Anda di halaman 1dari 21

KONSEP KEPERAWATAN

DOROTHEA OREM

Yuyun Christyanni
Poltekkes Palangka Raya
2021
Pendahuluan
O Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan
terkemuka di Amerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore,
Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan
pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945.
O Selama karir profesionalnya, Orem bekerja sebagai seorang staf
keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi,
serta perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun
1976.
O Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas
Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan
konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempublikasikan ide-
idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971,
yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.
Model Konsep Keperawatan
O Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal
dengan Model Self Care (perawatan
diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk
pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan,
kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit,
yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang
perawatan diri sendiri.
Lanjutan..
O Setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan
diri) dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia.
O Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam
perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara
kesejahteraan.
O Self Care akan meningkatkan harga diri seseorang dan
dapat mempengaruhi dalam perubahan (konsep diri).
Konsep diri merupakan representasi fisik seseorang
individu, pusat inti dari “aku” dimana semua persepsi dan
pengalaman terorganisasi.
Lanjutan..
O Konsep diri terdiri dari ada lima komponen yaitu:
O Gambaran diri
Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar atau tidak sadar termasuk
persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.
Gambaran diri ini harus realistis (nyata) karena lebih
banyak seseorang menerima dan menyukai tubuhnya
akan lebih aman sehingga harga dirinya meningkat.
Perubahan pada tubuh seperti perkembangan payudara,
perubahan suara, menstruasi merupakan perubahan
yang dapat mempengaruhi gambaran diri seseorang.
Lanjutan konsep diri..
O Ideal diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus
berperilaku sesuai dengan standar pribadi. Standar ini dapat
berhubungan dengan tipe orang atau sejumlah aspirasi cita-
cita nilai yang di capai. Ideal diri mulai berkembang pada
masa kanak-kanak yang di pengaruhi oleh orang-orang
penting yang memberikan tuntutan atau harapan. Pada masa
remaja, ideal diri akan di bentuk melalui
proses indentifikasi pada orang tua, guru dan teman.  Ideal
diri sebaiknya di tetapkan lebih tinggi dari kemampuan
individu saat ini tapi masih dalam batas yang dapat di capai.
Ini di perlukan oleh individu untuk memacu dirinya ketingkat
yang lebih tinggi.
Lanjutan konsep diri..
O Harga diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang di capai
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri.
Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri tanpa syarat
sebagai individu yang berarti dan penting walaupun salah, gagal
atau kalah. Harga diri di peroleh dari penghargaan diri sendiri dan
dari orang lain yaitu perasaan dicintai, dihargai, dan dihormati.

O Peran diri
Peran adalah pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di
harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.
Posisi di masyarakat dapat menjadikan stressor terhadap peran
karena stuktur sosial yang menimbulkan kesukaran atau tuntutan
posisi yang tidak mungkin dilaksanakan.
Lanjutan konsep diri..
O Identitas diri
Identitas adalah kesadaran diri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari
semua aspek konsep diri sebagai suatu  kesatuan yang
utuh dari seseorang yang mempuyai perasaan identitas
diri kuat. Identitas diri kuat adalah seseorang yang
memandang dirinya berbeda dengan orang lain
termasuk persepsinya terhadap jenis kelamin,
mempunyai otonomi yaitu mengerti dan percaya diri,
respek diri mampu dan menguasai diri, mengatur diri
sendiri dan menerima diri.
Keperawatan Menurut Orem
O Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri dalam mengatur
kebutuhannya. Dalam konsep praktek keperawatan, Orem mengembangkan tiga
bentuk teori Self care di antaranya:
O Perawatan Diri Sendiri ( Self Care )
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care  meliputi Self Care itu
sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh
individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan
serta kesejahteraan.
1. Self Care Agency, merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan,
sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
2. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan
tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu dengan menggunakan
metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
3. Kebutuhan Self Care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan
dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses
kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh.
Lanjutan..
O Self Care Defisit
Dalam praktek keperawatan Orem melakukan
identifikasi kegiatan praktek dengan melibatkan pasien
dan keluarga dalam pemecahan masalah (contohnya,
masalah yang terjadi pada pasien atau keluarga yaitu
masalah keuangan). Menentukan kapan dan bagaimana
pasien memerlukan bantuan secara teratur bagi pasien
dan mengkoordinasi serta mengintegrasikan
keperawatan dalam kehidupan sehari-hari dan asuhan
keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis,
perkembangan dan sosial.
Lanjutan..
O Teori Sistem Keperawatan
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas
bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi
oleh perawat atau pasien sendiri. Orem mengemukakan
tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri, kebutuhan
pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan
perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem ini
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan
keperawatan diantaranya:
Lanjutan..

O Sistem bantuan secara penuh (Wholly


Compensatory system)
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan
memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi
tindakan perawatan secara mandiri. Contohnya,
pemberian bantuan pada pasien koma (penurunan
kesadaran akibat penyakit).
Lanjutan..

O Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory


System)
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri
secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang
memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien
yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki
kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka
akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi
dan melakukan perawatan luka. Contohnya perawatan
pada  pasien  post operasi apendikstomi dimana pasien
tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan
pada luka bekas operasi tersebut.
Lanjutan..

O Sistem Suportif dan Edukatif


Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien
yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan
harapan pasien mampu melakukan perawatan secara
mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan
pembelajaran. Contoh pemberian pendidikan
kesehatan pada keluarga yang memerlukan
informasi tentang pengaturan kelahiran anak dengan
menggunakan alat kontrasepsi.
Aplikasi Self Care: Pengkajian
O Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status
perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat diagnostik dan
pengobatan, faktor sistem keluarga); Pola hidup; Faktor lingkungan.
O Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah
keperawatan berdasarkan self-care defisit, maka perawat perlu
melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi berdasarkan
klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal
Care, Partial Care, Total Care
O Pengembangan teori Orem dengan masalah fisiologis yang terdiri dari
pemenuhan kebutuhan oksigen, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit,, gangguan mengunyah, gangguan menelan, pemenuhan
kebutuhan eliminasi /pergerakan bowel, urinary, excrements,
menstruasi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat. 
Aplikasi Self Care:
Diagnosa Keperawatan
O Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care
defisit yang dialami oleh klien. Mengacu pada
diagnosa keperawatan yang aktual, resiko tinggi
dan kemungkinan. Teori Orem masih lebih
berfokus pada masalah fisiologis, namun diagnosa
dapat dikembangkan ke masalah lain sesuai hirarki
kebutuhan dasar yang dikembangkan Maslow.
Aplikasi Self Care: Intervensi
O Dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan,
berdasarkan self care demand dan
meningkatkan kemampuan self care. Membuat
nursing system : Wholly compensatory, Partly 
compensatory, atau  supportive-educative.
Membuat metode yang sesuai untuk
membantu klien.
Aplikasi Self Care:
Implementasi
O Keperawatan diberikan jika kemampuan merawat diri pada klien berkurang dari
yang dibutuhkan untuk memenuhi self care yang sebenarnya sudah diketahui.
Teori Orem mengidentifikasi beberapa metode bantuan, yaitu:
1. Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien dan
orang-orang terdekat dalam bantuan keperawatan.
2. Membimbing dan mengarahkan.
3. Memberi dukungan fisik dan psikologis
4. Memberikan dan mempertahankan lingkungan yang mendukung
perkembangan individu
5. Pendidikan
6. Berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan bantuan
keperawatan.
7. Kolaborasi, pelimpahan wewenang.
8. Melibatkan anggota masyarakat.
9. Lingkungan
Aplikasi Self Care:
Evaluasi

O Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan


pasien atas tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat
disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai
atau belum.
O Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam:
meningkatkan kemampuan self care, memenuhi
kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
CONCLUSION
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai