KEBUDAYAAN
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI DAN KERJA SAMA
INTERNASIONAL DALAM PEMBERANTASAN
KORUPSI
KELOMPOK 3:
O MAHYUNI (PO.71.4.261.17.2.021)
O MUH. TAUFIQ DAHLAN (PO.71.4.261.17.2.022)
O NIA ELVIRA (PO.71.4.261.17.2.023)
O NOBEL YUSUF (PO.71.4.261.17.2.024)
O NUR AENI (PO.71.4.261.17.2.025)
O NURFITRIANI FARADHIBASARI (PO.71.4.261.17.2.026)
O NURHIDAYANTI R (PO.71.4.261.17.2.027)
O NURSYAMSUL BURHAN (PO.71.4.261.17.2.028)
O NURWAHIDA S (PO.71.4.261.17.2.029)
O RISNAENI (PO.71.4.261.17.2.030)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
O Korupsi telah mengakibatkan kerugian materil keuangan negara yang sangat besar. Namun
yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya perampasan dan pengurasan keuangan
negara yang dilakukan secara kolektif oleh kalangan anggota legislatif dengan dalih studi
banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya di luar batas kewajaran. Bentuk
perampasan dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi hampir di seluruh wilayah
tanah air. Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu warga indonesia,
sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan. Maka dari itu korupsi harus di berantas, jika
kita tidak dapat memberantas korupsi, atau paling tidak mengurangi sampai pada titik nadir
yang paling rendah.
O Namun, Pada saat ini ada indikasi terjadinya sikap apatis masyarakat terhadap tindakan
korupsi. Masyarakat seakan telah jenuh dan terbiasa dengan kasus-kasus korupsi yang
mencuat kepermukaan. Tidak ada sanksi moral dari masyarakat terhadap para koruptor.
Bahkan, secara tak langsung budaya korupsi telah merajalela ditengah-tengah kehidupan
masyarakat. Pada setiap aspek kehidupan, selalu ditemui budaya korupsi yang telah mengakar
dan menjadi kebiasaan lumrah setiap orang.
O Maka dari itu, di sini kami akan membahas tentang pemberantasan korupsi yang mencangkup
upaya pencegahan, dan kerjasama internasional pemberantasan korupsi.
LANJUTAN..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terdapat pada latar belakang di
atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
O Bagaimana upaya pencegahan pemberantasan korupsi?
O Bagaimana kerjasama internasional dalam pemberantasan korupsi?
C. Tujuan
O Mengetahui upaya pencegahan pemberantasan korupsi.
O Mengetahui kerjasama internasional dalam pemberantasan korupsi.
D. Manfaat
O Bagi penulis dapat dijadikan sebagai sumber ilmu dan sumber
pengetahuan tentang materi yang terkait Upaya pencegahan dan
kerjasama internasional dalam pemberantasan korupsi
BAB II PEMBAHASAN
A. UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI
Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak
korupsi di Indone-sia, antara lain sebagai berikut :
1. Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) melakukan kajian sistem dan
kebijakan pada berbagai kementrian atau lembaga maupun pemerintah
daerah. Dalam kajian tersebut KPK melakukan analisis data dan
observasi langsung. Kajian dilakukan dalam rangka mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan sistem atau kebijakan yang berpotensi korupsi.
Setelah itu, KPK memberikan rekomendasi perbaikan agar
dilaksanakan oleh kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah
bersangkutan. Edukasi dan kampanye yang dilakukan KPK merupakan
bagian dari upaya pencegahan memiliki peran strategis. Melalui
edukasi dan kampanye KPK berusaha membangun perilaku dan budaya
antikorupsi.
Lanjutan..
O Tujuan dari rangkaian kampanye adalah untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat
mengenai korupsi dan dampak buruknya.
Ujungnya adalah menumbuhkan benih benih
antikorupsiserta perlawanan terhadap korupsi.
Program edukasi dilakukan melaluiberbagai
kegiatan termasuk meluncurkan produk
antikorupsi, antara lain modul modul
pendidikan antikorupsi.
2. Pemberdayaan Masyarakat dan
Pembentukan LSM
O Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfungsi
melakukan pengawasan terhadap perilaku pejabat pemerintah maupun
parlemen, juga merupakan hal yang sangat penting dalam mencegah
terjadinya korupsi. Salah satu contoh adalah Indonesia Corruption
Watch (ICW), yakni sebuah LSM lokal yang bergerak khusus dalam
pemberantasan dan pencegahan korupsi.
O Masyarakat juga harus disediakan sarana agar dapat dengan mudah
melaporkan kejadian korupsi kepada pihak yang berwenang secara
bertanggung jawab. Mekanisme pelaporan harus mudah dilakukan
misalnya melalui telepon, internet, dan sebagainya. Media cetak juga
berperan penting dalam pencegahan korupsi, selain berfungsi sebagai
media kampanye antikorupsi, media juga efektif untuk melakukan
pengawasan terhadap perilaku pejabat publik.
3. Membagun situasi politik dan pelayanan
publik yang sehat dan bersih
O Menurut hasil riset dari tahun 2009 sampai
sekarang,diketahui bahwa lembaga paling
korup di Indonesiaadalah Dewan Perwakilan
Rakyat. Hal ini dapatterjadi karena bermula
dari proses pemilihan umumyang tidak sehat
dan bersih. Usaha yang dapatdilakukan untuk
memperbaiki situasi politik di Indonesia antara
lain:
Lanjutan..
O Mengadakan pendidikan politik yang baik kepada
masyarakat dan pemilih pemula
O Meningkatkan kesadaran dalam berpolitik
O Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat
yang mencolok
O Melakukan penerimaan pegawai dan pejabat politik
berdasarkan prinsip keterampilan teknis
O Para pegawai dan pejabat politik selalu diusahakan
kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa tua
O Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi
organisasi pemerintahan melalui penyederhanaan jumlah
departemen beserta jawatan di bawahnya
O Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan
disiplin kerja yang tinggi
4. Pendidikan Anti Korupsi Sejak
Dini
Penanaman nilai-nilai anti korupsi seharusnya
sudahdimulai sejak usia anak sangat dini. Hal ini tentunya
tidak lepas dari peran aktif dua institusi utama tempat
anak-anak memperoleh nilai dan menerapkannya
dalamkehidupan mereka. Kedua institusi ini merupakan
keluarga dan sekolah. Upaya yang dapat dilakukan dalam
menanamkan nilai anti korupsi kepada anak-anak melalui
kedua institusi ini adalah sebagai berikut:
O Mengembangkan Materi Pendidikan AntiKorupsi Untuk
Orang Tua dan Pengajar
O Memasukkan pendidikan anti korupsi kedalam
kurikulum sekolah sejak dini
5. Pembenahan sistem pendidikan moral value/ nilai moral