Anda di halaman 1dari 40

RENCANA

KONTIJENSI &
PERAN TENAGA
KESEHATAN
Debora Asri Permata
A4/1710211061
TAHAPAN PENANGGULANGAN
BENCANA
TAHAPAN PENANGGULANGAN
BENCANA
RENCANA KONTIJENSI
◦ Kontinjensi adalah suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar-
benar terjadi.
◦ Perencanaan kontinjensi adalah proses perencanaan ke depan, dalam
keadaan tidak menentu, di mana scenario dan tujuan disetujui, tindakan
manajerial dan teknis ditentukan, dan sistem untuk menanggapi kejadian
disusun agar dapat mencegah, atau mengatasi secara lebih baik keadaan atau
situasi darurat yang dihadapi
POSISI RENCANA
KONTIJENSI
WAKTU PEMBUATAN
◦ Dibuat sesegera mungkin setelah ada tanda-tanda awal akan terjadi bencana
atau adanya peringatan dini (early warning)
◦ Kalau yang terjadi jenis bencana tiba-tiba, tanpa ada tanda-tanda terlebih
dahulu  menggunakan data kejadian bencana di masa lalu
PRINSIP-PRINSIP
◦ Proses penyusunan bersama
◦ Rencana penanggulangan bencana untuk jenis ancaman tunggal (single hazard) atau
collateral/ikutan
◦ Rencana kontinjensi mempunyai scenario
◦ Skenario dan tujuan yang disetujui bersama
◦ Dilakukan secara terbuka (tidak ada yang ditutupi)
◦ Menetapkan peran dan tugas setiap sector
◦ Menyepakati consensus yang telah dibuat bersama
◦ Dibuat untuk menghadapi keadaan darurat
KONDISI
PENYUSUNAN
 Proses perencanaan kontinjensi hanya sesuai untuk peristiwa atau
kejadian dengan tingkat besar dan parahnya dampak yang
ditimbulkan
METODE PENYUSUNAN
◦ Melalui lokakarya yang dipandu oleh fasilitator yang sudah mendalami
penyusunan rencana kontijensi, termasuk wakil masyarakat
◦ Pelaku penyusunan: Lembaga pemerintah, TNI/POLRI, Lembaga
usaha/swasta, organisasi kemasyarakatan, BMKG, PMI, SAR, relawan
penanggulangan bencana, ORARI/RAPI, LSM/NGO, perguruan tinggi, media
massa, tokoh masyarakat/agama, pramuka, organisasi pemuda dan pihak-pihak
lainnya yang relevan dengan jenis ancamannya.
PENYELENGGARAAN
◦ Penyusunan rencana kontinjensi dilakukan melalui kegiatan pelatihan terlebih
dahulu atau melalui forum lain seperti rapat koordinasi, yang dilanjutkan
dengan bentuk pertemuan atau lokakarya.
PROSES
PERENCANAAN
KONTINJENSI
Debora Asri Permata
A4/1710211061
PENDAHULUAN
◦ Dilakukan melalui tahapan persiapan dan pelaksanaan
◦ Tahapan persiapan, meliputi: penyediaan peta wilayah
kabupaten/kota/provinsi, data kabupaten/kota dalam angka, data tentang
ketersediaan sumberdaya dari masing-masing sector/pihak/instansi/organisasi
dan informasi dari berbagai sumber/unsur teknis yang dapat
dipertanggungjawabkan
◦ Tahapan pelaksanaan, berupa penyusunan rencana yang didahului penialaian
bahaya, penentuan tingkat bahaya, penilaian risiko.
ALUR
PENYUSUNAN
PENILAIAN BAHAYA

◦ Dilakukan dengan: identifikasi jenis ancaman (menggunakan catatan


data/sejarah kejadian bencana) dan pembobotan ancaman (dimasukkan ke
dalam tabel).
PENILAIAN
BAHAYA
PENILAIAN
BAHAYA
PENENTUAN KEJADIAN
◦ Dilihat dari data matriks skala tingkat bahayanya
◦ Jika terdapat 2 atau lebih ancaman/bahaya yang menempati kolom “merah”
(berisiko tinggi dan urgensi), maka penentuan/penilaian risiko bencana
dilakukan dengan kesepakatan bersama (lintas sector) yang dinilai paling
urgensi/prioritas.
PENGEMBANGAN SKENARIO
◦ Dilihat dari peta wilayah, maka dapat diidentifikasi masyarakat dan
daerah/lokasi yang terancam bencana  dapat diperkirakan luas/besarnya
dampak bencana yang mungkin terjadi.
◦ Dalam scenario juga diuraikan:
1. Waktu terjadinya bencana (misalnya: pagi, siang, malam)
2. Durasi/lamanya kejadian
3. Tingginya genangan air (banjir)
4. Tinggi dan jarak jangkauan ombak ke daratan (tsunami)
5. Hal-hal lain yang berpengaruh thd besar-kecilnya kerugian/kerusakan
PENGEMBANGAN SKENARIO
Terdapat 5 aspek yang terkena dampak bencana:
1. Aspek kehidupan/penduduk; berupa kematian, luka-uka, pengungsian, hilang, dll.
2. Aspek sarana/prasarana; berupa kerusakan jembatan, jalan, instalasi PAM, PLN,
kerusakan rumah penduduk, dll.
3. Aspek ekonomi; kerusakan pasar tradisional, gagal panen, terganggunya
perekonomian/perdagangan, transportasi, dll
4. Aspek pemerintahan; berupa kehancuran dokumen/arsip, peralatan kantor,
bangunan pemerintah, dll.
5. Aspek lingkungan; berupa rusaknya kelestarian hutan, danau, obyek wisata,
pencemaran, kerusakan lahan perkebunan/pertanian, dll.
PENGEMBANGAN
SKENARIO
PENGEMBANGAN
SKENARIO
PENGEMBANGAN
SKENARIO
PENETAPAN KEBIJAKAN
& STRATEGI
PERENCANAAN SEKTORAL
1. Langkah pertama: identifikasi kegiatan
a. Situasi sektor; gambaran kondisi (terburuk) pada saat kejadian
b. Sasaran sektor; sasaran yang akan dicapai dalam penanganan kedaruratan
sehingga masyarakat/korban bencana dapat ditangani secara maksimal
c. Kegiatan sektor; kegiatan yang dilaksanakan selama kedaruratan
d. Identifikasi pelaku kegiatan; pemerintah, non-pemerintah, dan
masyarakat luas
e. Waktu pelaksanaan kegiatan; sebelum/menjelang kejadian bencana,
sesaat setelah terjadi bencana dan setelah bencana atau setiap saat
PERENCANAAN SEKTORAL
2. Langkah kedua: proyeksi kebutuhan; kebutuhan dan ketersediaan
sumberdaya, terdapat kesenjangan/kekurangan sumberdaya, dengan jalan
keluar:
a. Sumberdaya/potensi masyarakat dan pemerintah daerah setempat
b. Bantuan dari Lembaga usaha/swasta
c. Sumberdaya/potensi daerah yang berdekatan
d. Sumberdaya/potensi dari level pemerintahan yang lebih tinggi
e. Kerjasama dengan berbagai pihak
f. Bantuan masyarakat internasional yang sah dan tidak mengikat
PERENCANAAN SEKTORAL
◦ Tanggap darurat telah selesai, barang-barang yang sifatnya “tidak habis pakai”
berstatus barang inventaris negara/pemerintah/pemerintah daerah dan setiap
saat dapat dimanfaatkan kembali untuk penanganan darurat
◦ Kelebihan barang yang sifatnya “habis pakai”  disalurkan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
PERENCANAAN SEKTORAL
SINKRONISASI/HARMONISASI
◦ Dilakukan di rapat koordinasi yang dipimpin oleh Bupati/Walikota/Gubernur
atau pejabat yang ditunjuk
◦ Untuk mengetahui siapa melakukan apa, agar tidak terjadi tumpeng tindih
kegiatan
◦ Hasil: kesepakatan/consensus dari rapat koordinasi lintas pelaku, lintas fungsi
dan lintas sektor
FORMALISASI
◦ Rencana kontinjensi disahkan oleh pejabat yang berwenang yaitu
Bupati/Walikota (daerah kabupaten/kota) dan oleh Gubernur (daerah provinsi)
dan menjadi dokumen resmi dan siap untuk dilaksanakan menjadi Rencana
Operasi Tanggap Darurat
◦ Disampaikan ke pihak legislative untuk mendapatkan komitmen/dukungan
politik dan alokasi anggaran
RENCANA TINDAK
LANJUT
Debora Asri Permata
A4/1710211061
PENDAHULUAN
Terdiri dari
1. Simulasi/gladi
menguji rencananya; diusahakan supaya besaran dan skalanya mendekati
peristiwa/kejadian yang diskenariokan
2. Pemutakhiran Data
3. Transisi
4. Re-entry
PEMUTAKHIRAN DATA
TRANSISI
APABILA BENCANA TERJADI
1. Rapat koordinasi
- Aktivasi pusat pengendali operasi (Pusdalops) menjadi posko
- Penetapan dan pengiriman TRC ke lapangan untuk pertolongan
penyelamatan dan evakuasi serta kaji cepat korban.
2. Pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat
3. Evaluasi; pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, perpanjangan masa
tanggap darurat dan penyataan secara resmi berakhirnya tanggap darurat
RE-ENTRY
PERAN TENAGA
KESEHATAN
PRABENCANA
Debora Asri Permata
A4/1710211061
PERAN
TENAGA KESEHATAN

1. Mengikuti pelatihan dan Pendidikan yang berhubungan dengan penanggulangan


ancaman bencana untuk tiap fasenya.
2. Terlibat dalam berbagai dinas pemerintah, organisasi lingkungan, palang merah
nasional, maupun Lembaga-Lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan
dan simulasi persiapan menghadapi bencana kepada masyarakat.
3. Terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat
dalam menghadapi bencana
PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN

a. Usaha pertolongan diri sendiri ketika ada bencana


b. Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti
menolong anggota keluarga yang lain
c. Tenaga kesehatan dapat memberikan beberapa alamat
dan nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran, RS
dan ambulans
REFERENSI
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2011. Panduan Perencanaan
Kontinjensi Menghadapi Bencana Edisi Kedua.

Kurniayanti, M.A. 2012. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Penanganan


Manajemen Bencana. Jakarta: Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada

Anda mungkin juga menyukai