KESEHATAN
REPRODUKSI
Kista Folikel
Kista lutein
Kista stain levental ovary
Kista Korpus Luteum Kista ovarium Neoplastik
1. Kistik :
- Kistadenoma:
serosum&musinosum
- Kista dermoid
2. Solid :
- Fibroma, fibroadenoma
- Tumor Brenner
Kista Fungsional
● terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid
● mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3
siklus haid
Kista follikel
• Asal: folikel de Graaf yg tdk
berovulasi
• Gangguan GnRH-----lonjakan
LH tidak terjadi dan reaksi
rantai ovulasi tidak dimulai---
folikel tidak pecah atau
melepaskan sel telur, dan
bahkan folikel tumbuh terus---
kista.
• Ukuran : 3-8 cm
• Hilang sendiri dlm 60 hari,
tidak berbahaya
• Bila >60 hari neoplasma??
laparoskopi
Kista Korpus Luteum
● Terbentuk slth ovulasi.
● Folikel de graaf sel telur dilepaskan
korpus luteum, lubang keluarnya tertutup dan
jaringan2 mengumpul di dalamnya korpus
luteum membesar kista.
● Biasa unilateral.
● Ukurun mencapai 10 cm.
● Dapat tjd torsi ovarium nyeri abdomen
● Dapat terisi darah dan bila ruptur
perdarahan internal dan nyeri tajam.
Kista Stein-Leventhal
(Polycistic Ovarian Syndrome/PCOS)
● Stein&Laventhal (1935): hub antara ovarium
polikistik bilateral dg sindrom yg t.d: siklus haid
tidak teratur sampai amenorea, infertilitas,
hirsutisme dan obesitas.
● Penyebab diduga krn gangguan ovulasi serta
ketidakmampuan enzim pada proses sintesis
esterogen di ovarium.
● Usia: 15-30 th.
● Diagnosis: 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.
○ Kriteria mayor: anovulasi, USG pada PCOS
hiperandrogenisme
○ Kriteria minor: resistensi insulin, hirsutisme,
obesitas, LH/FSH > 2,5, USG tdpt ovarium
polikistik
● Esterogen & FSH normal.
● Kadar LH meningkat & tidak terjadi “LH surge”.
Kistadenoma ovarii serosum
○ Semua usia. Low-grade: usia 20an-30an th, aplastik: usia peri- dan
postmenopause.
○ Ukuran dapat memenuhi cavum abdomen, tp umumnya > kecil dari
musinosum.
○ Kecil: unilokuler, besar: multilokuler.
○ Jinak: unilokuler, permukaan halus, mengandung cairan kuning jernih.
○ 30-35% menjadi ganas .
○ Terapi: kistektomi + frozen section (utk PA)
Kistadenoma ovarii musinosum
● Usia: 30an-50an. Jarang pada postmenopause.
● Umumnya multilokular, mengandung mukus, berkapsul tegang
(tense capsule), permukaan licin.
● Tumor terbesar pada tubuh manusia, dpt mencapai 70 kg.
● Biasanya asimtomatik.
● 5-10% dapat menjadi ganas.
● Terapi: kistektomi + frozen section (utk PA)
Mucinous Cystadenoma (4X)
• The cyst is lined by tall columnar epithelium with mucin containing cells.
• The stroma consists of spindly fibroblasts.
Kista dermoid
● Mengandung jaringan berdiferensiasi baik dari sel-sel
embrional.
● Kista ini mengandung elemen epitelial, mesodermal,
dan endotelial
● Dapat berisikan rambut, gigi dan materi seperti bubur
dari kelenjar sebasea
● Tumor jinak ovarium terbanyak pada wanita usia
reproduktif.
● Usia : antara 20 dan 40 tahun
● Asimtomatik, kecuali torsi atau ruptur.
● 90% Unilateral, 10% bilateral.
● Diameter biasa <10 cm.
● Dilapisi serosa yang mengkilat.
● Konfirmasi: USG.
● Kista Dermoid
1. Operasi 3. Radioterapi
Operasi yang dilakukan adalah mengangkat Radioterapi dilakukan untuk
ovarium, baik salah satu maupun kedua membunuh sel-sel kanker dengan
ovarium, tergantung kondisi pasien. sinar berenergi tinggi.
Pada wanita yang memiliki risiko tinggi terkena kanker ovarium, operasi
pengangkatan ovarium sebelum terkena kanker juga dapat dilakukan guna
meminimalkan risiko. Prosedur ini biasanya dianjurkan bagi wanita yang sudah
memutuskan untuk tidak memiliki keturunan lagi.
4. CA CERVIX/KANKER
MULUT RAHIM
● Human papilloma Virus (HPV) merupakan
penyebab dari kanker serviks.
● Kanker serviks adalah kanker yang muncul
pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini terjadi
saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang
tidak normal, dan berkembang terus dengan
tidak terkendali.
● Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dengan
cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya
tumor pada serviks. Tumor yang ganas ini
kemudian akan berkembang dan menjadi
penyebab kanker serviks.
Patofisiologi Ca Cervix
● Dari proses pertumbuhan neoplasma dipelajari bahwa pada prakarsinoma stadium pertumbuhan
lanjut sebagian berubah menjadi prakarsinoma stadium awal dan sebagian tumbuh menjadi
karsinoma invasif. Karsinoma invasi muncul di area bibir posterior atau anterior serviks dan
biasanya meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium
dan korpus uteri. Kemudian meluas perkontinuitatum ke dinding vesika urinaria, rektum,
ligamentum uterosakral dan organ sekitarnya.
Dalam pertumbuhan karsinoma serviks dikenal 3 bentuk kelain :
1. Pertumbuhan eksofitik berbentuk bunga kool, tumbuh ke arah vagina dan dapat mengisi setengah
dari vagina tanpa infiltrasike dalam parametrium. Bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan
pendarahan.
2. Pertumbuhan endofitik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progresif meluas ke forniks
posterior dan anterior ataupun ke corpus uteri dan parametrium.
3. Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambat laun lesi berubah berbentuk
ulkus.
Etiologi
Penyebab kanker serviks belum diketahui, namun ada beberapa faktor predisposi yang
menonjol diantaranya adalah:
1. Perilaku seksual dan umur pertama kali melakukan hubungan seksual
2. Jumlah kehamilan dan partus
3. Jumlah perkawinan
4. AKDR (alat kontraspsi dalam rahim)
5. Merokok
6. Infeksi dan virus
7. Sosial dan ekonomi
Gejala
2. Karsinoma insitu
3. Karsinoma mikro invasif
4. Karsinoma invasif
Pemeriksaan Diagnostik
1. Teknik Papanicolau pertama diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George Papanicolau
dan Dr. Aurel Babal dan mulai populer sejak tahun 1943 (Purwoto & Nuranna, 2002).
Tes pap smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat
adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto,
Sulistyanto, 2008)
2. Kolposkopi adalah alat ginekologi yang dipergunakan untuk melihat perubahan
stadium dan luas pertumbuhan abnormal epitel serviks uteri. Memeriksanya dengan
menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali
3. Biopsy Biopsi merupakan prosedur diagnostik yang penting sekalipun sitologi usapan
serviks menunjukan karsinoma. Spesimen diambil dari daerah tumor yang berbatasan
dengan jaringan normal.
PAP SMEAR KOLPOSKOPI &
BIOPSY
Pengobatan Ca Cervix
Jika dokter sudah yakin bahwa kamu mengidap kanker serviks, terdapat beberapa pilihan
penanganan yang bisa dilakukan. Antara lain :
Operasi
Radioterapi,
Kemoterapi.
Metode pengobatan tersebut juga bisa dikombinasikan untuk melenyapkan sel kanker
Pencegahan Kanker Serviks
1. Rutin melakukan pemeriksaan pap smear.
2. Mendapatkan vaksinasi HPV.
3. Hindari merokok.
4. Lakukan hubungan intim yang aman dengan menggunakan kondom.
5. Menjaga kebersihan area intim kewanitaan.
5. CA MAMMAE/KANKER
PAYUDARA
● Kanker payudara adalah salah satu jenis
penyakit kanker, yang terjadi di payudara.
Penyakit ini muncul karena adanya
pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan
tidak terkontrol (sel kanker) di dalam
payudara.
● Tumor ganas inilah yang selanjutnya akan membentuk sebuah benjolan di payudara.
Benjolan dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya, maupun ke bagian tubuh yang
lain.
● Penyebab terbentuknya sel kanker ini memang tidak diketahui pasti. Namun, sekitar 5‐
10 persen penyakit kanker payudara berhubungan dengan mutasi gen 1 (BRCA1) dan
gen 2 (BRCA2) yang diturunkan oleh keluarga.
Selain faktor keturunan, beberapa hal lainnya pun bisa meningkatkan risiko Anda
terkena penyakit pada payudara ini. Beberapa faktor tersebut, yaitu:
1. Wanita.
2. Pertambahan usia.
3. Obesitas.
4. Konsumsi alkohol secara berlebihan.
5. Konsumsi pil KB.
6. Pernah mengalami kanker payudara.
7. Paparan radiasi saat masih muda atau anak-anak.
8. Mulai menstruasi pada usia yang lebih muda.
9. Menopause pada usia yang lebih tua.
10. Punya anak pertama pada usia yang lebih tua.
11. Belum pernah hamil.
12. Terapi hormon pascamenopause.
Stadium Ca Mammae
Diagnostik
1. Pemeriksaan fisik meliputi payudara, ketiak, dan daerah leher serta dada.
2. Tes mamografi.
3. Pemeriksaan ultrasonografi payudara.
4. Biopsi payudara.
5. MRI payudara
Pengobatan
● Operasi atau pembedahan
Beberapa macam operasi diantaranya:
1. Bedah konservatif, yaitu mengangkat sel kanker beserta kelenjar getah bening yang terlibat.
2. Operasi pemasangan implan atau silikon.
3. Operasi mastektomi total, yaitu mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker.
4. Nipple-sparing mastectomy, yaitu operasi pengangkatan jaringan payudara, tetapi menyisakan
puting dan kulit di sekitarnya (areola).
5. Modified radical mastectomy (mastektomi radikal yang dimodifikasi), yaitu mengangkat seluruh
payudara yang terkena kanker, kelenjar getah bening di bawah ketiak, sepanjang otot pada dada,
dan terkadang sebagian otot dinding dada.
6. Oncoplastic surgery atau rekonstruksi payudara untuk kanker, yaitu prosedur pembedahan yang
dilakukan dengan cara mengambil lemak otot dan kulit dari bagian tubuh lainnya untuk
ditempatkan di dalam payudara, guna menggantikan sebagian jaringan yang diangkat karena
operasi kanker.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi untuk kanker payudara adalah terapi dengan menggunakan
sinar X bertenaga tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel kanker atau
menghambat pertumbuhan sel kanker.
3. Kemoterapi
Kemoterapi, yaitu terapi yang menggunakan obat-obatan untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan sebelum
pembedahan untuk mengecilkan tumor sebelum diangkat. Selain itu, terapi ini
juga dapat dilakukan setelah pembedahan untuk mencegah pertumbuhan tumor
kembali.
4. Terapi hormon
Terapi hormon adalah terapi kanker payudara dengan menghambat kerja hormon dan
mencegah perkembangan sel kanker. Terapi ini hanya efektif pada kanker payudara yang
sensitif terhadap hormon. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan tipe
kanker Anda.
5. Terapi target
Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk
mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.
Terapi ini antara lain:
a. Antibodi monoklonal.
b. Penghambat tirosin kinase.
c. Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase).
Pencegahan
1. Batasi konsumsi alkohol
2. Olahraga secara rutin
3. Batasi terapi hormon pasca-menopause
4. Jaga berat badan ideal
5. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang
6. Pemeriksaan payudara secara berkala (SADARI)
Any
questions???
TUGAS BERSAMA
● Satu kelas, Membuat soal pilihan tunggal sebanyak 100
soal mengenai materi diatas, di emailkan ke
taufikrahman@almaata.ac.id , maksimal 7 hari setelah
perkuliahan berakhir.
● Koordinator harus memastikan Soal tidak boleh ada
yang sama.
no soal jawaban
1 dikatakan hipertensi dalam kehamilan jika E
tekanan darah sistoel dan diastole ?
a. <120 / 80 MmHg
b. <130 / 70 MmHg
c. =120 / 70 Mmhg
d. <110 / 80 MmHg
e. >130 / 90 MmHg