Anda di halaman 1dari 58

Konsep dan Implementasi kebijakan

Pengembangan Kompetensi ASN


DESKRIPSI SINGKAT
Pengembangan Kompetensi PNS adalah
pelatihan yang dilaksanakan untuk
implementasi kebijakan pengembangan
kompetensi PNS instansional melalui
serangkaian pengalaman belajar,
berdiskusi, simulasi dan melakukan
kegiatan praktek penyusunan dan
pengisian worksheet pengembangan
kompetensi PNS pada K / L / D sampai
tahap input hasil rencana pengembangan
kompetensi melalui SIPKALAN.
REGULASI\TINDAK LANJUT REKOMENDASI KASN NOV 2018 videoplayback.mp4

REGULASI\Menkeu Sri Pentingnya Pembangunan SDM di Birokrasi Pemerintahvideoplayback.mp4

REGULASI\PROFILE KASN videoplayback.mp4


KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pelatihan pengembangan
kompetensi PNS ini peserta diharapkan mampu
menyusun konsep pengembangan kompetensi
PNS institusional K / L / D melalui tahapan sesuai
dengan regulasi yang berlaku
INDIKATOR
KEBERHASILAN
Setelah selesai pembelajaran, peserta
diharapkan mampu:
1. memahami landasan dan pedoman program
pengembangan kompetensi PNS;
2. memahami substansi dan tahapan kegiatan
pengembangan kompetensi PNS;
3. menerapkan pelaksanaan tahapan program
analisis pengembangan kompetensi PNS
melalui pengisian worksheet terstandar
4. melakukan input hasil analisis pengembang
an kompetensi PNS ke SIPKA-LAN
DASAR HUKUM
1.Permenpan
38/2017
1. PP.11 TH.2017
REGULASI\PERMENPANRB NO 38 Tahun 2017-STANDAR KOMPETENSI JABATAN-13 JAN 2018.pdf

1. UU.5 TH.2014 2.Permendagri


Manajemen PNS
ASN (Ps.69:1, Ps.70 (Ps.203 & 204) 108/2017 REGULASI\PERMENDAGRI 208 TH.2018 KOMPETENSI PEMERINTAHAN.pdfr gub Jateng 35 Th 2015 Sinergitas.pdf

PNS, Ps.102 PPPK 2.PP.46.TH.2011 3.Perlan 26/2017 REGULASI\PERLAN NO. 26 TAHUN 2017 TT Katalog Kompetensi dan Standar Kompetensi Jabatan di LINGK LAN.pdf

Penilaian 4.Perlan 10/2018


2.UU.23 TH.2014 Kinerja PNS
REGULASI\PERATURAN LAN NO 10 TH 2018 TTG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PNS.docx
REGULASI\PERLAN 5 TH 2018-PEDOMAN BANGKOM ASN-BHO 16 MARET 2018\RPERLAN 5 TAHUN 2018 PENGEMBANGAN KOMPETENSI -16 MARET 2018.doc
REGULASI\PERLAN 5 TH 2018-PEDOMAN BANGKOM ASN-BHO 16 MARET 2018\LAMPIRAN RPERLAN 5 TAHUN 2018 PEDOMAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI 160318.doc

PEMDA
Latar belakang & Amanat
UU : 5 Tahun 2014 tentang ASN
“ bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD. RI Tahun 1945,”

PERLU DI BANGUN KONDISI SAAT INI


ASN yang memiliki integritas, bahwa pelaksanaan manajemen ASN
profesional, netral dan bebas dari belum sepenuhnya berdasarkan pada
intervensi politik, bersih dari praktik perbandingan antara kompetensi dan
KKN, serta mampu kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan
menyelenggarakan pelayanan publik dengan kompetensi dan kualifikasi yang
bagi masyarakat dan mampu dimiliki calon dalam rekruitmen,
menjalankan peran sebagai unsur pengangkatan, penempatan, dan
perekat persatuan dan kesatuan promosi pada jabatan.
bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD .RI Tahun 1945.
DEFINISI
Kompetensi adalah Pengetah
uan
karakteristik yang mendasari
seseorang untuk memberikan Motif Keahlian

kinerja unggul dalam pekerjaan, Kompe


peran atau situasi tertentu yang tensi
meliputi pengetahuan, Citra
Sifat
Diri
keterampilan, keahlian, sifat,
peran sosial, citra diri dan motif Peran
sosial
yang termanifestasikan dalam
perilaku.
KOMPETENSI
BKN

MANAJERIAL SOSIAL
TEKNIS
KULTURAL

 KHUSUS BAGI PEGAWAI ASN


YANG MENDUDUKI JABATAN  BAGI SELURUH PEGAWAI  BAGI SELURUH PEGAWAI
MANAJERIAL (DOMINAN) ASN ASN
DAN PEGAWAI ASN LAINNYA 
 DIUKUR DARI TINGKAT DAN DIUKUR DR PENGALAMAN
KERJA BERKAITAN
 DIUKUR DARI TINGKAT SPESIALISASI PENDIDIKAN,
DENGAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN, PELATIHAN PELATIHAN TEKNIS MAJEMUK DALAM HAL
STRUKTURAL ATAU FUNGSIONAL, DAN AGAMA, SUKU, DAN
MANAJEMEN, DAN PENGALAMAN BEKERJA BUDAYA SHINGGA MEMILIKI
PENGALAMAN SECARA TEKNIS WAWASAN KEBANGSAAN
KEPEMIMPINAN
KOMPETENSI PEMERINTAHAN
Pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terkait
dengan :
 Kebijakan desentralisasi,
 Hubungan pemerintah pusat dengan daerah,
 Pemerintahan umum,
 Pengelolaan keuangan daerah,
 Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, hubungan pemerintah daerah dengan DPRD
dan etika pemerintahan
Kompetensi Pemerintahan (UU.23/2014 &
Permendagri 108/2017, Ps.2:1d)
MERIT SISTEM Pasal 51
UU- 5 tahun 2014 ttg ASN
 Manajemen ASN diselenggarakan
berdasarkan sistem merit

