Anda di halaman 1dari 27

PERANAN IPTEK DALAM KONSERVASI

With Permitted :
Fredinan Yulianda,
TUJUAN KAWASAN KONSERVASI
• Mempertahankan keanekaragaman elemen-elemen
biologi dan proses-proses ekologi yang terdapat di alam
• Preservasi berbasis luasan dan fungsi ekosistem.
– Kawasan yang luas akan melindungi ”jasa ekosistem”
pada skala lokal dan global
• Preservasi keanekaragaman hayati
– Strategi kawasan lindung ini akan memfokuskan pada
kawasan dengan kekayaan spesies yang tinggi, seperti
ekosistem terumbu karang, atau kawasan yang unik
dengan tingkat endemisme yang tinggi.
• Melindungi spesies tertentu atau kelompok spesies dari
kepentingan tertentu.
– Terutama spesies yang diambang kepunahan
– tumbuhan dan hewan yang dilindungi untuk
dimanfaatkan secara langsung.
Pencemaran dan
kerusakan Pemanfaatan

Sumberdaya dan
lingkungan KONSERVASI
perairan

Daya dukung Bencana alam

MANAJEMEN

IPTEK
ANCAMAN SDA

•Kematian
•Penurunan Kualitas Penurunan
Lingkungan Daya Dukung
•Kehilangan habitat
•Perubahan genetik

•Penurunan Populasi
•Pengurangan habitat
UPAYA
KONSERVASI •Penurunan Jenis
DAN •Kepunahan
REHABILITASI
PERMASALAHAN
• Kepunahan suatu populasi dapat terjadi dari penurunan
keanekaragaman suatu species baik yang ada di darat maupun di
lautan.

• Kepunahan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya


kerusakan suatu ekosistem.

• Pengalihan fungsi lahan dan penangkapan ikan secara destruktif


akan berpengaruh terhadap ekosistem, misalnya pengalihan
fungsi lahan dari suatu ekosistem mangrove menjadi lahan
pertanian, dan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan
kimia akan berpengaruh terhadap habitat suatu ekosistem.

• Terputusnya rantai ekosistem tersebut maka akan berpengaruh


terhadap populasi suatu species.
KEANEKARAGAMAN

• Kunci untuk mengatasi permasalahan


menurunnya keanekaragaman genetik adalah
terletak pada keanekaragaman genetik stok
alami.

• Mempertahankan keanekaragaman genetik


tidak selalu mudah dengan meningkatnya
tekanan eksploitasi sehingga perlu adanya
monitoring genetik stok alami.
Optimasi
PENGEMBANGAN 20% Preservasi
IPTEK DALAM 20% Konservasi
KONSERVASI
Meningkat 60% Pemanfaatan

MANFAAT Daya dukung

Menurun

Gangguan Ancaman

Rehabilitasi Mitigasi
IPTEK DALAM KONSERVASI

1. TRANSPLANTASI KARANG
2. PENANAMAN MANGROVE
3. PENANAMAN LAMUN
4. PENGENDALIAN PENCEMARAN
5. PENANGGULANGAN ABRASI
6. PENANGKARAN DAN BUDIDAYA
7. PEMURNIAN GENETIK
8. RESTOCKING
CORAL
TRANSPLANTATION 5 Years

2 Years
ARTIFICIAL REEF
Bad habitat better
REHABILITASI • TRANSPLANTASI :
MEMINDAHKAN DAN MENANAM

LAMUN DI LAIN TEMPAT, MENCABUT


DAN MEMASANG PADA TANAH
LAIN ATAU SITUASI LAIN
• METODE FRAM TABUNG
BAMBU
• FASTENING WARING
• METODE PLUGS
• METODE SEED / PEMBENIHAN

CONTOH
TRANSPLANTASI
LAMUN
• METODE FRAME
TABUNG BAMBU,
MERUPAKAN
MODIFIKASI METODE
PEATPOT (CALUMPONG
DAN FONSECA, 2001)
YAITU DENGAN
MENGGUNAKAN
BAMBU BERUKURAN 25
CM BERJUMLAH 20
BAMBU PADA SETIAP
TRANSEK KUADRANT
Pembersihan tumpahan minyak
Penanggulangan…
KLASIFIKASI
PENDEKATAN
KONSERVASI
Genetik

Individu

Populasi

Komunitas

Ekosistem

Kawasan
Keanekaragaman genetik pada individu :

• Individu merupakan tingkatan dimana seleksi alam


terjadi
• Individu merupakan tingkatan dimana terjadinya
masalah genetik seperti perkawinan tertutup
• Pengetahuan genotip individu menjadi penting dalam
program perkembangbiakan buatan
• Keanekaragaman genetik selalu diukur pada tingkat
individu, kemudian ditambahkan pada tingkat populasi
dan dibandingkan dengan tingkat yang lebih tinggi.
Kita jarang menggunakan individu sebagai
dasar kajian konservasi, biasanya kita
menggunakan populasi atau spesies
sebagai unit terkecil yang lebih
diperhatikan.

Konsekuensinya, kita harus memahami


keanekaragaman genetik dari grup,
keanekaragaman di dalam dan antar
populasi.
Hewan menunjukkan pola yang
tekanan sama pada komunitas yang
berbeda dalam jangka panjang.

Penyimpangan
kematian evolusi genetika

Perpindahan spesies dalam


Bertahan perbedaan waktu, tempat dan
jarak merubah struktur
hidup komunitas di setiap lokasi.

Seleksi alam adaptasi


migrasi
Evolusi bersifat dinamis dan diharapkan
terus terjadi perubahan. Untuk
“mengelola” sesuatu yang dinamis, maka
perubahan sistem harus terus dilakukan
Baik preservasi dan konservasi
sebenarnya sama, sama-sama menjaga,
merawat, melindungi atau melestarikan.
Bedanya preservasi digunakan untuk
objek yang tidak digunakan oleh subjek,
sedangkan  konservasi masih digunakan
oleh objek sehingga jika tidak
dilestarikan objek tersebut bisa rusak
atau musnah karena kita gunakan.

konservasi jika dilihat dari objeknya


(minyak bumi,biota laut, hutan) memiliki
tujuan untuk menjaga sumber daya atau
sesuatu agar tetap lestari meskipun kita
gunakan.

Kalau preservasi objeknya itu tidak kita gunakan pun akan rusak
dengan sendirinya jika kita tidak rawat, seperti misalnya
preservasi mumi firaun, preservasi benda antik, preservasi
naskah kuno. Benda-benda tersebut jika tidak kita gunakan pun,
pasti tetap akan rusak dengan sendirinya karena usia.

Anda mungkin juga menyukai