Anda di halaman 1dari 15

Step 3

Eliminate Differences in Composition


Process Operation : Separation
• Proses separasi sangat dibutuhkan dalam proses sintesis suatu produk
• Hasil dari proses reaksi klorinasi langsung
(Direct Chlorination) merupakan suatu zat
murni (C2H4Cl2), sehingga tidak diperlukan
pemisahan
• Tetapi hasil dari proses pirolisis merupakan
suatu campuran(vinyl klorida,HCl, dan
dikloroethane) yang membutuhkan
separasi untuk memperoleh zat murni
• Disini dipilih pemisahan dengan metode destilasi
• Karena ketiga spesies memiliki perbedaan volatilitas yang besar
• Hal ini terlihat dalam table boiling point dibawah:
Di kolom pertama, HCl dipisahkan dari dua senyawa
organic
Di kolom kedua, vinil klorida dipisahkan dari
dikloroethane

• Pada tekanan 1 atm, boiling point HCl sangat rendah, -84.8 C


• Oleh sebab itu, jika HCl sebagai distilat pada kolom pertama
beroperasi pada tekanan 1 atm, biaya refrigerasi akan sangat
mahal untuk mengkondensasi aliran refluks.
Kolom Destilasi 1
Kondisi Operasi
• Tekanan 12 atm
Mengapa 12 atm?
• Pada tekanan 1 atm, boiling point HCl sangat rendah, -84.8 C
• Oleh sebab itu, jika HCl sebagai distilat pada kolom pertama beroperasi pada
tekanan 1 atm, biaya refrigerasi akan sangat mahal untuk mengkondensasi aliran
refluks.
Mengapa 12 atm?
• Pada tekanan 26 atm (tekanan reaksi pirolisis), HCl
mendidih pada suhu 0 C, dan biaya refrigerasi jauh lebih
murah
• Sebuah Paten,The BF Goodrich, merekomendasikan
tekanan operasi pada 12 atm, tanpa sebuah pertimbangan
• Pada tekanan 12 atm, HCl mendidih pada suhu -26.2 C
• Bottom produk kolom 1 (vinil klorida, dikloroetana, dan sedikit HCl),
memiliki bubble point 93 C (dpt dihitung dengan simulator)
• Bottom produk kolom 1 memiliki suhu dan tekanan yang sangat jauh
dari critical point campuran vinil klorida-dikloroetana.
• Dipilihnya suhu dan tekanan yang jauh dari daerah titik kritis(daerah
dimana fasa uap dan cair saling mendekat dan menjadi lebih sulit
untuk dipisahkan) kecepatan flooding rendah dan membutuhkan
sangat besar jarak tray dan diameter
• Steam dengan tekanan rendah, cukup untuk reboiler
• Aliran umpan masuk kolom 1 merupakan cair jenuh dengan suhu 6 C dan
tekanan 12 atm, dengan refrigerant yang ringan untuk pendinginan
• Suhu masuk kolom yang disarankan adalah 35 C atau lebih, yang dapat dicapai
dengan pendinginan sempurna dan kondensasi parsial dari aliran keluar
reactor pirolisis
• Tetapi, masuknya uap pada kolom akan menambah kebutuhan jumlah
refrigerant condenser yang mencapai suhu -26.2 C.
• Saat membuat spesifikasi ini, perbedaan (suhu, tekanan, dan fasa) muncul
antara keluaran reaksi pirolisis dan umpan menuju kolom destilasi
• Perbedaan-perbedaan tersebut yang akan dieliminasi pada step sintesis
selanjutnya
Kolom Destilasi 2
Kondisi Operasi
• Tekanan 4,8 atm
Kolom kedua
• Dalam kondisi ini, destilat(vinil klorida mendekati murni) mendidih
pada suhu 33 C, dan dapat dikondensasi dengan air pendingin yang
tidak mahal, yaitu suhu 25 C.
• Bottom produk mendidih pada suhu 146 C, oleh sebab itu, uap boil up
dapat dibentuk dengan steam bertekanan sedang, yang tersedia
secara luas di industry petrokimia
Alternatif separasi
• Memisahkan dikloroetana terlebih dahulu di kolom
pertama,memisahkan HCl dari vinil klorida di kolom kedua
• Menggunakan kolom tunggal Dengan aliran samping yang
terkonsentrasi dengan produk vinil klorida, absorpsi dengan air(1atm)
dapat digunakan untuk membuang HCl
• Hasil produk uap(vinil dan dikloro), dapat dipisahkan dengan adsorpsi
atau destilasi.
• Dengan banyaknya alternatif, Proses desainer butuh waktu atau
bantuan untuk memilih operasi pemisahan yang menjanjikan,
dipelajari detail di chapter 7

Anda mungkin juga menyukai