Anda di halaman 1dari 9

Keperawatan medikal bedah

Nama: alwin
DOSEN PENGAMPU
Juwita yanti pakpahan .S.KEP .MH,Kes

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Click to add title

Luka dengan Belatung

Perawatan luka dengan belatung Merupakan terapi menggunakan larva lalat pada luka
yang membantu debridement sehingga terjadi penyembuhan luka, yang memiliki 3
keungulan seperti debridement di jaringan nekrotik, membunuh mikroba dan biofilm dan
stimulasi pertumbuhan jaringan (Mirabzadeh, Ladani, Imani, Rosen, & Sherman, 2017).
Issue Keperawatan Medikal Bedah 1. Perawatan luka dengan belatung Upaya untuk
memajukan perawatan luka dan meningkatkan kaualitas kesehatan pasien, terapi belatung
sudah lama digunakan tetapi banyak praktisi yang mengobati dengan dressing modern,
antibiotik dan pembedahan (Sun et al., 2014). Perawatan luka kronis untuk menghilangkan
jaringan nekrotik dan merangsang granulasi jaringan serta membunuh bakteri (Pinheiro et al.,
2015).
Perawatan luka dengan belatung Perkembangan di Indonesia tentang perawatan luka
masih belum dikatakan membaik secara merata dimana masih perlu dilakukan pembaharuan
kompetensi guna meningkatkan kesehatan pasien, penangaan di Indonesia terbaru adalah
menggunakan modern dressing dengan menjaga kelembapan, perlu adanya pelatihan dan
penelitian tentang perawatan luka menggunakan belatung. Tarapi belatung menawarkan biaya
minimal dan menyembuhkan luka tanpa dilakukan amputasi(Mirabzadeh et al., 2017)
Click to add title
Terapi luka belatung
TELENURSING
A. Trend Keperawatan Medikal bedah 1. Telenursing Telenursing adalah
proses keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien atau kelompok dengan media alat komunikasi,
metode telenursing dapat diaplikasikan di area terpencil, dapat
mengurangi jumlah rujukan dirumah sakit maupun di pusat-
pusat peleyanan kesehatan lainnya dan dapat menghemat waktu
serta biaya dalam penanganan kepada pasien (Parchami Iraqi &
Ahmadi, 2016).
B. Penelitian yang dilakukan (Yekefallah, Najafi, Shahrokhi, &
Mohammadpoorasl, 2016) bahwa telenursing dapat
meningkatkan kualitas hidup dan asuhan keperawatan. 2.
Pengunanan robotic dalam opreasi Merupakan suatu elemen
system yang dirancang membantu ahli bedah dalam melakukan
prosedur pembedahan termasuk perencanaan pra operasi, pasca
operasi dan tindak lanjut. Penggunaan sistem robotik dalam
operasi membantu proses pembedahan dengan tingkat
keakuratan tinggi, memiliki komplikasi yang rendah dan waktu
yang singkat (Hadisaputra, 2014) 
TELENURSING
One Day Care

One Day Care


Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak memerlukan
perawatan lebih
dari satu hari. Setelah menjalani operasi pembedahan dan perawatan,
pasien boleh pulang.
Biasanya dilakukan pada kasus minimal. Berdasarkan hasil analisis beberaa
rumah sakit, di
Indonesia didapatkan bahwa metode one day care ini dapat mengurangi
lama hari perawatan
sehingga tidak menimbulkan penumpukkan pasien pada rumah sakit
tersebut dan dapat
mengurangi beban kerja perawat. Hal ini juga dapat berdampak pada
pasien dimana biaya
perawatan dapat ditekan seminimal mungkin
. Prinsip Moisture Balance dalam Perawatan Luka
Trend perawatan luka yang digunakan saat ini adalah menjaga kelembaban area luka. Luka
yang lembab akan dapat mengaktivasi berbagai growt factor yang berperan dalam proses
penutupan luka, antara lain TGF beta 1-3, PDGF, TNF, FGF dan lain sebagainya. Yang perlu
diperhatikan adalah durasi waktu dalam memberikan kelembapan pada luka sehingga resiko
terjadinya infeksi dapat diminimalkan. Selain itu prinsip ini juga tidak menghambat aliran
oksigen, nitrogen dan unsur-unsur penting lainnya serta merupakan wadah terbaik untuk sel-
sel tubuh tetap hidup dan melakukan replikasi secara optimal, sehingga dianggap prinsip ini
sangat efektif untuk penyembuhan luka. Hal ini akan berdampak pada layanan keperawatan,
meningkatkan kepuasan pasien serta memperpendek lama hari perawatan. Namun demikian,
prinsip ini belum diterapkan di semua rumah sakit di seluruh Indonesia.
Pencegahan HIV-AIDS pada Remaja dengan Peer Group
Remaja merupakan masa dimana fungsi reproduksinya mulai berkembang, hal ini akan
berdampak pada perilaku seksualnya. Salah satu perilaku seksual yang rentan akan
memberikan dampak terjadinya HIV-AIDS yaitu seks bebas. Saat ini sedang dikembangkan
model ”peer group” sebagai salah satu cara dalam meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan remaja akan kesehatan reproduksinya dengan harapan suatu kelompok remaja
akan dapat mempengaruhi kelompok remaja yang lain. Metode ini telah diterapkan pada
lembaga pendidikan, baik oleh Depkes maupun lembaga swadaya masyarakat. Adapun angka
kejadian AIDS pada kelompok remaja hingga Juni 2008 adalah sebesar 429 orang dan 128
orang remaja mengidap AIDS/IDU. Hal ini akan sangat mengancam masa depan bangsa dan
negara ini. Diharapkan dengan metode Peer Group dapat menurunkan angka kejadian, karena
diyakini bahwa kelompok remaja ini lebih mudah saling mempengaruhi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai