Kas dan setara kas contoh penyajian di entitas terdaftar BEI
(Cash and cash equivalent)
(2) Kas

Giro pada Bank Indonesia contoh penyajian entitas bank di Indonesia


Giro pada Bank lain
(3) Kas
Standar akuntansi tidak mengatur penyajian kas dalam kas
Setara kas laporan keuangan. Sehingga keputusan untuk memberikan satu
nama atau dua nama. Atau hanya memunculkan satu item atau
(4) Kas
uda item diserahkan pada manajemen. Jika menurut manajemen
Kas di bank memisahkan komponen kas dipandang bermanfaat untuk
pembaca laporan keuangan, maka manajemen akan memisahkan
Setara kas
komponen kas dalam penyajian. Namun tidak dipandang tidak
perlu, manajemen cukup menjelaskan komponen kas tersebut
dalam catatan atas laporan keuangan .

20
Contoh penyajian kas dalam laporan keuangan

ASET Catatan 21 Mei 2001 31 Desember 2000

ASET LANCAR

Kas da setara kas XXXX XXXX XXXX

Kas yang dibatasi XXXX XXXX XXXX


penggunanya

(LK Interim PT Pertamina 31 Desember 2001, dalam ribuan USD)

21
Pengungkapan

▷ Pengungkapan kas dalam laporan keuangan meliputi pengungkapan kebijakan akuntansi dan
informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan
▷ Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana perusahaan
mengklasifikasikan kas
▷ Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank overdraft atau
cerukan

Rincian atas kas yang dimiliki perusahaan minimal memisahkan beberapa komponen berikut:

▷ Kas (saldo kas dalam bentuk uang tunai di perusahaan)


▷ Bank (saldo kas di rekening bank)
▷ Deposito (saldo deposito yang memenuhi kriteria sebagai kas atau setara kas dan tidak ada tujuan
penggunaan khusus)
▷ Penjelasan lain (Penjelasan pihak berelasi)

22
23
24
Piutang dan pinjaman yang diberikan
▷ Piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak lain
▷ Untuk perusahaan dagang dan manufaktur jenis piutang yang muncul adalah piutang
dagang dan piutang lainnya
▷ Piutang dagan dalam meyajikan diklasifikan sebagai piutang dari pihak berelasi dan
piutang dari pihak ketiga
▷ Piutang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun atau satu siklus operasi diklasifikasikan
sebagai asset lancar, disajikan setelah aset tetap
▷ Piutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai asset tidak
lancar
▷ Standar akuntansi instrument keuangan PSAK 55, menyebutkan salah satu klasifikasi aset
keuangan adalah pinjaman yang diberikan dan piutang (LR)

25
Wesel Tagih

▷ Wesel tagih merupakan klaim perusahaan kepada pihak ketiga yang didukung janji tertulis
untuk membayar dalam jangka waktu tertentu
▷ Wesel merupakan janji tertulis tidak bersyarat, dibuat oleh pihak yang satu pihak yang lain,
ditandatangani oleh pihak pembuatnya, untuk membayar sejumlah uang atas permintaan atau
pada suatu tanggal yang ditetapkan pada masa yang akan datang
▷ Perbedaan obligasi dan wesel tagih terletak pada keberadaan pasar
▷ Wesel tagih dapat diberikan untuk membayar penjualan, piutang yang telah jatuh tempo, atau
diterbitkan dalam rangka memperoleh pinjaman.
▷ Untuk Wesel yang berbunga, pencatatan akan dilakukan pada saat penerimaan wesel,
pengakuan bunga, dan pelunasan wesel

26
Ilustrasi Transaksi Wesel Tagih

• Jurnal yang dibuat perusahaan

Wesel tagih XXXX


Piutang Dagang XXXX

• Jurnal penyesuaian untuk pengakuan bunga berjalan


Wesel tagih × Bunga × Periode berjalan

Piutang Bunga XXXX


Pendapatan Bunga XXXX

27
• Jurnal pada saat pelunasan wesel tagih

Kas XXXX

Pendapatan Bunga XXXX

Piutang Bunga XXXX

Wesel Tagih XXXX

• Jurnal yang dibuat pada saat penjualan tanah

Wesel Tagih XXXX

Tanah XXXX

Diskon XXXX

Keuntungan penjualan tunai XXXX

28
• Jurnal penyesuaian untuk amortisasi diskon

Diskon XXXX
Pendapatan Bunga XXXX

• Jurnal akhir, amortisasi diskon pada akhir periode

Diskon XXXX
Pendapatan Bunga XXXX
Kas XXXX
Wesel Tagih XXXX

29
Ilustrasi Transaksi Wesel Tagih dengan Pembayaran Pokok Wesel Tetap

• Jurnal yang dibuat perusahaan


Wesel Tagih XXXX
Penjualan XXXX
• Mencatat beban pokok penjualan dan pengurangan nilai persediaan
Beban Pokok Penjualan XXXX
Persediaan XXXX
• Jurnal pada saat pembayaran angsuran
Kas XXXX
Pendapatan Bunga XXXX
Wesel Tagih XXXX

30
Skedul Pembayaran Wesel

Nilai Awal Pokok Nilai Akhir


Tahun Wesel Angsuran Bunga Pinjaman Wesel
1 XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
2 XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
3 XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
(Pembulatan)

31
Pengakuan Awal

▷ Piutang diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas tersebut menjadi bagian
dalam kontrak piutang tersebut
▷ Sesuai PSAK 55, piutang diakui oleh entitas terbesar nilai wajar
▷ Untuk piutang dagang atau piutang usaha yang secara jelas akan dilunasi dalam jangka
Panjang, perusahaan harus mencatat piutang sebesar nilai kini dari kas di masa
mendatang
▷ Untuk piutang yang memiliki wajar misalnya wesel tagih, entitas dapat menggunakan
nilai wajar pada saat pengukuran awal dan melakukan pengukuran secara konsisten
dengan menggunakan nilai wajar

32
Biaya Transaksi
Ilustrasi Biaya Transaksi – Biaya Mengurangi Pinjaman Yang Diberikan
▷ Jurnal pada saat pemberian pinjaman

Pinjaman yang diberikan XXXX


Kas XXXX
▷ Jurnal pembayaran bunga akhir tahun dan amortisasi biaya transaksi

Kas XXXX
Pinjaman yang diberikan XXXX
Pendapatan Bunga XXXX

33
Ilustrasi Biaya Transaksi – Biaya Menambah Pinjaman yang Diberikan
▷ Jurnal pada saat pemberian pinjaman

Pinjaman yang diberikan XXXX


Kas XXXX

▷ Jurnal untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk pemberian pinjaman ini, asumsikan biaya ini
dibayarkan secara tunai

Kas XXXX

Pinjaman yang diberikan XXXX

▷ Jurnal pembayaran bunga akhir tahun, pembayaran bunga, dan angsuran

Kas XXXX

Pinjaman yang diberikan XXXX

Pendapatan Bunga XXXX

34
Diskon Penjualan

Metode Bruto Metode Neto


Pada saat terjadi penjualan dengan termin
Piutang Dagang xxxx Piutang Dagang xxxx
Penjualan xxxx Penjualan xxxx
Pembayaran pada periode diskon
Kas xxxx Kas xxxx
Diskon Penjualan xxxx Piutang Dagang xxxx
Piutang Dagang xxxx
Pembayaran pada periode setelah diskon
Kas xxxx Kas xxxx
Piutang Dagang xxxx Diskon Penjualan
Hangus xxxx
Piutang Dagang xxxx

35
Pengukuran Setelah Perolehan

▷ Menurut PSAK 55 (Revisi 2013), LR diukur berdasarkan biaya perolehan


yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
▷ Setiap tanggal pelaporan entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti
objektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai
▷ Untuk bentuk pinjaman yang diberikan, pengukuran setelah tanggal
perolehan membutuhkan perhitungan amortisasi diskon dan premium
setiap tanggal pelaporan

36
Ilustrasi Biaya Perolehan yang Diamortisasi

▷ Jurnal pada saat pemberian pinjaman

Pinjaman yang diberikan XXXX


Kas XXXX

▷ Jurnal pada saat membayar bunga pada akhir tahun

Kas XXXX
Pendapatan Bunga XXXX
Pinjaman yang diberikan XXXX

37
Ilustrasi Biaya Perolehan Piutang Jangka Panjang
▷ Jurnal yang dibuat perusahaan

Piutang Dagang XXXX


Penjualan XXXX

▷ Jurnal penyesuaian

Piutang Dagang XXXX


Pendapatan Bunga XXXX

▷ Jurnal penyesuaian Pelunasan piutang pada periode tertentu

Piutang Dagang XXXX


Pendapatan Bunga XXXX
Kas XXXX
Piutang Dagang XXXX

38
Penurunan Nilai

▷ Piutang tidak dilunasi pada saat jatuh tempo


▷ Bunga dan pokok tertunggak dalam beberapa kali termin pembayaran
▷ Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat kesulitan
keuangan yang dialami pihak keuangan. Kelonggaran diberikan dalam
bentuk perpanjangan jangka waktu pelunasan atau penurunan tingkat
suku bunga
▷ Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
▷ Mmeburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan kemampuan
membayar pihak peminjam akan menurun

39
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Individu Karena Pelanggan Pailit

▷ Pencadangan Penurunan Nilai

Beban Penurunan Nilai Piutang XXXX


Cadangan Penurunan Nilai Piutang XXXX

▷ Penghapusan Piutang

Cadangan Penurunan Nilai Piutang XXXX


Piutang Dagang XXXX

40
▷ Jika menggunakan metode cadangan, perhitungan penurunan nilai dan cadangan
terlihat berikut ini

Cadangan penurunan nilai awal periode XXXX


Beban penurunan nilai periode tersebut (hasil
XXXX
perhitungan)
Piutang yang dihapuskan (individu dan kolektif) (XXXX)
Piutang recovery (yang sudah dihapuskan tertagih) XXXX
Cadangan penurunan nilai akhir periode XXXX

41
Ilustrasi Transaksi Penurunan Nilai Piutang dengan Metode Penghapusan Langsung
▷ Penghapusan Piutang

Beban Penghapusan Piutang XXXX


Piutang Dagang XXXX
▷ Pelunasan Piutang
Kas XXXX
Piutang Dagang XXXX
▷ Pelunasan Piutang yang sebelumnya dihapuskan
Kas XXXX
Pendapatan Lain XXXX
▷ Jurnal penyesuaian penurunan nilai

Beban Penghapusan Piutang XXXX


Piutang Dagang XXXX

42
Ilustrasi Transaksi Penurunan Nilai Piutang dengan Metode Cadangan

▷ Penghapusan Piutang

Cadangan Penurunan Nilai Piutang XXXX


Piutang Dagang XXXX

▷ Pelunasan Piutang

Kas XXXX
Cadangan Penurunan Nilai Piutang XXXX
Piutang Dagang XXXX

43
▷ Pelunasan Piutang yang sebelumnya dihapuskan

Piutang Dagang XXXX


Cadangan Penurunan Nilai Piutang XXXX
Kas XXXX
Piutang Dagang XXXX

▷ Jurnal penyesuaian penurunan nilai

Beban Penurunan Nilai Piutang XXXX


Cadangan Penurunan Nilai Piutang XXXX

44
Penghentian Pengakuan

PSAK 55 secara spesifik menyebutkan, entitas menghentikan pengakuan aset


keuangan, jika dan hanya jika:
▷ Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau;
▷ Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan

Jika pengendalian atas aset keuangan tersebut telah berpindah kepada pihak lain
dengan alasan sebagai berikut:
▷ Perusahaan ingin memperoleh kas lebih cepat dari jangka waktu pelunasan
▷ Perusahaan tidak mau mengurusi penagihan piutang sehingga meminta pihak lain yang
mengelola piutangnya
▷ Penagihan piutang sulit dilakukan

45
Bagan Prosedur Anjak Piutang

Perusahaan Anjak (2) Review Kredit


Piutang
(3) Menyetujui Kredit (4) Pembayaran di
Muka
(6) Melakukan
Pembayaran

(1) Memesan Barang


Pelanggan Perusahaan Penjual
Retailer/Grosir Produsen/Distributor
(5) Mengirim Barang

46
Akuntansi Transfer Piutang

Transfer Piutang

Apakah secara substansi semua


risiko dan manfaat telah berpindah

Tidak Ya

Catat utang dengan jaminan Catat sebagai penjualan


• Aset tidak dihapus • Aset dihapus bukukan
bukukan • Akui aset yang diperoleh dan
• Catat utang yang timbul utang yang timbul
• Akui beban bunga • Akui keuntungan atau kerugian

47
Pengungkapan

Pengungkapan kebijakan akuntansi piutang diletakkan bersamaan dengan


pengungkapan instrument keuangan. Kebijakan akuntansi yang dijelaskan
dalam kebijakan akuntansi piutang diantaranya adalah

▷ Metode pengakuan awal;


▷ Metode pengukuran setelah perolehan;
▷ Metode untuk menghitung penurunan nilai; dan
▷ Penjelasan mengenai penghapusan piutang

48
Catatan atas laporan keuangan dalam rincian laporan keuangan dan
penjelasan penting tentang piutang meliputi:
▷ Jenis piutang yang dimiliki, misalnya menurut mata uang dan sifat piutang;
▷ Rincian piutang yang dilakukan kepada pelanggan dengan jumlah signifikan;
▷ Identifikasi piutang uang diklasifikasikan sebagai aset lancar dan aset tidak lancar;
▷ Penurunan nilai piutang dan penjelasan penurunan nilai yang dilakukan secara kolektif
maupun individu;
▷ Piutang yang digunakan sebagai jaminan;
▷ Informasi terkait risiko:
- piutang yang telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai
- nilai terbawa dari piutang yang mengalami penurunan nilai telah dinegosiasikan
- analisis umur piutang atas piutang yang telah jatuh tempo
▷ Nilai wajar piutang
▷ Semua konsentrasi risiko kredit atas piutang

49
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai