Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FILSAFAT ILMU

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu

DOSEN :

Prof(e). Dr. Ir Sjafril Darana, SU

AZHAR ZULKARNAIN ALAMSYAH


220120190024

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
A. ALASAN KUAT APA ANDA HARUS MENEKUNI FILSAFAT ILMU

1. Menjadi seseorang yang kritis


Dengan belajar filsafat kita bisa memiliki pemikiran yang kritis. Filsafatakan membentuk
pemikiran diplomatis, yang bisa menjadikan kita peka terhadap lingkungan sekitar, dan
juga bertindak anti-apatis

2. Mampu berpikir secara rasional dan logis


Disamping itu, filsafat juga bisa membentuk kita menjadi seorang pemikir yang logis dan
rasional. Dengan metode berpikir seperti ini, kita bisa mengatasi masalah – masalah
dalam kehidupan dengan baik.

3. Berpikir Independen
Pemikiran independen adalah hasil berpikir secara pragmatis dan terbuka. Kita juga
berusaha mengambil jalan tengah agar tidak ada pihak – pihak yang dirugikan. Memang,
berpikir secara konvensional akan membuat hidup kita menjadi sistematis, tapi berpikir
secara independen membuat kita bisa melangkah lebih jauh. Selain itu, berpikir
independen berarti kita tidak hidup berdasarkan pemikiran orang lain.

B. PERBANDINGAN 7 ABAD BENAR & 7 ABAD SALAH YANG ADA DI BUKU “


RODA BERPUTAR – DUNIA BERGULIR”
1. 7 ABAD BENAR
Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w, muslim telah ditempa untuk berpikir kritis dan
rasional, terlibat dalam pertentangan pendapat yang akhirnya menimbulkan bencana atau
mihnah pada abad 9M, yang tampak kepada kita sebagai cobaan dari Tuhan. Muslim
“tidak lulus ujian” dari percobaan ini, maka “tergelincir”mereka dari qudrat atau
kekuasaan Tuhan. Mereka jatuh tersungkup ke kejumudan dan konservatisme, yang
mengkarakterisir Muslim hingga sekarang. Kemajuan Muslim yang ditempuh berabad –
abad lamanya,pengumpulan dan penerjemahan buku – buku, taktik kemiliteran,industri,
perdagangan, pertanian, astronomi, kemanusiaan dan nalar bebas masuk ke barat. Maka
baratlah yang mengambil alih tugas – tugas moderenisasi selanjutnya, yang dimulai
dengan Renaissance, karena Muslim jatuh ke lembah kelemahan karsaan atau kejumudan.
Sebaliknya Barat, merekalah yang memperoleh kekuatan, dan dengan kekuatan ini
mereka “menyongsong” qudrat Allah. Akhirnya, karena bencana itu, Muslim harus duduk
bersimpuh dibawah telapak kaki penjajah. Sifat kejumudan atau kelemahan karsaan itulah
yang menjalar ke dunia Timur, termasuk Indonesia yang menimbulkan masalah –
masalah yang pelik pula. Inilah pelajaran dari tuhan yang kita peroleh (Q.S Al-Alaq ; 5)
muslim tergelincir karena tidak lulus ujian dari cobaan Allah (Q.S Al-Ankabut ; 2).
2. 7 ABAD SALAH
Kejadian – kejadian di dalam tujuh abad yang salah ini, pada asasnya adalah kebalikan
dari kejadian di dalam tujuh abad yang benar. Namun yang benar itu ada salahnya dan
yang salah ada benarnya. Ada pun yang benar kesalahannya adalah “tergelincir”,
sedangkan yang salah kebenarannya adalah “menyongsong” yang terjadi pada abad 16.
Tapi sayangnya, menyongsongnya itu dengan cara yang salah.
Tampak pada kita, dalam sejarah dunia fasi dinamis ini, bahwa saat yang menentukan
adalah pada abad 13, atau abad keruntuhan kerajaan Islam. Disitu Muslim “mewariskan”
hal – hal yang positif mau pun yang negatif. Ada pun yang positif adalah dimulai dengan
perang salib, masuk ke Eropa(dunia Barat), dan di Eropa hal – hal itu digunakan untuk
membangkitkan Eropa. Disamping itu segi negatif, masuk ke dunia Timur, yang akhirnya
mencapai Indonesia. Inilah “lemah karsa”, atau kejumudan atau kebekuan.
Mengapa sejarah dunia terjadi seperti ini, di prediksi oleh penulis ini adalah skenario
yang terjadi, yang berpokok pangkal pada “ketergelinciran” Muslim dari qudrat Allah,
sehubungan para Muslim tidak “lulus ujian”. Barat menjadi sangat maju, akan tetapi
berlandaskan hal – hal yang salah, sedangan Timur (Indonesia) menjadi sangat mundur,
akan tetapi tetap berpegang pada yang benar. Inilah yang diajarkan Tuhan kepada
manusia, yang baru hayati setelah 14 lamanya. Kelanjutan skenario itu adalah dimulainya
abad 21, ialah abad globalisasi/pasar bebas.

C. APA YANG MENJADI TUJUAN ANDA MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU


(ONTOLOGI , EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI)
Problem filsafat Ilmu dibicarakan sejajar dengan diskusi yang berkaitan dengan landasan
pengembangan ilmu pengetahuan yakni landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis.
Untuk Telaah tentang problema substansi Filsafat Ilmu, yaitu substansi yang berkenaan
dengan: (1) fakta atau kenyataan, (2) kebenaran (truth), (3) konfirmasi dan (4) logika
inferensi.

Tujuan Mempelajari Filsafat Ilmu


1) Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara
gading”yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan
kenyataan yang ada di luar dirinya. Padahal setiap aktivitas keilmuwan nyarisnyaris
tidak dapat dilepaskan dalam konteks kehidupan sosial kemasyarakatan. Jadi filsafat
ilmu diperlukan kehadirannya di tengah perkembangan IPTEK yang ditandai semakin
menajamnya spesialisasi ilmu pengetahuan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmu
maka para ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap ke
dalam sikap arogansi intelektual. Hal yang diperlukan adalah sikap keterbukaan diri di
kalangan ilmuwan sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh
potensi keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan umat manusia.
2) Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai ontologis.
Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan
spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya sekularisme segala ilmu.
3) Mengembangkan ilmu, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai epistemologis.
Melalaui paradigma epistemologis diharapkan akan mendorong pertumbuhan wawasan
intelektual keilmuan yang mampu membentuk sikap ilmiah.
4) Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan akiologi. Melalui
paradigma aksiologis diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai etis, serta
mendorong perilaku adil dan membentuk moral tanggung jawab. Segala macam ilmu
dan teknologi dipertanggung jawabkan bukan unntuk kepentingan manusia, namun juga
untuk kepentingan obyek semua sebagai sumber kehidupan.

Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa


Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa manfaat yang dapat
dirasakan, antara lain :
1) Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk untuk berpikir
kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun
dari sumber-sumber lainnya.
2) Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai
calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian
ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman
yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai
landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
3) Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan
bekerja, mereka pasti berhadapan denagn berbagai masalah dalam pekerjaannya.
Untuk memecahkan masalah diperlukan kemempuan berpikir kritis dalam
menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai