Di dalam bidang teknik sering dijumpai suatu masalah berkenaan dengan upaya menyelesaikan persamaan yang berbentuk: f(x) = 0 adalah mencari suatu nilai berkenaan dengan peubah x sedemikian hingga persamaan tersebut bernilai benar. Nilai-nilai yang dimaksud biasanya disebut dengan nilai-nilai akar. Bila berbentuk fungsi polinom sederhana (kuadrat, pangkat tiga, atau pangkat empat) maka ada rumus-rumus aljabar (metode faktorisasi dan metode “pembagian suku banyak, misalnya) dapat digunakan untuk menentukan nilai-nilai akarnya. Sebaliknya, bila suatu polinom berderajat lebih tinggi atau berbentuk transenden seperti,
tidak tersedia metode aljabar untuk solusinya.
Oleh karena itu harus ditempuh dengan cara aproksimasi. BISECTION METHOD metode ini adalah “belah dua” bila fungsi f(x) kontinu dalam interval (a,b) f(a) dan f(b) berlawanan tanda Maka f(α)=0 untuk suatu bilangan α sedemikian sehingga a< α <b Dengan metode Biseksi, nilai α pertama kali diaproksimasi dengan memilih xo yang didefinisikan dengan: Xo = (a+b) / 2 Bila f(Xo)=0 maka nilai toleransi yang diberikan Xo adalah akar dari f(x)=0 Sebaliknya jika f(Xo)≠0 maka ada dua kemungkinan yakni nilai akar berada diantara a dan Xo, atau diantara Xo dan b. Sehingga Besection method kembali digunakan Ilustrasi Bisection Algoritma untuk pemrograman Menghitung Error Menghitung persentase error pada metoda Bisection Error = |(Xo baru – Xo lama)/Xo baru|x100% Contoh soal Carilah nilai akar dari persamaan f(x)=x3-x-1=0 Carilah nilai akar dari persamaan f(x)=x3-x-1=0 Penyelesaian: Soal latihan
Carilah akar dari :
x4-x-10 = 0, ambil a = 1.5 dan b = 2 x - exp(-x) = 0 , ambil a = 0 dan b = 1 cos(x) - x * exp(x) = 0, ambil a = 0 dan b = 1 exp(-x) * (x2+5x+2) + 1= 0, ambil a = 0 dan b = -1 x - sin(x) - (1/2)= 0 , ambil a = 1 dan b = 2 Metode Iterasi Dalam proses iteratif, dimulai dengan aproksimasi Xo untuk suatu akar α dan dari hasil tersebut dilakukan aproksimasi X1 sebelum X2 dan seterusnya. Sehingga diperoleh X1, X2, X3 ..... Semakin lama akan mendekati akar α. Iterasi sederhana Ubah persamaan menjadi x = F(x) Pilih x=xo, lalu subsitusikan dan menghasilkan x1, sehingga x1 = F(xo) Sehingga akan memiliki x0, x1, x2, x3,... Xn, Xn+1 Dan diperoleh Xn+1 = F(Xn) Iterasi dihentikan jika |Xn+1 – Xn|≤ Toleransi Contoh soal Penyelesaian:
Dari grafik, akar positif terletak antara 0 – 1
dan 1 – 2 . Untuk akar yang terletak antara 0 – 1 : Nilai akar semakin jauh dari yang diharapkan sehingga dicari bentuk persamaan yang lain Contoh soal: