DEFINISI
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah
putih di sumsum tulang belakang, yang menyebabkan
proliferasi salah satu jenis darah putih dengan
menyingkirkan jenis sel lain (Corwin, 2008)
MENURUT PERPUSTAKAAN NASIONAL (2008), TAMBAYONG
(2000), DAN HANDAYANI (2008), KLASIFIKASI LEUKEMIA
DAPAT BERDASARKAN JENIS SEL (LIMFOSITIK ATAU
MIELOSITIK) DAN PERJALAN PENYAKIT (AKUT ATAU
KRONIK).
Leukemia Akut
dibagi menjadi : leukemia mieloid akut (AML) dan leukemia limfoblastik akut (AAL).
AML sekunder kadang terlihat pada orang yang diobati dengan kemoterapi sitotoksik
atau radioterapi.
Leukemia Limfoblastik Akut
ALL adalah bentuk keganasan hematologisyang umum terjadi pada anak. Akan tetapi,
ALL terjadi pada orang dewasa, dengan peningkatan insidens seiring pertambahan
usia.
Leukemia Mieloid Kronik
Gangguan sel benih yang disebabkan produksi tidak beraturan dari sel darah putih
mieloid. CML dapat mengenai semua kelompok usia, namun terutama berusia antara
40 dan 60 tahun.
Leukemia Limfosit Kronik
CLL adalah gangguan proliferatif limfosit. CLL adalah kasus di jumpai pada individu
berusia di atas 50 tahun.
ETIOLOGI
MENURUT HANDAYANI (2008)
Faktor genetik
Insidensi leukemia akut pada anak-anak penderita sindrom Down
adalah 20 kali lebih banyak daripada normal. Pada anak kembar
identik yang akan berisiko tinggi bila kembaran yang lain
mengalami leukemia.
Radioaktif
Akhir-akhir ini dibuktikan bahwa penderita yang diobati dengan
dinar radioaktif akan menderita leukemia pada 6 % klien dan
baru terjadi sesudah 5 tahun.
Virus
Sampai saat ini belum dapat dibuktikan bahwa penyebab
leukemia pada manusia adalah virus. Namun, ada beberapa hasil
penelitian yang mendukung teori virus sebagai penyebab
leukemia, yaitu enzyme reverse transcriptase ditemukan dalam
darah manusia.
MANIFESTASI KLINIS LEUKIMIA
Kepucatan dan rasa lelah akibat anemia
Infeksi berulang akibat penurunan sel darah putih
Perdarahan dan memar akibat trombositopenia dan
gangguan koagulasi
Nyeri tulang akibat penumpukan sel di sumsum tulang,
yang menyebabkan peningkatan tekanan dan kematian
sel. Nyeri tulang berhubungan dengan leukemia
biasanya bersifat progresif.
Penurunan berat karena berkurangnya nafsu makan dan
peningkatan konsumsi kalori oleh sel-sel neoplastik.
Limfadenopati, spinomegali, dan hepatomegali akibat
infiltrasi sel leukemik ke organ-organ limfoid dapat
terjadi.
Gejala system saraf pusat dapat terjadi. (Davey, 2005)
GEJALA LEUKEMIA AKUT
Gejala kegagalan sumsum tulang Pemeriksaan fisis
ditemukan kulit yang pucat, beberapa memar, dan
perdarahan. Demam menunjukkan adanya infeksi,
walaupun pada beberapa kasus, demam dapat
disebabkan oleh leukemia itu sendiri.
Gejala sistemik berupa malaise, penurunan berat
badan, berkeringat, dan anoreksia cukup sering
terjadi.
Gejala local, terkadang pasien datang dengan gejala
atau tanda infiltrasi leukemia di kulit, gusi, atau
system saraf pusat. (Corwin, 2009)
PEMERIKSAAN PENUNJANG (PATRICK, 2005)
Hitung darah lengkap (FBC) biasanya menunjukkan
gambaran anemia dan trombositopenia.
Pemeriksaan biokimia
Profil koagulasi
Kultur darah
Foto toraks
Golongan darah
Metotreksat sebagai antimetabolik untuk menghalangi metabolism asam folat sebagai zat
untuk sintesis nucleoprotein yang diperlukan yang diperlukan sel-sel yang cepat
membelah
Sitarabin untuk menginduksi remisi pada pasien dengan leukemia granulositik yang
Sesak Perdarahan
Demam
Risiko cidera
Risiko infeksi
Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN Kelemahan/keletihan
NOC:
Intervensi
- Endurance
NIC:
- Concentrasion
Energy management
- Energy conservation - Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
- Nutritional status: energy - Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
- Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
Criteria hasil :
- Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat
- Memverbalisasikan
- Monitor klien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
peningkatan energy untuk - Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
merasa lebih baik - Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat klien
- Menjelaskan penggunaan - Dukung klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan berhubungan dengan
kelelahan
- Bantu aktivitas sehari-hari sesuai dengan kebutuhan
- Tingkatkan tirah baring dan pembatasan aktivitas (tingkatkan periode istirahat)
- Kecemasan menurun
- Konsultasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan yang berenergi tinggi
- Glukosa darah adekuat Behavior Management
- Kualitas hidup meningkat Activity Terapy
mencari bantuan) Evaluasi bersama klien dan tim kesehatan lain tentang