Anda di halaman 1dari 107

PENGELOLAAN INSTALASI GAS

MEDIS DAN SISTEM TATA UDARA


Maksud dan Tujuan MFK.9

 Definisi Utilitas sering disebut penunjang adalah sistem


dan peralatan untuk menunjang layanan penting bagi
keselamatan pasien.
 Sistem ini mencangkup jaringan listrik, air, ventilasi
dan aliran udara , gas medis, perpipaan, uap panas,
limbah, sistem komunikasi dan data.
 Manajemen utilitas yang baik dapat menghasilkan
sistem utilitas berjalan efektif dan mengurangi potensi
resiko yamh timbul.
Maksud dan Tujuan MFK.9
Rumah sakit perlu membuat regulasi pengelolaan sistem utilitas
yang sekurang kurangnya meliputi :
a) Ketersediaan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh
hari dalam seminggu secara terus menerus;
b) membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem
utilitas, memetakan pendistribusiannya, dan melakukan update
secara berkala;
c) Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen
utilitas yang ada di daftar inventaris;
d) Jadwal pemeriksaan, testing, dan pemeliharaan semua sistem
utilitas berdasar atas kriteria seperti rekomendasi dari pabrik,
tingkat risiko, dan pengalaman rumah sakit;
e) Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk
membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau
sebagian.
PROGRAM MANAJEMEN
PRASARANA INSTALASI GAS
MEDIS DAN SISTEM TATA UDARA
OUTPUT
What’s The need ? 1. Kualitas sistem gas medis dan tata udara
sesuai dengan standar
2. Kondisi sistem gas medis dan tata udara
yang handal
3. Sistem gas medis dan tata udara laik
operasional
4. Daftar Inventaris sistem gas medis dan
Program Manajemen tata udara
5. Informasi besarnya nilai dan kondisi asset
Prasarana gas medis dan tata udara
6. Sistem sistem gas medis dan tata udara
dilengkapi dengan SOP
7. Operator dan teknisi mahir dan
tersertifikasi
8. Perbaikan sistem sistem gas medis dan
tata udara yang efektif
Impact 9. Pemenuhan terhadap Standar KARS
20127/ JCI
1. Mutu layanan meningkat
2. Akreditasi RS terwujud
3. Keamanan bagi pasien
terpenuhi (Patient Safety
Outcome
terpenuhi)
4. Manajemen & Pelaku tindak
Safety
medik terlindungi dari mal-
Quality
praktek & tuntutan hukum
Cost effectiveness
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4
TAHUN 2016
TENTANG
PENGGUNAAN GAS MEDIK DAN
VAKUM MEDIK PADA FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
Dokumen Acuan (Peraturan)
UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
Pasal 7
(1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian, dan peralatan.

Pasal 11
(1) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) dapat meliputi:

a. instalasi air;
b. instalasi mekanikal dan elektrikal;
c. instalasi gas medik;
d. instalasi uap;
e. instalasi pengelolaan limbah;
f. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
g. petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi
keadaan darurat;
h. instalasi tata udara;
i. sistem informasi dan komunikasi; dan
j. ambulan.

(2) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus


memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan
kesehatan kerja penyelenggaraan Rumah Sakit

(3) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dalam


keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik.
(4) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah
Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di
bidangnya.

(5) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah


Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan
berkesinambungan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai prasarana Rumah


Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan
ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri.
Keamanan Prasarana

Aman berarti Instalasi Prasarana memberikan rasa


nyaman bagi pasien maupun petugas kesehatan dan
instalasi prasarana terlindung dari kemungkinan
bahaya/gangguan dari luar karena instalasi prasarana
memenuhi unjuk kerja sesuai yang dipersyaratkan oleh
standar/peraturan yang berlaku.
Keamanan instalasi prasarana dapat
dicapai dengan cara :

1. Pemilihan & Pemenuhan Standard Yang


Digunakan

2. Pengujian/inspeksi instalasi secara berkala

3. Pemeliharaan instalasi prasarana yang


berkesinambungan
Persyaratan standar dokumen teknis IGM
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Gas Oksigen
Berat molekul : 31,9988 gr. / mol. BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN
Oksidator UN No. : 1073 TYPE
BAHAYA

KEBAKARAN Bersifat Oksidator Jauhkan dari Jika terjadi kebakaran


Membantu proses perbakaran / minyak, oli, gunakan Pemadam api :
memperbesar nyala api. gemuk, api dan Dry chemical, CO2
zat - zat lain yang Semprotkan air pada
mudah terbakar. silinder O2 yang ada
disekitarnya supaya
dingin.

LEDAKAN Bisa menimbulkan ledakan / Jauhkan dari api Tabung silinder Oksigen
pecahnya tabung silinder . atau sumber bertekanan tinggi ( 150
panas lainnya. Atm. ) dapat meledak /
pecah, terkena panas
yang tinggi.
PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN
PERTAMA
Menyebabkan iritasi, pusing, jika menghi-rup Bawa penderita ke
• Inhalasi Oksigen murni dalam jumlah besar. - Hindari hirup tempat yang segar dan
O2 istirahatkan, jika perlu
dalam jumlah bawa segera ke
besar. Poliklinik / Rumah
- Pindahkan, atasi Sakit terdekat.
jika ada tabung
bocor
• Kulit Kulit melepuh atau luka / beku karena pengaruh Pakai sarung Siram dengan air
dingin, jika terkena O2 cair. tangan, sepatu hangat ( 30-40 0 C) pada
pelindung. bagian kulit yang
Hindari kontak terbakar atau luka
kulit dengan O2 karena dingin, jika
cair. perlu bawa ke segera ke
Rumah Sakit.
• Mata Penglihatan kabur atau iritasi ke mata. Pakai pelindung Bilas mata dengan air
mata saat bersih + 15
menangani O2 menit dan jika perlu
cair bawa ke R.S.
PENANGANAN KEBOCORAN / PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN
TUMPAHAN

Stop kebocoran jika dapat Pada tempat yang kering dan Wadah :
dilakukan tanpa resiko. berventilasi baik. Silinder / Tangki O2.
Jika tidak bisa diatasi segera Jauhkan dari bahan yang mudah Penandaan :
pindahkan ke tempat yang terbakar , api / panas, minyak, oli Oksidator
terbuka, dijaga / dijauhkan dari dan menyebabkan kerusakan.
api / sumber panas serta bahan
yang mudah terbakar. Isolasi
sekitar dan dilarang masuk orang
yang tidak berkepentingan.
Memiliki
Gambar Instalasi Gas
Persyaratan Teknis Instalasi Gas
medis
Penggunaan MANIFOLD pada IGM

Manifoldmanual
Se m iAu t om a t i c

F u l l yAu t o m a t i c
Persyaratan Pipa Instalasi Gas Medis
Pipa tembaga jenis / type yang dipakai
adalah
A S T M B819 dan BSEN 13348 Type L
dan K
Pipa stainless steel menggunakan
standar/type ASTM A316 , 304

HARUS ADA SERTIFIKAT DARI


PEMASOK PIPA GAS
SENTRAL GAS MEDIK
SYARAT MINIMUM SENTRAL GAS
MEDIK :

1. Mudah dijangkau transporasi

2. Dilengkapi Master Alarm

3. Jauh dari sumber panas dan Oil


GEN
K SI 4. Ventilasi udara cukup.
L
O
TR AL N2O
A SEN
NTR 5. Penerangan yang memadai
S E
6. Luas ruang disesuaikan dengan
kebutuhan mempertimbangkan keamanan
dan kenyamaan operator saat melakukan
A N pemindahan tabung dan pemeliharaan.
D
UM
C 7. Dilengkapi alat pemadam kebakaran
VA AIR
A L S
TR ES 8. Lantai tidak boleh licin
EN PR
S OM 9. Ruang jaga operator
C
IGM HARUS DIBERI RAMBU
PERINGATAN
Persyaratan Pemasangan Pipa gas medik

•Memperhatikan spesifikasi dan ketebalan pipa tembaga

•Pemasangan diatas plafon harus diberi penyangga

•Pipa diberi warna/lebel sesuai jenis gas nya dan arah aliran gas

•Setiap lantai harus dilengkapi ZONE VALE dan Alarm

•Pemasangan instalasi pipa harus didalam dinding dan dilindungi pipa PVC
Pesyaratan Alarm

Seperangkat alat yang berfungsi sebagai indikator atau pemberi sinyal jika
terdapat kerusakan serta ketidaksesuaian tekanan gas medik atau vakum
medik pada sumber atau pasokan gas medik dan vakum medik yang
terpasang pada jaringan instalasi

Alarm yang dipersyaratkan :


 1 . Alarm lokal : sebuah alarm yang terpasang pada alat/sumber
 2 . Master alarm : alarm yang diletakan di ruangan petugas atau ruangan
yang selalu terdapat petugas .
 3 . Area Alarm : alarm yang ditempatkan pada masing-masing zone
/ruangan khusus sesuai dengan kebutuhan
Lokal Alarm
Alarm lokal, yaitu alarm yang dipasang untuk memonitor fungsi sistem
kompresor udara, sistem pompa vakum bedah-medik, sistem BSGA dan
sistem udara alat. Dapat ditempatkan pada atau dalam panel kontrol
untuk peralatan mesin yang dimonitor, dan/atau didalam suatu alat
monitor, dan/atau pada suatu panel alarm terpisah
Master Alarm
Zone/Area Alarm dan valve
OUTLET

DISS connection

Ceiling type Outlet Reel type outlet

Ceiling type outlet

Ceiling Column
DISS standard Ceiling Module
PEMBEDAAN WALL OUTLET GAS MEDIK
Beberapa bentuk Standart pada wall Out let
PERSYARATAN TEKNIS OUTLET
OUTLET
Area Perawatan / Ruang Rawat
Pemasangan outlet pada ruangan
1. Ditanam pada dinding dengan ketinggian antara 140 s/d 150
cm diatas lantai;
2. Terminal keluaran (Outlet) yang digantung (Ceiling
Column) pemasangannya digantung pada kontruksi plafon
yang kuat untuk menahan beban tersebut;
3. Bila digunakan untuk melayani 1 (satu ) bed, maka diletakan
disebelah kanan;
4. Bila digunakan untuk melayani 2 (Dua ) bed, maka
diletakan ditengah-tengah bed tersebut;
5. Untuk kamar operasi dipasang dekat dengan bagian kepala
pasien pada meja operasi;
6. JARAK ANTAR OUTLET MINIMAL 20 CM DARI
KOTAK KONTAK, HORISONTAL
Proteksi
Penutup header

Rantai Pengaman
Pewarnaan tabung gas

1) Oksigen medis berwarna putih


2) Dinitrogen oksida berwarna biru tua
3) Karbon dioksida berwarna abu- abu
4) Nitrogen berwarna hitam
5) Argon berwarna hijau
6) Helium bewarna coklat
Valve Connection
BS : British Standard (Inggris, Singapore, Indonesia)
CGA : Compressed Gas Association (Amerika)
DIN: Deutsche Industrial Normalization (Jerman)
JIS : Japan Industrial Standard (Jepang)

Tidak boleh di modifikasi !!!!!!!!


valve tabung mempunyai ulir yang baik dan jenis ulir
yang berbeda sesuai dengan jenis gas :

1) Oksigen, ulir dalam


2) Nitrous Oxide/Dinitrogen oksida (N2O), ulir luar
3) Karbon dioksida, ulir luar
4) Udara tekan, ulir dalam
5) Nitrogen N2, ulir dalam
IDENTIFIKASI STAMP PADA CYLINDER

JIS Spec. ICC/DOT/CTC Spec.

Identitas/Merk pabrik pembuat Tekanan pengisian ( dalam PSI )


O2 Type cylinder
Jenis gas yang diisikan Standar regulasi Amerika
G 1234 10-82 DOT-3AA-2265
V 46.7 TP 250 12345
W 53.5 FP 150 Bulan - Tahun pengetesan ABCD

Tekanan pengetesan
(dalam ATM atau Kg/Cm2) Bulan - Tahun pengetesan

Tekanan pengisian Simbol identifikasi


(dalam ATM atau Kg/Cm2) (register oleh the Bureau of explosives)

O2

No seri cylinder Spesifikasi / type cylinder

Volume kapasitas air (dalam liter) No seri cylinder

Berat cylinder kosong


(tanpa kran dan tutup/cap) Merk pabrik pembuat
IDENTIFIKASI
CYLINDER
1. Nama Pemilik
2. Nama Gas yang akan di isikan
3. Nomer Cylinder
4. Tahun Pembuatan
5. Berat Cylinder kosong tanpa valve dan tutup
6. Tekanan Kerja (Filling Pressure = FP)
7. Tekanan Pengetesan (Test Pressure = TP)
8. Volume bila di isi air (Water Volume = WP)
9. Bulan dan Tahun Pengetesan (Hydrostatic Test)
Identifikasi Cylinder harus JELAS dan TIDAK DAPAT DIHAPUS
Serta di cap pada bagian kepala Baja yang tebal dari dinding
Cylinder yang MUDAH DILIHAT, DIBACA.
Identification Cylinder
Weight, Kg
Berat Cylinder dalam keadaan kosong,
tanpa valve dan tanpa tutup.

Water volume, L
Volume air dalam Cylinder pada
tekanan 1 Bar
Identification Cylinder
Sambungan

• Test Pressure (TP)


Tekanan Pengetesan = 1.5 x Tekanan
Pengisian

• Filling Pressure (FP)


Tekanan Pengisian pada Cylinder.
Harus di sesuaikan dengan perhitungan
tekanan pengetesan.
TABUNG DAN REGULATOR
REGULATOR
C/W : FLOWMETER HUMIDIFIER

TIDAK DIPERBOLEHKAN
ERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
OMOR : PER. 01/MEN/1982

MEMILIKI SERTIFIKAT
Hydrostatic Test

Masa Berlaku Hydrostatic Test :


Cylinder Baja umur 0 – 15 tahun : 5 tahun (setiap 5 tahun di test ulang)
Cylinder Baja umur 16 - 20 tahun : 3 tahun (setiap 3 tahun di test ulang)
Cylinder Baja umur > 20 tahun : 1 tahun (setiap 1 tahun di test ulang)

Catatan :
Cylinder Baja yang karena sesuatu sebab (terkena las listrik, benturan dll.)terjadi
perubahan fisik pada cylinder maka perlu dilakukan hydrostatic test ulang walaupun
masa uji belum habis
Syarat Kualitas Gas Oksigen (O2)
PABRIKAN
Standar Keluaran : 4- 5 bar
Komposisi Unsur

1. Oksigen (O2) pabrikan : > 99,5%


2. Karbon Dioksida (CO2) : < 5,0 Ppm
3. Karbon Monoksida (CO) : < 5,0 Ppm
4. Nitrogen (N2) : <100,0 Ppm
5. Argon (Ar) : < 0,5 Ppm
6. Methane (CH4) : < 50,0 Ppm
7. Hidrogen (H2) : < 5,0 Ppm
8. Nitrogen Oksida (N2O) : < 5,0 Ppm
9. Moisture (H2O) : < 25,0 Ppm
Syarat Kualitas Gas Oksigen (O2) O2
CONCENTRATOR(PSA)
Standar Keluaran : 4- 5 bar
Komposisi Unsur

1. Oksigen (O2) : > 90%


2. Karbon Dioksida (CO2) : < 5,0 Ppm
3. Karbon Monoksida (CO) : < 5,0 Ppm
4. Nitrogen (N2) : <100,0 Ppm
5. Argon (Ar) : < 0,5 Ppm
6. Methane (CH4) : < 50,0 Ppm
7. Hidrogen (H2) : < 5,0 Ppm
8. Nitrogen Oksida (N2O) : < 5,0 Ppm
9. Moisture (H2O) : < 25,0 Ppm
Syarat Kualitas Gas Nitrous Oxide (N2O)

Standar Keluaran : 4- 5 bar


Komposisi Unsur
1. Nitrous Oksida (N2O) : > 99,0%
2. Oksigen (O2) : < 0,1%
3. Nitrogen (N2) : < 0,9%
4. Karbon Monoksida (CO) : < 10 Ppm
5. Nitric Oxsida/Nitrogen Oksida : < 1 Ppm
6. Moisture : < 65 Ppm
7. Methane : niil
Syarat Kualitas Gas Medical Air

Standar Keluaran : 4- 5 bar


Komposisi Unsur
1. Oksigen (O2) : 21 % ± 1 %
2. Nitrogen (N2) : 78 % ± 1 %
3. Argon (Ar) : < 1 %
4. Carbon dioksida (CO2) : 350 ppm
5. Methane (CH4) : < 2 ppm
6. Carbon monoksida (CO) : < 1 ppm
7. Moisture : < 25 ppm
8. Kandungan oli maksimum (Maximum oil content) : max 5mg/m3
9. Maximum pressure dew point : max -10 °C
INVENTORI INSTALASI GAS MEDIS
INVENTORI INSTALASI GAS MEDIS
OUTLET Umur Sisitem Proteksi Sumber gas
instalasi Cadangan/emergency
No Fungsi ruang
O2 N2O Medical Vakum Zone Alarm Shunt Off O2 NO2
air Valve Valve

  INSTALASI GAWAT DARURAT 10 tahun          


1 Ruang Triage          
2 Ruang Observasi          
3 Ruang Resusitasi          
4 Ruang Tindakan  1  
  INSTALASI RAWAT JALAN 10 tahun          
5 Ruang Pendaftaran
6 Ruang Tunggu
7 Ruang Periksa
8 Ruang Tindakan 1
  INSTALASI RAWAT INAP 10 tahun          
9 Kamar Pasien  1 2 2      
10 Ruang Tindakan  2 2 2
11 Ruang Isolasi  3      
  INSTALASI KEBIDANAN DAN KANDUNGAN 5 tahun          
12 Ruang Periksa          
13 Ruang Kala (Labor)          
14 Ruang Melahirkan (Delivery) 3  3  
15 Ruang Pemulihan Melahirkan  1        
16 Ruang Bayi Lahir  6        
  INSTALASI BEDAH SENTRAL        
17 Ruang Pendaftaran        
18 Ruang Persiapan        
19 Ruang Induksi/Anestesi 2 2 2        
20 Scrubstation        
21 Ruang Utilitas Bersih        
22 Ruang Utilitas Kotor        
23 Ruang Persiapan Peralatan        
24 Kamar Bedah 5 5 5 5 5 5  1 YES YES
DAFTAR RISIKO
UNIT ORGANISASI : RUMAH SAKIT
BAGIAN/BIDANG/UNIT : RUANG OPERASI
KEGIATAN : Identifikasi faktor risiko di ruang perawatan medikI
Skala Pengendalian Waktu Pemantaun
Pengendalian yang Skala Status
No Pernyataan Risiko Penyebab Kemungkin yang Harus ada Pelaksa- Realisasi
ada Dampak Risiko
an (Mitigai Risiko) naan Mitigasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (9) (10)
1. Sumber Utama Gas dari Tersedia sumber
1 Kegagalan pasokan gas O2 CGM Habis Belum ada 5 5 25 Gas cadangan IGM Mei 2020  
emergensi di ruang
operasi
2. Petugas IGM Tidak Pemasangan Mei 2020
    mengetahui bila gas sudah Belum ada 5 4 20 alarm, penggantian  
habis manifold otomatis
Kaki Petugas tergentet Petugas tidak menggunakan SOP Pelaksanaan Mei 2020
2 tabung APD ( Safety Shoes) Belum ada 5 3 15 kegiatan dan  
Pengadaan APD
                   
Dampak kemungkinan terjadi
Nilai Konsekuensi /Dampak Kemungkinan Terjadi Kejadian berulang Kejadian Tunggal
1 Tidak Signifikan Sangat Jarang Kemungkinan terjadi > 5 tahun kedepan Diabaikan, Probabilitas kecil, mendekati nol
2 Kurang Signifikan Jarang mungkin terjadi sekali dalam 5 tahun Kecil kemungkinan tapi tidak diabaikan  
Kemungkinan kurang dari 50%, tapi masih cukup
3 Sedang Kadang-kadang Mungkin terjadi sekali dalam 3 tahun besar
4 Signifikan Sering Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam setahun Probabilitas 50/50    
5 Sangat Signifikan Sangat Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun Kemungkinan terjadi lebih dari 50%  
Konsekuensi / Dampak
Status Resiko 1 2 3 4 5
Katastropik /
Sangat
Nilai Kemungkinan Tidak Signifikan Kurang Signifikan Sedang Signifikan Signifikan Keterangan
5 Sangat Sering 5 10 15 20 25 Rendah
4 Sering 4 8 12 16 20 Sedang
3 Kadang-kadang 3 6 9 12 15 Tinggi
Sangat
2 Jarang 2 4 6 8 10 Tinggi
1 Sangat Jarang 1 2 3 4 5
Jadwal pemeliharaan utilitas rumah sakit

Interval waktu pemeliharaan


No Pemeliharaan Prasarana
Harian Mingguan Bulanan Tahunan Peristiwa khusus Keterangan
a. Sistem Proteksi Petir dan sistem pembumian
Bak control √ √
Pengujian sistem pembumian √
b. Sistem Tata udara
Pembersihan Ruangan AHU √ √
Pembersihan Prefilter AHU √
Penggantian HEPA Filter √
c. Sistem Gas Medis
Tabung gas √ √ Setiap pemakaian
Kran/valve tabung gas √ √
Oulet gas medis √ √
Pengujian Alarm √
Cek Kebocoran Manifold √
Resiko Bila IGM Tidak Sesuai Standar

1. Terjadi kebocoran karena penggunaan pipa yang tidak


sesuai standar konsumsi oksigen menjadi boros.
2. Sistem tidak bisa memproteksi jika terjadi human error
umumnya terjadi untuk pemakaian outlet yang tidak
sesuai standar.
3. Resiko kontaminasi pada gas yang sampai ke pasien jika
lokasi sentral gas, kadar kandungan pipa, Jenis filter tidak
sesuai dengan persyaratan.
4. Pelayanan operasional akan terhenti bila alarm proteksi
tidak terpasang.
Kondisi Sentral Gas Medis
di Rumah Sakit
(Tidak Ideal)
Kondisi Sentral Gas Medis
di Rumah Sakit
(Tidak Ideal)
Kondisi Di Rumah Sakit
SYSTEM TATA UDARA
Indoor Air Quality
Aspek yang sangat specific dari system HVAC di rumah sakit
adalah penyebaran dari airborne contaminants yang menyebabkan
penyakit infeksi. Penularan penyakit di rumah sakit biasanya
disebut Hospital – acquired infections (HAIs) yang juga disebut
nosocomial infections, di Amerika Serikat HAIs ini menyebabkan
4%-5% dari jumlah pasien (mendekati 1 juta pasien) yang ke
rumah sakit meninggal dari total jumlah rumah sakit sekitar 6000.
Meskipun kebanyakan (80 sampai 90%) dari HAIs di sebarkan
melalui kontak langsung (direct contact), sisa nya 10% - 20%
adalah disebabkan karena airborne transmission (Memarzadeh
2011) yang berkaitan dengan HVAC system, jadi peran dari HVAC
system yang buruk di rumah sakit adalah salah satu penyebab dari
HAIs .
Fungsi dari HVAC di rumah
sakit
Bukan hanya untuk mengatur kenyamanan thermal
(temperature dan kelembaban) seperti di gedung-2
perkantoran saja tetapi mempunyai fungsi lainnya yang
sangat penting yaitu untuk mencegah dan mengontrol
penyebaran penyakit infeksi dan membebaskan paparan
dari berbagai macam zat berbahaya terhadap orang-2 yang
ada di dalamnya
Selain ini ada beberapa ruangan yang memerlukan
penanganan khusus baik, temperature, kelembaban,
kebersihan, tekanan positive dan aliran udara yang khusus
seperti ruang perawatan pasien luka bakar, ruang isolasi
penyakit menular seperti TBC, HIV, Flu burung, SAR,
ruang operasi dan ruang ICU dll.
Tujuan dari Udara Ventilasi (HVAC)

