MENGELOLA

KESEHATAN MENTAL
DR. AGUS ABDUL RAHMAN, M.PSI., PSIKOLOG
DAMPAK COVID 19 TERHADAP
KESEHATAN MENTAL

TOKYO, iNews.id - Jumlah kasus bunuh

diri di Jepang melonjak pada Oktober 2020,
bulan keempat kenaikan berturut-turut ke
level tertinggi dalam lebih dari 5 tahun.
Data yang dirilis kepolisian Jepang, Selasa
(10/11/2020), mengungkap sebanyak 2.153
orang bunuh diri pada Oktober, bertambah
300 lebih dibandingkan September.
COVID-19 disrupting mental health services in
most countries, WHO survey

The COVID-19 pandemic has disrupted or halted

critical mental health services in 93% of
countries worldwide while the demand for
mental health is increasing, according to a new
WHO survey. The survey of 130 countries
provides the first global data showing the
devastating impact of COVID-19 on access to
mental health services and underscores the
urgent need for increased funding.
KESEHATAN MENTAL (WHO)
 Mental health includes our emotional, psychological, and social well-being
 Mental health is a state of well-being in which an individual realizes his or
her own abilities, can cope with the normal stresses of life, can work
productively, and is able to make a contribution to his or her community
BEBERAPA PANDANGAN TENTANG CIRI
ORANG YANG SEHAT MENTAL
 ORANG YANG EGONYA MAMPU MENYEIMBANGKAN DORONGAN-DORONGAN YANG TIDAK
DISADARANYA (SIGMUND FREUD)
 ORANG YANG MAMPU MENYADARI HAL-HAL YANG TIDAK DISADARINYA (INDIVIDUASI)
(CARL G. JUNG)
 ORANG YANG MEMILIKI MAKNA DALAM HIDUPNYA (VIKTOR FRANKL)
 ORANG YANG PRODUKTIF DAN BERHASIL MEREALISASIKAN POTENSI-POTENSINYA
(HUMANISTIC PSYCHOLOGY)
 ORANG YANG SUDAH SAMPAI PADA PEAK OF SPIRITUALITY (TRANSPERSONAL PSYCHOLOGY
 ORANG YANG SUDAH MAMPU MENYESUAIKAN DIRINYA DENGAN PETUNJUK ILAHI (IBNU
QOYYIM)
 ORANG YANG MENGHIASI DIRINYA DENGAN HIKMAH, KESEDERHANAAN, KEBERANIAN,
DAN KEADILAN ATAU ORANG YANG HATINYA BERSIH DAN MENGHIASINYA DENGAN SIFAT
POSITIF (IMAM AL GHAZALI)
 Bagaimana agama
membantu kita dalam
menghadapi suatu ujian
sehingga mental kita
tetap sehat?
UJIAN BAGI MANUSIA
UJIAN MERUPAKAN SESUATU
YANG MELEKAT DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA (QS. AL
BAQARAH, 155; AL ANBIYA, 35)

UJIAN DIBERIKAN SESUAI DENGAN

KAPASISTASNYA MASING-MASING
(QS. AL BAQARAH, 286)
KEBAHAGIAAN HAQIQI DI DUNIA,
MUNGKINKAH?
 Kenikmatan dunia itu sedikit (QS. An-nisa, 77). Tapi, bagi orang kafir, kehidupan dunia
tampak sangat indah (QS. Al Imran, 212). Penampilan orang kafir sebagiannya memang
menakjubkan (QS. Al Baqarah, 204)
 Keimanan itu akan diuji (QS. Al Ankabut, 2.; Al Imran, 140), Kenikmatan abadi di
akhirat itu mensyaratkan ujian (QS. Al baqarah, 154; Al Imran, 142). Suatu ujian
diberikan supaya siap menghadapi ujian lainnya yang lebih besar (QS. Al Imran, 153)
 MANUSIA DAN UJIAN
 UJIAN HADIR SEBAGIANNYA
BERSUMBER DARI APA YANG
DILAKUKAN UMAT MANUSIA
(QS. ASY-SYURO, 30.)
 KAPASITAS MANUSIA DALAM
MENGHADAPI UJIAN BERAGAM
(QS. AL BAQARAH, 249; AL
IMRAN, 152)
KERAGAMAN KAPASITAS MANUSIA
DALAM MENGHADAPI UJIAN.
IMPLIKASI BAGI PENDIDIKAN
KARAKTER
 UJIAN YANG
DIKONDISIKAN
HARUS MENJADI BAGIAN DARI
PROSES PENDIDIKAN
KARAKTER
 SIKAP DANKETRAMPILAN
DALAM MENGHADAPI UJIAN
MERUPAKAN SOFTSKILL YANG
HARUS DIKEMBANGKAN PADA
DIRI ANAK
KAPASITAS TERBATAS, TAPI
ADA KESEMPATAN UNTUK
MENDAPATKAN
PERTOLONGAN ALLAH SWT
(QS. AL BAQARAH, 45, 153, 186;
AL MUKMIN, 60)
KAPASITAS
MANUSIA DALAM
MENGHADAPI
UJIAN (RESILIENCE,
ADVERSITY
QUOTIENT)
DIPENGARUHI
OLEH BERAGAM
FAKTOR :
CHARACTER
STRENGTHS AND
VIRTUE (MARTIN
SELIGMAN):
 Bagaimana agama
membantu kita dalam
menghadapi suatu ujian
sehingga mental kita
tetap sehat?
Penelitian Agama dan kesehatan mental

 Wiink, dillon, dan larsen (2005) melakukan penelitian

hubungan jangka panjang antara keberagamaan,
spiritualiitas, dan depresi. Terbukti, bahwa orang yang
keberagamaannya rendah berhubungan dengan depresi, dan
sebaliknya
 Smith, McCullough, dan Poll (2003) melakukan
metaanalisis terhadap 147 studi (100.000 subjek), yang
kesimpulannya bahwa religiusitas dan depresi berhubungan
negatif.
MENGAPA AGAMA BERKORELASI POSITIF
DENGAN KESEHATAN MENTAL

 MEMILIKI KEJELASAN ARAH DAN TUJUAN HIDUP

 MEMILIKI SISTEM KEPERCAYAAN YANG MEMBANTUNYA DALAM
MEMANDANG MASALAH, MEREGULASI EMOSI, DAN BANGKIT DARI
KETERPURUKAN
 MELAKUKAN PRAKTEK-PRAKTEK KEAGAMAAN YANG DAPAT
MENINGKATAKAN KESEHATAN MENTAL, DAN MENGHINDARKAN DARI
GANGGUAN-GANGGUAN PSIKOLOGIS
 MENGINTERNALISASIKAN NILAI-NILAI KEBAIKAN, DAN MENJAUHI
NILAI-NILAI KEBURUKAN
 MENJALANKAN POLA HIDUP YANG SEHAT
 MENDAPATKAN DUKUNGAN SOSIAL DARI SESAMANYA
DAMPAK DOA TERHADAP
KESEHATAN MENTAL
 KEBIASAAN BERDOA BERKORELASI POSITIF DENGAN KESEJAHTERAAN
PSIKOLOGIS (Carey, 2004).
 ORANG YANG TERBIASA BERDOA MEMILIKI SKOR KESEHATAN MENTAL
YANG LEBIH TINGGI DIBANDING YANG TIDAK (Meisen­helder & Chandler, 2000).
 ORANG YANG SERING BERDOA DIPREDIKSI AKAN LEBIH RENDAH POTENSI
DEPRESI, CEMAS, DAN LEBIH MEMILIKI SELF ESTEEM YANG LEBIH TINGGI
(Maltby, Lewis, & Day, 1999).
 ORANG YANG BIASA BERDOA LEBIH TINGGI LIFE SATISFACTION-NYA, DAN
LEBIH RENDAH PSYCHOLOGICAL DISTRESS-NYA (Hackney & Sanders, 2003).
 "Doa dan meditasi sangat efektif dalam menurunkan reaktivitas kita terhadap peristiwa
traumatis dan negatif," kata Dr. Paul Hokemeyer, terapis pernikahan, keluarga, dan
kecanduan.
HAL-HAL YANG DAPAT
MENGUATKAN MENTAL (KOGNITIF)
 IKHLAS DALAM MENGERJAKAN SETIAP
AKTIFITAS (QS. AL BAYINAH, 5))
 BERPANDANGAN POSITIF TERHADAP SETIAP
KETENTUAN ALLAH (HR. BUKHARI, 7405)
 YAKIN TERHADAP KEMAHABESARAN ALLAH
(QS. AL IMRAN, 173)
 BERPANDANGAN BAHWA KEHIDUPAN
AKHIRAT MERUPAKAN PRIORITAS DARIPADA
KEHIDUPAN DUNIA (QS. AL IMRAN, 14; 185)
 YAKIN BAHWA ADA SAATNYA KEMBALI
KEPADA ALLAH (QS. AL BAQARAH, 45-46)
 MENYERAHKAN SEMUA URUSAN
KEPADA ALLAH SWT. (QS. AT-
THALAQ, 3

 MENYAKINI BAHWA ALLAH SWT.

ITU MAHA PEMAAF DAN
MERUPAKAN PENOLONG YANG
PALING BAIK (QS. AL IMRAN, 150)

 MEYAKINI BAHWA UJIAN ITU

SEBAGIANNYA BERSUMBER DARI
DIRI SENDIRI (QS. AN-NISA, 79)

 MEYAKINI BAHWA UJIAN ITU JUGA

DIBERIKAN KEPADA ORANG LAIN
JUGA (QS. AL IMRAN, 140)
HAL-HAL YANG DAPAT MENGUATKAN MENTAL
(PERILAKU)

 Berserah diri kepada Allah swt,  Shadakah dan infak (QS. Al Imran,
dan berbuat baik (QS. Al 92; 261)
Baqarah, 112)  Silaturahmi (HARI. Bukhori dan
 Berdoa, shalat dan sabar (QS. Musllim)
Al baqarah, 45; 153)  Memiliki Integritas religius (QS. Al
 Tawakal
Baqarah, 44; ash-shaff, 2-3)
(QS. Al Imron, 150)
 Dzikir dan Syukur (QS. Al Baqarah,
 Optimis dan percaya diri (QS. 152)
Al Imron, 139; Az Zumar, 53)  MEMAAFKAN DAN BERBUAT
 TAUBAT (QS. AN NISA, 17- BAIK (QS. AL IMRAN, 133-134,
18, AL MAIDAH, 39) 159)
Ash shaff 2-3, az zumar, 53