Anda di halaman 1dari 42

Bantuan Hidup Dasar

PENDAHULUAN
Henti Jantung Mendadak
dapat terjadi kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

Menurut keterangan PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia)

dalam situs www.inaheart.org pada 7 Mei 2015, angka kejadian henti jantung berkisar

300.000 – 350.000 orang per tahunnya.


Kejadian ini dapat disebabkan oleh :
• Gangguan irama jantung
• Penyakit jantung coroner
• Abnormalitas lainnya pada jantung
• Gangguan metabolic elektrolit
• Pemakaian obat-obatan
• Keracunan obat
• Trauma atau kecelakaan.
DEFINISI

Bantuan hidup dasar (BHD) adalah


pertolongan pertama yang dilakukan pada
korban henti jantung atau henti napas
TANDA-TANDA HENTI JANTUNG

 Mendadak kehilangan kesadaran


 Tidak berespon
 Tidak bernafas normal (gasping)
 Tidak bernafas sama sekali
Kategori Penolong

(Dokter/Perawat)

(Penolong Awam)
BHD DALAM KONDISI NORMAL
(BUKAN PADA SAAT PANDEMI COVID-19)
Chain of Survival untuk Dewasa
Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar

LANGKAH LANGKAH
LANGKAH LANGKAH LANGKAH 6:
LANGKAH 4: REPEAT
2: 3: CALL 5: AIRWAY BREATHIN
1: DANGER COMPRESI
RESPONSE FOR HELP G
ON
Langkah 1 : Danger

Lihat situasi lingkungan sekitar yang dapat


membahayakan penolong dan korban.
Penolong menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
“jika tersedia “
sebaiknya korban berada di tempat kering,
keras dan datar.
Langkah 2 : Response
Cek kesadaran korban : Panggil dengan suara keras dekat
telinga sambil menepuk/mengguncangkan bahunya.

Guncangkan bahu dengan lembut


Tanya: ”apakah anda baik-baik
saja?”

Jika ada respons:


• Jangan ubah posisi korban.
• Cari hal yang tidak beres.
• Ulangi pemeriksaan berkala
Langkah 3 : Call for Help
Jika korban tidak respon:
Teriak minta bantuan kepada orang sekitar untuk
telepon Ambulance Emergency !!!

Segera dapatkan & gunakan AED


sebelum melakukan kompresi

“ jika tersedia “

Jika anda seorang diri


segera telepon call center bantuan kesehatan (*119)
dengan menyebutkan nama anda , kejadian yang
terjadi dan lokasi beserta nomor ponsel anda

Jika kejadian ini terjadi di layanan Kesehatan (RS)


segera aktivasi “code blue”
Langkah 4 :
Compresion

Cek denyut nadi di


leher
“tidak lebih dari 10
detik”

Bila tidak ada nadi,


lakukan kompresi dada
30 x
Langkah 4 : Compresion

Bebaskan dada dari pakaian

Letakkan dan kunci ke 2


pangkal telapak tangan di
tengah dada
Kompresi Dada

• Menekan
jantung dan
paru
Kompresi • Meningkatkan
tekanan rongga
dada

• Pengisian jantung
dan paru
• Menurunkan
Dekompresi tekanan rongga
dada
• Pengembangan
penuh
Lakukan kompresi dengan kedalaman
antara 5-6 cm bagi orang dewasa

Dan Kecepatan kompresi antara 100-


120 x/menit, secara teratur

Beri kesempatan dada mengembang


penuh dengan sendirinya

Kompresi tidak boleh terputus lebih


dari 10 detik
Langkah 5 : Air Way

Buka jalan nafas dengan cara :


Angkat dagu tekan dahi (Head tilt chin lift)
atau lakukan Jaw Trust
Langkah 6 : Breathing
Berikan 2 x bantuan nafas setiap sesudah 30x kompresi
dengan
Pocket Mask Bag Valve Mask
1 orang penolong 2 orang penolong

Berikan tiupan melalui Pocket Mask atau BVM


sambil melihat naiknya permukaan dada
1 Kali tiupan napas selama 1 detik
Langkah 7 : Repeat

Langkah 1: Langkah 2: Langkah 3: Call Langkah 4: Langkah 5: Langkah 6:


Danger Response for Help Compresion Airway Breathing

Ulangi kompresi dan tiupan nafas dengan


perbandingan 30 : 2 sebanyak 5 siklus…
sampai bantuan datang

Bantuan Langkah 4: Bantuan


Compresion
datang datang

Langkah 6: Langkah 5:
Breathing Air Way
EVALUASI
• Lakukan pemeriksaan nadi di leher tiap kali melakukan 5 siklus
kompresi atau 2 menit.
• Apabila nadi belum teraba, lakukan lagi kompresi dada dan
bantuan nafas dengan perbandingan 30 : 2 sebanyak 5 siklus
secara berulang sampai nadi teraba atau bantuan datang.
• Namun apabila nadi sudah teraba dan nafas korban belum
ada, berikan bantuan nafas 1 kali tiupan nafas setiap 6 detik
atau 10-12 x tiupan nafas per menit , bantuan nafas dilakukan
selama 2 menit
• Sebaiknya pemberian bantuan nafas dilakukan oleh 2 orang
penolong dengan menggunakan BVM
• Apabila nadi teraba dan korban sudah bernafas, posisikan
miring mantap (recovery position), evaluasi nadi dan nafas
setiap 2 menit.
Recovery Position

JIKA KORBAN MULAI BERNAFAS NORMAL LAGI,


TEMPATKAN DALAM POSISI “RECOVERY”
Langkah Recovery Position
Ketika alat Automatic External Defibrilator
(AED) tersedia, segera gunakan
Langkah Penggunaan AED :
• Nyalakan AED
• Buka baju dibagian dada korban
• Pasang Pad bagian sternum dan apex
• Pasangkan konektor
• Ikuti perintah
• Apabila ada perintah syok dari AED
• beri aba-aba sehingga tidak ada yang memegang korban
…lalu segera tekan tombol syok
• Setelah memberikan Syok segera bertukar posisi
penolong untuk melakukan kompresi dan bantuan nafas
dengan perbandingan tetap 30 : 2.
• Pemberian bantuan nafas dengan BVM.
• Pertukaran posisi penolong ini dilakukan setiap 5 siklus
atau 2 menit sesuai instruksi AED.
• Namun jika AED tidak memerintahkan syok, lakukan
pemeriksaan nadi di leher selama 5 detik.
• Apabila nadi belum teraba, lakukan lagi kompresi dada
dan bantuan nafas dengan perbandingan 30 : 2
BHD Di Masa Pandemi Covid 19
BHD PADA ANAK & BAYI
Bantuan Hidup Dasar pada Anak

Teknik dasar sama seperti


pada dewasa
Kompresi dada dengan satu tangan
pada anak usia 1-8 tahun
Chain of Survival untuk Pediatri

Cegah henti jantung

Mulai high quality CPR

Cepat aktifkan sistem respon emergensi


Advanced life support secara efektif (termasuk
stabilisasi secara cepat dan transportasi ke
perawatan definitif dan rehabilitasi)
Perawatan pasca henti jantung secara
terintegrasi
BHD untuk Anak (Usia 1 Tahun sampai Pubertas)

Perbedaan antara BHD anak dan dewasa adalah :


o Aktifasi sistem respon emergensi:
 Jika anda tidak menyaksikan henti jantung dan kondisi sedang
sendirian, lakukan CPR selama 2 menit sebelum meninggalkan
anak untuk mengaktifkan sistem respon emergensi dan ambil
AED
 Jika henti jantung mendadak dan disaksikan, tinggalkan anak dan
aktifkan sistem respon emergensi dan ambil AED, dan segera
kembali kepada korban.

o Lokasi cek nadi di arteri femoralis atau pangkal paha


o Rasio kompresi-ventilasi dengan 2 penolong: 15 : 2 sedangkan untuk 1
orang penolong tetap 30: 2
o Kedalaman kompresi 1/3 kedalaman rongga dada atau kurang lebih 5 cm
o Teknik kompresi: dapat menggunakan 2 tangan atau 1 tangan untuk
kompresi dada pada anak yang sangat kecil.
CATATAN :

Jika dalam 10 detik anda tidak merasakan denyut nadi


atau meskipun oksigenasi dan ventilasi adekuat, denyut
jantung <60 kali/menit dengan tanda perfusi yang kurang,
lakukan siklus kompresi dan bantuan nafas (rasio 30:2).
Ketika penolong lain datang, gunakan rasio kompresi :
bantuan nafas 15:2.
BLS/CPR untuk Bayi

• Bayi = usia 1 - 12 bulan


• Urutan dan teknik BHD bayi sangat mirip seperti CPR pada
anak dan dewasa. Kunci perbedaan untuk BLS bayi adalah :
o Lokasi cek nadi arteri brakhialis : Tempatkan 2 atau 3 jari pada
sisi dalam lengan atas, diantara siku dan bahu bayi.
o Teknik pemberian kompresi: 2 jari pada penolong tunggal dan 2
jari dan teknik 2 thumbs-encircling hands untuk 2 penolong.
o Kedalaman kompresi: Paling sedikit sepertiga kedalaman dada,
kurang lebih 1½ inchi (4 cm).
o Kecepatan dan rasio kompresi-ventilasi pada 2 penolong: sama
dengan anak (rasio 15:2 untuk 2 penolong)
o Ketika mengaktifkan sistem respon emergensi (sama seperti
pada anak):
Bantuan Hidup Dasar pada Bayi
• Bayi = usia 1 - 12 bulan
• Kompresi dada menggunakan 2 jari,
misal :
– jari telunjuk + jari tengah
– jari tengah + jari manis
– dua ibu jari
• Bantuan nafas: dari sungkup ke
mulut+hidung bayi
Cara Kompresi Dada yang Benar pada Bayi
Cara Kompresi Dada yang Benar pada Bayi
BHD Anak & Bayi Di Masa Pandemi
Covid 19
Kapan BHD Dihentikan ?

• Kembalinya denyut jantung


dan nafas spontan (pasien
bergerak spontan)
BHD • Pasien alih pertolongan oleh
petugas yg lebih kompeten.
dihentika • Penolong terancam
n bila : keselamatannya
• Adanya perintah jangan
diresusitasi oleh tim
medik/dokter
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai