Process Operation : Separation • Proses separasi sangat dibutuhkan dalam proses sintesis suatu produk • Hasil dari proses reaksi klorinasi langsung (Direct Chlorination) merupakan suatu zat murni (C2H4Cl2), sehingga tidak diperlukan pemisahan • Tetapi hasil dari proses pirolisis merupakan suatu campuran(vinyl klorida,HCl, dan dikloroethane) yang membutuhkan separasi untuk memperoleh zat murni • Disini dipilih pemisahan dengan metode destilasi • Karena ketiga spesies memiliki perbedaan volatilitas yang besar • Hal ini terlihat dalam table boiling point dibawah: Di kolom pertama, HCl dipisahkan dari dua senyawa organic Di kolom kedua, vinil klorida dipisahkan dari dikloroethane
• Pada tekanan 1 atm, boiling point HCl sangat rendah, -84.8 C
• Oleh sebab itu, jika HCl sebagai distilat pada kolom pertama beroperasi pada tekanan 1 atm, biaya refrigerasi akan sangat mahal untuk mengkondensasi aliran refluks. Kolom Destilasi 1 Kondisi Operasi • Tekanan 12 atm Mengapa 12 atm? • Pada tekanan 1 atm, boiling point HCl sangat rendah, -84.8 C • Oleh sebab itu, jika HCl sebagai distilat pada kolom pertama beroperasi pada tekanan 1 atm, biaya refrigerasi akan sangat mahal untuk mengkondensasi aliran refluks. Mengapa 12 atm? • Pada tekanan 26 atm (tekanan reaksi pirolisis), HCl mendidih pada suhu 0 C, dan biaya refrigerasi jauh lebih murah • Sebuah Paten,The BF Goodrich, merekomendasikan tekanan operasi pada 12 atm, tanpa sebuah pertimbangan • Pada tekanan 12 atm, HCl mendidih pada suhu -26.2 C • Bottom produk kolom 1 (vinil klorida, dikloroetana, dan sedikit HCl), memiliki bubble point 93 C (dpt dihitung dengan simulator) • Bottom produk kolom 1 memiliki suhu dan tekanan yang sangat jauh dari critical point campuran vinil klorida-dikloroetana. • Dipilihnya suhu dan tekanan yang jauh dari daerah titik kritis(daerah dimana fasa uap dan cair saling mendekat dan menjadi lebih sulit untuk dipisahkan) kecepatan flooding rendah dan membutuhkan sangat besar jarak tray dan diameter • Steam dengan tekanan rendah, cukup untuk reboiler • Aliran umpan masuk kolom 1 merupakan cair jenuh dengan suhu 6 C dan tekanan 12 atm, dengan refrigerant yang ringan untuk pendinginan • Suhu masuk kolom yang disarankan adalah 35 C atau lebih, yang dapat dicapai dengan pendinginan sempurna dan kondensasi parsial dari aliran keluar reactor pirolisis • Tetapi, masuknya uap pada kolom akan menambah kebutuhan jumlah refrigerant condenser yang mencapai suhu -26.2 C. • Saat membuat spesifikasi ini, perbedaan (suhu, tekanan, dan fasa) muncul antara keluaran reaksi pirolisis dan umpan menuju kolom destilasi • Perbedaan-perbedaan tersebut yang akan dieliminasi pada step sintesis selanjutnya Kolom Destilasi 2 Kondisi Operasi • Tekanan 4,8 atm Kolom kedua • Dalam kondisi ini, destilat(vinil klorida mendekati murni) mendidih pada suhu 33 C, dan dapat dikondensasi dengan air pendingin yang tidak mahal, yaitu suhu 25 C. • Bottom produk mendidih pada suhu 146 C, oleh sebab itu, uap boil up dapat dibentuk dengan steam bertekanan sedang, yang tersedia secara luas di industry petrokimia Alternatif separasi • Memisahkan dikloroetana terlebih dahulu di kolom pertama,memisahkan HCl dari vinil klorida di kolom kedua • Menggunakan kolom tunggal Dengan aliran samping yang terkonsentrasi dengan produk vinil klorida, absorpsi dengan air(1atm) dapat digunakan untuk membuang HCl • Hasil produk uap(vinil dan dikloro), dapat dipisahkan dengan adsorpsi atau destilasi. • Dengan banyaknya alternatif, Proses desainer butuh waktu atau bantuan untuk memilih operasi pemisahan yang menjanjikan, dipelajari detail di chapter 7