Melarutkan/membersihkan kandungan
zat/gas/particel dari udara didalam ruangan

Menghilangkan bau-2 an yang ada didalam ruangan.

Mensupply oxygen untuk penghuni didalam


ruangan.

Mengurangi potensi Surgical Site Infection (SSI).


Ukuran particle dibandingkan dengan rambut
manusia
Hasil Survey untuk Rumah Sakit di
Indonesia ( 30 rumah sakit )

Tidak ada satu pun ruangan OK di rumah sakit tersebut memenuhi


ke 6 persyaratan HVAC.

Kebanyakan masalahnya:

• Kelembaban relative (RH) di dalam ruangan > 60%.


• Positive pressure ruangan tidak ada.
• Jumlah udara ventilasi yang dimasukkan tidak cukup.
•Pertukaran udara (ACH) tidak mencapai.
• Ditemukan jumlah particel melebihi class yang diijinkan oleh
standar.
• Distribusi udara diatas meja operasi tidak laminar
Untuk itu diperlukan peralatan dan
persyaratan dan design khusus HVAC nya
baik untuk mengkondisikan udara ruangan,
system udara ventilasi, jumlah udara luar yag
di sirkulasi, system filtrasi udara, pengaturan
tekanan udara ruangan dari yang bersih
sampai yang kurang bersih, aliran udara
didalam ruangan agar penyebaran baik
partikel, kuman, gas gas (VOC) berbahaya
dapat diatur.
Jenis Sistem Tata Udara
Posisi intake udara inlet (Outdoor Air)
Pastikan Intake udara luar ditempatkan sejauh
mungkin atau tidak kurang dari 9 m dari cerobong
outlet (lubang ke luar) buangan dari : peralatan
pembakaran, outlet buangan ventilasi rumah sakit
atau bangunan yang berdekatan, sistem vakum
bedah medis, menara pendingin, cerobong ven
plambing, dan area yang dapat mengumpulkan
gas buang kendaraan dan asap berbahaya lainnya
dan ditempatkan tidak kurang dari 1,8 m di atas
permukaan lantai, atau jika dipasang di atas atap
pada 0,9 m di atas permukaan atap;
Posisi udara Buang (Outlet Exhaust)
Pastikan Outlet pembuangan ditempatkan
minimal 3 m di atas permukaan lantai dan
jauh dari pintu, jendela dan area fasiltas
umum. Posisi outlet pembuangan berdiri
tegak keatas atau horizontal dan jauh dari
intake udara luar;
Parameter penentu kualitas udara di
dalam ruangan (In Door Air Quality)

1. Suhu (Temperature),
2. Kelembaban udara relatif (%RH),
3. Kebersihan udara ( Jumlah Partikel),
4. Tekanan Udara ruangan,
5. Distribusi udara didalam ruangan,
6. Pertukaran Udara (ACH).
2. Kelembaban Relative/RH

Untuk Rumah sakit dimana merupakan tempat dan


sumber dari berbagai macam penyakit dan micro
organisim , jamur, dll didalamnya, serta pasien yang
ada didalamnya kelembaban relative sangat besar
pengaruh terhadap berkembang biaknya penyakit dan
micro organism didalam nya serta kesembuhan
terhadap pasien.
Suhu dan kelembaban di Ruang Operasi
Pengaruh RH terhadap Kenyamanan dan
Kesehatan
Kebersihan udara ( Jumlah Partikel)
ISO 14644-1 CLEAN ROOM
Kebersihan
Hasil survey dan research di Amerika Serikat:
Penyebaran penyakit HAIs (Hospital – acquired
infections ) atau disebut jug nosocomial infections.
80% berasal dari direct contact.
20% berasal dari airborne infection transmission
(HVAC).
Data dari para suster dan dokter di beberapa rumah
sakit di Jakarta, mereka bilang di Indonesia bisa
terbalik atau paling sedikit 50% dari HVAC atau
Airborne infection transmission.
Kebersihan diatas meja operasi :
Class 10,000 @0,3 µm dan 3,5250
@0,5 µm (ISO 6)

Kebersihan di dalam ruangan : Class


100,000 @0,3 µm dan 35,250 @0,5
µm (ISO 7)
Air bone Particle Counter
HEPA FILTER MERV 17 (Minimum efficiency reporting value)

HEPA FILTER

HEPA Filter MERV 17 atau H17 menyaring particel 0,1 s/d 1 mikron dengan Eff = 99,97%
partikel 3,0 µm partikel 1,0 µm partikel 0,5 µm

lokas konsentrasi partikel (jumlah/m3) Loka konsentrasi partikel (jumlah/m3) Lok konsentrasi partikel (jumlah/m3)
i si asi
1 86.273 1 305.224 1 608.824
2 112.441 2 360.429 2 714.062
3 210.793 3 661.973 3 111.993.4
4 192.288 4 630.755 4 986.409
5 177.632 5 569.590 5 100.297.2
6 128.051 6 453.193 6 818.629

Untuk partikel 0,3 m, 95% UCL = 89.830.393 partikel/m3 masuk ISO Class : No Class
Untuk partikel 0,5 m, 95% UCL = 13.256.096 partikel/m3 masuk ISO Class : 9
Untuk partikel 1,0 m, 95% UCL = 2.583.801 partikel/m3 masuk ISO Class : 9
Luas area dari ruang OK adalah 32,86 m2 ( 5,3m x 6,2m), sehingga banyaknya lokasi
pengambilan data sebanyak = √32,86 M2 = 5,73
Sehingga kami mengambil dari 6 lokasi pengambilan sampel.
Status ruangan : at Rest

exhaust
Titik uji
Titik uji exhaust

2 3

Titik uji
Titik uji

Bed Pasien
1 4 Pintu

Titik uji Titik uji

6 5 exhaust

exhaust
TEKANAN UDARA RUANGAN
TEKANAN UDARA RUANGAN
Untuk mencegah terjadikan kontaminasi dari udara yang
kurang bersih ke dalam ruangan yang lebih bersih dan
mengatur ruangan-2 untuk pasien dengan infeksi yang
tinggi seperti TBC, Flu burung agar tidak menyebar ke
tempat lainnya serta untuk ruangan-2 yang dihuni
pasient-2 dengan daya tahan tubuh yang lemah seperti
HIV dan pasien mendapat transplan organ maka,
pengaturan tekanan udara di ruangan tersebut baik lebih
positive atau lebih negative sangat penting.
 OK : Tekanan POSITIF terhadap sekitarnya: +1 (10-12 Pa)
 ISOLASI INFEKSIUS : NEGATIF
(+)  Tekanan udara 8Pa – 15Pa.
(++)  tekana udara 16Pa – 30Pa.
(+++)  Tekanan udara 24Pa – 45 Pa.
Pressure Gauge for the cleanroom
Distribusi udara didalam ruangan
PERTUKARAN UDARA
RUANGAN
Didalam table diatas masih terlihat bahwa Depkes masih mengadopsi standard Veteran dari
Amerika Serikat untuk system seluruhnya udara luar memakai (100% all fresh air) dengan
jumlah 15 ACH, Tahun 2011 Veteran standard ini di Amerika sendiri sudah mengadopsi
standard ASHRAE 170-2008 yaitu tidak memakai 100% fresh air untuk udara supplynya
tetapi memakai standard dibawah dari Veteran Standard th 2011.
Rumus perhitungan Air Change per Hour
(ACH) Adalah :
 

ACH = Q/V
Dimana :
Q : Laju aliran udara dalam m3/h
V : Volume ruangan m3
Rumus untuk mengukur laju aliran (Q):

Flow Rate udara =


Luas pembukaan saluran udara X
Kecepatan udara rata rata
PENGUKURAN DENGAN FLOW
HOOD SECARA LANGSUNG
Pengukuran Velocity dengan analisa grid
PENGUKURAN VELOCITY MENGGUNAKAN ALAT
HOTWIRE ANEMOMETER
Ruangan OK dengan :
Panjang = 9 meter
Lebar = 6 meter
Tinggi = 3 meter

Volume (V) = Panjang x Lebar x Tinggi


= 9 x 6 x 3 = 162 m3

Hasil pengukuran velocity = 0,5 m/s

Luas bukaan diffuser = 2,4 m

Flow Rate (Q ) = 0,5 m/s x 2,4 x 3600 detik = 3.888 m3/Jam

Maka didapatkan ACH sebesar

ACH = 3.888 m3/Jam = 24 Kali per jam


162 m3
ACH 20 KALI/JAM
  AT REST   In OPERATE   REMOVE
Nitrous oxide Sevoflurane Nitrous oxide Sevoflurane Nitrous oxide Sevoflurane
Time (ppm) (ppm) Time (ppm) (ppm) Time (ppm) (ppm)
7:48:34 AM 0,54 0,00 1:33:38 PM 12,75 0,36 2:39:49 PM 0,94 0,00
7:50:48 AM 0,50 0,00 1:34:12 PM 25,33 0,85 2:40:23 PM 0,93 0,00
7:51:21 AM 0,38 0,00 1:34:45 PM 37,22 1,34 2:41:00 PM 0,88 0,00
7:51:53 AM 0,58 0,00 1:35:47 PM 30,87 1,10 2:41:35 PM 0,86 0,00
7:52:26 AM 0,42 0,00 1:36:21 PM 31,65 1,12 2:42:08 PM 0,86 0,00
7:52:59 AM 0,39 0,00 1:37:38 PM 33,91 1,19 2:42:42 PM 0,86 0,00
7:53:32 AM 0,39 0,00 1:38:12 PM 44,66 1,73     
7:54:05 AM 0,40 0,00 1:38:46 PM 80,35 3,12     
7:54:38 AM 0,40 0,00 1:39:19 PM 73,66 2,89     
1:39:53 PM 62,31 2,50     
1:40:27 PM 73,37 3,02     
1:41:01 PM 43,52 1,78     
1:41:38 PM 51,57 2,04    
MIN 0,38 0,00  12,75 0,36  0,86 0,00
MAX 0,58 0,00  80,35 3,12  0,94 0,00
AVERAGE 0,44 0,00  41,16 1,52  0,89 0,00
ACH < 10 KALI/JAM
POINT 2/KEPALA PASIEN SEBELAH KANAN selisih waktu 0:54
  AT REST   In OPERATE   REMOVE

Nitrous Sevoflurane
Time oxide (ppm) (ppm) Time Nitrous oxide (ppm) Sevoflurane (ppm) Time Nitrous oxide (ppm) Sevoflurane (ppm)
10:14:03 AM 9,52 0,24 10:33:19 AM 215,81 10,49 11:34:31 AM 90,11 5,68
10:14:36 AM 9,51 0,25 10:33:53 AM 218,22 10,4 11:37:06 AM 85,62 5,23
10:15:10 AM 9,55 0,25 10:34:26 AM 242,79 11,22 11:37:49 AM 82,34 4,98
10:15:43 AM 9,55 0,26 10:35:00 AM 244,35 11,19 11:38:32 AM 80,73 4,85
10:16:17 AM 9,59 0,27 10:35:34 AM 247,5 11,28 11:39:16 AM 79,24 4,78
10:16:50 AM 9,79 0,28 10:36:07 AM 245,94 11,27 11:40:00 AM 75,64 4,43
10:18:37 AM 9,83 0,28 10:36:41 AM 264,78 11,96 11:40:43 AM 73,96 4,34
10:19:10 AM 9,9 0,29 10:37:15 AM 280,66 12,35 11:41:26 AM 73,47 4,28
10:19:44 AM 10,02 0,29 10:37:49 AM 309,36 13,53 11:42:10 AM 72,55 4,28
10:20:17 AM 10,16 0,3 10:38:23 AM 319,36 13,82 11:42:54 AM 71,65 4,23
10:20:50 AM 10,33 0,29 10:38:57 AM 281,91 12,07 11:43:37 AM 70,73 4,09
10:21:24 AM 10,37 0,31 10:39:31 AM 298,81 12,67     
10:21:57 AM 10,64 0,31 10:40:05 AM 302,61 12,75     
10:22:30 AM 10,76 0,32 10:40:39 AM 289,07 12,22     
                 
MIN 9,51 0,24  215,81 10,40  70,73 4,09
MAX 10,76 0,32  319,36 13,82  90,11 5,68
AVERAGE 9,97 0,28  268,66 11,94  77,82 4,65
Ruang Operasi (Clean Room)
1. Temperature ruangan : 20 C – 24 C
0 o

2. Kelembaban Ruangan: < 60%.


3. Kebersihan diatas meja operasi : Class
10,000 (ISO 6)
4. Kebersihan di dalam ruangan : Class
100,000 (ISO 7)
5. Tekanan Ruangan terhadap sekitarnya: +1
(10-12 Pa)
6. Diatas meja operasi harus laminar Flow.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai