Anda di halaman 1dari 20

ASPEK SOSIAL DAN

BUDAYA MARITIM
KULIAH KE-4
ASPEK BUDAYA
1. PERADABAN MARITIM
• Sejarah mencatat bahwa kekuatan maritim di tanah air
sudah ada sejak zaman dulu dan sentralnya di wilayah
pesisir dan laut
• Kerajaan di pedalaman juga tidak dipungkiri ada dan
kebanyakan dengan bukti sejarah yg cukup

• Namun keberadaannya tidak se-spektakuler kerajaan


berbasis maritim
• Pelaut Indonesia sangat teruji karena mampu mengarungi
lautan/samudera sampai ke Madagaskar
• Orang Buton merupakan bangsa maritim yang hampir
seluruh aspek kehidupannya tidak lepas dari laut, mulai
dari kelahiran sampai kematian
• Sejak dahulu terkenal sebagai pelaut di Nusantara Timur.
• Kebanyakan hubungan di dalam wilayah kerajaan
dilakukan melalui kapal layar dan kegiatan utamanya
tidak terlepas dari lautan seperti berdagang atau
mengangkut barang dengan menggunakan perahu.
SUMBERDAYA MARITIM
Sumberdaya Manusia
SUMBERDAYA MANUSIA
• Bicara mengenai laut tidak lepas dari segala sumber
kekayaan alam yang belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat Indonesia
• Laut Indonesia dapat menghasilkan ratusan triliunan
devisa dengan berbagai potensi energi terbarukan,
sumberdaya hayati beraneka ragam (ikan, terumbu
karang, lamun, hutan mangrove, dll)
• Negara tetangga (Malaysia) memanfaatkan potensi kita
dengan meningkatkan penguasaan teknologi
penangkapan ikan sehingga negara mengalami kerugian
hingga mencapai 100 M pertahun
• Sebenarnya ada dua faktor paling mendasar dalam
membangun sektor kelautan yaitu SDM dan kemampuan
teknologi
• Norwegia dan Chili menjadi acuan dalam pengembangan
sektor kelautan
• Norwegia pada mulanya adalah negara miskin di Eropa
yang hanya mengandalkan minyak bumi, namun
sekarang menjadi penghasil ikan salmon terbesar di dunia
• Chili mampu memproduksi vaksin untuk perikanan
budidaya, memiliki pakan sendiri, dan produk
perikanannya berstandar internasional
• Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia
belum mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya
• Kondisi ini terjadi karena rendahnya kualitas SDM di
bidang kemaritiman, salah satunya adalah kekurangan
tenaga pelaut
• Masalah tersebut diantaranya:
1. Jumlah lulusan belum seimbang dengan kebutuhan di
bidang pelayaran
2. Lulusan pelaut tingkat perwira hampir 75% memilih
bekerja di kapal asing atau berbendera asing dengan
alasan ekonomi
• Diperlukan pengubahan paradigma pembangunan SDM
dengan konsep kebudayaan maritim modern yang
memiliki semangat keterbukaan, kemandirian, dan
keberanian dengan ditunjang kecerdasan masyarakatnya
• Sumber daya hayati dan non hayati laut harus dapat
dikelola secara optimal
• Potensi ini meliputi perikanan, sumber daya wilayah
pesisir, bioteknologi, wisata bahari, minyak bumi, dan
transportasi
• Diperlukan sumber daya manusia berkualitas
• Melihat besarnya potensi laut nusantara, Indonesia
mestinya mempunyai infrastruktur maritim yang kuat
seperti pelabuhan yang lengkap dan modern, sumber
daya manusia di bidang maritim berkualitas serta kapal
berkelas, baik untuk jasa pengangkutan manusia, barang,
migas, kapal penangkap ikan, dan armada TNI Angkatan
Laut
• Apabila dikelola dengan baik, potensi kelautan Indonesia
diperkirakan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi
Indonesia
3. MASYARAKAT PESISIR
• Sebagian besar wilayah Indonesia adalah pesisir, namun
ironisnya sebagian besar warga di sana berada dalam
garis kemiskinan
• Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008 menyebutkan
bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta
jiwa dan 63,47% di antaranya adalah masyarakat yang
hidup di kawasan pesisir dan pedesaan
• Masyarakat pesisir adalah kelompok orang yang
mendiami suatu wilayah pesisir dan sumber kehidupan
perekonomiannya bergantung pada pemanfaatan sumber
daya laut dan pesisir
• Kemiskinan masyarakat pesisir dilatarbelakangi oleh
beberapa macam persoalan yang saling berhubungan
satu sama lain
• Dikategorikan menjadi kemiskinan struktural,
superstruktural, dan kemiskinan kultural
• Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita
oleh satu golongan masyarakat karena struktur sosial
masyarakat tersebut tidak mampu memanfaatkan
sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia
bagi mereka
• Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang terjadi
bukan dikarenakan ketidakmampuan si miskin untuk
bekerja (malas), melainkan karena ketidakmampuan
sistem dan struktur sosial dalam menyediakan
kesempatan-kesempatan yang memungkinkan si miskin
dapat bekerja
• Kemiskinan kultural adalah kemiskinan dimana
penyebabnya berasal dari dalam, budaya dia sendiri yang
menyebabkan ia terbelit dalam kemiskinan
• Lebih disebabkan karena perilaku masyarakat sendiri
• Ketika mendapatkan keuntungan yang besar, digunakan
untuk hal-hal yang tidak produktif
• Kemiskinan pada nelayan menjadi salah satu sumber
ancaman potensial bagi kelestarian sumber daya pesisir
dan lautan
• Desakan ekonomi membuat nelayan mengambil jalan
pintas dengan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan
perikanan tanpa mempedulikan akibatnya
• Sehingga pemberdayaan masyarakat pesisir menjadi
agenda penting
• Pemberdayaan lebih difokuskan pada pencerdasan para
nelayan itu sendiri agar mereka paham bagaimana
memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan,
cara mengentaskan kemiskinan, agar mata pencaharian
nelayan dapat dipandang sebagai mata pencaharian
unggulan
• Nelayan sudah saatnya mengerti bahwa pengetahuan
tentang laut itu tidak hanya pada pengetahuan yang
bersifat turun-temurun
• Tetapi kearifan tradisional yg ditransformasi menjadi
sebuah keterampilan, sehingga mendorong peningkatan
produktivitas
Ekonomi Maritim:
• Industri dan Jasa Sumber Daya
Maritim.
• Potensi dan Sumber Daya Perikanan

Pertemuan V
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai