Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian karya tulis ilmiah ini menggunakan rancangan penelitian
deskriptif. Menurut Nursalam (2008, h. 80) rancangan penelitian deskriptif
adalah rancangan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, memberi suatu
nama, situasi, atau fenomena dalam menemukan ide baru. Sedangkan jenis
penelitian deskriptif yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi
kasus (case study). Menurut Nursalam (2008, h. 81) studi kasus merupakan
rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara
intensif misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi.
Meskipun jumlah subjek cenderung sedikit, namun jumlah variabel yang
diteliti sangat luas.
Pengelolaan kasus dalam karya tulis ilmiah ini diawali dengan melakukan
pengakajian terhadap pasien, menentukan diagnosa keperawatan yang tepat,
merencanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan, dan
melakukan evaluasi keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan pada
pasien hipertensi dengan fokus studi nyeri kepala.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin menggambarkan hasil asuhan
keperawatan medikal bedah pada pasien hipertensi dengan fokus studi nyeri
kepala di ruang Melati RSUD Kalisari Batang.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian karya tulis ilmiah ini adalah pasien yang menderita
hipertensi dengan masalah nyeri kepala di ruang Melati RSUD Kalisari Batang.
Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua pasien.
Teknik sampling yang digunakan dalam studi kasus karya tulis ilmiah ini
adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel sesuai dengan maksud atau
tujuan tertentu, dimana peneliti menganggap sampel tersebut memiliki

35
36

informasi yang diperlukan yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan


peneliti. (Nalim & Turmudi, 2012, h. 180)
Kriteria pemilihan subjek dalam studi kasus karya tulis ilmiah ini
berdasarkan pada :
1. Kriteria Inklusi
Menurut Nursalam (2008, h. 92) kriteria inklusi adalah karakteristik
umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan
diteliti. Kriteria inklusi dalam studi kasus ini antara lain :
a. Pasien hipertensi sedang (160-179 mmHg) sampai berat (180-209
mmHg)
b. Pasien hipertensi dengan nyeri kepala skala sedang sampai berat
c. Pasien dengan hipertensi yang berusia (20-70 tahun)
d. Pasien yang kooperatif
e. Pasien yang bersedia menjadi responden
2. Kriteria Ekslusi
Menurut Nursalam (2008, h. 92) kriteria eksklusi adalah
menghilangkan mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari
studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam studi kasus ini antara
lain :
a. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden
b. Pasien yang menderita hipertensi tetapi tidak mengalami nyeri
c. Pasien yang bersedia menjadi responden, namun tidak mengikuti
prosedur
Responden dalam studi kasus ini berjumlah 2 orang dan mengalami
kasus Hipertensi dengan masalah Nyeri Kepala.

C. Fokus Studi
Fokus studi dalam karya tulis ilmiah ini adalah pemberian asuhan
keperawatan yang tepat pada pasien yang menderita hipertensi dengan nyeri
kepala dan respons pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
di ruang Melati RSUD Kalisari Batang.
37

D. Definisi Operasional Fokus Studi


Definisi operasional adalah definisi dari variabel penelitian yang
dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum
dilakukan analisis (Sujarweni, 2014 h. 87)
Definisi operasional pada karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan
medikal bedah pada pasien hipertensi dengan fokus studi nyeri kepala yaitu :
1. Pengertian gangguan Nyeri Kepala pada pasien Hipertensi adalah rasa nyeri
atau rasa tidak enak pada kepala mulai daerah depan sampai belakang
kepala dan leher bagian atas atau tengkuk leher. Hal ini bisa disebabkan
karena adanya peningkatan tekanan darah atau disebut juga hipertensi
dimana keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara
abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan, sehingga
dapat menyebabkan nyeri kepala pada bagian tengkuk leher.
2. Karakteristik untuk menentukan apakah pasien tersebut termasuk dalam
pasien yang mengalami gangguan nyeri kepala antara lain kedua sisi kepala
mulai bagian depan sampai pundak dan leher terasa seperti terikat tegang
dan cukup mengganggu aktifitas bekerja. Gangguan nyeri kepala muncul
pada saat seseorang mengalami peningkatan tekanan darah.
3. Klasifikasi nyeri kepala
Klasifikasi nyeri kepala dibagi menjadi dua yaitu :
a. Nyeri kepala primer
1) TTH (Tension Type Headache) atau disebut juga nyeri kepala tegang.
Karakteristiknya berupa keluhan nyeri kepala yang meliputi kedua sisi
kepala mulai bagian depan sampai pundak dan leher terasa seperti
terikat tegang dan cukup mengganggu aktifitas bekerja.
2) Migrain merupakan nyeri kepala yang cukup berat dengan
karakteristik berdenyut, lokasi pada salah satu sisi kepala yang disertai
keluhan seperti mual dan muntah.
3) Nyeri kepala klaster merupakan nyeri kepala primer yang lebih jarang
dan biasanya terjadi pada pria. Gejalanya berupa sakit yang luar biasa
disekitar mata dan merambat ke daerah wajah sampai kepala. Disertai
38

keluhan seperti keluar air mata berlebihan, lendir atau basah pada
lubang hidung, dan ukuran pupil mata mengecil.
b. Nyeri kepala sekunder
Nyeri kepala yang terjadi adanya penyakit lain misalnya hipertensi,
trauma, tumor, stroke, infeksi otak, dan lain-lain.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada karya tulis
ilmiah ini meliputi :
1. Format pengkajian asuhan keperawatan
2. Alat kesehatan berupa tensimeter, stetoskop, thermometer, arloji / jam
tangan, buli-buli panas, air panas dan handuk kecil
4. Alat tulis berupa buku tulis, pulpen, pensil, penghapus, dan penggaris
5. Laptop
6. Printer

F. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini
antara lain :
1. Wawancara
Menurut Sujarweni (2014, h. 31) teknik wawancara merupakan cara
memperoleh data yang diinginkan melalui proses tanya jawab baik secara
langsung maupun tidak langsung seperti melalui media telekomunikasi
antara pewawancara dengan orang yang diwawancara.
Penulis melakukan wawancara dengan pasien dan keluarga pasien.
Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang sesuai
dengan format pengkajian.
2. Observasi
Menurut Sujarweni (2014, h. 32) observasi merupakan kegiatan untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan secara riil pada suatu peristiwa atau
39

kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil observasi dapat


berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi, atau suasana tertentu.
Penulis menggunakan teknik observasi partisipasi dimana penulis
melakukan pengamatan langsung pada keadaan klinis pasien melalui
pemeriksaan fisik dan hasil tindakan asuhan keperawatan nyeri kepala pada
pasien hipertensi. Penulis menilai respons pasien terhadap tindakan dan
mencatat hasil tindakan yang diberikan.
3. Studi Dokumen
Menurut Sujarweni (2014, h. 33) studi dokumen merupakan metode
pengumpulan data kualitatif yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi, seperti surat, buku atau catatan harian, arsip foto, jurnal
kegiatan, dokumen pemerintah atau swasta, dan sebagainya.
Dalam penulisan studi kasus ini, penulis menggunakan teknik studi
dokumen berupa pengambilan beberapa data yang menyangkut pasien pada
catatan medis serta hasil pemeriksaan penunjang untuk membahas tentang
hipertensi dengan nyeri kepala.

G. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Hipertensi dengan
fokus studi Nyeri Kepala, dilaksanakan di ruang Melati RSUD Kalisari Batang.
Pasien Ny. C pada tanggal 18 – 20 April 2018 dan pasien Tn. T pada tanggal
24 – 26 April 2018.

H. Analisis Data dan Penyajian Data


1. Analisis Data
Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikan data
sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus masalah yang ingin
dijawab dalam suatu penelitian (Sujarweni, 2014, h. 34).
Pada penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis melakukan analisis data
dengan diawali pengumpulan data menggunakan format pengkajian,
40

menuliskan data secara lebih rinci, kemudian melakukan reduksi data untuk
memilih data yang sesuai dengan fokus masalah pada studi kasus. Setelah
itu, penulis memisahkan data sesuai dengan kategorinya menjadi data
objektif dan data subjektif sehingga dapat dirumuskan masalah keperawatan
yang tepat.
2. Penyajian Data
Pada penulisan karya tulis ilmiah ini, bentuk-bentuk penyajian data
yang digunakan oleh penulis antara lain :
a) Narasi, yaitu bentuk penyajian data dengan menjelaskan atau
memaparkan data dalam bentuk kalimat / paragraf.
b) Tabel, yaitu penyajian data dalam bentuk tabel.

I. Etika Peneltian
Menurut Nursalam (2008, h. 114) prinsip etika dalam penelitian /
pengumpulan data secara umum dapat dibedakan menjadi tiga bagian, antara
lain :
1. Prinsip manfaat
a) Bebas dari penderitaan
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.
b) Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaan yang
tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya
dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan tidak akan
dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk
apapun.
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
a) Hak untuk ikut / tidak menjadi responden (right to self determination)
Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,
41

tanpa adanya sanksi apa pun atau akan berakibat terhadap


kesembuhannya, jika mereka seorang klien.
b) Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to
full disclosure)
Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta
bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
c) Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent
juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
3. Prinsip keadilan (right to justice)
a) Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila
ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.
b) Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia
(confidentiality).

Anda mungkin juga menyukai