Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN PROSES KEPERAWATAN DALAM

PERAWATAN LUKA
LISA KHAIRANI RIZAL / 181101029
lisakhairani3@gmail.com

ABSTRAK
Proses keperawatan merupakan sebuah metode yang diterapkan dalam melakukan praktek
keperawatan. Seiring berkembangnya waktu dan zaman, proses keperawatan telah dianggap sebagai
dasar hukum praktek keperawatan dan telah digunakan sebagai kerangka konsep kurikulum dalam
keperawatan. Perawatan luka mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Pada awalnya,
penanganan luka dilakukan berdasarkan pengalaman dan kepercayaan yang dianut. Dahulu,
perawatan luka bertujuan untuk mengontrol perdarahan dan menutupinya dengan bahan-bahan yang
mudah diperoleh seperti lumpur, dedaunan, lumut, dll. Perkembangan balutan modern dimulai pada
pertengahan abad 20 mengubah konsep yang sebelumnya dianut, dan sejak itu terjadi banyak
penemuan baru yang menghasilkan balutan oklusif. Hingga saat ini penelitian-penelitian terus
dilakukan untuk mencari berbagai alternative balutan baru.

KATA KUNCI : perawatan luka, proses keperawatan, perawat.


LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan didasarkan pada pengkajian, diagnosis, perencanaan,
suatu teori yang teramat luas. Proses implementasi, dan evaluasi (lyer et al.,
keperawatan adalah metode dimana suatu 1996).
konsep diterapkan dalam melakukan
praktik keperawatan. Hal ini dapat
disebut sebagai suatu pendekatan untuk
memecahkan masalah (problem-solving)
yang memerlukan ilmu, teknik, serta
masyarakat. Proses keperawatan terdiri
atas lima tahap yang berurutan dan saling
berhubungan satu sama lain, yaitu
Asuhan Keperawatan itu sendiri METODE
adalah suatu tindakan kegiatan atau Penulisan ini dilakukan
proses dalam praktik keperawatan yang menggunakan metode kajian bebas
diberikan secara langsung kepada klien terhadap pokok bahasan yang
(pasien) untuk memenuhi kebutuhan dikumpulkan dari beberapa sumber yang
objektif klien, sehingga dapat mengatasi berkaitan dengan pokok bahasan.
masalah yang sedang dihadapinya, asuhan
keperawatan dilakukan berdasarkan HASIL
kaidah-kaidah ilmu keperawatan. Berdasarkan hasil analisis dan
Proses keperawatan tentunya kajian bebas pada beberapa jurnal yang
dapat dilakukan kepada siapa pun yang sesuai dengan topik yang dibahas, maka
membutuhkan asuhan keperawatan, dapat diperoleh bahwa dalam menangani
seperti proses keperawatan kepada pasien perawatan luka akan ada banyak hal yang
luka. Luka dapat didefenisikan sebagai harus dipertimbangkan berdasarkan jenis
suatu keadaan dimana terjadi kerusakan luka, dan pemilihan metode yang akan
pada kulit yang dapat menimbulkan diberikan. Untuk saat ini banyak sekali
kematian atau kerusakan pada sel kulit. perkembangan dalam perawatan luka
Dalam penanganannya, banyak hal yang yang jauh lebih efisien dengan melibatkan
harus diperhatikan dan dipertimbangkan penanganan yang lebih sederhana.
sebab setiap tindakan akan berbeda untuk Berdasarkan beberapa sumber, perawatan
jenis luka dan aspek lainnya. luka saat ini telah memperhatikan prinsip
kelembapan, sehingga akan lebih cepat
TUJUAN dalam proses penyembuhan luka itu
Tujuan kajian ini dibuat adalah sendiri.
untuk mengetahui sejarah proses
keperawatan, pengertian proses PEMBAHASAN
keperawatan, serta untuk mengetahui Proses keperawatan merupakan
penerapan dari proses keperawatan dalam sebuah metode yang diterapkan dalam
menangangi pasien luka bagi perawat. melakukan praktek keperawatan. Seiring
berkembangnya waktu dan zaman, proses
keperawatan telah dianggap sebagai dasar menurut Nettina (1996) yang menyatakan
hukum praktek keperawatan dan telah bahwa proses keperawatan adalah sesuatu

digunakan sebagai kerangka konsep yang disengaja, dengan pendekatan


pemecahan masalah untuk menemukan
kurikulum dalam keperawatan.
kebutuhan keperawatan pasien dalam
Proses keperawatan ini mulai
pelayanan kesehatan. Meliputi pengkajian
dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-
(pengumpulan data) yaitu pemikiran dasar
an. Perawat yang dididik sebelum tahun
yang bertujuan untuk mengumpulkan data
itu pada umumnya belum mengenal tentang pasien atau informasi. Yang
proses keperawatan karena kurikulum di merupakan kegiatan dalam menghimpun
pendidikan belum mengajarkan metode informasi yang meliputi unsur bio-psiko-
itu. Proses keperawatan mulai dikenal di sosio-kultural-spritual.
dunia pendidikan keperawatan Indonesia Pada awal perkembangannya,
yaitu dalam Katalog Pendidikan Diploma proses keperawatan mempunyai tiga
III Keperawatan yang dikeluarkan oleh tahap, kemudian empat tahap dan pada
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi saat ini proses keperawatan mempunyai
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan lima tahap meliputi: pengkajian, diagnosa
Republik Indonesia pada tahun 1984. keperawatan, perencanaan, implementasi
Pada saat ini proses keperawatan telah dan evaluasi (Kozier et al., 1995). Proses
berkembang dan diterapkan di berbagai keperawatan berkembang secara terus
tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia, menerus dan kemudian muncul istilah
seperti rumah sakit, klinik-klinik, Nursing Diagnosis yang mulai
Puskesmas, perawatan keluarga, diperkenalkan didalam literatur-literatur
perawatan kesehatan masyarakat, dan keperawatan.
perawatan pada kelompok khusus. Ada beberapa pengertian luka dari
Diluar negeri istilah proses para ahli, diantaranya sebagai berikut.
keperawatan diperkenalkan pada tahun Luka adalah suatu gangguan dari kondisi
1955 oleh Lidya Hall, dan sejak tahun normal di kulit (Taylor, 1997). Luka
tersebut para pakar keperawatan merupakan hilang atau rusaknya sebagian
mendiskripsikan proses keperawatan jaringan tubuh yang disebabkan oleh
secara bervariasi. Diantaranya adalah trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, Perkembangan perawatan luka
sengatan listrik atau gigitan hewan (wound care) berkembang dengan sangat
(R.Sjamsu Hidayat, 1997). Luka ialah cepat di dunia kesehatan. Metode
terganggunya integritas normal dari kulit perawatan luka yang berkembang pada
dan jaringan di bawahnya. Trauma dapat saat ini adalah perawatan luka dengan
terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, menggunakan prinsip moisture balance,
luka dapat terbuka atau tertutup, bersih dimana yang disebutkan dalam beberapa
atau terkontaminasi, superfisial atau literatur lebih efektif untuk proses
dalam. (Kozier, Taylan) penyembuhan luka bila dibandingkan
Berdasarkan sifatnya luka terbagi dengan metode konvensional. Perawatan
atas 2 jenis. Yang pertama ialah, luka luka dengan menggunakan prinsip ini
akut adalah luka yang sembuh sesuai dikenal sebagai metode modern dressing
dengan periode waktu yang diharapkan dan memakai alat ganti balut yang lebih
atau dengan kata lain sesuai dengan modern. Metode tersebut belum begitu
konsep. Yang kedua ialah, luka kronis familiar bagi para perawat di Indonesia.
adalah luka yang proses penyembuhannya Di sisi lain, metode perawatan
mengalami keterlambatan atau bahkan luka modern dressing ini telah
kegagalan. berkembang cukup baik di Indonesia
Pengkajian luka dilakukan terutama rumah sakit besar di kota-kota
mengkaji tanggal dan waktu pengkajian besar seperti Jakarta, Bandung,
untuk mengetahui perkembangan Yogyakarta, dan Surabaya. Sedangkan di
penyakit. Biodata berupa nama, umur, rumah sakit tingkat kabupaten, perawatan
jenis kelamin, pekerjaan, alamat. Keluhan luka menggunakan modern dressing
utama. Riwayat kesehatan seperti tersebut masih belum berkembang dengan
kesehatan sekarang (PQRST), riwayat cukup baik.
penyakit dahulu, status kesehatan Biasanya, tidak banyak yang
keluarga dan status perkembangan. dilakukan untuk merawat luka. Apalagi
Aktivitas sehari-hari serta riwayat jika hanya luka ringan. Langkah pertama
psikososial. yang diambil adalah membersihkan luka
kemudian langsung diberi obat luka atau
yang lebih dikenal dengan obat merah. Selama ini, banyak orang yang
Sementara pada luka berat, setidaknya beranggapan bahwa suatu luka akan cepat
langkah yang diambil tidak jauh dari sembuh jika luka tersebut telah
membersihkannya dahulu, setelah itu mengering. Namun faktanya, lingkungan
diberi obat. Orang-orang sering tidak luka yang seimbang kelembabannya akan
memperhatikan perlukah luka tersebut membuat pertumbuhan sel menjadi sehat.
dibalut atau tidak. Untuk menciptakan suasana yang lembab,
Misalnya seperti pada kasus luka pada cara perawatan luka yang
akibat penyakit diabetes, terdapat kasus konvensional memerlukan kasa sebagai
bahwa luka tersebut harus diamputasi. balutan dan NaCl untuk membasahi.
Namun, tindakan amputasi ternyata bisa Kemudian luka dikompres dengan kasa
digagalkan setelah dirawat dengan lembab dan diganti sebelum kasa
saksama dan dengan metode yang benar mengering, dalam hal ini memerlukan
dan tentunya dilakukan oleh perawat ahli. penggantian kasa yang sering. Sementara
Kesembuhan luka pada tingkat tertentu untuk metode pada perawatan modern,
seperti contohnya pada kasus luka akibat dalam menciptakan suasana yang lembab
diabetes tergantung pada kedisiplinan menggunakan modern dressing, misalnya
perawatan. Untuk itu harus diperkenalkan dengan Ca-alginat atau hydrokoloid.
pada masyarakat bahwa telah ada Pada perawatan luka secara
program perawatan yang dilakukan di modern ini harus tetap diperhatikan pada
rumah atau home care dengan perawat tiga tahapnya yaitu mencuci luka,
datang ke rumah. membuang jaringan mati dan memilih
balutan. Di sisi lain, pemilihan balutan
merupakan tahap yang penting untuk PENUTUP
mempercepat proses penyembuhan pada
Penggunaan ilmu dan teknologi serta
luka. Tujuan dari pemilihan balutan luka
inovasi produk perawatan luka dapat
ini adalah untuk membuang jaringan yang
memberikan nilai yang optimal jika
mati, benda asing atau partikel dari luka
digunakan secara tepat. Prinsip utama
itu sendiri.
dalam perawatan luka adalah pengkajian
luka yang komprehensif agar dapat diperlukan untuk menunjang perawatan
menentukan keputusan klinis yang sesuai luka yang berkualitas. Jadilah calon
dengan kebutuhan pasien. Peningkatan perawat yang berkompeten dan berdaya
pengetahuan dan keterampilan klinis saing tinggi.

REFERENSI Aplikasi dilengkapi dengan Petunjuk


Achir, Yani.2007. Asuhan Keperawatan Praktis Penyusunan Proses
Bermutu di Rumah Sakit Pusat Keperawatan dan Dokumentasi
Data dan Informasi PERSI. NANDA-NOC-NIC.
Aisy, R. D. (2019). Tujuan Berpikir Kritis Jogyakarta : Arus Media.
dalam Keperawatan. Osf.io
Asmadi. 2013. Konsep Dsar Praktek. Jakarta : Salemba
Keperawatan. Jakarta : EGC. Medika.
Aziz,A.Alimul. 2004. Pengantar Konsep Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu
Dasar Keperawatan. Jakarta : Keperawatan (Pendekatan
Salemba Medika Praktis). Jakarta : Salemba

Dalami, E. 2011. Dokumentasi Medika

Keperawatan dengan Kurikulum Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku

Berbasis Kompetensi. Jakarta : Ajar Fundamental

Trans Info Media. Keperawatan: Ajar

Dharma, K.K. 2011. Metodologi Fundamental Keperawatan:

Penelitian Keperawatan Konsep, Proses & Praktik.

(Panduan Melaksanakan dan Proses, & Praktik. (Alih Bahasa:

Menerapkan Hasil Penelitian). Yasmin Asih, et al.,) (Edisi 4).

Jakarta : Trans Info Media. Jakarta: Penerbit EGC.

Nursalam. 2011. Proses & Dokumentasi


Rohman, N & Walid,S. 2009. Proses
Keperawatan: Konsep dan
Keperawatan Teori dan
Rohmah, Nikmatur. 2010. Integrasi Indonesian Journal of Health
Proses Keperawatan dalam Science vol.1 no 1.
Pmebelajaran Klinik
Keperawatan One to One Simamora, R. H. (2019). Menjadi
Teaching and Feedback . The Perawat yang: CIH’HUY.
Surakarta: Kekata Publisher.

Anda mungkin juga menyukai