Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

PENURUNAN SKALA NYERI DENGAN EMLA


PADA ANAK PRA SEKOLAH
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

1. Judul Penelitian
Terkait dengan judul, menurut Taylor & Kermode (2006) dalam swarjana
(2012), judul penenelitian harus menarik, singkat, jelas serta tidak lebih dari 20
kata. Ciri-ciri judul menurut Haryanto (2000) yaitu : membayangkan isi
karangan, tidak terlalu panjang, dan hemat kata, spesifik dan jelas. Dalam jurnal
ini, judul sudah memberikan gambaran isi penelitian, menarik dan jelas.
“Penurunan Skala Nyeri dengan Emila pada Anak Pra Sekolah di Ruang
Instalasi Gawat Darurat”.

2. Nama Peneliti
Menurut Haryanto (2000) penulisan nama peneliti tanpa mencantumkan gelar
apapun, peneliti terdiri dari beberapa orang, peneliti yang paling banyak
menumbangkan pikiran di tulis terlebih dahulu, diikuti peneliti-peneliti lain.
Untuk nama instansi/lembaga/perguruan tinggi tempat peneliti dicantumkan
dibawah nama peneliti.
Nama peneliti pada jurnal ini adalah Sri Hartini (Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKES Cendekia Utama Kudus)

3. Abstrak
Abstrak dalam jurnal ini sudah sesuai menurut Hidayat (2014) yaitu adalah
salah satu hal yang harus ada di dalam abstrak adalah kalimat pengantar tentang
alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan. Pada jurnal ini bagian abstrak
sebagian terdapat alasan mengapa penelitian dilakukan.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Menurut Muninjaya (2003) uraian tentang tempat dan waktu penelitian biasanya
dicantumkan di bagian kata pengantar, pendahuluan atau dalam metodologi
penelitian .
Tempat dan waktu penelitian : Di IGD RSUD RAA Soewondo Pati pada
tanggal 26 November sampai dengan 1 Desember 2011

5. Alamat Jurnal
Alamat jurnal harus sesuai kaidah yaitu diterbitkan oleh organisasi/badan
ilmiah/perguruan tinggi jurnal memakai bahasa Indonesia, memiliki dewan
redaksi, memiliki ISSN, diedarkan secara nasional.
Dalam jurnal ini sudah termasuk jurnal di ISSN : ISSN 2252-8865 Jurnal
keperawatan dan kesehatan masyarakat Vol.1, No.4 – Oktober, 2015

6. Tujuan Penelitian
Menurut Swarjana (2012) umumnya tujuan penelitian dibagi menjadi 2 bagian.
Bagian pertama dikenal dengan tujuan umum atau dikenal juga dengan general
objectives, dan yang kedua dikenal dengan tujuan khusus (Specific objective).
Dalam penelitian ini peneliti tidak ada mencantumkan tujuan umum dan tujuan
khususnya dalam jurnal.

7. Latar Belakang
Dalam penelitian ini dipaparkan tentang informasi tentang kebutuhan untuk
melaksanakan penelitian dan mengapa penelitian ini perlu dilaksanakan.
Pemasangan infus dapat berakibat infeksi dan dapat berdampak nyeri akibat
penusukan infus. Sehingga pada anak menimbulkan trauma yang membuat anak
akan berontak terhadap tindakan tersebut. Pengurangan nyeri merupakan
kebutuhan dasar dimana dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu
farmakologi dan non farmakologi. Penatalaksanaan nyeri dengan farmakologi
salah satunya adalah dengan pemberian EMLA (Eutectic Mixture of local
Anesthetics). EMLA merupakan bahan anastesi local yang merupakan
campuran cairan yang mencair pada temperature yang lebih rendah dari
komponennya sehingga memungkinkan konsentrasi anestesi yang lebih tinggi.
Fungsi anastesi ini sendiri adalah untuk mengurangi rasa nyeri.

8. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian True Eksperimental Design adalah
jenis–jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi
persyaratan yaitu adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut
mendapatkan pengamatan. Rancangan penelitian ini menggunakan one-shot
case study. Ciri penelitian ini adalah pengungkapan hubungan sebab akibat
dengan design yang sederhana.

9. Subjek Penelitian
Siapa yang akan menjadi subjek penelitian harus diberikan batasan jelas dan
perkiraan besarnya subjek sesuai dengan sumber data (Muninjaya, 2003).
Dalam penelitian ini memberikan gambaran jelas tentang subjek
penelitian.Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 anak kelompok
perlakuan dan 30 anak kelompok kontrol yang menjadi sampel penelitian.

10. Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapatkan nyeri
pemasangan infus yang diberikan EMLA, sebagian besar dari 30 responden
masih mengalami nyeri berat sebanyak 20 (66,7%) dan yang mengalami nyeri
sedang sebanyak 10 (33,3%), hal itu bisa dikarenakan persepsi negatif tentang
nyeri yang dialami anak khususnya anak prasekolah, seperti anak mengalami
ketakutan akibat trauma dan melihat jarum pemasangan infus. Sedangkan hasil
penelitian nyeri pemasangan infus pada responden yang tidak diberikan EMLA,
sebagian besar dari 30 responden yang mengalami nyeri berat sebanyak 28
(93,3%), dan responden yang mengalami nyeri sedang sebanyak 2 (6,7%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian EMLA terhadap
skala nyeri pemasangan infus pada anak pra sekolah (3-5 tahun) di ruang IGD
RSUD RAA Soewondo Pati.

11. Kekurangan Dalam Penelitian


 Abstrak
Pada abstrak tidak dicantumkan tujuan dari penelitian yang dilakukan
peneliti, selain itu peneliti juga tdak mencantumkan kapan penelitin ini
dilakukan, hanya ada sedikit keterangan mengenai tempat penelitian itupun
tidak dijelaskan secara jelas.
 Tujuan Penelitian
Pada jurnal ini memang tidak dicantumkan tujuan dari penelitian yang ingin
peneliti lakukan.
 Latar Belakang
Pada latar belakang tidak disertakan teori-teori pendamping yang dapat
memperkuat alasan peneliti mengangkat judul penelitian yang dilakukan
peneliti, dilatar belakang ini hanya disertakan tentang data angka pasien
yang dilakukan pemasangan infus saja.
 Pembuatan Tabel
Pada pembuatan tabel sudah baik, tetapi tidak disertakan penjelasan di
bawah tabel mengenai hasil tabel yang dibuat.
 Daftar Pustaka
Sumber penelitian dan beberapa referensi dalam jurnal penelitian ini masih
ada beberapa yang di bawah lebih ari 10 tahun.
12. Kelebihan Dalam Penelitian
Secara umum, pada jurnal penelitian ini sudah disusun sesuai dengan standar
yang sesuai dengan penyusunan sebuah jurnal, hanya saja pada penyusunan
tabel sudah disertakan secara rapi dan mudah dipahami.

13. Implikasi Dalam Penelitian


a. Implikasi Pelayanan Keperawatan di RS
Jurnal penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam
memberikan pengetahuan yang baru dan dapat diterapkan kepada pasien
terutama pada pasien anak prasekolah (3-5 Tahun) dalam pemasangan infus
agar dapat membantu dalam mengurangi nyeri yang dirasakan anak pada
saat dilakukan pemasangan infus.
b. Implikasi terhadap Institusi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat menambah referensi dan wawasan baru bagi mahasiswa
kesehatan serta dapat menjadi suatu acuan yang digunakan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang lain yang dapat
mempengaruhi nyeri pemasangan infus terutama pada anak-anak, sehingga
bias-bias dalam penelitian tidak terjadi.
c. Implikasi terhadap Pasien
Penelitian ini dapat membantu pasien dalam mengurangi rasa nyeri saat
dilakukan pemasangan infus, terutama pada anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA

Muninjaya, A. A. G. 2003. Langkah-Langkah Praktis Penyusunan Proposal Dan


Publikasi Ilmiah. Jakarta: EGC.

Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Swarjana, I. K. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai