Anda di halaman 1dari 12

WASPADA DEMAM

BERDARAH
DENGUE
PENGERTIAN

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari
gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus, penyakit ini disebabkan oleh salah satu
dari empat virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti yang ditandai dengan
demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah,
nyeri ulu hati, disertai tanda pendarahan dikulit berupa bitnik pendarahan (petechie) lebam
(echymosis), atau ruam (purpura), kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah,
kesadaran menurun atau renjatan (shok).

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam berdarah akut yang disebabkan
oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus flavivirus dikenal dengan nama virus
dengue. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan disebarkan kepada manusia oleh
nyamuk aedes aegypti.
PENYEBAB

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh


virus dengue yang sampai sekarang dikenal empat serotipe
(dengue-1, dengue-2, dengue-3, dengue-4), termasuk
dalam grup B arthropod borne virus (Arbovirus). Ke empat
serotiv virus ini ditemukan diberbagai daerah di indonesi.
Hasil penelitian Indonesia menunjukan bahwa dengue-3
sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan
serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh dengue-
2, dengue-1 dan dengue-4.
FAKTOR RESIKO

Kedua nyamuk penyebab DBD biasanya menginfeksi seseorang


dipagi sampai sore hari menjelang petang. Penularan terjadi saat
nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah
terinfeksi virus dengue, Ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain,
maka virus akan tersebar. Bisa dibilang nyamuk berperan sebagai
medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut. Seklain gigitan
nyamuk demam berdarah dipicu oleh factor resiko tertentu. Beberapa
factor resiko tersebut diantaranya :
 Factor lingkungan
Lingkungan fisik yaitu seperti ketinggian tempat, curah hujan,
kelembapan, suhu ruang gelap, pemasangan kawat kasa, ventilasi,
dan tempat penampungan air (TPA)
Lingkungan biologi yang mempengaruhi penularan DBD terutama
adalah banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan yang
mempengaruhi pencahayaan dan kelembapan didalam rumah
merupakan tempat yang disenangi oleh nyamuk untuk istirahat.
LANJUTAN….
 Faktor perilaku
Ada beberapa teori tentang perilaku anatara lain perilaku merupakan hasil dari segala
macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud
dalam bentuk pengetahuan, sikap dan praktek. Perilaku manusia bisa dilihat dari 3
aspek fisik, psikis, dan sosial yang secara terinci merupakan refleksi dari berbagai
gejolak kejiwaan seperti pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang
ditentukan dan di pengaruhi faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik, dan sosial
budaya.

GEJALA

Demam ditandai dengan gejala-gejala klinik berupa demam, nyeri pada seluruh
tubuh, ruam, perdarahan dan renjatan (shok) gejala-gejala tersebut dijelaskan sebagai
berikut.
LANJUTAN….
 Demam
Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue timbulnya mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-
40⁰C) dan dapat disertai dengan menggigil, demam hanya berlangsung untuk 5-7 hari. Pada saat
demamnya berakhir, seringkali turunnya suhu badan secara tiba-tiba (hysis) disertai dengan
berkeringat banyak, dimana anak tampak loyo. Demam ini dikenal juga dengan istilah biphasic,
yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari sempat turun ditengahnya menjadi normal
kemudian naik lagi dan baru lagi saat penderita sembuh.
Demam secara mendadak disertai gejala klinis yang tidak spesifik seperti anorexia lemas, nyeri
pada tulang, sendi, punggung, dan kepala.

 Nyeri seluruh tubuh


Dengan timbulnya gejala panas pada penderita infeksi virus dengue, maka disusul dengan
timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan berupa nyeri otot,
nyeri sendi, nyeri punggung, nyeri ulu hati, dan nyeri pada bola mata yang timbul dalam kalangan
masyarakat awam yang disebut istilah flu tulang
 Ruam
Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue dapat timbul pada saat awal panas berupa (flushing)
yaitu berupa kemerahan pada daerah muka, leher, dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari ke4
sakit berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak.

.
Perdarahan
Infeksi virus dengue terutama pada bentuk klinis demam berdarah dengue selalu
disertai dengan tanda pendarahan. Tanda pendarahan tidak selalu didapat secara
spontan oleh penderita, bahkan pada Sebagian besar penderita muncul setelah
dilakukan test tournique. Uji tornique positif sebagai tanda perdarahan ringan,
dapat dinilai sebagai presumptif test (dugaan keras) oleh karena uji tourniquest
positif pada hari pertama demam terdapat pada Sebagian besar penderita demam
berdarah dengue. Namun uji tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit
virus lain (campak, demam, chikungunya) infeksi bakteri (thyfus abdominalis) dan
lain-lain
Renjatan (shok)
Disebabkan karena perdarahan atau kebocoran plasma ekstra vaskuler melalui
kapiler darah yang rusak. Tanda-tanda renjatan adalah
Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari, dan kaki
Penderita menjadi gelisah
Sianosis di sekitar mulut
Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba
Tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmhg atau kurang)
Tekanan darah menurun ( tekanan siastolik menurun hingga 80 MmHg atau
kurang)
KOMPLIKASI
Komplikasi yang membahayakan bisa saja terjadi saat demam berdarah
terlambat untuk ditangani. Berikut ini gejala parah yang menandakan jika
demam berdarah sudah masuk dalam intensitas berbahaya.
Tanda pendarahan, (mimisan, gusi berdarah, perdarahan dibawah kulit,
muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besardengan feses
kehitaman).
Tekanan darah menurun
Kulit basah dan terasa dingin
Denyut nadi melemah
Frekuensi buang air kecil menurun, dan jumlah urine yang keluar sedikit
Mulut kering
Sesak nafas atau pola nafas tidak beraturan
Sejumlah gejala tersebut menandakan kondisi DSS atau dengue shock
syndrome yang merupakan komplikasi demam berdarah. Jika tidak
segera dilakukan penanganan maka gangguan fungsi organ tubuh yang
berujung pada kematian bisa saja terjadi.
CARA PENULARAN
Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti. Ada beberapa spesies
: aedes aegypti, aedes alpobticus, aedes polynesiensis, dan aedes scutelarris, yang
dapat berlaku sebagai vector, nyamuk aedes dapat menularkan virus dengue pada
manusia, baik secara langsung (setelah menggigit orang yang sedang dalam fase
viremia), maupun secara tidak langsung, setelah masa inkubasi dalam tubuhnya
selama 8-10 hari (extrinsic incubation period). Masa inkubasi didalam tubuh manusia
(instrinsic incubation period) antara 4-6 hari. Manusia infektif hanya pada saat
viremia saja (5-7 hari) tetapi nyamuk dapat infektif selama hidupnya.
Seorang yang menderita demam berdarah, dalam darahnya mengandung virus
dengue. Penderita tersebut apabila digigit oleh nyamuk aedes, maka virus dalam
darah pendrita tadi ikut terhisap masuk kelambung nyamuk dan virus akan
memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk dan tersebar di berbagai jaringan tubuh
termasuk dalam kelenjar air liur nyamuk. Nyamuk siap untuk menularkan kepada
orang atau anak lain 3-10 hari setelah menggigit atau menghisap darah penderita.
Penularan penyakit terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit (menusuk) alat
tusuknya yang disebut proboscis akan mencari kapiler darah. Pembekuan darah (anti
koagulan) agar darah muda dihisap melalui saluran proboscis yang sangat sempit.
Bersama liunya inilah virus dipindahkan kepada orang lain.
PENCEGAHAN
Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD seperti juga penyakit menular lainnya
didasarkan pada usaha pemutus rantai penularannya. Pada penyakit DBD merupakan
komponen epidemiologi adalah terdiri dari virus dengue, nyemuk aedes aegypti dan
manusia. Bekum ada vaksin untuk pencegahan DBD dan belum ada obat-obatan khusus
untuk peneymbuhannya maka pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan
nyamuk aedes aegypti. Penderita DBD diusahakan dembuh guna menurunkan angka
kematian, sedangkan yang sehat terutama pada kelompok yang paling tinggi resiko
terkena, diusakan agar jangan mendapatkan infeksi virus dengan cara memberantas
vektornya

Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah yaitu :
 Memeberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida
atau fogging dengan jarak 1 minggu
 Menguras tempat penampungan air
 Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk aedes aegypti
 Mengatur cahaya yang cukup didalam rumah
 Memasang kawat anti nyamuk diventilasi rumah
 Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras
LANJUTAN….
 Menggunakan kelambu saat tidur
 Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
 Mengehntikan kebiasaan menggantung pakaian
 Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi
 Mengenakan pakaian yang longgar
 Menggunakan krim anti nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide
(DEET) tetapi jangan gunakan DEET pada anak dibawah 2 tahun.

PENGOBATAN
Hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi demam berdarah.
Langkah pengobatan dilakukan dengan mengatasi gejala yang muncul, serta
mencegah virus semakin parah. Berikut ini beberapa upaya yang dapat
dilakukan.
 Cegah dehidrasi dengan banyak minum air putih
 Mencukupi waktu istirahat
 Konsumsi obat penurun panas yang relative aman dan dianjurkan oleh dokter
 Menghindari konsumsi obat – obatan Pereda nyeri. Hal ini dikarenakan obat
– obatan tersebut dapat menimbulkan komplikasi perdarahan
 Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai