Anda di halaman 1dari 9

RESUME ETIKA PROFESI HUKUM

(KODE ETIK)

GHAFFAR RAMDI (1913030072)


HUKUM TATA NEGARA C
FAKULTAS SYARIAH
UIN IMAM BONJOL PADANG
Hakikat dan Makna Kode Etik

Kode etik (ethical cade) adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku
seseorang yang berada pada lingkungan tertentu. Etika menurut etimologi berasal dari
bahasa latin “ethic” yang mempunyai arti kebiasaan.
Menurut arti lain kode etik adalah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbutan yang secara
layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk. Kode Etik dapat diartikan pola
aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Dalam kaitannya dengan istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. Jadi Kode etik adalah kumpulan
norma-norma yang merupakan pedoman prilaku profesional dalam melaksanakan
profesinya.
Kelemahan Kode Etik

Kode etik memang diperlukan dalam pengaturan profesi agar tidak menyimpang
dan rusak orang lain, akan kode etik ini sendiri ada beberapa titik kelemahannya. Titik
kelemahan kode etik yaitu:
1) Idealisme yang terkandung dalam kode etik adakalanya tidak sejalan dengan
fakta yang terjadi di seputar para profesional. Kode etik profesi tidak lebih dari
pajangan tulisan belaka.
2) Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi
dengan hukum keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan
profesional. Hal inilah yang memberi peluang bagi profesional yang lemah
iman untuk menyimpang dari kode etik profesinya.
Tanggung Jawab Profesi

Tanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga tanggung jawab dapat dipahami sebagai
kewajiban menanggung, memikul jawab, dan menanggung segala sesuatunya.
Bertanggung jawab berarti dapat menjawab bila ditanya tentang perbuatan-perbuatan
yang dilakukan. Jadi yang dimaksud dengan tanggung jawab profesi adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
Macam-macam Tanggung Jawab Profesi
1) Tanggung jawab dilihat dari sifatnya
Tanggungjawab itu bisa langsung atau tidak langsung. Tanggung jawab bersifat
langsung, bila si pelaku sendiri bertanggung jawab atas perbuatannya. Biasanya akan
terjadi demikian. Tetapi kadang-kadang orang bertanggung jawab secara tidak
langsung.
2) Tanggung jawab dilihat dari subyeknya
Tanggung jawab bila dilihat dari segi subyeknya terbagi menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Tanggung jawab pribadi atau perorangan, artinya tanggung jawab seseorang atas
perbuatannya.
b) Tanggung jawab kolektif atau kelompok Tetapi, jenis tanggung ini dalam etika
sering kali diajukan pertanyaan apakah ada tanggung jawab kolektif atau kelompok. 
3) Tanggungjawab Dilihat dari Obyek dan Relasinya
Selain jenis tanggungjawab di atas, ada juga tanggungjawab yang dilihat dari
obyeknya dan relasi manusia yang komponen yang lainnya. Manusia itu berjuang
memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu dia
mengahadapi manusia dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam.
Realitas dan Penyebab Kurang Berfungsinya Kode Etik

1) Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya, dan hal ini seperti membudaya dari satu generasi
kegenerasi berikutnya.
2) Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya, dan hal ini seperti membudaya dari satu generasi
kegenerasi berikutnya.
3) Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat
untuk menyampaikan keluhan.
4) Tidak berjalannya control dan pengasan dari masyarakat karena masyarakat
cenderung tidak peduli dengan hal tersebut.
5) Mentalitas aparat penegak hukum yang tidak tegak dalam menindaklanjuti
pelanggaran ini.
6) Bisa juga karena suatu jabatan yang dimiliki oleh seseorang dan kekeluargaan
sehingga ia tidak memperdulikan kode etik yang ada.
Upaya mematuhi Kode Etik

Kode etik profesi adalah bagian dari hukum positif, tetapi tidak
memiliki upaya pemaksa yang keras seperti pada hukum positif yang
bertaraf undang-undang. Hal ini merupakan kelemahan kode etik profesi
bagi profesional yang lemah iman. Untuk mengatasi kelemahan ini,
maka upaya alternatif yang dapat ditempuh ialah melakukan upaya
pemaksa yang keras ke dalam kode etik profesi.  
Alternatif tersebut dapat di tempuh dengan dua cara yaitu:
1. Klausula Penundukan Pada Undang-Undang    
Setiap undang-undang mencantumkan dengan tegas sanksi yang diancamkan kepada
pelanggarnya. Dengan demikian menjadi pertimbangan bagi warga , tidak ada jalan lain
kecuali taat, jika terjadi pelanggaran berarti warga yang bersangkutan bersedia dikenai
sanksi yang cukup memberatkan atau merepotkan baginya. Ketegasan sanksi undang-
undang ini lalu diproyeksikan kepada rumusan kode etik profesi yang memberlakukan
sanksi undang-undang kepada pelanggarnya.
2. Legalisasi Kode Etik Profesi      
Kode etik profesi adalah semacam perjanjian bersama semua anggota bahwa mereka
berjanji untuk mematuhi kode etik yang telah dibuat bersama. Dalam rumusan kode etik
tersebut dinyatakan, apabila terjadi pelanggaran, kewajiban mana yang cukup diselesaikan
oleh dewan kehormatan, dan kewajiban mana yang harus diselesaikan oleh pengadilan.
Untuk memperoleh legalisasi, ketua profesi yang bersangkutan mengajukan permohonan
kepada ketua pengadilan negeri setempat agar kode etik itu disahkan dengan akta
penetapan pengadilan yang berisi perintah penghukuman kepada setiap anggota untuk
mematuhi kode etik itu. Jadi kekuatan berlaku dan mengikat kode etik mirip dengan akta
perdamaian yang dibuat oleh hakim. Apabila ada yang melanggar kode etik, maka dengan
surat perintah, pengadilan memaksakan pemulihan itu.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai