Anda di halaman 1dari 6

Keluarga

BIRRUL
WALIDAIN
Kelompok 7:

Annisa Nur Hidayati (1900005178)

Nur Rahmawati (1900005182)

Eka Virnawati (1900005193)

Wisnu Alkhowarizmi.a. (1900005196)


Birrul
Walidain
Istilah birrul walidain berasal langsung dari Nabi Muhammad saw. Birrul walidain terdiri dari
kata birru dan al-walidain. Birru atau al-birru artinya kebajikan dan Al-walidain artinya dua
orang tua atau ibu bapak.
Jadi, birrul walidain adalah berbuat kebajikan kepada kedua orang tua.

Di dalam Al-Qur’an Al-Karim menggunakan istilah ihsan (wa bi al-walidaini ihsana) dalam
surat Al-Isra : 23 yang berbunyi:
‫ف َواَل‬ َ ‫ض ٰى َربُّكَ أَاَّل تَ ْعبُ ُد ٓو ۟ا إِٓاَّل إِيَّاهُ َو ِب ْٱل ٰ َولِ َدي ِْن إِحْ ٰ َسنًا ۚ إِ َّما يَ ْبلُ َغ َّن ِعن َد‬
ٍّ ُ ‫ك ْٱل ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َمٓا أَوْ ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُل لَّهُ َمٓا أ‬ َ َ‫َوق‬
‫تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُل لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِري ًما‬

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia.
KEDUDUKAN Birrul
Walidain
1. Perintah ihsan kepada ibu bapak diletakkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an langsung sesudah perintah beribadah hanya
kepada-Nya. Terdapat pada:
a) QS. Al-Baqarah: 83
b) QS. An-Nisa’: 36
c) QS. Al-An’am: 151
2. Allah SWT mewasiatkan kepada umatnya untuk berbuat ihsan kepada ibu bapak yang terdapat pada QS. Al-Ankabut: 8 dan
QS. Al-Ahqaf: 15
3. Allah SWT meletakkan perintah berterima kasih kepada ibu bapak langsung sesudah perintah berterimakasih kepada Allah
SWT yang terdapat pada QS. Luqman: 14
4. Rasulullah saw meletakkan birrul walidain sebagai amalan nomor dua terbaik sesudah shalat tepat pada waktunya.
ُّ َ‫ ثُ َّم أ‬:‫ قَا َل‬،‫ بِ ُّر ا ْل َوا ِل َد ْي ِن‬:‫ي؟ قَا َل‬
‫ اَ ْل ِج َها ُد فِي‬:‫ي؟ قَا َل‬ ُّ َ‫ ثُ َّم أ‬:‫ قَا َل‬،‫صالَةُ َعلَى َو ْقتِ َها‬
َّ ‫ اَل‬:‫ي ا ْل َع َم ِل أَ َح ُّب إِلَى هللاِ؟ قَا َل‬
ُّ َ‫سلَّ َم أ‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫سأ َ ْلتُ َر‬
َ ِ‫سو َل هللا‬ َ
ِ‫سبِي ِل هللا‬
َ
“Aku bertanya kepada Nabi saw: Apa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT? Beliau menjawab: “Shalat tepat pada
waktunya”. Aku bertanya lagi: Kemudian apa? Beliau menjawab: “Birrul Walidain”. Kemudian aku bertanya lagi: Seterusnya apa?
Beliau menjawab: “Jihad fii sabilillah” (Hadits Muttafaqun ‘alaih)
5. Rasulullah saw meletakkan ‘uququl walidain (durhaka kepada kedua orangtua) sebagai dosa besar nomor dua sesudah
syirik.
6. Rasulullah saw mengaitkan keridhaan dan kemarahan Allah SWT dengan keridhaan dan kemarahan orang tua.
Bentuk-bentuk Birrul
Walidain
Cara bagi seorang anak untuk dapat mewujudkan birrul walidain, antara lain:

1. Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan. Baik masalah pendidikan,
pekerjaan, jodoh maupun masalah lainnya. Selama keinginan dan saran-saran sesuai dengan ajaran
islam. Apabila bertentangan, maka harus menolaknya dengan cara yang baik dan berusaha
meluruskannya.
2. Menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan penuh rasa terima kasih dan kasing sayang atas
jasa-jasa keduanya yang tidak mungkin bisa dinilai dengan apapun.
3. Membantu ibu bapak secara fisik dan materiil.

.
4. Mendoakan ibu bapak semoga diberi oleh Allah SWT keampunan, rahmat dan lain sebagainya.
Allah SWT menukilkan dalam Al-Qur’an doa Nabi Nuh memintakan keampunan untuk orangtuanya
dan perintah kepada setiap anak untuk memohonkan rahmat Allah bagi orangtuanya.
َّ ‫َر ِّب ا ْغفِ ْر لِي َولِ َوالِ َد‬
…‫ي‬
“Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku…” (QS. Nuh: 28)

َ ‫ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّيَانِي‬


‫ص ِغي ًرا‬ ُّ ‫اح‬
ْ ‫الذ ِّل ِم َن ال َّر ْح َم ِة َوقُ ْل َر ِّب‬ َ َ‫ض لَ ُه َما َجن‬ ْ ‫َو‬
ْ ‫اخ ِف‬
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil“ (QS. Al-Isra’ : 24)

5. Setelah orang tua meninggal dunia, birrul walidain masih bisa diteruskan dengan cara:
a. Menyelenggarakan jenazahnya dengan sebaik-baiknya
b. Melunasi hutang-hutangnya
c. Melaksanakan wasiatnya
d. Meneruskan silaturahim yang dibinanya di waktu hidup
e. Memuliakan sahabat-sahabatnya
f. Mendoakannya
TERIMAKAS
IH!

Anda mungkin juga menyukai