Anda di halaman 1dari 13

ANALISA JURNAL KATARAK DAN

LUKA BAKAR
Anita Bahar (019.01.3621)
DWI ANDRIANTO (019.01.3627)
Jurnal 1 Jurnal 2

Judul FAKTOR-FAKTOR YANG PENGARUH PENDIDIKAN


BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN DENGAN
KEJADIAN PENYAKIT METODE DEMONSTRASI
KATARAK DI POLI MATA TERHADAP PRAKTIK
RSUP Prof. Dr. R.D KANDOUPERTOLONGAN PERTAMA
MANADO LUKA BAKAR PADA IBU
RUMAH TANGGA DI GAREN
(Astria Mo’otapu, Sefti
RT.01/RW.04 PANDEAN
Rompas Jeavery Bawotong)
NGEMPLAK BOYOLALI
(Astria Mo’otapu, Sefti
Rompas Jeavery Bawotong)
kriteria Pembahasan Pembahasan

Populasi dalam penelitian ini adalah Teknik pengambilan


Populasi semua pasien yang menderita sampel dengan purposive
(P) penyakit katarak khususnya di Poli sampling. Dalam penelitian
Mata RSUP Prof. Dr. R.D Kandou ini dibagi menjadi dua
Manado.
kelompok yaitu kelompok
perlakuan dan kelompok
kontrol. Pada penelitian ini
jumlah minimal sampel
yang diperlukan untuk
kelompok perlakuan
berjumlah 20 responden
dan untuk kelompok
kontrol 20 responden,
sehingga total sampel
berjumlah 40 responden
Intervensi Tidak memiliki intevensi Salah satu cara dalam
menangani tingkat keparahan
luka bakar sangat dibutuhkan
penanganan awal penderita
sebelumnya di bawa ke
pelayanan kesehatan.
Pertolongan pertama adalah
pertolongan yang diberikan saat
kejadian atau bencana terjadi di
tempat kejadian, sedangkan
tujuan dari pertolongan
pertama adalah menyelamatkan
kehidupan, mencegah kesakitan
makin parah, dan meningkatkan
pemulihan (Paula,K.,dkk, 2009).
Semua luka bakar (kecuali luka
bakar ringan atau luka bakar
derajat 1) dapat menimbulkan
komplikasi berupa shock,
dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit,
infeksi sekunder, dan lain-lain
(Rismana, et al., 2013)
Comperati Katarak merupakan masalah Angka kejadian luka bakar dalam
on kesehatan masyarakat di datanya terus meningkat dari 1.186
Indonesia seiring dengan kasus pada 2012 menjadi 1.123 kasus di
adanya transisi epidemiologi tahun 2013 dan 1.209 kasus di tahun
dari penyakit menular ke 2014. Di wilayah Jawa Tengah mengalami
penyakit tidak menular. peningkatan 0,1% pada tahun 2007 ke
Menurut ata Survei Kesehatan 2013. Di Jawa Tengah tahun 2013 dari
Rumah TanggaSurvei 100.000 penduduk tercatat sebanyak
Kesehatan Nasional (SKRT - 0,7% dari penduduk di tahun 2007
SURKESNAS), prevalensi tercatat sebanyak 0,6%sedangkan di kota
katarak di Indonesia sebesar Boyolali dari 1000 penduduk tidak
4,99%. Berdasarkan data pada mengalami perubahan pada tahun 2013
tahun 2008, terdapat 5658 tercatat sebanyak 0,6%di tahun 2007
kasus katarak yang terdiri dari 0,6% yang terkena luka bakar. Tingkat
3775 kasus rawat jalan dan luka bakar tertinggi di negara
1883 kasus rawat inap di RS berkembang terjadi pada kalangan
Mata ”Dr. YAP” Yogyakarta perempuan sedangkan di negara maju
(Mawati, 2009). Besarnya tertinggi pada kalangan laki-laki
jumlah penderita katarak (Schrock, 2007). Sebagian besar 80%
berbanding lurus dengan cidera luka bakar terjadi di rumah dan
jumlah penduduk usia lanjut. 20% terjadi di tempat kerja (Peck, 2012).
- -

Hasil dari penelitian ini Hasil penelitian menunjukan


Outcome
kiranya dapat memberikan bahwa responden
(O ) informasi dan tambahan berdasarkan usia yaitu
ilmu pengetahuan bagi sebagian besar responden
peneliti-peneliti selanjutnya berusia 36-45 tahun yaitu
tentang faktor-faktor yang sebanyak 18 responden
berhubungan dengan (45%). Dikarenakan semakin
kejadian penyakit katarak di cukup umur, tingkat
Poli Mata kematangan dan kekuatan
RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou seseorang akan lebih matang
Manado. dalam berfi kir dan bekerja
Menurut Papalia, Sterns,
Feldman, dan Camp (2007),
tingkatan usia dibagi
menjadi 2 yaitu dewasa
muda 20-40 tahun dan
dewasa menengah 41-
65 tahun. Usia
seseorang akan
mempengaruhi daya
tangkap dan pola pikir
seseorang terhadap
informasi yang
diberikan. Semakin
bertambah usia maka
daya tangkap dan pola
pikir seseorang semakin
berkembang
(Notoatmodjo, 2007)
 
Time (T) Penelitian ini dilakukan di Desa 2 September 2015
Garen Rt.01/ Rw.04 Pandean
 
Ngemplak Boyolali. Waktu
Penelitian penelitian dilaksanakan
periode tanggal 30 Juli 2017
sampai 6 Agustus 2017.

METODE Penelitian ini adalah penelitian Jenis penelitian ini yaitu


PENELITIAN : dengan menggunakan rancangan penelitian kuantitatif,
case control dengan menggunakan eksperimen semu (quasi
pendekatan retrospektif, yaitu eksperimen) dengan
penelitian mencari faktorfaktor yang rancangan Pre and Post
berhungan dengan kejadian katarak test with control group.
di Poli Mata RSUP Prof Dr. R.D
Kandou Manado, ( Setiadi, 2013).
Studi kasus kontrol dilakukan
dengan cara membandingkan dua
kelompok yaitu kelompok kasus dan
kelompok kontrol Penelitian ini
dilakukan di Poli Mata RSUP
2015. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua
pasien yang menderita
penyakit katarak khususnya
di Poli Mata RSUP Prof. Dr.
R.D Kandou Manado.

Kelebihan
1. Dalam jurnal sudah di 1. Dalam jurnal
paparkan secara jelas dari dipaparkan secara
pendahuluan atau latar jelas dan lengkap
belakang permasalahan mulai dari
2. Penggunaan tata bahasa pendahuluan atau
yang sesuai dengan EYD latar belakang dari
3. Abstrack jelas, sehingga permasalahan
dengan membaca 2. Penggunaan tata
abstracknya saja pembaca bahasa yang sesuai
dapat mengetahui tujuan dengan EYD
Penjelasan disampaikan
penelitian
sudah cukup jelas baik
  segi tujuan penelitian
dll
Kekurangan 1. Di jurnal tesebut Tidak memiliki
tidak mejelaskan kekurangan
cara pencegahan
katarak
2. Tidak memiliki
intervensi
3. Tidak memiliki
perbandingan
(comparison)
Karakteristik responden
Kesimpulan 1. Terdapat hubungan antara
jenis kelamin dengan berusia 21-55 tahun,
kejadian penyakit katarak sebagian besar berusia 36-
di Poli Mata 45 tahun sebanyak
18orang (45%). Pendidikan
RSUP.Prof.Dr.R.D Kandou terakhir sebagian besar
Manado. tingkat SMA/SMK
2. Terdapat hubungan antara sebanyak 16 orang (40%)
usia dengan kejadian dan lebih banyak bekerja
penyakit katarak di Poli menjadi karyawan swasta.
Mata RSUP.Prof.Dr.R.D Terdapat pengaruh pada
Kandou Manado. kelompok perlakuan dan
3. Terdapat hubungan antara kelompok kontrol dengan
kebiasaan merokok dengan pemberian pendidikan
kejadian penyakit katarak kesehatan dengan metode
di Poli Mata demonstrasi dan ceramah
RSUP.Prof.Dr.R.D Kandou leafl et dengan nilai p
Manado. value 0,000 dan p value
0,014.
b. Terdapat perbedaan
praktik pertolongan
pertama luka bakar
dengan menggunakan
metode demonstrasi dan
ceramah leaflet dengan
nilai p value 0,000,
tetapi secara persentase
selisih antara metode
demonstrasi dan metode
ceramah leafl et yaitu
54,67%, sehingga lebih
efektif metode
demonstrasi daripada
metode ceramah leafl et.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai