Anda di halaman 1dari 11

DINAMIKA

KONFLIK
ORGANISASI DASAR-DASAR MANAJEMEN

NUR HAFIIZHAH IBRAHIM


21.066.201.018
D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT
APA ITU DINAMIKA KONFLIK???
Dinamika adalah sesuatu hal yang bersifat kemampuan atau bertenaga serta selalu bergerak dan berubah-ubah
(Idrus : 1996). Sedangkan menurut Wildan Zulkarnain (2013) dinamika adalah sesuatu hal yang mempunyai
tenaga atau kekuatan, selalu bergerak, berkembang serta bisa menyesuaikan diri terhadap keadaan tertentu.
Menurut Drs. Ariyono Suyono, Konflik merupakan suatu proses atau keadaan dimana dua pihak berusaha
menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai atau
tuntutan dari masing-masing pihak.
Sedangkan menurut James W. Vander Zander, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai
tuntutan hak atas kekayaan, status atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan bertujuan untuk
menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. Sedangkan James D. Mooney mengemukakan bahwa
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Konflik dalam organisasi adalah tiadanya kesesuaian antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok,
karena keharusan membagi sumberdaya yang langka diantara mereka atau keharusan bekerja bersama-sama,
sedangkan mereka berbeda tingkat, tujuan, nilai-nilai, ataupun persepsi.Masing-masing anggota organisasi atau
kelompok dalam hal tidak adanya kesesuaian itu berusaha saling mengungguli kemauannya atau pendapatnya.
Berdasarkan berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Dinamika konflik dalam Organisasi adalah suatu
keadaan yang selalu berubah, dimana terdapat sebuah perkumpulan yang memiliki tujuan masing-masing dan
tidak selaras dalam perjalanannya sehingga menimbulkan berbagai masalah baru yang merugikan banyak pihak.
JENIS-JENIS
KONFLIK
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi
sekaligus.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang
kerja dan lain-lain[2].
3. Konflik antar individu dan kelompok
seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang
ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar organisasi
konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian jenis konflik yang
dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
● – Konflik dalam diri individu yang terjadi bila seseorang individu menghadapi
ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya.
● – Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering
diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.
● – Konflik antar individu dan kelompok. yang berhubungan dengan individu
menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja
mereka.
● – Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama karena terjadi pertentangan
kepentingan antar kelompok.
● – Konflik antar organisasi yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi
dalam system perekonomian suatu Negara.
SUMBER TERJADINYA
KONFLIK
Pada umumnya penyebab munculnya konflik sebagai berikut :
a. Perbedaan pendapat
Suatu konflik yang terjadi karena pebedaan pendapat dimana masing-masing pihak merasa dirinya
benar, tidak ada yang mau mengakui kesalahan, dan apabila perbedaan pendapat tersebut amat tajam
maka dapat menimbulkan rasa kurang enak, ketegangan dan sebagainya.
b. Salah paham
Salah paham merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik. Misalnya tindakan dari
seseorang yang tujuan sebenarnya baik tetapi diterima sebaliknya oleh individu yang lain.
c. Ada pihak yang dirugikan
Tindakan salah satu pihak mungkin dianggap merugikan yang lain atau masing-masing pihak merasa
dirugikan pihak lain sehingga seseorang yang dirugikan merasa kurang enak, kurang senang atau
bahkan membenci.
d. Perasaan sensitif
Seseorang yang terlalu perasa sehingga sering menyalah artikan tindakan orang lain.
SUMBER – SUMBER KONFLIK

Sumber-sumber konflik terdapat pada suatu kelompok kerja atau dalam organisasi, bersumber pada 4 faktor berikut:

1. Faktor komunikasi
Faktor komunikasi dapat menyebabkan konflik didalam organisasi ketika para anggota didalam organisasi maupun antar
organisasi tidak dapat saling mengenal dan juga tidak dapat saling memahami. Contohnya: dalam organisasi sekolah (OSIS)
mempunyai beberapa defisi. Dalam satu defisi jika ketua ataupun anggotanya tidak dapat saling mengenal didalam defisinya maka
komunikasi di dalam suatu organisasi tidak berjalan dengan baik sehingga menimbulkan konflik, begitupun jika tidak saling
memahami maka pekerjaan dalam suatu organisasi tidak efisien.
2. Faktor struktur tugas dan struktur organisasi
Faktor struktur tugas dan struktur organisasi merupakan sumber konflik dalam organisasi, ketika sebagian anggota tidak bisa
memahami pekerjaan mereka pada struktur tugas yang ada atau tidak sesuai dalamm pembagian kerja, maupun prosedur kerja
yang tidak dipahami. Contohnya: salah satu anggota memiliki kemampuan dibidang IT di dalam organisasinya tetapi pada
organisasi anggota tersebut diletakkan pada defisi olahraga, maka pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tersebut tidak berjalan
dengan baik dan bisa jadi bingung dalam bekerja, maka dari hal tersebut dapat timbul konflik di dalam organisasi tersebut.
3. Faktor personal
Faktor personal dapat terjadi ketika individu-individu dalam organisasi tidak dapat saling
memahami, sehingga dapat menyebabkan konfik di dalam organisasi.
Contohnya: seseorang di dalam organisasi memiliki masalah dengan keluarga, tetapi masalah tersebut
dikaitkan dengan masalah organisasi, jadi hal tersebut dapat mengakibatkan konflik di dalam suatu
organisasi.
4. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan terjadi ketika setiap individu bekerja tidak mendukung terwujudnya suasana
kerja yang kondusif bagi evektifitas pekerjaan, seperti lingkungan yang kurang ventilasi, panas,
hingga penataan ruang yang kurang baik.
Contohnya: lingkungan yang panas dapat menyebabkan pekerjaan yang tidak efektif dalam
melakukan pekerjaan, sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan konflik.
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas.
Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :

1. Menghindar 2. Mengakomodasi
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur
yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan
ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada
memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi
menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak
konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat
kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan yang pertama.
menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak
informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak
ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu
konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan
keamanan.

4. Kompromi atau negosiasi


Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu
yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta
meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak.

5.Memecahkan masalah atau


kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai
tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang
terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
TIMBULNYA KONFLIK
Suatu konflik dapat terjadi karena masing-masing pihak atau salah satu pihak merasa dirugikan. Kerugian ini bukan hanya bersifat material,
tetapi dapat juga bersifat non material. Untuk dapat mencegah konflik, maka pertama-tama kita harus mempelajari sebab-sebab tersebut
antara lain:

SALAH SATU ATAU KEDUA BELAH PIHAK MERASA


PERBEDAAN PENDAPAT DIRUGIKAN
Perbedaan pendapat Suatu konflik dapat terjadi Tindakan salah satu mungkin dianggap merugikan yang lain, atau
karena perbedaan pendapat, dimana masing-masing masing-masing merasa dirugikan oleh pihak yang lain. Sudah
pihak merasa dirinyalah yang paling benar. Bila barang tentu seorang yang dirugikan merasa kurang enak kurang
perbedaan pendapat ini cukup tajam, maka dapat simpati atau malahan benci. Perasaan-perasaan ini dapat
menimbulkan rasa yang kurang enak, ketegangan menjurus ke arah konflik.
dan sebagainya.
PERASAAN YANG TERLALU SENSITIF
Perasaan yang terlalu sensitif mungkin adalah wajar tetapi oleh
SALAH PAHAM
pihak lain hal ini dianggap merugikan. Jadi kalau dilihat dari sudut
Salah paham juga merupakan salah satu hal yang dapat hukum atau etika yang berlaku, sebenarnya tindakan ini tidak
menimbulkan konflik. Misalnya tindakan seseorang mungkin termasuk perbuatan yang salah, meskipun demikian karena pihak
tujuannya baik, tetapi oleh pihak lain tindakan tersebut lain terlalu sensitif perasaannya, hal ini tetap dianggap merugikan,
dianggap merugikan. sehingga dapat menimbulkan konflik.
TERIM
A

Anda mungkin juga menyukai