Anda di halaman 1dari 22

Anditya Bagus

Krisna Mukti
Mahasiswa KPL
Mata Pelajaran Geografi
S M A N 1 L AWA N G
INTERAKSI
KERUANGAN DESA
& KOTA
Kelas XII
Pertemuan 1

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 2
STRUKTUR KERUANGAN
DESA
Pengertian Desa, Unsur-Unsur Desa, Ciri-Ciri Desa,
Klasifikasi Desa

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 3
Pengertian Desa

Istilah desa berasal dari bahasa


Sanskerta yaitu deshi yang
artinya tanah kelahiran atau
tumpah darah.

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 4
Ada berbagai macam pengertian Desa yang dikemukakan oleh
para ahli, antara lain:

UU No. 6 Tahun 2014


Desa adalah desa dan desa adat yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hal asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 5
R. Bintarto
Desa merupakan hasil perwujudan geografis
yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisiografis, sosial, ekonomi, politik, dan
kultural yang terdapat di suatu daerah serta
memiliki hubungan timbal balik dengan
daerah lainnya.

Sutardjo Kartohadikusum
Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana
bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 6
Unsur-Unsur Desa
INTERAKSI KERUANGAN
DESA DAN KOTA
Unsur-Unsur Desa

1. Penduduk
2. Perilaku
3. Wilayah

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 8
1. Penduduk

Penduduk yang dimaksud adalah


kualitas dan kuantitasnya. Kualitas
penduduk meliputi tingkat
pendidikan, kesehatan, mata
pencaharian, dan tingkat
kesejahteraan atau kemakmuran.

Sedangkan kuantitas penduduk


meliputi jumlah penduduk,
pertumbuhan, kepadatan,
persebaram, mobiltias, dan
sebagainya

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 9
2. Perilaku
Meliputi pola tata kehidupan atau
kelakuan, tata pergaulan masyarakat
desa, adat istiadat, dan norma-nomra
yang berlaku di daerah tersebut.
Perilaku masyarakat desa ditunjukkan
oleh adanya ikatan antarwarga yang
sangat erat.

Hal ini bisa dilihat dengan adanya


sikap gotong-royong yang
mengutamakan kepentingan bersama
daripada kepentingan pribadi

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 10
3. Wilayah
Wilayah merupakan tempat bagi
manusia untuk bisa melakukan
berbagai aktivitas, baik sosial,
ekonomi, maupun budaya. Adanya
perbedaan kondisi fisik antarwilayah
menyebabkan terjadinya perbedaan
perkembangan wilayah.

Misalnya daerah yang relatif datar


dan terletak di dekat perkotaan akan
berkembang lebih cepat dari pada
daerah pegunungan.

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 11
Ciri-Ciri Desa
INTERAKSI KERUANGAN
DESA DAN KOTA
Ciri-Ciri Desa
Menurut Soerjono Soekanto berikut ini ciri-ciri wilayah pedesaan :
1. Proses sosialnya berjalan lambat
2. Sifat gotong royong masih kuat
3. Tingkat pendidikannya relatif rendah
4. Golongan orang-orang tua kampung umumnya
memegang peranan penting
5. Masyarakanya masih memegang norma-nomra
agama secara kuat
6. Warga masyarakatnya memiliki hubungan
kekerabatan erat karena berasal dari satu keturunan
7. Corak kehidupannya bersifat paguyuban
8. Struktur ekonominya agraris
9. Cara bertaninya sebagian besar masih tradisional

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 13
Ciri-Ciri Desa
Menurut Rouceck dan Warren berikut ini ciri-ciri masyarakat pedesaan:
1. Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
2. Mobilitas penduduk rendah, baik mobilitas
horizontal (perpindahan tempat) dan mobilitas
sosial (status sosial)
3. Keluarga di pedesaan yang masih tradisional
memiliki banyak fungsi, khususnya sebagai unit
ekonomi 
4. Kelompok penduduk yang bermata pencaharian
utama di daerah tertentu dan mempunyai peran
yang cukup besar
5. Komunikasi keluarga terjadi secara langsung,
mendalam, dan informal
6. Suatu kelompok dibentuk berdasarkan faktor
geografis

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 14
Klasifikasi Desa
INTERAKSI KERUANGAN
DESA DAN KOTA
Berdasarkan Luas Wilayah
1. Desa terpencil, yaitu desa yang luasnya kurang dari 2 km²
2. Desa kecil, yaitu desa yang luasnya 2-4 km²
3. Desa sedang, yaitu desa yang luasnya 4-6 km²
4. Desa besar, yaitu desa yang luasnya 6-8 km²
5. Desa terbesar, yaitu desa yang luasnya 8-10 km²

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 16
Berdasarkan Jumlah Penduduk
1. Desa terkecil, yaitu desa yang jumlah penduduknya kurang dari 800 jiwa
2. Desa kecil, yaitu desa yang jumlah penduduknya 800-1.600 jiwa
3. Desa sedang, yaitu desa yang jumlah penduduknya 1.600-2.400 jiwa
4. Desa besar, yaitu desa yang jumlah penduduknya 2.400-3.200 jiwa
5. Desa terbesar, yaitu desa yang jumlah penduduknya lebih dari 3.200 jiwa

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 17
Berdasarkan Kepadatan Penduduk
1. Desa terkecil, yaitu desa yang kepadatan penduduknya kurang dari 100 jiwa/
km²
2. Desa kecil, yaitu desa yang kepadatan penduduknya 100-500 jiwa/ km²
3. Desa sedang, yaitu desa yang kepadatan penduduknya 500-1.500 jiwa/ km²
4. Desa besar, yaitu desa yang kepadatan penduduknya 1.500-3.000 jiwa/ km²
5. Desa terbesar, yaitu desa yang kepadatan penduduknya 3.000-4.500
jiwa/km²

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 18
Berdasarkan Perkembangan Masyarakat
1. Desa Swadaya -> Ciri-ciri desa swadaya, antara lain :

• Tergantung pada adat istiadat dan budaya setempat


• Ekonomi masyarakatnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
• Sebagian besar mata pencaharian sebagai petani
• Produktivitas rendah
• Lembaga-lembaga sosial belum berfungsi sebagaimana mestinya
• Administrasi desa belum terlaksana dengan baik
• Belum mampu mandiri
• Tingkat pendidikan rendah
• Penduduknya jarang

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 19
Berdasarkan Perkembangan Masyarakat
1. Desa Swakarya -> Ciri-ciri desa swakarya, antara lain :

• Mata pencaharian beranekaragam dan tidak tergantung hanya


pada sektor pertanian
• Lembaga-lembaga sosial mulai berfungsi sebagaimana mestinya
• Tingkat pendidikan dan kesehatan cukup tinggi
• Pola pikir mulai berubah (terbuka)
• Administrasi pemerintahan desa terlaksana dengan baik
• Mampu menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri
• Mulai mendapat pengaruh dari luar

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 20
Berdasarkan Mata Pencaharian
1. Desa nelayan, yaitu desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata
pencaharian sebagai nelayan
2. Desa industri, yaitu desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata
pencaharian sebagai pekerja di bidang industri
3. Desa pertanian, yaitu desa yang sebagaian besar masyarakatnya bekerja
sebagai petani

1 2 3

Anditya Bagus K M
Jens Martensson 21
Jens Martensson

Anda mungkin juga menyukai