 Sistem Merit adalah kebijakan dan


manajemen ASN yang berdasarkan
kualifikasi, kompetensi dan kinerja
secara adil dan wajar tanpa
membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, asal usul,
jenis kelamin,status pernikahan,
umur atau kondisi kecacatan

1
0
9 KRITERIA SISTEM MERIT
1. Seluruh jabatan sudah memiliki Standar Kompetensi Jabatan
2. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja
3. Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka
4. Memiliki manajemen karir, perencanaan, pengembangan, pola
karir, dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari
manajemen talenta
5. Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi
berdasarkan pada penilaian kerja yang obyektif dan
transparan
6. Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN
7. Merencanakan dan memberikan kesempatan
pengembangan kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja
8. Memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari
tindakan penyalahgunaan wewenang
9. Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang
terintegrasi dan dapat diakskes oleh seluruh Pegawai ASN 1
1
Kompetensi dalam UU 5 Tahun 2015
Pasal 68 ayat (1) dan ayat (2)

• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan


• tertentu
Pengangkata dalam jabatan ditentukan berdasarkan
n objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan
persyaratan
perbandinganyang dibutuhkan oleh jabatan dengan
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh
pegawai

Pasal 69

• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,


kompetensi, penilaian kinerja, kebutuh
Pemerintah. dan an Instansi
• Kompetensi Jabatan ASN meliputi Teknis, Manajerial, Sosial
Kultural 1
2
PP NOMOR 11 TAHUN 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Ayat (1)
Kompetensi Jabatan administrator, Jabatan pengawas, dan Jabatan
pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf f, ayat (3)
huruf f, dan ayat (4) huruf e meliputi Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural.
`
Ayat (4)
Ayat (2)
Kompetensi Teknis
sebagaimana dimaksud pada
1 Kompetensi Sosial Kultural
sebagaimana dimaksud pada
ayat
ayat (1) diukur dari tingkat dan (1) diukur dari pengalaman kerja
spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional,
dan pengalaman bekerja
2 4 berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama,
suku, dan budaya sehingga

Pasal 55
secara memiliki wawasan kebangsaan.
teknis.
Ayat (5)
Ayat (3) Ketentuan lebih lanjut
Kompetensi mengenai pedoman
Manajerial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diukur 3 5 penyusunan Kompetensi
Teknis, Kompetensi Manajerial,
dari tingkat pendidikan, dan Kompetensi Sosial
pelatihan struktural Kultural sebagaimana
atau manajemen, dan dimaksud pada ayat (2), ayat
pengalaman (3), dan ayat (4) diatur dengan
kepemimpinan. Peraturan Menteri. 1
3
Standar Kompetensi Jabatan Pegawai ASN
Pasal 166,
PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

Standar kompetensi Jabatan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 165 ayat (4) huruf a berisi paling sedikit
Aya (1) informasi tentang :
t a. nama Jabatan;
b. uraian Jabatan;
c. kode Jabatan;
d. pangkat yang sesuai;
e. kompetensi Teknis;
f. kompetensi Manajerial;
g. kompetensi Sosial Kultural;
dan
h. ukuran kinerja Jabatan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman


Aya (2) standar Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial,
penyusunan
t Kompetensi Sosial Kultural sebagaimana dimaksud
dan
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. 11
Standar Kompetensi Jabatan Pegawai ASN

Pasal 109 ayat (4) dan (5) PP 11 Tahun 2017

(4 ) (5 )

Standar Kompetensi Teknis, Ke t en tu a n lebih mengenai


Kompetensi Manajerial, dan lanjut pedoman
Sosial penyusunan
Teknis, Kompetensi
Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi dimaksud pada ayat
sebagaimana Kultural
(1), Sosial Kultural sebagaimana
ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan
Menteri berdasarkan usulan Instansi ayat (4) diatur dengan Peraturan
Pemerintah. Menteri.
Konsepsi Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai
ASN
Standar Kompetensi  Kamus Kompetensi Manajerial
Manajerial dan Sosial
 Kamus Kompetensi Sosial kultural
Kultural
Standar Kompetensi Manajerial dan
Kompetensi Sosial Kultural untuk :
JPT : Utama, Madya dan
Pratama
JA : Administrator,
Pengawas, Pelaksana
Ditetapkan oleh Menteri PAN-RB
JF : Keahlian Keterampilan
semua jenjang
Kamus Kompetensi Teknis disusun oleh K/L
yang membidangi urusan pemerintahan

Kamus Kompetensi Teknis ditetapkan


oleh PPK K/L yang bersangkutan
Standar Kompetensi Jabatan (untuk seluruh
jabatan dilingkungan instansi K/L, Pemda Prov,
Pemda Kab/Kota)

Di susun oleh Instansi masing masing


berdasarkan (meramu dari) :
 Standar kompetensi manajerial dan sosial-
Standar
kultural yang telah ditetapkan oleh MenPAN-RB
Kompetens  Kamus kompetensi teknis yang ditetapkan oleh
i Jabatan K/L
ASN

Ditetapkan/disahkan oleh Menpan-RB (diberikan


kode jabatan)
Setelah dilakukan konvensi dg melibatkan
instansi pengusul, K/L terkait, Pemda terkait,
asosiasi profesi
Standar kompetensi yang telah ditetapkan/
disahkan berlaku secara nasional
STANDAR KOMPETENSI ASN
Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disebut Standar Kompetensi ASN adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan tugas jabatan.
PERAN STANDAR KOMPETENSI

MANFAAT:
acuan penyusunan program pengembangan pegawai

BERISI:
kemampuan-kemampuan tertentu yang diperlukan agar
pegawai dapat melaksanakan tugas jabatannya sesuai
dengan target kerja yang ditetapkan.
PROSES PENYUSUNAN
STANDARD KOMPETENSI

STANDARD KOMPETENSI
1. Identifikasi struktur organisasi dan tata kerja
 nama jabatan dan tugas fungsi

2. Telaah visi dan misi organisasi


 landasan untuk mengkonfirmasi jenis kompetensi
yang diperlukan.
3. Identifikasi ikhtisar jabatan dan uraian tugas
 informasi spesifik untuk menentukan jenis
kompetensi dan level jabatan di unit organisasi.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PNS

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Evaluasi
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PNS
1.Perencanaan
Proses Perencanaan
Level individu dilakukan oleh Rekapitulasi level organisasi Pen
atasan langsung (melalui dialog oleh unit pengelola SDM Pengeba
antara atasan dan pegawai)

FORMULIR 1&2 FORMULIR 3a &3b FORMULIR 4&5


Formulir 1. Identifikasi Kesenjangan Kompetensi Pega Formulir 3.a Rekapitulasi dan Verifikasi Hasil Inventarisasi Ke Formulir 4. Dokumen Rencana Lima Tahunan Pengembangan
wai.xlsx butuhan Pengembangan Kompetensi PNS.xlsx Kompetensi PNS Instansi Xxx Tahun Yy - Yy.xlsx
Formulir 3.b Inventarisasi Kebutuhan Pengembangan Kompet
Formulir 2. Inventarisasi Kebutuhan Pengembangan Ko ensi PPPK.xlsx
mpetensi PNS.xlsx Formulir 5. Dokumen Rencana Tahunan Pengembangan
Kompetensi ASN Instansi XXX Tahun Yy.xlsx
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PNS

A. Perencanaan (lanjutan)
Prasyarat Perencanaan :
1. Kesesuaian dengan rencana strategis organisasi
2. Standard kompetensi pegawai
3. Hasil uji keompetensi pegawai
4. Profil pegawai
5. Target kinerja pegawai
6. Evaluasi kinerja pegawai
Kamus Kompetensi
Manajerial

Perka BKN No.7 Kamus Permenpan&R


Th 2013 Talent Pool B No. 38 Th
33 Kompetensi 12 Kompetensi 2017
8 Kompetensi
Kompetensi Jabatan ASN
Pengambilan Integritas
Keputusan
Mengelola
Kerjasama
Perubahan Kompetensi
Manajerial
Pengembangan diri Orientasi
& orang lain pada
Hasil
Perekat
Komunikasi Kompetensi Sosial Pelayanan
Bangsa Publik
Kultural

Tekknni Teknis
ssi
Teknis Kompetensi Tekni
Tekni s
Tekni s
s Tekni
s
STANDAR KOMPETENSI JABATAN ASN
Nama jabatan

1 Identitas Jabatan Uraian/ihtisar jabatan

Kode jabatan

Kompetensi teknis
STANDAR
KOMPETEN 2 Kompetensi Jabatan Kompetensi manajerial
SI JABATAN
Kompetensi sosial kultural.

Pangkat

Kualifikasi pendidikan

3 Persyaratan Jabatan Jenis pelatihan

Ukuran kinerja jabatan

Pengalaman kerja.
19
PENGGUNAAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN ASN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENEMPATAN ASN
 Perencanaan Pengembangan Kompetensi  Penempatan sesuai kualifikasi dan atau
 Pemberian Tugas Belajar pengalaman jabatan
 Pelatihan (manajerial, teknis, fungsional  Penempatan sesuai kompetensi
 Coaching, Mentoring  Panduan the right man on the right job
 Magang di instansi pemerintah / swasta
 Pengembangan kompetensi terstruktur
 Acuan penyusunan kurikulum diklat PROMOSI & MUTASI
PENGEMBANGAN KARIER
 jabatan.
Promosi kompetensi, kinerja
berdasarkan
 Menyusun pola/alur karier
 Seleksi Administrasi (persyaratan STANDAR  mutasi berdasarkan kesesuaian
persyaratan
kompetensi
jabatan
 Seleksi Kompetensi manajerial KOMPETENSI  Mutasi, Promosi hrs sudah memenuhi
kompetensi (mengikuti dan lulus uji
dan
sosial kultural
JABATAN kompetensi
 Seleksi Kompetensi Teknis ASN UJI KOMPETENSI
REKRUItMEN SDM ASN  Acuan menyusun materi
kompetensi
uji
 Seleksi Administrasi (syarat jabatan)  Acuan penyusunan
 Seleksi Kompetensi Dasar (komp manajerial kurikulum
sosial kultural  diklat.
Uji kompetensi
 Seleksi Kompetensi Bidang (kompetensi teknis) olehLembaga
terakreditasi
PERENCANAAN SDM ASN SISTEM INFORMASI ASN & TALENT POOL
 Kebutuhan Jabatan (kompetensi, pokok dalam sistim informasi ASN
kualifikasi)  kecocokan
Kompetensisbgkompetensisalah tools
 Proyeksi Kebutuhan menjadi
satu informasi
 Persediaan SDM ASN untuk pengawasan sistem merit
 Proyeksi Persediaan 20
 Perencanaan Pemenuhan
Permasalahan Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Selama
ini
Tdk ada Instansi menyusun dan menetapkan standar
1
mekanisme
standarisas kompetensi jabatan masing-masing shg satu jabatan
i berbeda krn tidak ada validasi dan mekanisme
kompetensinya
standarisasi
2 Biaya Secara Nasional anggaran penyusunan kompetensi sangat
Penyusunan
SKJ sangat besar karena masing masing instansi menyusun sendiri
besar padahal banyak sekali jabatan sama diantara instansi

3
Kompetensi Teknis Sebagian besar Instansi hanya fokus menyusun
diabaikan kompetensi manajerial sedang kompetensi teknis diabaikan

4 Kompetensi Kompetensi sosial kultural belum tersedia pedomannya


kultural belum
sosial
ada Kompetensi yang ada belum dibedakan level
penguasaan kompetensinya antar jenjang jabatan
5
Kompetensi blm sehingga belum
dijadikan acuan dapat
penyusunan kurikulum diklat,
Acuan
sbg uji kompetensi serta kompetensi apa
yang
diperlukan/dikembangkan oleh pendidika selaku
dunia penyedia SDM n 10
LEVEL KOMPETENSI REQUIRED COMPETENCY LEVEL
(RCL)

LEVEL 1

• Awareness/Being Develop (Paham/Dalam Pengembangan)

LEVEL 2

• Basic (Dasar)

LEVEL 3

• Intermediate (Menengah)

LEVEL 4

• Advance (Mumpuni)

LEVEL 5
27
• Expert (Ahli)
TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI
Required Competency
Level (RCl)
Level 5
Level 4
Advance Expert
Level 3-  Mengevaluasi  Mengkreasika
suatu proses n
Intermediat pekerjaan mengembangkan
Level 2 e  Mengembangka , konsep, teori,
Basic  Menerapkan dg n teknik metode kebijakan
 Menerapkan analisis kerja  Sebagai sumber
sesuai  Tdk  Memberi arahan rujukan
Level 1 pedoman
memerluka atau tanpa utama
Awarenes  Berdasar n panduan (mentor)
pedoman/pand bimbingan
s uan
 Dapat

Tingkat  memerluka membimbing
memahami, n orang lain
mengerti substansi bimbingan
 memecahkan
 pekerjaan masalah teknis
sederhana operasional
dg pedoman/ 28
panduan
 Bimbingan
No Kompetensi Level
Manajeria
l dan JPT JPT JPT Administrator Pengawas
Sosial Utama Madya Pratama
Kultural

Kompetensi Manajerial
1 Integritas 5 5 4 3 2
2 Kerjasama 5 5 4 3 2

3 Komunikasi 5 5 4 3 2

4 Orientasi pada hasil 5 5 4 3 2


5 Pelayanan p u b l i k 5 5 4 3 2

6 Pengembangan d i r i dan 5 5 4 3 2

orang
lain

7 Mengelola perubahan 5 5 4 3 2
8 Pengambilan keputusan 5 5 4 3 2
No Kompetensi Level
JFT JFT JFT JFT JFT JFT JFT JFT Pelak-
Utama Madya Muda Pertam Penyelia Mahir Terampil Pemula sana
a

Kompetensi Manajerial
1 Integritas 5 4 3 2 3 2 2 1 1
2 Kerjasama 4 4 3 2 3 2 2 1 1
3 Komunikasi 4 4 3 2 3 2 1 1 1
4 Orientasi pada hasil 4 4 3 2 3 2 1 1 1
5 Pelayanan p u b l i k 4 4 3 2 3 2 1 1 1
6 Pengembangan d i r i dan 4 4 3 2 3 2 1 1 1
orang lain

7 Mengelola perubahan 4 4 3 2 3 2 1 1 1
8 Pengambilan keputusan 4 4 3 2 3 2 1 1 1

Kompetensi
Sosial Kultural

9 Perekat bangsa 5 4 3 2 3 2 2 1 1
CONTOH KAMUS KOMPETENSI MANAJERIAL
1. INTEGRITAS
Kode Kompetensi : M.01
Nama Kompetensi : Integritas
Definisi : Keandalan, konsisten berperilaku secara etis, selaras nilai, norma dan etika, dan jujur dalam
hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan.
Mampu bersikap adil terhadap orang lain dan memperlakukan orang lain dengan keadilan
yang sama; mampu menciptakan dan menanamkan keyakinan bersama untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur, saling mempercayai, menciptakan budaya etika tinggi, berperilaku jujur
dan etis pada orang lain.

Level Diskripsi Indikator Perilaku


1 Mampu bertindak 1.1. Bertingkah laku sesuai
sesuai dengan perkataan; berkata sesuai
dengan fakta;
nilai, 2. Melaksanakan
norma, etika peraturan, kode etik
organisasi dalam organisasi
kapasitas pribadi dalam lingkungan kerja sehari-hari, pada tataran
individu/pribadi;
3. Tidak menjanjikan/memberikan
sesuatu yang
bertentangan
dengan aturan organisasi.

2 Mampu mengingatkan, 1. Mengingatkan rekan kerja


mengajak untuk
rekan kerja untuk
bertindak sesuai bertindak sesuai
nilai, norma, dan etika organisasi dengan
3 Mampu memastikan, menanamkan 1. Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai dengan
keyakinan bersama agar anggota yang
dipimpin bertindak sesuai nilai, nilai,
norma, dan etika organisasi, dalam norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
lingkup formal 2. Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota
yang dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai, norma, dan
etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap
integritas di dalam 3.1unit kerja yang dipimpin.

4 Mampu menciptakan 4.4 Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku
kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam
situasi segala situasi dan kondisi.
kerja 4. Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika
yang mendorong yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya.
kepatuhan pada 5. Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas
nilai, norma, dan etika organisasi penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang
lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun
ada resiko.

