Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DISUUN OLEH:
ALWIN 20.002

DOSEN PEMBIMBING : LIS HAFRIDA,S.pd.M.Si


Apa itu Etika?

 pergaulan, etika jurnalistik, etika kedokteran’ dan lain-lain, padahal yang dimaksud adalah etiket,
bukan etika. Etika harus dibedakan dengan etiket. Etika adalah kajian ilmiah terkait dengan etiket atau
moralitas. Dengan demikian, maka istilah yang tepat adalah etiket pergaulan, etiket jurnalistik, etiket
kedokteran, dan lain-lain. Etiket secara sederhana dapat diartikan sebagai aturan kesusilaan/sopan
santun
Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari
bahasa Yunani, ethos, yang artinya watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang
berasal dari bahasa Latin, mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Meskipun
kata etika dan moral memiliki kesamaan arti
Dalam bahasa Arab, padanan kata etika adalah akhlak yang merupakan kata jamak khuluk yang berarti
perangai, tingkah laku atau tabiat (Zakky, 2008: 20.)
Aliran-aliran Besar Etika

Etika deontologi
 1734-1804). Kant menolak akibat suatu
 Etika deontologi memandang bahwa tindakan
dinilai baik tindakan sebagai dasar untuk menilai tindakan
atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai tersebut karena akibat tadi tidak menjamin
atau tidak dengan kewajiban. Etika deontologi universalitas dan konsistensi dalam bertindak
tidak mempersoalkan akibat dari tindakan dan menilai suatu tindakan (Keraf, 2002: 9).
tersebut, baik atau buruk. Kebaikan adalah ketika
seseorang melaksanakan apa yang sudah menjadi
kewajibannya
Etika Teleologi  Ketika bencana sedang terjadi situasi biasanya chaos.
Dalam keadaan seperti ini maka memenuhi kewajiban
sering sulit dilakukan. Contoh sederhana kewajiban
mengenakan helm bagi pengendara motor tidak dapat
dipenuhi karena lebih fokus pada satu tujuan yaitu
mencari keselamatan. Kewajiban membayar pajak dan
Pandangan etika teleologi berkebalikan hutang juga sulit dipenuhi karena kehilangan seluruh
dengan etika
harta benda. Dalam keadaan demikian etika teleologi
deontologi, yaitu bahwa baik buruk suatu
perlu dipertimbangkan yaitu demi akibat baik, beberapa
tindakan dilihat berdasarkan tujuan atau
akibat dari perbuatan itu
kewajiban mendapat toleransi tidak dipenuhi
Persoalan yang kemudian muncul adalah akibat yang baik itu, baik menurut siapa? Apakah baik menurut pelaku atau
menurut orang lain? Atas pertanyaan ini, etika teleologi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu egoisme etis dan utilitarianisme

 Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang


baik adalah tindakan yang berakibat baik untuk  Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya
pelakunya. Secara moral setiap orang suatu perbuatan tergantung bagaimana
dibenarkan mengejar kebahagiaan untuk akibatnya terhadap
dirinya dan dianggap salah atau buruk apabila
membiarkan dirinya sengsara dan dirugikan
Etika utilitarianisme ini menjawab pertanyaan etika
egoisme, bahwa kemanfaatan banyak orang-lah yang lebih diutamakan. Kemanfaatan diri
diperbolehkan sewajarnya, karena kemanfaatan itu harus dibagi kepada yang lain.

(1)Karena alasan kemanfaatan untuk orang banyak berarti akan ada (3)Kemanfaatan yang dipandang oleh etika
sebagian masyarakat yang dirugikan, dan itu dibenarkan. Dengan  utilitarianisme sering dilihat dalam jangka pendek,
demikian utilitarianisme membenarkan adanya ketidakadilan
terutama terhadap minoritas. tidak melihat akibat jangka panjang. Padahal,
(2)Dalam kenyataan praktis, masyarakat lebih melihat kemanfaatan misal dalam persoalan lingkungan, kebijakan yang
itu dari sisi yang kuantitas-
 materialistis, kurang memperhitungkan manfaat yang non- dilakukan sekarang akan memberikan dampak
material seperti kasih sayang, nama baik, negatif pada masa yang akan datang.
 hak dan lain-lain.
(3)Karena kemanfaatan yang banyak diharapkan dari segi material (5)Karena etika utilitarianisme tidak menganggap
yang tentu terkait dengan masalah ekonomi, maka untuk atas penting nilai dan norma, tapi lebih pada orientasi
nama ekonomi tersebut hal-hal yang ideal seperti nasionalisme, hasil, maka tindakan yang melanggar nilai dan
martabat bangsa akan terabaikan, misal atas nama memasukkan
investor asing aset-aset negara dijual kepada pihak asing, atau norma atas nama kemanfaatan yang besar,
atas nama meningkatkan devisa negara pengiriman TKW misalnya perjudian/prostitusi, dapat dibenarkan.
ditingkatkan. Hal yang menimbulkan problem besar adalah ketika (6)Etika utilitarianisme mengalami kesulitan
lingkungan dirusak atas nama untuk menyejahterakan menentukan mana yang lebih diutamakan
masyarakat.
Etika Keutamaan
 Nilai yang kelima adalah keadilan. Apabila dalam sila
kedua disebutkan kata adil, maka kata tersebut lebih
dilihat dalam konteks manusia selaku individu. Adapun
nilai keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada
konteks sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila
sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak.
Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu Menurut Kohlberg (1995: 37), keadilan merupakan
tindakan, tidak juga mendasarkan pada
penilaian moral pada kewajiban terhadap
kebajikan utama bagi setiap pribadi dan masyarakat.
hukum moral universal, tetapi pada Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang
pengembangan karakter moral pada diri bebas dan sama derajatnya dengan orang lain
setiap orang
. Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa
dan Negara (Studi Kasus Korupsi)

 Situasi negara Indonesia saat ini begitu memprihatinkan. Begitu banyak masalah menimpa bangsa ini
dalam bentuk krisis yang multidimensional. Krisis ekonomi, politik, budaya, sosial, hankam,
pendidikan dan lain-lain, yang sebenarnya berhulu pada krisis moral. Tragisnya, sumber krisis justru
berasal dari badan- badan yang ada di negara ini, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif, yang
notabene badan-badan inilah yang seharusnya mengemban amanat rakyat. Setiap hari kita disuguhi
berita- berita mal-amanah yang dilakukan oleh orang-orang yang dipercaya rakyat untuk menjalankan
mesin pembangunan ini.
. Adapun moralitas mondial adalah moralitas yang bersifat universal yang berlaku di manapun dan
kapanpun, moralitas yang terkait dengan keadilan, kemanusiaan, kemerdekaan, dan sebagainya.

Moralitas sosial juga tercermin dari moralitas individu dalam melihat kenyataan sosial. Bisa jadi
seorang yang moral individunya baik tapi moral sosialnya kurang
 membangun kesadaran moral anti korupsi berdasar Pancasila adalah membangun mentalitas melalui
penguatan eksternal dan internal tersebut dalam diri masyarakat. Di perguruan tinggi penguatan tersebut
dapat dilakukan melalui pendidikan kepribadian termasuk di dalamnya pendidikan Pancasila. Melihat realitas
di kelas bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila sering dikenal sebagai mata kuliah yang membosankan,
maka dua hal pokok yang harus dibenahi adalah materi dan metode pembelajaran. Materi harus selalu up to
date dan metode pembelajaran juga harus inovatif menggunakan metode-metode
 Kesadaran manusia akan nilai ketuhanan ini, secara eksistensial akan menempatkan manusia pada posisi yang
sangat tinggi. Hal ini dapat dijelaskan melalui hirarki eksistensial manusia, yaitu dari tingkatan yang paling
rendah, penghambaan terhadap harta (hal yang bersifat material), lebih tinggi lagi adalah penghambaan
terhadap manusia, dan yang paling tinggi adalah penghambaan pada Tuhan. Manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna tentu tidak akan merendahkan dirinya diperhamba oleh harta, namun akan
menyerahkan diri sebagai hamba Tuhan. Buah dari pemahaman dan penghayatan nilai ketuhanan ini adalah
kerelaan untuk diatur Tuhan, melakukan yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang-Nya.

Anda mungkin juga menyukai