5 Mampu menjadi role 1. Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang
model tinggi
dalam perkataan dan tindakan sehari-hari yang dipatuhi oleh
dalam seluruh pemangku kepentingan pada lingkup instansi yang
penerapan standar keadilan dan dipimpinnya.
etika di tingkat nasional
2. Menjadi “role model” /keteladanan dalam penerapan

standar
keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional.
3. Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap
integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma-norma yang
sejalan dengan nilai strategis organisasi.
Langkah -langkah Penyusunan Kamus
Kompetensi Teknis
1 Menyusun Proposal 2 Inventarisasi mandat 3 Inventarisasi Tusi
Latar belakang, konsep dasar, Mandat utama pembentukan Inventarisasi tugas
aspek urusan pemerintahan organisasi/tujuan pembentukan pokok
manfaat kamus dlm tata dalam peraturan perundangan dan fungsi organisasi
kelola pemerintahan effective outcomes lini dari unit kerja
tertinggi hingga
terendah

4 Inventariasi tugas 5 Identifikasi kompetensi 6 Merumuskan


dan hasil kerja teknis Definisi Kompetensi
jabatan Menganalisis untuk melaksanakan Kompetensi yang
mengidentifikasi tugas -tugas mandat dan untuk memperoleh teridentifikasi disusun
teknis dan hasil kerja dari JPT, output dan outcome dari urusan, sub titelatur dan
JA dan JF dalam organisasi lini urusan memerlukan knowledge, skill didefinisikan
dan attitude apa saja ? pengertiannya

7 Pengelompoka 8 Merumuskan lndikator 9 Workshop /Lokakarya


n Kompetensi perilaku dan levelnya konfirmasi dg pegawai
dan pejabat terkait, yang
Kompetensi yang teridentifikasi Setiap kompetensi disusun memahami urusan
dikelompokkan, kompetensi indikator perilaku dalam 5 pemerintah yg disusun
yang generik dan spesifik level (awarenes, basic, kompetensinya,
menurut urusan sub urusan intermediate, advance dan penyempurnaan hasil
expert )
PENETAPAN KAMUS KOMPETENSI TEKNIS
Kamus kompetensi yang sudah disempurnakan berdasarkan hasil

Kamus Kompetensi Teknis


dari K/L disampaikan ke
Menpan-RB
Step
1
K/L dan Pemda menyusun
Standar Kompetesi Jabatan Step Menpan-RB melakukan
Step 2 pembahasan dengan instansi
yang relevan dengan urusan-
5 yang berkaitan untuk verifikasi
Kamus
kempetensi teknis & validasi

Step Step
4 3
Mempam-RB memberikan
PPK -K/L menetapkan rekomendasi apabila
Kamus kompetensi dan Kamus sudah memenuhi
mempublikasikan kriteria kelayakan
melalui
web
Penyusunan Standar Kompetensi
Kementerian/Lembaga, Pemda
Provinsi, Pemda Kab/Kota Hasil penyusunan standar
menyusun standar kompetensi dan kompetensi dan persyaratan
persyaratan jabatan di dalam jabatan dari instansi disampaikan
lingkup organisasi yang kepada MenPANRB untuk
bersangkutan dengan mengacu ditetapkan oleh MenPANRB dan
(meramu) kompetensi manajerial, diberikan Kode Jabatan
kompetensi sosial kultural dan
kompetensi teknis sesuai jenis
jabatan masing masing
Untuk jabatan yang telah ditetapkan
standar kompetensi dan
persyaratan jabatan oleh Dalam proses penetapan standar
MenPANRB maka instansi tidak kompetensi Menpan-RB melakukan
perlu menyusun lagi. pembahasan dengan mengundang
CONTOH: bila jabatan Kepala instansi terkait, asosiasi profesi,
Kantor Wilayah BKKBN atau ahli yang relevan
Kepala Subbagian TU sudah
ditetapkan maka akan berlaku
secara nasional instansi tidak perlu
menyusun lagi.
Perlu disiapkan Sistem
aplikasi Sistem informasi
standarisasi kompetensi
jabatan ASN (di Menpan-RB)
CONTOH KAMUS KOMPETENSI TEKNIS
1. ANALISIS JABATAN

Nama Kompetensi : Analisis Jabatan

Kode Kompetensi :

Definisi : Kemampuan untuk mengumpulkan, mengolah, mengkategorikan, menganalisis dan merumuskan


dan menyajikan informasi jabatan, serta
pemanfaatnnya untuk berbagai kepentingan
kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan serta pengawasan

Level Diskripsi Indikator Perilaku

1 Memahami teknik dan 1.1 Memahami terminologi analisis jabatan, teknik dan metode
pengumpulan dan pengolahan informasi dalam proses analisis
metode analisis jabatan
jabatan dan penggunaanya 1.2. Memahami tahapan tahapan analisis jabatan, teknik dan metode
analisis dan berbagai jenis informasi dan bentuk sajian informasi
jabatan
1.3 Memahami berbagai manfaat dan pengunaan analisis jabatan untuk
kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan dan pengawasan

2 Mampu melakukan analisis jabatan 2.1 Mampu mengumpulkan informasi jabatan dengan berbagai metode
pengumpulan yang tepat karakteristik jabatan
sesuai dengan pedoman prosedur 2.2. Mampu mengolah, menganalisis serta merumuskan informasi jabatan
(uraian jabatan dan persyaratan jabatan) sesuai kaidah analisis
dan petunjuk teknis jabatan (nama jabatan, kode jabatan, ihtisar jabatan, uraian tugas,
bahan kerja, hasil kerja, perangkat kerja, wewenang, tanggung
jawab, hubungan
kerja, kondisi lingkungan kerja, persyaratan jabatan
3 Mampu mendesain dan 3.1.Mendesain berbagai instrument pengumpulan, pengolahan dan

menyelenggaraan analisis Penyajian informasi jabatan sesuai

jabatan untuk berbagai tujuan pemanfaatnanya (form kuesioner,

kepentingan panduan interview, log book)


3.2 Mampu menjadi pimpinan tim pelaksanaan analisis jabatan dari
pembentukan tim, choahing, mentoring pelaksanaan analisis jabatan
3.3. Mampu memberikan penyuluhan analisis jabatan, meyakinkan
pemangku kepentingan tentang pentingnya analisis jabatan dan
penggunaannya

4 Mampu menerapkan hasil analisis 4.1.Mampu membuat rekomendasi menerapkan

jabatan untuk penggunaan analisis

kepentingan jabatan untuk kepegawaian

kepegawaian, (penyusunan perencanaan

kelembagaan, pegawai, rekruitmen,

ketatalaksanaan dan penempatan,

pengawasan manajemen kinerja,

standar

kompetensi,remunerasi)
2. mampu membuat rekomendasi penerapan
analisis jabatan untuk
kelembagaan (pembentukan,
pengembangan,
penciutan,
TUGAS 1. KELOMPOK : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENGETAHUAN
DAN KETRAMPILAN
1. Tentukan Instansi dari anggota kelompok sebagai lokus (Bisa lebih dari satu instansi);
2. Dalam melaksanakan tusi memerlukan pengetahuan dan ketrampilan apa saja ?
3. Struktur hasil diskusi adalah sbb :
a. Tusi/Jabatan
b. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan (SK)
4. Buat minimal 5 jenis pengetahuan dan ketrampilan
5. Presentasikan

CONTOH No. 3 b. :
- Mengetahui teknik pengambilan data, Analisa data, pengolahan data dan pelaporan data;
- Memahami metode penyusunan rencana pengembangan ASN;
- Memahami administrasi barang;
- Dsb.
IDENTIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS
NO Urusan/ Kompetensi Generik Spesifik Level Indika
Sub Urusan tor
perila
ku

1 Bidang SDM 1. Kecakapan Kecakapan 1. Kecakapan


Aparatur manajemen SDM, manajemen penempatan dan
2. Kecakapan SDM promosi,
penempatan dan 2. Kecakapan
promosi, melakukan
3. Kecakapan analisis jabatan,
melakukan analisis 3. Kecakapan
jabatan, melakukan
4. Kecakapan analisis beban
melakukan analisis kerja
beban kerja 4. dst..
5. dst..
IDENTIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS
NO Urusan/ Kompetensi Generik Spesifik Level Indika
Sub Urusan tor
perila
ku

2 Bidang 1. Kecakapan Kecakapan 1. Kecakapa


Ketenagake menyusun manajemen n bidang
rjaan kebijakan SDM pengawa
ketenagakerjaan san
2. Kecakapan ketenaga
bidang kerjaan
pengawasan 2. Kecakapan
bidang
ketenagaker hubungan
jaan Industrial
3. Kecakapan 3. Kecakapan
bidang bidang
hubungan pelatihan
Industrial tenaga kerja
4. Kecakapan bidang 4. dst..
pelatihan tenaga
kerja
5. dst..
Pola Distribusi Required Competency
Level (RCL) Kompetensi
Jabatan
Teknis Jenjang Jabatan RCL
PTJ Utama 5 - 4 Dominan
Jabatan Pimpinan Tinggi
5
Madya 5 - 4 Fity-
fifty
Pratama 5 - 4 -3
Dominan 4
Jabatan Administrasi
A d m i n i st r a t o r 4 -3
Dominan 3
Pengawas 2 -3 Fifty-
fifty
Pelaksana 2 -1
Persyaratan Jabatan
Persyaratan jabatan yang dicantumkan dalam
standar kompetensi jabatan, minimal berupa:
a. Pangkat;
b. Kualifikasi pendidikan;
c. Jenis pelatihan;
d. Ukuran kinerja jabatan; dan
e. Pengalaman kerja.
IMPORTANT TO JOB (ITJ)
adalah tingkat pentingnya suatu persyaratan kompetensi terhadap
jabatan berfungsi sebagai bobot prioritas pengembangannya

1. Mutlak (Essensial to Develop), artinya kompetensi ini memilki peran dan


kontribusi yang mendasar dalam mendukung kinerja suatu jabatan, kompetensi
tersebut harus/mutlak ada karena ketiadaan atau kekurangan pada kompetensi
ini akan menyebabkan kinerja tidak efektif, sehingga tidak layak untuk menduduki
jabatan;

2. Penting (Very Important to Develop), artinya kempetensi ini memiliki peran


dan kontribusi yang sangat penting untuk mendukung optimalisasi kinerja suatu
jabatan, kompetensi ini akan berkontribusi untuk mencapai kinerja yang unggul.
Kekurangan pada kompetensi ini menjadikan kinerja kurang optimal namun
masih layak; atau

3. Perlu (Important to Develop), artinya kompetensi ini berperan dan


berkontribusi penting sebagai penunjang untuk mencapai kinerja suatu jabatan
yang lebih optimal, kekurangan atau ketiadaan kompetensi ini menyebakan
kinerja jabatan tidak optimal, dan keberadaan kompetensi ini akan memberikan
nilai tambah untuk mencapai kinerja yang unggul
III PERSYARATAN JABATAN
Tingkat
Jenis Persyaratan Uraian
pe
nti
ng
ny
a
th
d
Ja
ba
ta
n
Mutlak Penting Perlu

A. Pendidikan 1 Jenjang S1/DIV


2 Bidang Ilmu Administrasi Negara, Manajemen, Pemerintahan

B. Pelatihan 1 Manajerial Kepemimpinan V


V

IV
Kepemimpinan III
2 Teknis V.
- Analisis Jabatan
- Standar Kompetensi
Nama Jabatan
Standar Kompetensi
: Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi
Kelompok Jabatan
Urusan
Pemerintah Kode
Administrator
:
:
:
Jabatan Administrasi
Kepegawaian
...............................
Jabatan *4) JABATAN ADMINISTRATOR
I IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan ……………………………. *5)…………………………....
II STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Deskripsi Indikator Kompetensi

A. Manajerial

1. Integritas 3 Mampu memastikan, 1. Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai


menanamkan keyakinan dengan nilai, norma, dan etika organisasi
bersama agar anggota dalam segala situasi dan kondisi.
yang dipimpin 2. Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran
bertindak sesuai nilai, bagi anggota yang dipimpin agar bertindak selaras
norma, dan etika dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam
organisasi, dalam segala situasi dan kondisi.
lingkup formal 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
penerapan sikap integritas di dalam unit kerja
yang dipimpin.

2. Kerjasama 3 Efektif membangun tim 1. Melihat kekuatan/kelemahan anggota tim,


kerja untuk
peningkatan membentuk tim
kinerja organisasi yang tepat, mengantisipasi kemungkinan
hambatan, dan mencari solusi yang optimal;
2. Mengupayakan dan mengutamakan
pengambilan keputusan berdasarkan
usulan-usulan anggota tim/kelompok,
bernegosiasi secara efektif untuk upaya
penyelesaikan pekerjaan yang menjadi
3. Komunikasi 3 Berkomunikasi secara 3.1. Menyampaikan suatu informasi yang sensitif/rumit dengan
asertif, terampil
berkomunikasi lisan/ cara
tertulis untuk penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga dapat
menyampaikan dipahami dan diterima oleh pihak lain;
informasi yang 3.2 Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif
sensitif/ rumit/ sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang
kompleks lain;
3.3. Membuat laporan tahunan/periodik/ naskah/
dokumen/proposal yang kompleks; Membuat surat
resmi yang sistematis dan tidak menimbulkan
pemahaman yang berbeda; membuat proposal yang
rinci dan lengkap;

4. 3 Menetapkan target kerja 1. Menetapkan target kinerja unit yang lebih tinggi dari
yang menantang bagi
Orie unit kerja, memberi target
apresiasi dan teguran yang ditetapkan organisasi;
ntasi untuk mendorong 2. Memberikan apresiasi dan teguran
kinerja untuk mendorong pencapaian hasil
unit kerjanya;
3. Mengembangkan metode kerja yang lebih efektif
pada dan efisien untuk mencapai target kerja
unitnya.
hasil

5 Pelayanan 3 Mampu memanfaatkan 1. Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan


Publik kekuatan kelompok hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan
serta memperbaiki di organisasi (aliansi atau persaingan), dan
standar pelayanan dampaknya terhadap unit kerja untuk menjalankan
publik di lingkup tugas pemerintahan secara profesional dan netral,
unit kerja tidak memihak;
2. Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas
organisasi untuk secara efektif memfasilitasi
kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan cara-
cara yang mengikuti standar objektif, transparan,
profesional, sehingga tidak merugikan para pihak di
lingkup pelayanan publik unit kerjanya;
3. Mengimplementasikan cara-cara yang efektif untuk
6 3 Memberikan umpan 1. Memberikan tugas-tugas yang menantang
balik, membimbing
Pengembanga pada
bawahan sebagai
n diri dan media belajar
untuk
orang lain mengembangkan
kemampuannya;
2. Mengamati bawahan dalam mengerjakan
tugasnya dan memberikan umpan balik
yang objektif dan jujur; melakukan
diskusi dengan bawahan untuk
memberikan bimbingan dan umpan balik
yang berguna bagi bawahan;
3. Mendorong kepercayaan diri bawahan;
memberikan kepercayaan penuh pada
bawahan untuk mengerjakan tugas dengan
caranya sendiri; memberi kesempatan dan
membantu bawahan menemukan peluang
untuk berkembang.

7. Mengelola Perubahan 3 Membantu orang 1. Membantu orang lain dalam melakukan


lain mengikuti
perubahan, perubahan;
mengantisipas 2. Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-
i perubahan ulang
secara tepat jika diperlukan;
3. Mengantisipasi perubahan yang
dibutuhkan oleh unit kerjanya secara
tepat. Memberikan solusi efektif
terhadap masalah yang ditimbulkan
oleh adanya perubahan.
8. 3 Membandingkan berbagai 1. Membandingkan berbagai alternatif
alternatif, tindakan dan implikasinya,
Pen menyeimbangkan 2. Memilih alternatif solusi yang
risiko keberhasilan terbaik, membuat keputusan
ga dalam operasional mengacu pada
`implementasi alternatif solusi terbaik yang
mbi
didasarkan pada analisis data
lan yang sistematis, seksama,
mengikuti prinsip kehati-
Kep hatian.
3. Menyeimbangkan antara
utu kemungkinan risiko dan
keberhasilan dalam
san implementasinya.

B Sosial Kultural
9. Perekat Bangsa 3 Mempromosikan, 1. Mempromosikan sikap menghargai
pengembangkan perbedaan di antara orang-
sikap toleransi dan orang yang mendorong
persatuan toleransi dan keterbukaan.
2. Melakukan pemetaan sosial di
masyarakat sehingga dapat
memberikan respon yang
sesuai dengan
budaya yang berlaku.

Mengidentifikasi potensi
kesalah-
pahaman yang diakibatkan
adanya keragaman
budaya yang ada
3. Menjadi mediator untuk
menyelesaikan konflik atau
mengurangi dampak negatif
C. Teknis

10. Penyusunan 3 Mampu melakukan penilaian dan 1. Mampu melakukan penilaian dan evaluasi
Kebijakan evaluasi terhadap konsep
Publik kebijakan, program implementasi terhadap
dan pelaksanaan dan hasil naskah suatu kebijakan,mengidentifikasi
monitoring dan evaluasi kekurangan dan merumuskan perbaikan
kebijakan terhadap naskah kebijakan
2. Mampu melakukan penilaian dan evaluasi
implementasi kebijakan, menguasai
konten dan konteks kebijakan,
mengetahui dampak positif dan negatif dari
suatu kebijakan,
mengetahui hambatan dan daya dukung
terhadap
implementasi kebijakan, serta dapat
melakukan koordinasi
dengan stakeholders dalam
implementasi kebijakan
3. Mampu menyusun perencanaan dan
melaksanakan program monitoring dan
evaluasi terhadap penerapan suatu
kebijakan; serta melakukan analisis terhadap
hasil monitoring dan evaluasi

11. 3 Mampu menyelenggarakan 1. Mampu menyusun menyiapkan intrumen dan


Advokasi advokasi kebijakan publik. bahan
Kebijakan
Publik bahan pekasanaan advokasi kebijakan,

melalui persuasi, sosialisasi, bimbingan

teknis, pendampingan, monitoring evaluasi

advokasi kebijakan publik

2. Mampu mengembangkan serta menjalankan


12 Manajemen 3 Mampu menyusun dan membimbing 1. Mampu menyusun instrumen dan atau
SDM penyusunan dan pelaksanaan pelaksanaan tahapan dalam
tahapan manajemen SDM manajemen SDM (perencanaan
kebutuhan, rekruitmen, analisis
jabatan, analisis beban kerja,
evaluasi jabatan, perencanaan
kinerja, standar kompetensi,
perencanaan pengembangan
kompetensi, pemeringkatan
jabatan/job grading)
2. Mampu penyelenggaaran
penyusunan dan perencanaan
kebutuhan, rekruitmen, analisis
jabatan, analisis beban kerja,
evaluasi jabatan, perencanaan
kinerja, standar kompetensi,
perencanaan pengembangan
kompetensi, pemeringkatan
jabatan/job grading)
3. Mampu memberikan bimbingan
pegawai lain dilingkup organiasi
dalam penyelenggaraan
administrasi, penyusunan
tahapan manajemen ASN serta
sistem informasi manajamen
ASN
13. 4 Menyusun norma, standar, prosedur, 1. Mengevaluasi pedoman penyusunan

pedoman dan petunjuk teknis standar


Penyusu- standar kompetensi jabatan kompetensi jabatan yang ada,
nan menganalisis kelebihan dan
14 3 Mampu menyusun norma, 1. Mampu menganalisis perencanaan
standar, prosedur, pedoman
Pengembangan dan petunjuk teknis pengembangan
Kompetensi pengembangan kompetensi, proses dan hasil pelaksanaan
kompetensi dan atau pengembangan kompetensi serta sistem
evaluasi dan evaluasi
pengembangan kompetensi yang ada pada
saat ini menemukenali kelemahan dan
kelebihan yang ada dan mebuat
rekomendasi perbaikan

2. Menyusun norma

standar, kriteria ,prosedur pedoman,

petunjuk teknis penyusunan

perencanaan

pengembangan kompetensi, pelaksanaan

dan evaluasi pengembangan kompetensi

3. Mampu mengkoordinasikan menyusunan

perencanaan pengembangan kompetensi

secara instansional
15 Manajamen 3 Mampu menyusun sasaran 1. Mampu merumuskan sasaran kinerja organisasi,
kinerja organisasi,
Kinerja. membimbing, membimbing penyusunan rencana pelaksanaan

penyusunan rencana kegiatan dan penyusunan rencana kinerja


kinerja mengevaluasi dan
III PERSYARATAN JABATAN
Tingkat
Jenis Persyaratan Uraian
pe
nti
ng
ny
a
th
d
Ja
ba
ta
n
Mutlak Penting Perlu

A. Pendidikan 1 Jenjang S1/DIV


2 Bidang Ilmu Administrasi Negara, Manajemen, Pemerintahan

B. Pelatihan 1 Manajerial Kepemimpinan V


V

IV
Kepemimpinan III
2 Teknis V.
PROPORSI KOMPETENSI TEKNIS, MAJAJERIAL SOSIAL KULTURAL
Kompetensi
Jabatan Jenjang jabatan
So Manajerial Teknis
sial
Kult
ural
Utama 20% 70 % 10%
JPT
Madya 20% 60 20 %
%
Pratama 20% 50 30 %
%
Administrator 20% 40 % 40 %
JA
Pengawas 20% 30 % 50 %
Pelaksana 20% 20 % 60 %
Utama 20% 50 % 30 %
JF
Keahlian Madya 20% 40 % 40 %
Muda 20% 30 % 50 %
Pertama 20% 20 % 60 %
Penyelia 20% 40 % 40 %
JF
Mahir 20% 30 % 50 %
LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN

Menyusun Kamus Kompetensi Teknis


Sesuai PerMenpan & RB N0. 38 Tahun 2017
• Verifikasi konsep kamus kompetensi teknis
dengan instansi terkait, ahli, profesi
• Validasi Kamus Kompetensi Teknis

Menyusun Standar Kompetensi


Sesuai PerMenpan & RB N0. 38
Tahun 2017
• Verifikasi konsep standar kompetensi
dengan pemangku jabatan, atasan, dll
• Validasi standar kompetensi

46
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai